Anda di halaman 1dari 3

Nama : Devi Januarti Rajagukguk

Nim : P01031217057
Prodi : Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika

Syarat pasien rujukan :


Ada 3 tingkat fasilitas kesehatan yang menjadi sistem rujukan. Pertama adalah fasilitas
kesehatan I atau faskes 1. Kemudian ada faskes tingkat 2 dan selanjutnya ada faskes tingkat
lanjutan.

1. Faskes I
Ketika seorang Peserta BPJS Kesehatan sakit ia tidak bisa langsung memeriksakan dirinya ke
faskes tingkat 2 tanpa adanya rujukan dari faskes tingkat 1. Cari Hal pertama yang perlu
dilakukan apabila kamu ingin menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan harus pergi ke fasilitas
kesehatan tingkat pertama terlebih dahulu.
Faskes 1 ini biasanya Puskesmas klinik atau praktek dokter yang menerima BPJS Kesehatan.
Setiap peserta bisa memilih dimana Puskesmas atau klinik yang akan dijadikan fokus ke satu.
Biasanya direkomendasikan yang lebih dekat dengan tempat domisili atau rumah agar lebih
mudah jika terjadi sakit atau kecelakaan.
Bagi kamu yang baru saja memiliki kartu BPJS Kesehatan, maka sebaiknya kamu memilih
faskes pertama yang sesuai dengan domisili. Sebab tidak apa-apa bila tempat domisili saat ini
berbeda dengan KTP. Sesuaikan saja dengan tempat tinggal yang terdekat agar proses
pemeriksaan kesehatan lebih mudah.
Selain itu kamu juga bisa memilih faskes pertama yang memiliki jam buka hingga akhir pekan
sebab tidak semua fasilitas Kesehatan tingkat pertama memiliki jam operasional hingga akhir
pekan. Pilih fasilitas Kesehatan tingkat pertama sesuai dengan jarak tempat tinggal yang dekat
dan kebutuhan.
Hal ini karena jika ada peserta yang sakit atau memerlukan penanganan secepatnya, maka
fasilitas Kesehatan ini akan menjadi tempat pertama yang melakukan perawatan. Ada baiknya
juga jika kamu memilih faskes pertama dengan jam operasional 24 jam. Hal ini akan berfungsi
apabila suatu saat kamu membutuhkan pertolongan medis sewaktu-waktu.
Kamu juga bisa mengganti fasilitas Kesehatan tingkat pertama apabila sudah 3 bulan berlalu
dalam menggunakan faskes I. Setelah fasilitas Kesehatan tingkat pertama diganti kamu baru
bisa menggunakannya 1 bulan kemudian. Jadi setelah ganti fasilitas Kesehatan tingkat pertama
kamu tidak bisa langsung menggunakannya begitu saja, seperti halnya pada masa tunggu di
asuransi kesehatan.

2. Faskes II
Jika faskes 1 sudah tidak bisa menangani maka pasien akan dirujuk ke faskes 2 dengan dokter
spesialis yang menangani penyakit. Biasanya ada beberapa kondisi yang memungkinkan
pasien segera dirujuk ke faskes 2. Faktor paling utama adalah ketika faskes 1 sudah tidak bisa
melakukan perawatan kepada pasien, atau karena peralatan yang minim.
Jika demikian, maka pasien akan segera dirujuk ke faskes 2. Misalnya saat ibu hamil akan
melahirkan dalam kondisi gawat darurat atau ibu hamil yang memiliki resiko yang tinggi
biasanya akan disarankan langsung menuju ke faskes 2 untuk mendapatkan perawatan yang
lebih intensif. BPJS Kesehatan sudah memberikan informasi bahwa proses melahirkan tetap
ditanggung oleh BPJS.
Namun seperti yang kamu ketahui bahwa sistem rujukan BPJS Kesehatan per jenjang, maka
bagi ibu hamil disarankan untuk mengunjungi fasilitas Kesehatan tingkat pertama terlebih
dahulu yang tentunya telah berjejaring dengan BPJS kesehatan dan selanjutnya para peserta
bisa memilih fasilitas Kesehatan mana yang akan menjadi tempat untuk melahirkan. Pada ibu
hamil yang sehat tanpa memiliki resiko tinggi bisa melahirkan ke fasilitas kesehatan tingkat
pertama tanpa rujukan. Sedangkan ibu hamil dalam kondisi gawat darurat bisa langsung ke
rumah sakit atau fasilitas kesehatan tingkat dua.

