Anda di halaman 1dari 4

BAB III

A. Bidang Kerja

Selama kegiatan PKL di Puskesmas Gondanglegi yang berlangsung selama satu


bulan, praktikan ditempatkan di Bagian rekam medis.

Praktikan Melaksanakan PKL di Puskesmas Gondanglegi pada bagian Rekam Medis,


Praktikan diberikan tugas menangani pelaksanaan asuransi dan system pembiayaan
Puskesmas dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) atas pelayanan medis
yang diberikan kepada pasien yang berobat ke Puskesmas Gondanglegi menggunakan
BPJS.

Adapun bidang kerja yang praktikan kerjakan selama melaksanakan PKL


pada bagian pembiayaan pelayanan Puskesmas adalah sebagai berikut:

1. Memverifikasi kelengkapan dan keabsahan berkas klaim piutang BPJS


2. Menginput data klaim piutang BPJS Kesehatan ke dalam aplikasi Primary
Care
B. Pelaksanaan kerja

Praktikan melaksanakan PKL di Puskesmas Gondanglegi pada bagian klaim


BPJS pada taggal 1-27 Februari 2021, praktikan memulai praktik kerja lapangan
dengan terlebih dahulu mendapatkan pengarahan dan gambaran umum mengenai
struktur organisasi, berbagai peraturan yang berlaku, serta lingkungan kerja di Sub
Bagian Tata Usaha oleh Bapak Nur Slamet sebagai Kepala Sub Bagian Iang
kemudian menunjuk Ibu Wahyu Kurniawati sebagai Penanggung Jawab Klaim BPJS
untuk membimbing praktikan selama melaksanakan praktik kerja lapangan. Praktikan
diberitahu mengenai alur kerja, bermula dari datangnya pasien, pendaftaran,
pemeriksaan dan pengobatan, penyerahan persyaratan berkas oleh pasien, verifikasi
dokumen-dokumen pasien, dan proses klaim pelayanan ke BPJS, serta hal-hal apa
saja yang perlu dilakukan dan belum diketahui praktikan sehubungan dengan
prosedur pelaksanaan penagihan ke BPJS di Puskesmas gondanglegi . Kemudian
praktikan dibimbing untuk mengerjakan beberapa tugas yang diberikan oleh
pembimbing.

Penjelasan lebih rinci mengenai tugas PKL di Puskesmas Gondanglegi yang


praktikan laksanakan adalah sebagai berikut:

1.Memverifikasi kelengkapan dan keabsahan berkas klaim BPJS. Proses


verifikasi berkas-berkas pasien dimulai dari pengumpulan berkas-berkas pasien pada
saat mendaftar sampai dengan pengajuan berkas klaim ke petugas verifikator BPJS.
Pada tahap awal, bagian loket akan memeriksa kelengkapan berkas yang dibawa oleh
pasien. Apabila berkas yang dibawa oleh pasien sudah lengkap, maka bagian loket
akan melihat apakah BPJS tersebut masih aktif, jika masih aktif maka pasien akan
mendapatkan pelayanan dengan BPJS, sedangkan tidak aktif maka akan mendapatkan
pelayanan secara umum.

Setelah semua berkas-berkas sudah lengkap ,maka berkas-berkas tersebut akan


dikirimkan ke poli masing-masing, sesuai dengan tujuan pasien. Kemudian bagian
poli akan mengeluarkan berkas-berkas yang terkait dengan pelayanan yang telah
diberikan ke pada pasien diantaranya bukti tindakan, hasil laboratorium, diagnosa,
resep obat dan tanda tangan doker yang merawat. Berkas-berkas tersebut kemudian
akan dikumpulkan ke bagian rekam medis. Kemudian staf dari perekam medis
memberikan daftar pasien BPJS dan berkas persyaratan klaim pasien per tanggal
pasien datang ke bagian verifikator BPJS.

