Anda di halaman 1dari 3

“PROSEDUR KLINIS MILIARI”

No.Dokumen : KM/SOP/UKP/V/-12
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 30 April 2018
Halaman : 1/3
Puskesmas Kelurahan dr. Mardiyah
Kampung Melayu
Kecamatan Jatinegara NIP. 197310042006042021

1. Pengertian 1. Miliaria adalah kelainan kulit akibat retensi keringat yang ditandai adanya
vesikel miliar. Sinonim penyakit ini adalah biang keringat, keringat buntet,
prickle heat.

2. Faktor Resiko
2.1. Tinggal didaerah tropis, panas dan kelembaban tinggi.
2.2. Pemakaian baju yang terlalu ketat.

3. Klasifikasi
3.1 Miliaria Kristalina
3.2 Miliaria Rubra
3.3 Miliaria Profunda
3.4 Miliaria Pustulosa

4. Diagnosis
4.1 Anamnesa
 Gatal disertai dengan timbulnya vesikel / bintil terutama muncul saat
berkeringat, pada lokasi predileksi kecuali pada miliaria profunda.
4.2 Pemeriksaan Fisik
 Miliaria Kristalina
o UKK : vesikel ukuran 1 – 2 mm, mudah pecah dengan garukan, dan
deskuamasi dalam beberapa hari.
o Predileksi : badan yang tertutup pakaian
o Gejala subjektif ringan dan tidak memerlukan pengobatan.
 Miliaria Rubra
o Jenis paling sering
o UKK : vesikel milliar, papulo vesikel dengan dasar eritem sekitar
lubang keringat, tersebar diskret.
o Gejala subjektif : gatal dan pedih pada di daerah predileksi.
 Miliaria Profunda
o Merupakan kelanjutan miliaria rubra,
o UKK : berbentuk papul putih keras berukuran 1 – 3 mm, mirip
folikulitis , dan dapat disertai dengan pustul.
o Predileksi : badan dan ekstremitas.
 Miliaria Pustulosa
o Berasal dari miliaria rubra. Vesikelnya berubah menjadi pustul.
4 Diagnosis banding :
5.1 Campak / morbili
5.2 Folikulitis
5.3 Varisela
5.4 Kandidiasis kutis
5.5 Erupsi obat morbiliformis

5 Komplikasi : Infeksi Sekunder

6 Penatalaksanaan
6.1 Modifikasi gaya hidup :
a. Memakai pakaian yang tipis dan dapat menyerap keringat
b. Menghindari panas dan kelembaban yang berlebihan
c. Menjaga kebersihan kulit
d. Mengusahakan ventilasi yang baik
e. Mandi air dingin dan memakai sabun
6.2 Farmakoterapi :
a. Topikal
 Bedak kocok yang mengandung mentol dan kamfora diberikan 2 kali
perhari selama seminggu.
 Bedak salisil 2 % diberikan 2 kali perhari selama seminggu.
( Antipruritus agar tidak timbul miliaria profunda ).
 Pemberian salep antibiotik apabila terdapat pustul.
b. Sistemik ( Apabila gatal dan diperlukan )
 Antihistamin sedatif : CTM 3 x 4 mg / hari
 Antihistamin non sedatif : Loratadin 1 x 10 mg / hari atau Cetirizine 1
x 10 mg / hari .
 Pemberian antibiotik sistemik apabila terdapat Antibiotik sekunder :
Amoxicilin 3 x 500 mg ( Dewasa ), 50 mg / kgBB / hari dibagi dalam
3 dosis ( Anak ).
7 Kriteria rujukan : Tidak ada indikasi rujukan

2. Tujuan Prosedur ini sebagai acuan dalam penatalaksanaan Miliaria di Puskesmas


Kelurahan Kampung Melayu
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas No : 77 Tahun 2015 tentang Jenis-jenis Pelayanan yang
tersedia
2. SK Kepala Puskesmas No : 68 Tahun 2015 tentang Penyampaian Hak dan
Kewajiban Pasien dan Keluarganya
3. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 tahun 2015 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter Pelayanan Primer

5. Alat dan Bahan 1. Alat :


1.1. Tensi meter
1.2. Stetoskop
1.3. Termometer
1.4. Lup
2. Bahan :
2.1 -
6. Petugas yang Petugas Medis
melaksanakan

7. Langkah-langkah 1. Perawat melakukan pengukuran tekanan darah, suhu badan dan mencatat
dalam buku status pasien.
2. Dokter melakukan anamnesa terarah, pemeriksaan status dermatologis,
pemeriksaan fisik.
3. Dokter mendiagnosa Miliaria.
4. Dokter memberikan tata laksana / resep sesuai dengan diagnosis.
5. Dokter memberikan edukasi mengenai penyakit Miliaria dan menjelaskan
tentang rencana pengobatan.
6. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan yang dilakukan.
8. Hal-hal yang perlu
Memberikan terapi sesuai dengan diagnosis yang telah dibuat.
diperhatikan

9. Unit Terkait Poli Umum, Poli MTBS

1. Buku status pasien


2. Lembaran resep internal
10. Dokumen terkait

11. Riwayat
Perubahan

2/2
Dokumen
No Dokumen yg diubah Isi Perubahan Tanggal Terbit

Anda mungkin juga menyukai