Anda di halaman 1dari 21

TENSION TYPE HEADACHE

Penyaji :
Yuriska Chintya Ayuningsih, S.Ked
Pembimbing :
dr. Fitriyani, Sp.S, M.Kes

LATAR BELAKANG TENSION TYPE


HEADACHE
Mengganggu aktivitas
sehari-hari,
mengganggu pekerjaan

Simple headache
Sakit kepala
(headache)

Migrain
Tension type headache
Cluster headache

Usia 25-30
tahun,
prevelensi
38-74%

Penurunan
kualitas
hidup

DEFINISI TENSION TYPE HEADACHE


Tension
headache

Muscle
Contraction
headache

Sakit kepala
tegang otot

Stress
headache

Nyeri kepala bilateral yang menekan (pressing/squeezing), mengikat,


tidak berdenyut, bersifat ringan hingga sedang, tidak disertai (atau
minimal) mual dan atau muntah, serta disertai fotofobia atau fonofobia

Kelaparan
Dehidrasi
Pekerjaan/beban yang terlalu berat (overexertion)
Perubahan pola tidur
Caffeine withdrawal
Fluktuasi hormonal wanita

Buruknya upaya kesehatan diri sendiri (poor selfrelated health)


Tidak mampu relaks setelah bekerja
Gangguan tidur
Tidur hanya beberapa jam setiap malam
Usia muda
Gangguan emosional
Ketegangan mental dan stress

Pencetus
TTH
Faktor resiko
TTH

FAKTOR RESIKO TENSION TYPE HEADACHE

PATOFISIOLOGI TENSION TYPE HEADACHE


Memicu Nyeri

Nyeri ditransmisikan
melalui serabut C dan
neuron nosiseptif A
menuju dorsal horn
dan nukleus trigeminal

Elevasi glutamat

Kerusakan nitrosative

Terjadi aktivasi trigger


point (otot-otot kepala
dan leher)

Tingginya kadar nitrit


oxide

Vasodilatasi struktur
intrakranial

Faktor pencetus

GEJALA KLINIS TENSION TYPE HEADACHE

Tidak ada gejala prodromal ataupun aura.


Nyeri dapat ringan hingga sedang maupun berat.
Tumpul, seperti ditekan atau diikat. Tidak berdenyut.
Menyeluruh atau difus (tidak hanya pada satu titik atau satu sisi), nyeri lebih hebat di
daerah kulit kepala, oksipital, dan belakang leher, dahi.
Terjadi secara spontan.
Memburuk atau dicetuskan oleh stres dan kelelahan.
Gangguan konsentrasi.
Kadang-kadang disertai vertigo.
Beberapa orang mengeluh rasa tidak nyaman di daerah leher, rahang, dan
temporomandibular.
Dapat disertai photophobia (sensasi nyeri/tidak nyaman di mata saat terpapar
cahaya) atau phonophobia (sensasi tak nyaman karena rangsang suara).
TTH terjadi dalam waktu relatif singkat, dengan durasi berubah-ubah (episodik) atau
terus-menerus (TTH kronis).

KLASIFIKASI TENSION TYPE HEADACHE


TTH episodik
yang
infrekuen

TTH episodik
yang frekuen

Cronic TTH
(CTTH)

Probable
TTH

KLASIFIKASI TENSION TYPE HEADACHE


TTH episodik yang infrekuen
berhubungan dengan nyeri tekan
perikranial

TTH episodik yang infrekuen


A. Paling sedikit terdapat 10 episode serangan
dengan rata-rata < 12 hari per tahun dan
memenuhi kriteria b hingga d.
B. Nyeri kepala berlangsung dari 30 menit
sampai 7 hari.
C. Nyeri kepala paling tidak terdapat 2 gejala
khas:
Lokasi bilateral
Kualitas nyeri berupa rasa mengikat atau
menekan tidak disertai denyut
Intensitasnya ringan hingga sedang
Tidak diperberat oleh aktifitas rutin
seperti berjalan atau naik tangga
D. Memenuhi 2 kriteria berikut:
Tidak ada mual atau muntah
Hanya memiliki salah satu dari fotofobia
atau fonofobia
E. Tidak berkaitan dengan penyakit yang lain.

a.

Memenuhi kriteria a hingga e dari TTH


episodik yang infrekuen.
Nyeri tekan perikranial meningkat pada
palpasi manual.

b.

TTH episodik yang infrekuen tidak


berhubungan dengan nyeri tekan
perikranial
a.
b.

Memenuhi kriteria a hingga e dari TTH


episodik yang infrekuen.
Nyeri tekan perikranial tidak meningkat
pada palpasi manual

TTH episodik yang frekuen


a.