Praktikan yang bertugas sebagai verifikator BPJS melakukan tugas sebagai berikut :

a)Praktikan melakukan serah terima berkas klaim bpjs berdasarkan rekap harian
pertanggal dari bagian Rekam Medis. Praktikan melakukan serah terima setiap hari
sekali. Setelah serah terima praktikan memisahkan antara berkas pasien rawat inap
dan berkas pasien rawat jalan.
b)Setelah mengumpulkan berkas berkas pasien bpjs yang melakukan rawat jalan,
Praktikan mulai untuk memverifikasi kelengkapan dan keabsahan berkas-berkas yang
terdiri dari:

1)Kartu Identitas Penduduk (KTP) dan Kartu BPJS.

2) Resume Medis, merupakan ringkasan yang berisi tentang data pasien, umur, jenis
kelamin, penjelasan mengenai diagnosa penyakit, pemeriksaan, pengobatan, dan
tindakan medis yang diisi dan ditandatangani oleh dokter yang merawat ketika pasien
datang berobat.

3) Bukti Penunjang Pemeriksaan, bisa berupa Pemeriksaan darah di Laboratorium


yaitu pemeriksaan kesehatan mengenai keadaan pasien melalui observasi
microskopik darah, hasil pemeriksaan gigi, dll.

Jika ada berkas yang kurang lengkap, maka praktikan akan


mengembalikannya ke bagian Perekam Medis untuk dilengkapi.

2. Menginput data klaim piutang BPJS Kesehatan ke dalam aplikasi Primary


care

Setelah berkas yang selesai diverifikasi diberikan coding oleh dokter, lalu praktikan
memasukkan data-data pasien ke dalam software Primary Care. Primary Care
merupakan tulang punggung dari system pelayanan kesehatan. Tidak hanya sebagai
"pintu" masuk pasien/masyarakat untuk menerima pelayanan kesehatan. Primary
Care juga mengemban fungsi preventif demi menjamin status kesehatan masyarakat.
Sebagai level pertama dari pelayanan kesehatan, primary care harus mampu menjadi
gatekeeping/filter bagi pasien untuk menemukan pelayanan kesehatan yang paling
tepat sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dengan mengoptimalkan fungsi Primary Care sebagai gatekeeping, biaya pelayanan


kesehatan bisa ditekan menjadi lebih rendah dengan mengurangi angka pasien self-
referred. Dengan begitu biaya yang tidak perlu bisa diminimalisir. Selain itu fungsi
gatekeeping juga bisa menjadi semacam control untuk mengurangi demand kepada
spesialis. Forest membandingkan 2 negara dengan kualitas Primary Care yang
berbeda yakni United Kingdom (UK) dan United States of America (USA), dimana
UK dengan penyebaran spesialis yang masih relatif minim namun mempunyai
Primary Care yang kuat dan USA yang punya banyak spesialis dengan Primary Care
yang lemah.

C. Kendala yang dihadapi

Selama menjalani Praktik Kerja Lapangan, praktikan mengalami beberapa kendala


yang dihadapi, antara lain:

1. Menginput hasil pemeriksaan


Saat menginput hasil pemeriksaan, praktikan mendapat kesulitan berupa
kurang jelasnya tulisan hasil pemeriksaan yang membuat praktikan sering
melakukan kesalahan dalam menginput hasil pemeriksaan.
2. Informasi yang kurang jelas
Saat pasien memberikan informasi tentang identitas maupun beberapa
keluhan yang dirasakan oleh pasien. Hal ini membuat praktikan harus lebih
detail dalam mendapatkan informasi dari pasien, dengan karakter pasien yang
berbeda-beda.
D. Cara mengatasi
1. Menginput hasil pemeriksaan
Jika ada hasil pemeriksaan yang kurang jelas maka praktikan harus bertanya
kepada pembimbing ataupun petugas yang menangani pasien.
2. Informasi yang kurang jelas
Dalam mendapatkan informasi dari pasien, praktikan harus menanyakan
secara detail, agar informasi yang didapat dari pasien sesuai dengan yang
diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai