Anda di halaman 1dari 21

TELAAH KASUS MATERI

BPJS
Oleh kelompok 7

No. 1
A
Pasien tersebut tidak bisa mendapatkan
fasilitas penjaminan dari BPJS kesehatan
dikarenakan pasien tersebut belum
terdaftar menjadi peserta BPJS kesehatan.
B
Bisa, karena keluhan yang dirasakan oleh
pasien termasuk ke dalam gawat darurat
yang harus segera mendapatkan
pertolongan.

C
Pasien dapat mendaftarkan BPJS kesehatan dengan
cara mendaftarkan diri ke kantor BPJS kesehatant.
Pasien dapat mendaftar menjadi peserta BPJS non
PBI dengan cara:
Membawa kartu keluarga, KTP, dan pas foto 3x4
berwarna 2 lembar.
Datang ke kantor BPJS kesehatan dengan mengisi
formulir dan menyerahkan point a.
Setelah data diproses oleh petugas maka akan diberi
nomor virtual account.
Peserta membayar lewat ATM/Tunai di Bank.
Dengan membawa bukti pembayaran dari Bank atau
ATM, peserta dapat mengambil kartu BPJS kesehatan
di kantor BPJS

D
Jika pasien tidak dapat menggunakan fasilitas
penjaminan BPJS kesehatan, pasien dapat
menggunakan fasilitas penjaminan dari
pemerintah kota (Jamkeskot). Pasien dapat
menggunakan Jamkeskot hanya dengan
menunjukan KTP.
E
BPJS kesehatan telah mengatur sistem
pengobatan/rujukan yang berjenjang kecuali
pada kasus kegawatdaruratan. Pada pasien ini
alur pengobatan sudah benar karena kasus pada
pasien ini termasuk kasus kegawatdaruratan
yang memerlukan pertolongan segera

No.2
A
Pasien harus mengaktifkan kembali kartu peserta BPJS
kesehatan dengan cara membayar iuran 4 bulan terakhir
yang belum dibayar beserta denda yang sudah ditetapkan,
untuk menggunakan kembali kartu peserta BPJS kesehatan.
B
BPJS kesehatan telah mengatur sistem rujukan yang
berjenjang kecuali pada kasus kegawatdaruratan. Alur
rujukan pada pasien ini adalah pasien harus minta rujukan ke
fasilitas kesehatan primer sesuai yang tertera dikartu BPJS
pasien terlebih dahulu, setelah itu pasien bisa berobat
kefasilitas kesehatan tingkat kedua dengan membawa surat
rujukan tersebut guna mendapatkan pelayanan kesehatan
spesialistik.

C
Menurut aturan baru BPJS kesehatan yang
berlaku per tanggal 1 juli 2016 sebagai berikut:
Kepesertaan BPJS kesehatan akan dinonaktifkan
untuk sementara jika peserta menunggak iuran
lebih dari 1 bulan, secara otomati peserta tidak
dapat menggunakan BPJS kesehatan untuk
berobat sampai dia membayar tunggakan
Ketentuan denda keterlambatan akan
dihapuskan dan hanya berlaku untuk pasien
yang dirawat inap.

Yang Termasuk Fakir Miskin (PBI):


Fakir Miskin adalah orang yang sama sekali tidak
mempunyai sumber mata pencaharian dan/atau
mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak
mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan
dasar yang layak bagi kehidupan dirinya dan/atau
keluarganya
Orang Tidak Mampu adalah orang yang mempunyai
sumber mata pencaharian, gaji atau upah, yang
hanya mampu memenuhi kebutuhan dasar yang
layak namun tidak mampu membayar iuran bagi
dirinya dan keluarganya.

Kategori Fakir Miskin dan Orang Tidak


Mampu meliputi Menurut
Pemerintah:
fakir miskin dan orang tidak mampu
yang teregister
fakir miskin dan orang tidak mampu
yang belum teregister.

E
Sebutkan daftar harga untuk pembayaran BPJS non PBI
perseorangan kelas I, II dan III?
Untuk mendapat fasilitas kelas I dikenai iuran Rp 59.500
per orang per bulan
Untuk mendapat fasilitas kelas II dikenai iuran Rp 42.500
per orang per bulan
Untuk mendapat fasilitas kelas III dikenai iuran Rp 25.500
per orang per bulan
Pembayaran iuran ini dilakukan paling lambat tanggal 10
setiap bulan dan apabila ada keterlambatan dikenakan
denda administratif sebesar 2 persen dari total iuran
yang tertunggak paling banyak untuk waktu 3 (tiga)
bulan. Dan besaran iuran Jaminan Kesehatan ditinjau
paling lama dua tahun sekali yang ditetapkan dengan
Peraturan Presiden.