Minimal 10 episode nyeri kepala dalam 12180 hari per tahun dan memenuhi kriteria b
hingga d.
b. Nyeri berlangsung selama 30 menit sampai 7
hari.
c. Nyeri kepala memiliki minimal 2 dari
kriteria berikut:
Lokasi bilateral
Kualitas nyeri berupa rasa mengikat atau
menekan tidak disertai denyut
Intensitas ringan hingga sedang
Tidak bertambah berat dengan aktifitas fisik
yang rutin seperti berjalan atau naik tangga
d. Memenuhi 2 kriteria berikut:
Tidak ada mual atau muntah
Hanya memiliki satu dari fotofobia atau
fonofobia
e. Tidak berkaitan dengan penyakit lain.

TTH episodik yang frekuen


berhubungan dengan nyeri
tekan perikranial
a.
b.

Memenuhi kriteria a hingga e


dari TTH episodik yang frekuen
Nyeri tekan perikranial
meningkat pada palpasi normal

TTH episodik yang frekuen


tidak berhubungan dengan
nyeri tekan perikranial
a.
b.

kriteri a hingga e dari TTH


episodik yang frekuen
Nyeri tekan perikranial tidak
meningkat pada palpasi
normal

Cronic TTH
a.

Nyeri kepala timbul > 15 hari/bulan.


Berlangsung > 3 bulan (> 180 hari/tahun)
dan juga memenuhi kriteria b hingga d.
b. Nyeri kepala berlangsung beberapa jam atau
terus-menerus.
c. Nyeri kepala memiliki paling tidak 2
karakterisrik berikut:
Lokasi bilateral
Kualitas nyeri berupa rasa mengikat atau
menekan tidak disertai denyut
Intensitas ringan hingga sedang
Tidak dipengaruhi dengan aktivitas fisik
misalnya bejalan atau naik tangga
d. Didapatkan:
Lebih dari satu: fotofobia, fonofobia, atau
mual yang ringan, mual yang sedang atau
berat, maupun muntah.
e. Tidak berkaitan dengan penyakit lain.

CTTH yang berhubungan


dengan nyeri tekan
perikranial
a.
b.

Memenuhi kriteria CTTH


Nyeri tekan perikranial
meningkat pada palpasi manual

CTTH yang tidak


berhubungan dengan nyeri
tekan perikranial
a.
b.

Memenuhi kriteria CTTH


Nyeri tekan perikranial tidak
meningkat pada palpasi
manual

Mengalami satu atau lebih episode CTTH tetapi


tidak memenuhi 1 kriteria dari seluruh kriteria
CTTH.

Probable CTTH
Probable TTH
episodik yang
infrekuen

Mengalami satu atau lebih episode TTH episodik


yang infrekuen tetapi tidak memenuhi 1 kriteria
dari seluruh kriteria TTH episodik yang infrekuen

Probable TTH yang


frekuen

Mengalami satu atau lebih episode TTH episodik


yang frekuen tetapi tidak memenuhi 1 kriteria dari
seluruh kriteria TTH episodik yang frekuen

Probable TTH adalah TTH yang tidak memenuhi satu kriteria yang menjadi kriteria
diagnosis dari sub-type TTH dan tidak memenuhi kriteria lain dari headache
disorders.

Probable TTH

PEMERIKSAAN FISIK TENSION TYPE


HEADACHE
Palpasi manual

a.

b.

Palpasi manual dilakukan di daerah delapan


pasang otot dan insersi tendon yaitu frontal,
temporal, masetter, processus coronoid,
sternocleidomastoide, suboccipital, mastoid dan
otot-otot trapezius.
Cara melakukan palpasi manual adalah dengan
melakukan gerakan memutar kecil dengan
tekanan kuat menggunakan jari kedua dan
ketiga di daerah-daerah tersebut selama 4-5
detik.

Untuk menilai
Pericranial tenderness

Pericranial tenderness dicatat dengan Total Tenderness Score.


