Anda di halaman 1dari 36

Laporan Kasus

OTITIS MEDIA AKUT STADIUM SUPURATIF AURICULAR SINISTRA

Aprilia Viska Wijayanti 1102015033


Yudha Ayatullah K 1102015248

Pembimbing : dr. Erlina Julianti, Sp.THT-KL


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI
PERIODE 22 Februari 2021 – 14 Maret 2021
Status Pasien

Identitas


Nama : An. Budi

Umur : 10 tahun

Pekerjaan: -

Alamat : Tambun Selatan, Bekasi

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Pria

Pendidikan : Sekolah Dasar
Anamnesa :
Tanggal : 23 Februari 2021 (Pukul 12.00 WIB)


Keluhan utama : Nyeri pada telinga kiri sejak 3 hari SMRS.

Keluhan tambahan : Telinga kiri terasa penuh dan disertai demam.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke Poliklinik THT RSUD Kabupaten Bekasi dengan keluhan nyeri pada telinga kiri sejak 3 hari yang lalu
disertai rasa penuh sehingga pendengaran sedikit berkurang. Tidak ada cairan atau darah yang keluar dari telinga
kiri. Pasien juga mengeluhkan demam disertai batuk dan pilek. Keluhan terjadi semenjak pasien berenang ketika
banjir 4 hari SMRS setelah itu pasien merasakan batuk, pilek dan demam. Tidak ada keluhan pada telinga kanan
pasien.
Riwayat Penyakit Sekarang

• Tidak ada riwayat pusing berputar, mual dan


muntah. Pasien juga tidak nyeri saat membuka
mulut. Tidak pernah mengalami trauma yang
mengenai telinga sebelumnya. Tidak ada keluhan
nyeri menelan atau nyeri pada pipi dan daerah
sekitar mata.
Riwayat Penyakit Dahulu

Tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumya.

Riwayat ISPA 3 hari SMRS.

Riwayat asma, rhinitis alergi, DM, hipertensi disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga



Tidak terdapat keluhan serupa.

Riwayat Pengobatan

Disangkal.

Riwayat Alergi

Alergi : Paracetamol
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Dalam Mata : Dalam Leher : Dalam
batas normal batas normal batas normal

Thorax Abdomen: Ekstremitas :


Pulmo : Dalam batas normal
Jantung : Dalam batas Dalam batas Dalam batas
normal
normal normal
Status Generalis


Keadaan Umum: Tampak sakit ringan

Kesadaran: Compos mentis

Tanda – tanda vital

Tekanan darah: 120/80 mmHg

Nadi : 76 x/menit

Suhu : 37,9℃

Frekuensi nafas: 20x/menit

Berat badan : 25 kg
STATUS LOKALIS (Telinga)
Auris
Bagian Kelainan
Dextra Sinistra
Preauricula Kelainan kongenital Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Tumor Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Aurikula Kelainan kongenital Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Tumor Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Nyeri tarik Tidak ada Tidak ada
Retroaurikula Edema Tidak ada Tidak ada
Hiperemis Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Sikatrik Tidak ada Tidak ada
Fistula Tidak ada Tidak ada
Fluktuasi Tidak ada Tidak ada
Canalis Acusticus Externus Kelainan kongenital Tidak ada Tidak ada
Kulit Tidak hiperemis Hiperemis
Sekret Tidak ada Tidak ada
Serumen Tidak ada Tidak ada
Edema Tidak ada Tidak ada
Jaringan granulasi Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Kolesteatoma Tidak ada Tidak ada
Membran Timpani Bentuk Normal Normal
Warna Putih mutiara Putih kekuningan, Hiperemis
Intak Intak Bulging
Cahaya Terdapat cone of light pada arah Terdapat cone of light pada arah
jam 5 jam 7
Pemeriksaan Pendengaran dengan Garpu Tala
Pemeriksaan Auris
Dextra Sinistra
Tes Rinne Positif Negatif
Tes Weber Lateralisasi telinga kiri
Tes Schwabach Memanjang

Kesan: tuli konduktif AS


Hidung
Tenggorok
Maxillofacial

Leher
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Pemeriksaan Endoskopi
Kesan:
Gambar 1-2= Auricula Sinistra
• Canalis Acusticus Externus: hiperemis (+)
edema (-) sekret (-), serumen (-)
• Membran Timpani: Bulging (+) letak
marginal, intak, hiperemis, refleks cahaya (+)

Gambar 3-4= Auricula Sinistra


• Canalis Acusticus Externus: hiperemis (-)
edema (-) sekret (-), serumen (-)
• Membran Timpani: Bulging (-), intak,
hiperemis (-), refleks cahaya (+)
Resume