3. Faskes III
Faskes 3 atau fasilitas kesehatan tingkat 3 adalah rujukan lanjutan dari fasilitas kesehatan
tingkat 2 apabila fasilitas Kesehatan tingkat 2 sudah tidak bisa menangani pasien dan
terkendala peralatan atau sebagainya. Jika pada faskes 2 pasien akan diperiksa oleh dokter
spesialis maka pada faskes tingkat lanjutan pasien akan diperiksa lebih mendalam dan lebih
teliti lagi dengan dokter subspesialis.
Jika kamu ingin pengobatan dijamin oleh BPJS Kesehatan maka kamu juga harus mengikuti
alur dan sistem rujukan BPJS ini. Sistem rujukan yang berjenjang ini akan membuat
pengobatan yang dilakukan lebih komprehensif dan tentunya mendetail. Namun, tak sedikit
yang belum mengetahui sistem rujukan BPJS Kesehatan ini.

4. Gawat Darurat
BPJS Kesehatan memiliki beberapa kriteria terkait kondisi gawat darurat. Apabila pasien
mengalami kondisi gawat darurat sesuai dengan kriteria BPJS Kesehatan tersebut maka pasien
atau peserta tidak memerlukan rujukan dari fasilitas kesehatan pertama melainkan bisa datang
langsung ke fasilitas kesehatan tingkat 2 untuk mendapatkan perawatan lewat IGD.
Meski demikian ada beberapa peserta yang belum paham terkait kondisi gawat darurat yang
dimaksud. Sebab yang boleh menentukan kondisi gawat darurat adalah fasilitas kesehatan dan
tenaga medis bukan Peserta BPJS Kesehatan. Misalnya ketika ada seorang anak mengalami
demam hingga 38 derajat Celcius, orangtuanya langsung panik dan mengantarnya ke IGD
rumah sakit. Namun kondisi ini belum termasuk kondisi gawat darurat sehingga tidak dapat
menggunakan BPJS Kesehatan.

5. Syarat Mengajukan Rujukan BPJS Kesehatan


Surat rujukan dari faskes pertama bisa digunakan sebagai pengantar pengobatan rawat jalan
maupun rawat inap di faskes kedua atau faskes tingkat lanjutan. Selain itu juga bisa digunakan
sebagai pengobatan di luar kota.
Untuk membuat surat rujukan, tenaga kesehatan membutuhkan beberapa dokumen dari
pasien.
Persyaratan Umum

1. Fotokopi Kartu Keluarga.


2. Fotokopi KTP.
3. Kartu BPJS Kesehatan asli dan fotokopi.
4. Surat rujukan yang dibuat oleh dokter Faskes Tingkat I.
5. Surat Eligibilitas Peserta (SEP).
6. Kartu berobat.

Sedangkan untuk pengobatan di luar kota, peserta BPJS Kesehatan harus mengajukan surat
pengantar ke kantor BPJS di daerah asal. Surat ini kemudian digunakan agar tidak ditolak oleh
Faskes Tingkat I daerah lain. Sehingga, rumah sakit rujukan BPJS umumnya akan meminta
persyaratan seperti biasanya. Sedangkan bagi beberapa faskes tingkat 1 lainnya ada pula yang
memberikan surat rujukan secara online rujukan yang dilakukan secara online ini justru lebih
mudah dan langsung terintegrasi dengan data daerah.
Adanya rujukan online dari faskes pertama ini juga cukup membantu bagi beberapa peserta
karena waktu yang dibutuhkan lebih singkat. Selain itu peserta juga mendapat kepastian terkait
jam operasional rumah sakit yang akan dituju juga bisa terlihat dengan jelas sehingga pasien
pun dapat menentukan di hari apa akan melakukan pemeriksaan.
Setelah mendapatkan surat rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama hal selanjutnya
adalah datang ke fasilitas kesehatan tingkat kedua dengan membawa sejumlah berkas dan
dokumen yang diperlukan.
Dokumen yang Diperlukan

 Kartu BPJS Asli beserta fotocopynya.


 Fotocopy KK (Kartu Keluarga)
 Fotocopy KTP pasien.
 Fotocopy Surat Rujukan dari FASKES tingkat.
 Pengobatan Rawat Jalan.

Adapun beberapa biaya BPJS Kesehatan terbagi menjadi tiga kelas. Peserta Bukan Penerima
Upah (PBPU) atau Peserta Mandiri dikenakan biaya.
Biaya BPJS Kesehatan

 Kelas 3: dari semula Rp25.500 menjadi Rp42.000 per jiwa;


 Kelas 2: naik dari Rp51.000 kini menjadi Rp110.000 per jiwa;
 Kelas 1: naik dari Rp80.000 sekarang menjadi Rp160.000 per jiwa

Anda mungkin juga menyukai