NO.3
A
Pasien berobat dengan membawa BPJS pasien dan KTP orang
tua ke Fasilitas Kesehatan tingkat I yang di tunjuk oleh BPJS
( klinik/puskesmas setempat) untuk menemui dokter umum.
Setelah diperiksa, apabila dokter tidak sanggup menangani
( bukan kompetensi dokter umum ) maka pasien dapat di
rujuk ke rumah sakit daerah yang memiliki dokter spesialis
bedah ( Rumah sakit pringsewu). Setelah diperiksa di rumah
sakit pringsewu apabila dokter bedah tidak mampu
menangani maka pasien dapat di rujuk ke rumah sakit tipe B
( RS.Urip / RS.AM) di bandar lampung atau apabila saat di
rumah sakit pringsewu tidak ada dokter bedah maka pasien
dapat di rujuk ke rumah sakit tipe C ( RSPBA) di bandar
lampung yang memiliki dokter bedah.

B
Bisa apabila di Rumah sakit
Pringsewu tidak memiliki dokter
bedah dan rumah sakit tidak
memiliki fasilitas. Maka pasien dapat
di rujuk ke Rumah Sakit tipe B dan C
(RS.Urip dan RS Bintang Amin) yang
memiliki dokter bedah di Bandar
Lampung.

C
Faskes Tingkat II di Kota Bandar Lampung
RS Dadi Tjokrodipo
RS Pertamina Bintang Amin
RS Advent
RS DKT
RS Graha Husada
RS Imanuel
RS Bumi Waras

Faskes Tingkat III di Kota Bandar Lampung


RS Abdul Moeloek
RS Urip Sumoharjo

D
Peserta BPJS Kesehatan kelas 2 boleh
mengajukan naik kelas 1 kamar rawat inap
di rumah sakit. Pembayarannya hanya
dibebankan selisihnya (lebihnya) saja.
Misalnya jika biaya pengobatan di kelas 2
Rp. 1 juta, karena pindah ruang perawatan
ke kelas 1 biaya menjadi Rp. 1,5 juta. Maka
pasien yang bersangkutan, harus
membayar lebihnya yaitu Rp. 500 ribu.

E
Menurut Permenkes besaran pembayaran per-bulan
yang dibayar dimuka oleh BPJS Kesehatan kepada
Fasilitas Kesehatan (Faskes) Tingkat Pertama (primer)
berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa
memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan
kesehatan yang diberikan. Faskes primer akan
mendapatkan pembayaran di muka dengan
menggunakan kapitasi. Nantinya, dana ini yang bisa
dikelola oleh faskes primer termasuk dalam
penanganan pencegahan penyakit atau preventif.
Sedangkan untuk Faskes Tingkat lanjutan
menggunakan system tarif INACBGS.

No.4
A
Sesuai Permenkes 28 tahun 2014 poin D, manfaat yang tidak
dijamin dalam program JKN yaitu pelayanan kesehatan yang telah
dijamin oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas yang bersifat
wajib sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan
kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas, jaminan kesehatannya
dijamin oleh jasa raharja sebagai penjamin pertama. BPJS
kesehatan sesuai Perpres 111 thn 2013 dan Permenkes 28 th 2014
sebagai penjamin kedua. Peserta hanya boleh mendapat pelayanan
kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama dimana dia
terdaftar, kecuali :
kondisi gawat darurat medis berada di luar wilayah faskes tk 1
dimana dia terdaftar.
Berada diluar wilayah karena tujuan tertentu.
Syarat mendapat pelayanan di tempat tujuan: membawa surat
pengantar dari kantor bpjs kesehatan tujuan.

B
Peserta yang pindah tempat tinggal tetap
dijamin oleh BPJS kesehatan. Karena peserta
yang sudah terdaftar BPJS kesehatan memiliki
hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan di
fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan
BPJS kesehatan.
C
Tidak bisa. Karena dalam pelayanan fasilitas
kesehatan hanya dapat menggunakan 1 fasilitas
jaminan kesehatan.

D
Pasien tersebut dapat mengadukan
ketidakpuasannya kepada Dewan Jaminan
Sosial Nasional (DJSN) yang mengatur BPJS
kesehatan.
E
Yang bertanggungjawab adalah pemerintah
dinas kesehatan nasional, yang nantinya dana
tersebut digunakan untuk pemerataan
mutu dan biaya BPJS ke seluruh daerah.

Anda mungkin juga menyukai