PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melakukan suatu tindakan keperawatan harus ada
pendokumentasian di lakukan setelah pelaksanaan setiap tahap proses
keperawatan keluarga dan disesuaikan urutan waktu. Adapun manfaatnya sebagai
alat komunikasi antar anggota tim kesehatan lainnya. Sebagai dokumen resmi
dalam sistem pelayanan kesehatan sebagai alat pertanggung jawaban dan
pertanggung gugatan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Asuhan
keperawatan yang bermutu dan dapat dicapai jika pelaksanaan asuhan
keperawatan dipersepsikan sebagai suatu kehormatan yang dimiliki oleh para
perawat dalam memperlihatkan sebagai suatu kehormatan yang dimiliki oleh
perawat dalam memperlihatkan haknya untuk memberikan asuhan yang
manusiawi, aman, serta sesuai dengan standar dan etika profesi keperawatan
yang berkesinambungan dan terdiri dari kegiatan pengkajian, perencanaan,
implementasi rencana, dan evaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Pendokumentasian Pengkajian Keperawatan?
2. Bagaimanakah Pendokumentasian Diagnosa Keperawatan?
3. Bagaimanakah Pendokumentasian Intervensi Keperawatan?
4. Bagaimanakah Pendokumentasian Implementasi Keperawatan?
5. Bagaimanakah Pendokumentasian Evaluasi Keperawatan?
C. Tujuan Penulisan
1. Mampu mengetahui pendokumentasian pengkajian keperawatan.
2. Mampu mengetahui pendokumentasian diagnosa keperawatan.
PEMBAHASAN
PEMERIKSAAN FISIK
1. Sistem penglihatan : ………………………………………………………...
2. Sistem pendengaran : ………………………………………………………...
3. Sistem bicara : ………………………………………………………...
4. Sistem pernapasan : ………………………………………………………...
5. Sistem kardiovaskuler : ………………………………………………………...
6. Sistem saraf pusat : ………………………………………………………...
7. Sistem pencernaan : ………………………………………………………...
8. SIstem endokrin : ………………………………………………………...
9. Sistem urogenital : ………………………………………………………...
10. Sistem integument : ………………………………………………………...
11. Sistem muskoluskeletal : ………………………………………………………...
12. Kognitif keluarga : ………………………………………………………...
13. Pemeriksaan diagnostic : (laboratorium, radiologi, EKG, USG, dll)
………………………………………………………...
………………………………………………………...
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. ……………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………………………
5. ……………………………………………………………………………………
Keterangan :
Memperioritaskan masalah merupakan langkah pertama dalam menyusun rencana
keperawatan
2. Tujuan
a. Sebagai kerangka kerja dalam implementasi keperawatan.
b. Merupakan inti dokumentasi keperawatan yang berorientasi pada
masalah.
c. Sebagai referensi dalam melakukan modifikasi rencanan keperawatan.
d. Sarana komunikasi tim keperawatan dalam pendelegasian tugas atau
instruksi keperawatan.
e. Sebagai landasan ilmiah yang logis dan sistematis dalam mengerjakan
asuhan keperawatan kepada pasien.
1. Prosedur Invasive
DIAGNOSA KEPERAWATAN
c. Dependent Implementations
Adalah tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain,
seperti ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan sebagainya, misalnya
dalam hal: pemberian nutrisi pada klien sesuai dengan diit yang telah
dibuat oleh ahli gizi, latihan fisik (mobilisasi fisik) sesuai dengan anjuran
dari bagian fisioterapi.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Paraf dan
Tanggal Waktu No. Dx Implementasi dan respon
nama
2. Macam-macam Evaluasi
Evaluasi terbagi atas dua jenis yaitu :
a. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif berfokus pada aktivitas proses keperawatan dan hasil
tindakan keperawatan. Evaluasi formatif ini dilakukan segera setelah
perawat mengimplementasikan rencana keperawatan guna menilai
keefektifan tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan. Perumusan
evaluasi formatif ini meliputi empat komponen yang dikenal dengan istilah
SOAP, yakni subjektif (data berupa keluhan klien), objektif (data hasil
pemeriksaan), analisis data (pembandingan data dengan teori), dan
perencanaan (Asmadi, 2008).
b. Evaluasi Sumatif
Menurut Asmadi (2008) ada tiga kemungkinan hasil evaluasi yang terkait
dengan pencapaian tujuan keperawatan :
a. Tujuan tercapai jika klien menunjukan perubahan sesuai dengan standar
yang telah ditentukan.
b. Tujuan tercapai sebagian atau klien masih dalam proses pencapaian tujuan
jika klien menunjukan perubahan pada sebagian kriteria yang telah
ditetapkan.
c. Tujuan tidak tercapai jika klien hanya menunjukan sedikit perubahan dan
tidak ada kemajuan sama sekali serta dapat timbul masalah baru.
3. Metode Evaluasi
Metode yang digunakan dalam evaluasi antara lain :
a. Observasi langsung adalah mengamati secara langsung perubahan
yangterjadi
dalam keluarga
b. Wawancara keluarga, yang berkaitan dengan perubahan sikap, apakah telah
menjalankan anjuran yang diberikan perawat
Paraf &
Tgl Waktu Masalah S.O.A.P
Nama
30/10/18 Jam Integritas Kulit S : pasien mengeluh rasa nyeri
14.00 sekitar luka ketika di palapasi
O : pada balutan luka terlihat
warna jambu dan tidak berbau
A : luka memperlihatkan tanda
awal dari penyembuhan (atau
dapat pula ditulis : Masalah
infeksi masih menjadi resiko) Ns.
P : Teruskan perawatan luka Rengganis
SOAPIER
Paraf &
Tgl Waktu Masalah S.O.A.P.I.R
Nama
30/10/18 17.00 Luka Infeksi S : Pasien mengeluh nyeri
sekitar luka ketika dipalpasi
O : Pada balutan luka terlihat
ada nanah dan berbau
A : Terjadi infeksi pada luka
P : Teruskan perawatan luka
I : Basahi luka dengan NaCl
0.9 % sesuai intruksi
E : Luka masih bernanah
R : Ganti balutan menjadi 2
kali/hari
B. Saran