Preseptor:
Penyusun:
Pasien juga mengeluhkan nyeri pada gigi bagian atas sejak 2 minggu yang lalu, gatal
pada hidung sejak 10 hari yang lalu, terasa hilang timbul. Pasien mengatakan bahwa merasakan ada
cairan yang menetes ke tenggorokan dari hidung. Pasien menyangkal adanya nyeri pada bagian wajah.
Pasien menyangkal merasakan hidung tersumbat dan menyangkal mengalami penurunan penciuman.
. Pasien menyangkal sering bersin pada pagi hari ataupun saat terkena debu .Pasien
menyangkal keluar darah dari hidung secara tiba-tiba. Pasien menyangkal memiliki asthma.
Pasien menyangkal memiliki alergi makanan. Pasien menyangkal suka mengorek-ngorek
hidungnya. Pasien menyangkal adanya demam, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri telinga.
Pasien menyangkal keluarga memiliki keluhan yang sama dengan pasien.
Pasien mengatakan memiliki gigi berlubang pada gigi kanan atas. Pasien
sudah mengobati keluhannya ke dokter umum, lalu diberikan obat antibiotik dan pengencer
lendir tetapi pasien tidak ada perbaikan dari keluhannya.
2
Pemeriksaan Fisik
BB : 65 kg
TB : 172 cm
Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
Suhu : 36,7C
Pernapasan : 20 kali/menit
Status Generalis
Kepala : Normocephali, deformitas (-)
Mata
◦ Letak : Simetris
◦ Palpebra : Normal
◦ Konjungtiva : Anemis -/-
◦ Sklera : Ikterik -/-
◦ Kornea : Normal
◦ Pupil : Bulat, isokor, diameter 3 mm / 3 mm, refleks cahaya langsung
& tidak langsung +/+
Thorax
◦ Paru
◦ Inspeksi : pergerakan nafas tampak simetris
◦ Palpasi : sela iga tidak melebar, vocal fremitus kanan = kiri
◦ Perkusi : sonor, batas paru hepar ICS 5 dengan peranjakan 1 ICS
◦ Auskultasi : VBS kanan = kiri, ronki (-/-), wheezing (-/-)
◦ Jantung
◦ Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
◦ Palpasi : ictus cordis ICS 5 midclavicular line sinistra
◦ Perkusi
3
◦ Batas kanan : ICS 4 sternal line dextra
◦ Batas kiri : ICS 5 midclavicular line sinistra
◦ Batas atas : ICS 3 parasternal sinistra
◦ Auskultasi : bunyi jantung I dan II normal regular, murmur (-), gallop (-)
◦ Abdomen
◦ Inspeksi : Datar
◦ Auskultasi : Bising usus (+) normal
◦ Palpasi
◦ Nyeri tekan : (-)
◦ Hepar : tidak teraba pembesaran
◦ Lien : tidak ada pembesaran
◦ Ginjal : tidak ada pembesaran, nyeri tekan (-), ketok CVA (-)
◦ Perkusi : Timpani, pekak samping (-)
◦ Ekstremitas :
Akral hangat
Nadi kuat
Capillary refill: <2 detik
Varises: -/-
Edema : -/-
refleks fisiologis : +/+
refleks patologis : -/-
4
Radang Tidak ada Tidak ada
Tumor Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Gambar
5
Status Lokalis Hidung
Nasal
Pemeriksaan
Dextra Sinistra
Keadaan Luar Bentuk dan Ukuran Simetris, normal Simetris, normal
Rhinoskopi Anterior Mukosa Hyperemis Hyperemis
Sekret + putih kekuningan -
berbau
Concha hipertrofi -
Septum - -
Polip/tumor - -
Pasase udara + +
Rhinoskopi Posterior Mukosa
Choana
Sekret Tidak Tidak
Torus Tubarius dilakukan dilakukan
Fossa Rosenmuller
Massa Tumor
Mukosa Tenang
Tonsil Besar T1/T1
Kripta Tidak melebar/Tidak melebar
6
Mukosa Tenang
Faring Granula -
Post nasal drip -
Bagian Kelainan
Bentuk Simetris
Bagian Kelainan
7
RESUME
Seorang pasien laki-laki berumur 66 tahun mengeluhkan rhinore sejak 10 hari yang
lalu yang dirasakan hilang timbul. Keluhan memburuk ketika mandi dan berwudhu, membaik
ketika cairan dalam hidung pasien sudah dikeluarkan. Keluhan disertai nyeri pada gigi, gatal
pada hidung dan post nasal drip yang muncul bersamaan dengan keluhan rhinorea. Keluhan
ini sebelumnya telah diobati dengan antibiotik tetapi tidak membaik.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu, tekanan darah nadi, respirasi dalam batas
normal. Kedua telinga tidak ada kelainan. Sekret pada rongga hidung .
DIAGNOSIS BANDING
Rhinosinusitis maksilaris unilateral akut e.c dentogen
Rhinosinusitis akut maksilaris unilateral akut e.c bakterial
USULAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan darah rutin (Hb, Ht, leukosit, trombosit)
Diff count: eosinophil, basofil, PMN
X-ray : Waters
DIAGNOSIS KERJA
Rhinosinusitis maksilaris unilateral akut e.c dentogen
USULAN PENATALAKSANAAN
Non Farmakologi:
Istirahat yang cukup
Menghindari minuman dingin
Rujuk ke dokter spesialis THT dan dokter gigi
Farmakologi:
8
PROGNOSIS
- Quo ad vitam : Ad bonam
- Quo ad functionam : Ad bonam
- Quo ad sanationam : Dubia ad malam