Telah diperiksa pasien An. B datang ke Poliklinik THT RSUD Kabupaten Bekasi dengan keluhan nyeri pada
telinga kiri sejak 3 hari yang lalu disertai rasa penuh sehingga pendengaran sedikit berkurang. Tidak ada
cairan atau darah yang keluar dari telinga kiri. Pasien juga mengeluhkan demam disertai batuk dan pilek.
Keluhan terjadi semenjak pasien berenang ketika banjir 4 hari SMRS setelah itu pasien merasakan batuk,
pilek dan demam. Tidak ada keluhan pada telinga kanan pasien. Tidak ada riwayat pusing berputar, mual
dan muntah. Pasien juga tidak nyeri saat membuka mulut. Tidak pernah mengalami trauma yang
mengenai telinga sebelumnya. Tidak ada keluhan nyeri menelan atau nyeri pada pipi dan daerah sekitar
mata.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak baik, kesadaran compos mentis, dan
tanda-tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan lokalis telinga ditemukan canalis acusticus
externus terlihat hiperemis, membran timpani tampak bulging letak marginal, intak, dan refleks cahaya
(+). Pada tes pendengaran didapatkan kesan tuli konduktif telinga kiri. Pemeriksaan hidung didapatkan
dalam keadaan normal dan pemeriksaan tonsil didapatkan tonsil T1-T1 tampak tenang.
Diagnosis
Banding Konseling dan Edukasi


Otitis Externa AS

Konseling dan Edukasi

Menjaga kebersihan telinga dan tidak mengorek-ngorek telinga

Menghindari masuknya air ke telinga

Menjelaskan bahwa penyakit ini merupakan penyakit infeksi sehingga
dengan penanganan yang tepat dapat disembuhkan tetapi bila dibiarkan
dapat mengakibatkan hilangnya pendengaran serta komplikasi lainnya.

Diagnosis Kerja Pasien dianjurkan untuk istirahat yang cukup agar kondisi tubuh dapat

prima sehingga proses perbaikan penyakit dapat cepat berjalan.


OMA stadium Supurasi AS

Tuli konduktif AS Prognosis

Tatalaksana

Quo ad vitam : ad bonam

Medikamentosa

Quo ad functionam : dubia ad bonam

Antibiotik: Amoxicillin 3x1 ●
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam

Dekogestan: Pseudoefedrin HCL 2x1 cth

Antipiretik: Ibuprofen syr 2x1 cth
Anatomi
Otitis Media Akut

Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah,
tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid.

Bakteri piogenik, seperti:


Streptococcus hemoliticus, Staphylococcus aureus, Pneumococcus.

Hemophylus influenza, Escherichia coli dan Pseudomonas aurugenosa


Faktor predisposisi

 Serangan ISPA berulang


 Infeksi tonsil dan adenoid
 Rhinitis dan sinusitis kronik
 Alergi
 Tumor nasofaring, mengorek hidung
 Palatoschisis
Patogenesis
Kongesti & edema
Sumbatan tekanan
Infeksi ISPA/alergi mukosa saluran
negatif
napas

Efusi cairan telinga Aktivasi proses Refluks bakteri ke


tengah inflamasi telinga tengah

Sekret semakin
Penumpukan sekret Kuman proliferasi
bertambah

Membran timpani
robek
Stadium OMA
Stadium oklusi tuba
Terjadi akibat tekanan negative yang
meningkat pada cavum timpani

Retraksi membran timpani

Stadium ini sukar dibedakan


dengan otitis media serosa yang
disebabkan oleh virus atau alergi.
Stadium Hiperemis
Pembuluh darah tampak lebar dan edema pada
membran timpani. Sekret yang telah terbentuk mungkin
masih bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar terlihat.

Hiperemis pada membrane timpani


Stadium Supurasi
Edema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan
hancurnya sel epitel superfisila serta terbentuk
eksudat purulen di kavum timpani

Menyebabkan membran
timpani menonjol (bulging)
ke arah liang telinga luar.
Stadium Perforasi
Karena beberapa sebab seperti terlambatnya
pemberian antibiotika atau virulensi kuman yang tinggi,
maka dapat terjadi ruptur membran timpani dan nanah
keluar mengalir dari telinga tengah ke telinga luar.

Anak yang tadinya gelisah akan


menjadi lebih tenang, suhu badan
turun, dan dapat tidur nyenyak
Stadium Resolusi
Bila membran timpani tetap utuh maka
perlahan-lahan akan normal kembali. Bila
terjadi perforasi maka sekret akan berkurang
dan mengering.