Tenderness dinilai dengan empat poin yaitu 0, 1, 2 , dan 3 disetiap
lokasi otot.
0 = tidak ada reaksi terlihat atau tidak ada laporan
ketidaknyamanan secara lisan.
1 = reaksi mimik ringan dan tidak ada laporan ketidaknyamanan
secara lisan
2 = terdapat reaksi verbal dan mimik ketidaknyamanan dan nyeri.
3 = meringis, reaksi verbal dari lokasi nyeri.
Nilai dari kedua sisi kiri dan kanan dijumlah menjadi skor
tenderness total (maksimum skor 48 poin). Penderita TTH
diklasifikasikan sebagai terkait (associated) (skor lebih dari 8) dan
tidak terkait (not associated) (skor kurang dari 8)

PEMERIKSAAN PENUNJANG TENSION TYPE


HEADACHE
Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah,
rontgen, CT-scan kepala atau MRI tidak perlu dilakukan
jika tidak ada indikasi apapun. Neuroimaging
direkomendasikan untuk:

Nyeri kepala dengan pola atipikal


Riwayat kejang
Dijumpai tanda dan gejala neurologis
Penyakit simptomatis seperti; AIDS, tumor, atau
neurofibromatosis

PENATALAKSANAAN TENSION TYPE


HEADACHE
Penatalaksanaan bertujuan untuk reduksi frekuensi dan intensitas nyeri kepala (terutama TTH)
dan menyempurnakan respon terhadap abortive, dengan manjemen terapi adalah kombinasi non
farmakologi dan farmakologi.

Non farmakologi
Istirahat di tempat tenang dan gelap
Peregangan leher dan otot 20-30 menit, ideal pada pagi hari minimal seminggu
Hindari terlalu lama bekerja, beristirahat setiap 15 menit setiap 1 jam bekerja, diiringi
deengan instrumen musik klasik
Tidur dengan posisi yang benar
Hindari suhu dingin
Bekerja, menonton, membaca dengan pencahayaan tepat
Terapi tawa
Sholat dan berdoa

Farmakologi
Agent

1. TerapiAcetaminophen
TTH akut

Dose

Level of Recomendation

500 mg-1000 mg

Aspirin

500 mg-1000 mg

Ibuprofen

200 mg-800 mg

Ketoprofen

25 mg-50 mg

Naproxen

375 mg-550 mg

Diclofenac

12,5 mg 100 mg

Caffeine

65 mg 200 mg

2. Suntikan botulinum toxin (botox)


3. Terapi preventif
Agent

Daily of Dose

Level of Recomendation

Amitriptyline

30 mg 75 mg

Mirtazapine

30 mg

Venlafaxine

150 mg

Clomipramine

75 mg 150 mg

DIAGNOSA BANDING TENSION TYPE


HEADACHE
Sinus Headache

Nyeri dibelakang dahi dan tulang pipi


Nyeri bersifat tajam, menusuk-nusuk
Dapat disertai sumbatan saluran nafas, batuk, sakit tenggorokan
Disebabkan karena pembengkakan, peradangan dari beberapa bagian sinus.
Faktor pencetus alergi, infeksi gigi, sinusitis

Cluster Headache

Nyeri periorbital unilateral yang mendadak dan parah


Nyeri bersifat tajam, menusuk dan seperti terbakar
Mata berair, hidung tersumbat, kelopak mata sulit terbuka
Penyebab belum diketahui
Faktor pencetus alkohol, rokok, obat-obat nitrogliserin

Migrain
Nyeri unilateral, berdenyut, dipengaruhi oleh aktivitas, dapat disertai mual, muntah,
fotofobia dan fonofobia
Nyeri berlangsung 4-72 jam
Penyebab belum diketahui, diduga karena gangguan neurobiologis, perubahan sensitivitas
sistem saraf dan aktifitas trigeminal vaskuler
Faktor pencetus perubahan hormonal, kafein, terlambat makan, stress, cahaya kilat dan
berkelip, banyak tidur, kurang tidur, dll

KOMPLIKASI TENSION TYPE HEADACHE


Gangguan psikiatri : cemas, depresi mayor, stres
psikososial, gangguan panik, dan tingginya
frekuensi bunuh diri.

PROGNOSIS TENSION TYPE HEADACHE


Quo ad vitam : Dubia ad Bonam
Quo ad fungtionam : Dubia ad Bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad Bonam

KESIMPULAN
Tension-type Headache (TTH) adalah nyeri kepala bilateral yang
menekan (pressing/squeezing), mengikat, tidak berdenyut, tidak
dipengaruhi dan tidak diperburuk oleh aktivitas fisik, bersifat
ringan hingga sedang, tidak disertai (atau minimal) mual dan atau
muntah, serta disertai fotofobia atau fonofobia.
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan palpasi manual untuk menilai
pericranial tenderness yang dicatat dengan Total Tenderness
Score. Pemeriksaan penunjang dilakukan atas adanya indikasi.
Penatalaksanaan bertujuan untuk reduksi frekuensi dan intensitas
nyeri kepala (terutama TTH) dan menyempurnakan respon
terhadap abortive, dengan manjemen terapi adalah kombinasi non
farmakologi dan farmakologi.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai