PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam sistem, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi
perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan. Peran
Sumirah, 2015).
dan masalah klien merupakan titik sentral dalam proses penyelesaian masalah
yang tata cara pelaksanaannya tidak boleh dipisah-pisah antara tahap pertama,
kedua, ketiga dan seterusnya. Kemudian harus selalu dimulai dari tahap
1
antara lain tingkat pendidikan/pengetahuan, motivasi, beban kerja, pelatihan
adalah DIII Keperawatan dengan masa kerja diatas 5 tahun dengan rata-rata
keperawatan dalam rekam medis dengan lengkap, jelas, akurat dan dapat
keperawatan.
2
dengan Tim Kesehatan lain dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan.
pada perawat di ruang rawat inap Puskesmas Marawola Kabupaten Sigi, dari
10 rekam medis pasien yang dirawat di ruang rawat inap tersebut ada 3 rekam
pengisian data keluarga pasien tidak terisi lengkap, pada pengisian intervensi
dan implementasi tidak seimbang dimana ada tindakan yang dilakukan oleh
SOAP tidak terisi lengkap. Pada saat dilakukan wawancara dengan perawat
3
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis ingin melakukan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
3. Bagi Peneliti
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengkajian
kondisi yang ada pada klien sangat penting untuk merumuskan suatu
5
yang efektif optimal maupun yang bermasalah (Budiono dan Sumirah,
2015).
1) Data dasar
klien. Data dasar ini meliputi data umum, data demografi, riwayat
keperawatan sejahtera.
2) Data fokus
klien yang tidak sadar banyak menekannya pada data fokus yang
6
3) Data subjektif
4) Data objektif
anemis.
7
menegakkan diagnosis keperawatan. Akan tetapi, apabila
yaitu orang terdekat, orang tua, suami atau istri, anak, dan teman
a. Anamnesis
b. Observasi
c. Pemeriksaan fisik
d. Pemeriksaan diagnostik
2. Diagnosa Keperawatan
8
Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon
terbagi atas :
manusia.
serupa.
9
Langkah-langkah menentukan diagnosa keperawatan :
a) Problem/masalah = P
b) Etiologi/penyebab = E
3. Intervensi Keperawatan
(2012) yaitu :
1) Tujuan administratif
kelompok.
10
b) Untuk membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi
kesehatan lainnya.
evaluasi keperawatan.
4. Implementasi Keperawatan
2012).
a. Keterampilan kognitif
penyakit.
b. Keterampilan interpersonal
11
secara terbuka dan jujur. Penyuluhan dan konseling harus dilakukan
c. Keterampilan psikomotor
12
f. Kemampuan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan serta
efektivitas tindakan.
5. Evaluasi Keperawatan
keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
a. Tahu (know)
13
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu,
b. Memahami (comprehensive)
yang dipelajari.
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
suatu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (synthesis)
yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu bentuk kemampuan
14
f. Evaluasi (evaluation)
pengetahuan meliputi:
15
menerima informasi tidak akan menambah pengetahuan dan
wawasannya.
dilakukan tanpa penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk akan
yang baik maka pengetahuannya akan baik tapi jika sosial budayanya
meningkatkan pengetahuan.
individu karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan
kurang baik maka pengetahuan yang didapat juga akan kurang baik.
16
bagaimana cara menyelesaikan permasalahan dari pengalaman
sama.
3. Pengertian Perawat
17
4. Peran perawat profesional sebagai berikut :
18
dapat melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam
pelayanan keperawatan.
19
e. Sebagai kolaborasi (Collaborator)
D. Landasan Teori
20
telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan
(Notoatmodjo, 2005).
melalui proses yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang
positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting) daripada
seseorang dalam hal ini pengetahuan yang akan tercakup dalam domain
kebutuhan klien. Menurut A Maslow ada lima kebutuhan dasar manusia yaitu
dan perlindungan, kebutuhan rasa cinta dan saling memiliki, kebutuhan akan
21
E. Kerangka Pikir
oleh penulis, maka variabel yang diteliti adalah pengetahuan perawat tentang
Kabupaten Sigi. Dari uraian di atas, maka kerangka pikir yang digunakan
Penatalaksanaan Asuhan
Keperwatan meliputi :
Pengetahuan Perawat
Pengkajian
Diagnosa
Perencanaan Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Variabel Penelitian
Sigi.
2. Definisi Operasional
23
Cara ukur : Pengisian Kuesioner
100%
56% - 75%
(55%)
1. Jenis data
a. Data primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara
b. Data sekunder
24
Dwi Wahyuni (2012) dengan judul penelitian “Pengembangan Model
Blitar”.
nomor 4 pada pilihan jawaban (1,2 dan 4), nomor 5 pada pilihan
jawaban (1 dan 2), nomor 6 pada pilihan jawaban (4), nomor 7 pada
pilihan jawaban (2, 3 dan 4), nomor 8 pada pilihan jawaban (1), nomor
pilihan jawaban (1 dan 2). Pemberian skor yaitu diberi skor 1 jika
E. Pengolahan Data
1. Coding
menggunakan penelitian.
25
2. Editting
Editing adalah menyeleksi data yang telah didapat dari kuesioner yang
3. Tabulatting
4. Entry data
5. Cleaning
Cleaning data adalah kegiatan mengecek kembali data yang sudah ada dan
6. Describing
telah dikumpulkan.
F. Analisa Data
f
Rumus : P= x 100%
N
26
Keterangan : P : presentase
G. Penyajian Data
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek
populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua perawat yang
orang.
2. Sampel
penelitian ini adalah 13 orang. Responden dalam hal ini adalah perawat
27
b. Berada di ruangan saat penelitian
c. Bersedia diteliti
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Puskesmas Marawola ± 27,8 km2 yang terdiri dari 8 desa yang ada di
desa Boya Baliase, desa Binangga, desa Padende, desa Sibedi, desa Beka, desa
Bomba, dan desa Lebanu. Secara administrasi desa tersebut dapat ditempuh
Puskesmas tipe rawat inap dengan jarak tempuh ± 1 jam dari ibu kota provinsi
29
Berdasarkan bentuk permukaan tanah maka desa-desa di wilayah kerja
Puskesmas Marawola terdiri dari dataran dan perbukitan, dengan suhu udara
1. Karakteristik Responden
September 2019.
a. Umur Perawat
kelompok umur menurut Depkes (2009), yaitu usia remaja akhir (17-
25) tahunan, dewasa awal (26-35 tahun), dewasa akhir (36-45 tahun),
lansia awal (46-55 tahun), lansia akhir (56-65 tahun) dan masa manula
karena dalam penelitian ini umur responden yang paling muda adalah
23 tahun (remaja akhir) dan yang paling tua berusia 42 tahun (dewasa
30
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur di ruang
rawat inap Puskesmas Marawola.
b. Jenis kelamin
31
c. Pendidikan perawat
d. Lama kerja
katregori (<5 tahun) dan masa kerja lama (>5 tahun). Peneliti
32
kerja responden masih ada yang di bawah 5 tahun (baru) ada juga yang
sudah berkerja lebih 5 tahun (lama). Hal tersebut dapat dilihat pada
2. Analisis Univariat
33
Berdasarkan pada tabel 4.5 terlihat jumlah Responden 12,
C. Pembahasan
orang (41,7%) dan cukup 1 orang (8,3%). Dari jawaban kuesioner responden
Asumsi peneliti adalah secara umum dapat dilihat dari hasil penelitian
34
memahami dan menjawab benar setiap pertanyaan. Faktor lain berdasarkan
kerja, dari 12 responden dengan masa kerja <5 tahun terdapat 4 responden
Hal ini berarti semakin lama masa kerja perawat maka kinerja perawat dalam
untuk menjadi taat atau tidak terhadap program pelayanan kesehatan yang
faktor utama yang ada didalam diri individu yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan.
35
yang memiliki pendidikan Akademik 3 orang. Meskipun pendidikan
yang lebih tinggi yang berpengaruh pada pengetahuan yang dimiliki, karena
remaja akhir (17-25) 2 orang, dewasa awal (26-35) 5 orang, dan dewasa akhir
36
remaja akhir sebanyak 1 orang, dewasa awal sebanyak 2 orang dan dewasa
akhir 3 orang.
terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan
diri menuju usia tua, selain itu usia madya akal lebih banyak menggunakan
menyatakan bahwa rentang usia dewasa awal dan dewasa akhir, dimana
seorang individu sedang berada dalam masa produktivitas dan semangat kerja
yang tinggi, pada usia tersebut seorang individu akan bersikap lebih kritis
dalam menanggapi segala aksi yang ada dilingkungan sekitarnya, ingin bakat
yang dirinya miliki dapat tersalurkan dan diapresiasi oleh lingkungan tempat
yang mempengaruhi tindakan perawat adalah aspek kognitif atau aspek dari
merupakan aspek yang berkaitan dengan nalar atau proses berpikir, yaitu
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Nuryani
37
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit H yang
sehingga kecakapan kerjanya semakin baik. Hal ini sejalan dengan teori
Kreitner (2010), yaitu menyatakan bahwa pengalaman yang dilihat dari masa
kerja yang lama cenderung membuat seseorang merasa betah dalam sebuah
organisasi.
38
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
di ruang rawat inap agar lebih meningkatkan pengetahuan yang baik dalam
3. Bagi peneliti
39
Semoga dengan adanya penelitian ini menjadi koreksi peneliti
penelitian.
40
DAFTAR PUSTAKA
Budiman & Riyanto. (2013). Kapita Kuisioner Pengetahuan dan Sikap dalam
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.
41
Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.
Suara, Mahyar. (2010). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Trans info media.
42
43