Identitas
●
Nama : An. Budi
●
Umur : 10 tahun
●
Pekerjaan: -
●
Alamat : Tambun Selatan, Bekasi
●
Agama : Islam
●
Jenis Kelamin : Pria
●
Pendidikan : Sekolah Dasar
Anamnesa :
Tanggal : 23 Februari 2021 (Pukul 12.00 WIB)
●
Keluhan utama : Nyeri pada telinga kiri sejak 3 hari SMRS.
●
Keluhan tambahan : Telinga kiri terasa penuh dan disertai demam.
●
Pasien datang ke Poliklinik THT RSUD Kabupaten Bekasi dengan keluhan nyeri pada telinga kiri sejak 3 hari yang lalu
disertai rasa penuh sehingga pendengaran sedikit berkurang. Tidak ada cairan atau darah yang keluar dari telinga
kiri. Pasien juga mengeluhkan demam disertai batuk dan pilek. Keluhan terjadi semenjak pasien berenang ketika
banjir 4 hari SMRS setelah itu pasien merasakan batuk, pilek dan demam. Tidak ada keluhan pada telinga kanan
pasien.
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Pengobatan
●
Disangkal.
Riwayat Alergi
●
Alergi : Paracetamol
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Dalam Mata : Dalam Leher : Dalam
batas normal batas normal batas normal
●
Keadaan Umum: Tampak sakit ringan
●
Kesadaran: Compos mentis
●
Tanda – tanda vital
●
Tekanan darah: 120/80 mmHg
●
Nadi : 76 x/menit
●
Suhu : 37,9℃
●
Frekuensi nafas: 20x/menit
●
Berat badan : 25 kg
STATUS LOKALIS (Telinga)
Auris
Bagian Kelainan
Dextra Sinistra
Preauricula Kelainan kongenital Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Tumor Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Aurikula Kelainan kongenital Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Tumor Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Nyeri tarik Tidak ada Tidak ada
Retroaurikula Edema Tidak ada Tidak ada
Hiperemis Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Sikatrik Tidak ada Tidak ada
Fistula Tidak ada Tidak ada
Fluktuasi Tidak ada Tidak ada
Canalis Acusticus Externus Kelainan kongenital Tidak ada Tidak ada
Kulit Tidak hiperemis Hiperemis
Sekret Tidak ada Tidak ada
Serumen Tidak ada Tidak ada
Edema Tidak ada Tidak ada
Jaringan granulasi Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Kolesteatoma Tidak ada Tidak ada
Membran Timpani Bentuk Normal Normal
Warna Putih mutiara Putih kekuningan, Hiperemis
Intak Intak Bulging
Cahaya Terdapat cone of light pada arah Terdapat cone of light pada arah
jam 5 jam 7
Pemeriksaan Pendengaran dengan Garpu Tala
Pemeriksaan Auris
Dextra Sinistra
Tes Rinne Positif Negatif
Tes Weber Lateralisasi telinga kiri
Tes Schwabach Memanjang
Leher
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Endoskopi
Kesan:
Gambar 1-2= Auricula Sinistra
• Canalis Acusticus Externus: hiperemis (+)
edema (-) sekret (-), serumen (-)
• Membran Timpani: Bulging (+) letak
marginal, intak, hiperemis, refleks cahaya (+)
●
Telah diperiksa pasien An. B datang ke Poliklinik THT RSUD Kabupaten Bekasi dengan keluhan nyeri pada
telinga kiri sejak 3 hari yang lalu disertai rasa penuh sehingga pendengaran sedikit berkurang. Tidak ada
cairan atau darah yang keluar dari telinga kiri. Pasien juga mengeluhkan demam disertai batuk dan pilek.
Keluhan terjadi semenjak pasien berenang ketika banjir 4 hari SMRS setelah itu pasien merasakan batuk,
pilek dan demam. Tidak ada keluhan pada telinga kanan pasien. Tidak ada riwayat pusing berputar, mual
dan muntah. Pasien juga tidak nyeri saat membuka mulut. Tidak pernah mengalami trauma yang
mengenai telinga sebelumnya. Tidak ada keluhan nyeri menelan atau nyeri pada pipi dan daerah sekitar
mata.
●
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak baik, kesadaran compos mentis, dan
tanda-tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan lokalis telinga ditemukan canalis acusticus
externus terlihat hiperemis, membran timpani tampak bulging letak marginal, intak, dan refleks cahaya
(+). Pada tes pendengaran didapatkan kesan tuli konduktif telinga kiri. Pemeriksaan hidung didapatkan
dalam keadaan normal dan pemeriksaan tonsil didapatkan tonsil T1-T1 tampak tenang.
Diagnosis
Banding Konseling dan Edukasi
●
Otitis Externa AS
●
Konseling dan Edukasi
●
Menjaga kebersihan telinga dan tidak mengorek-ngorek telinga
●
Menghindari masuknya air ke telinga
●
Menjelaskan bahwa penyakit ini merupakan penyakit infeksi sehingga
dengan penanganan yang tepat dapat disembuhkan tetapi bila dibiarkan
dapat mengakibatkan hilangnya pendengaran serta komplikasi lainnya.
Diagnosis Kerja Pasien dianjurkan untuk istirahat yang cukup agar kondisi tubuh dapat
●
●
OMA stadium Supurasi AS
●
Tuli konduktif AS Prognosis
Tatalaksana
●
Quo ad vitam : ad bonam
●
Medikamentosa
●
Quo ad functionam : dubia ad bonam
●
Antibiotik: Amoxicillin 3x1 ●
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
●
Dekogestan: Pseudoefedrin HCL 2x1 cth
●
Antipiretik: Ibuprofen syr 2x1 cth
Anatomi
Otitis Media Akut
Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah,
tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid.
Sekret semakin
Penumpukan sekret Kuman proliferasi
bertambah
Membran timpani
robek
Stadium OMA
Stadium oklusi tuba
Terjadi akibat tekanan negative yang
meningkat pada cavum timpani
Menyebabkan membran
timpani menonjol (bulging)
ke arah liang telinga luar.
Stadium Perforasi
Karena beberapa sebab seperti terlambatnya
pemberian antibiotika atau virulensi kuman yang tinggi,
maka dapat terjadi ruptur membran timpani dan nanah
keluar mengalir dari telinga tengah ke telinga luar.
Commentary to “Epidermal growth factor on the healing of human subacute tympanic membrane perforation” American Journal of Otolaryngology -
Head and Neck Medicine and Surgery, Volume 41, 2020
DIAGNOSIS BANDING
• Otitis eksterna
• Otitis media efusi
• Eksaserbasi akut otitis media kronik
• Infeksi saluran napas atas
Tatalaksana
Pada
Stadium Stadium
hiperemis atau stadium
oklusi Presupurasi supurasi
●
obat tetes hidung HCl efedrin
0,5 % dalam larutan fisiologik ●
Stadium hiperemis :
●
Stadium supurasi,
untuk anak kurang dari 12 amoksisilin 50 selain diberikan
tahun
●
atau HCl efedrin 1 % dalam mg/kgBB/hari 3X1 antibiotik, pasien
larutan fisiologis untuk anak selama 7 hari, harus dirujuk
yang berumur atas 12 tahun ●
HCl efedrin 0,5 %/1% ●
untuk melakukan
●
dan pada orang dewasa.
Mengobati sumber infeksi lokal dalam larutan miringotomi bila
dengan fisiologik, parasetamol membran timpani
●
antibiotika bila penyebabnya 3x500mg
kuman. masih utuh.
Stadium Stadium
perforasi resolusi
●
Stadium perforasi : ear toilet H2O2
3% selama 3 sampai dengan 5 hari
●
serta antibiotik yang adekuat Antibiotika dapat
●
• Timpanosintesis
Pungsi pada membran timpani, dengan analgesia lokal supaya
mendapatkan sekret untuk tujuan pemeriksaan
• Adenoidektomi
Adenoidektomi efektif dalam menurunkan risiko terjadi otitis
media dengan efusi dan OMA rekuren
Komplikasi OMA terbagi :
• komplikasi intratemporal (perforasi membran timpani, mastoiditis akut, paresis
nervus fasialis, labirinitis, petrositis),
• ekstratemporal (abses subperiosteal), dan intracranial (abses otak,
tromboflebitis).
Prognosis
• adalah dubia ad bonam, biasanya gejala membaik
dalam 24 jam dan dapat sembuh dalam 3 hari dengan
pengobatan yang adekuat, tetapi jika tidak diobati
dengan benar, otitis media akut dapat menimbulkan
komplikasi mulai dari mastoiditis, kolesteatom, abses
subperiosteal sampai abses otak dan meningitis.
• Sekarang semua jenis komplikasi tersebut biasanya
didapat pada OMSK. Jika perforasi menetap dan
sekret tetap keluar lebih dari 2 bulan maka keadaan
ini disebut OMSK.
BAB II
Analisa Kasus
BAGAIMANA PENEGAKAN
DIAGNOSIS PADA KASUS INI?
Pasien mengeluhkan nyeri
telinga, rasa penuh,
Pemeriksaan Fisik
pendengaran berkurang pada
telinga kiri, dan disertai
demam maupun batuk pilek
Membran timpani tampak
bulging letak marginal, intak,
dan hiperemis
Temuan pada pemeriksaan fisik sesuai dengan teori otitis media akut stadium
supuratif, di mana pada stadium supuratif ditemukan adanya membran timpani yang
bulging disertai adanya gangguan pendegeran, berdengung, dan disertai demam.
APAKAH PENGELOLAAN
KASUS INI SUDAH TEPAT?
Pada stadium ini pengobatan yang diberikan adalah antibiotika, obat tetes
hidung dan analgetika. Pemberian antibiotika dianjurkan minimal 7 hari .