Commentary to “Epidermal growth factor on the healing of human subacute tympanic membrane perforation” American Journal of Otolaryngology -
Head and Neck Medicine and Surgery, Volume 41, 2020
DIAGNOSIS BANDING
• Otitis eksterna
• Otitis media efusi
• Eksaserbasi akut otitis media kronik
• Infeksi saluran napas atas
Tatalaksana
Pada
Stadium Stadium
hiperemis atau stadium
oklusi Presupurasi supurasi

obat tetes hidung HCl efedrin
0,5 % dalam larutan fisiologik ●
Stadium hiperemis :

Stadium supurasi,
untuk anak kurang dari 12 amoksisilin 50 selain diberikan
tahun

atau HCl efedrin 1 % dalam mg/kgBB/hari 3X1 antibiotik, pasien
larutan fisiologis untuk anak selama 7 hari, harus dirujuk
yang berumur atas 12 tahun ●
HCl efedrin 0,5 %/1% ●
untuk melakukan

dan pada orang dewasa.
Mengobati sumber infeksi lokal dalam larutan miringotomi bila
dengan fisiologik, parasetamol membran timpani

antibiotika bila penyebabnya 3x500mg
kuman. masih utuh.
Stadium Stadium
perforasi resolusi

Stadium perforasi : ear toilet H2O2
3% selama 3 sampai dengan 5 hari

serta antibiotik yang adekuat Antibiotika dapat

sampai 3 minggu. Biasanya sekret


akan hilang dilanjutkan

dan perforasi akan menutup
kembali dalam 7 sampai dengan 10 sampai 3 minggu
hari.
Pembedahan
• Miringotomi
tindakan insisi pada pars tensa membran timpani, supaya
terjadi drainase sekret dari telinga tengah ke liang telinga luar.

• Timpanosintesis
Pungsi pada membran timpani, dengan analgesia lokal supaya
mendapatkan sekret untuk tujuan pemeriksaan

• Adenoidektomi
Adenoidektomi efektif dalam menurunkan risiko terjadi otitis
media dengan efusi dan OMA rekuren
Komplikasi OMA terbagi :
• komplikasi intratemporal (perforasi membran timpani, mastoiditis akut, paresis
nervus fasialis, labirinitis, petrositis),
• ekstratemporal (abses subperiosteal), dan intracranial (abses otak,
tromboflebitis).
Prognosis
• adalah dubia ad bonam, biasanya gejala membaik
dalam 24 jam dan dapat sembuh dalam 3 hari dengan
pengobatan yang adekuat, tetapi jika tidak diobati
dengan benar, otitis media akut dapat menimbulkan
komplikasi mulai dari mastoiditis, kolesteatom, abses
subperiosteal sampai abses otak dan meningitis.
• Sekarang semua jenis komplikasi tersebut biasanya
didapat pada OMSK. Jika perforasi menetap dan
sekret tetap keluar lebih dari 2 bulan maka keadaan
ini disebut OMSK.
BAB II
Analisa Kasus
BAGAIMANA PENEGAKAN
DIAGNOSIS PADA KASUS INI?
Pasien mengeluhkan nyeri
telinga, rasa penuh,
Pemeriksaan Fisik
pendengaran berkurang pada
telinga kiri, dan disertai
demam maupun batuk pilek
Membran timpani tampak
bulging letak marginal, intak,
dan hiperemis

OMA Stadium supurasi


Menurut teori, otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga
tengah, tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid. Otitis media akut,
didefinisikan sebagai 3 minggu pertama dari proses di mana telinga tengah
menunjukkan tanda dan gejala peradangan akut dengan faktor pencetus infeksi
saluran pernapasan atas.

Temuan pada pemeriksaan fisik sesuai dengan teori otitis media akut stadium
supuratif, di mana pada stadium supuratif ditemukan adanya membran timpani yang
bulging disertai adanya gangguan pendegeran, berdengung, dan disertai demam.
APAKAH PENGELOLAAN
KASUS INI SUDAH TEPAT?
Pada stadium ini pengobatan yang diberikan adalah antibiotika, obat tetes
hidung dan analgetika. Pemberian antibiotika dianjurkan minimal 7 hari .

Adapun penatalaksanaan yang dilakukan pada kasus ini adalah :


Antibiotik: Amoxicillin 3x1
Dekogestan : Pseudoefedrin HCL 2x1 cth
Antipiretik : Ibuprofen syr 2x1 cth
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai