PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan adalah unik karena fokusnya yang luas ke arah pemahaman dan
penatalaksanaan kesehatan seseorang.Perawat yang kompeten harus mempunyai
pengetahuan yang adekuat tentang fisiologi, patofisiologi, psikopatologi, danb
pengobatan medis untuk untuk dapat secara aman pengobatan yang didelegasikan oleh
dokter.
Dalam lingkup perawatn kesehatan yang kompleks sekarang ini, perawat harus
mampu memecahkan masalah secara akurat, menyeluruh, dan cepat. Hal ini berarti
bahwa perawat harus mampu menelaah informasi dalam jumlah yang sangat banyak
untuk membuat penilaian kritis. Pengkajian keperawatan adalah proses sistematik dari
pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka kami tertarik untuk menelaah lebih jauh
mengenai Pengkajian dalam asuhan keperawatan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pengkajian keperawatan?
2. Bagaimana tujuan pengkajian keperawatan?
3. Apakah pengertian data dasar dan data fokus?
4. Bagaimana pengumpulan data (tipe data)?
5. Apa sajakah sumber data?
6. Bagaimana metode pengumpulan data?
7. Apa saja masalah-masalah dalam pengumpulan data?
8. Apa sajakah format pengkajian?
9. Macam-macam pengumpulan data klien Individu dan Keluarga?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui secara umum tentang
Pengkajian. Adapun tujuan lain dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
D. Manfaat
Guna menambah wawasan bagi orang yang telah membacanya,
Sebagai acuan pembuatan thesis penelitian,
Sebagai literatur atau acuan dalam pembuatan karya tulis lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengkajian Keperawatan
Pengkajian adalah tahap awal dan dasar dalam proses keperawatan yang paling
menentukan bagi tahap berikutnya. Oleh karena itu, proses pengkajian harus dilakukan
dengan teliti dan cermat, sehingga seluruh kebutuhan perawatan pada klien
dapat
hal ini maksudkan untuk mengidentifikasi pola fungsi kesehatan klien, baik yang efektif
optimal maupun yang bermasalah. Kegiatan pengkajian yang dilakukan mahasiswa
bertujuan untuk melatih kemampuan mengumpulkan data. Latihan yang terus menerus
selama mengikuti progam praktik keperawatan (D-III) atau program profesi nurse(S-1)
hendaknya dapat dipakai sebagai media belajar mengumpulkan data secara sungguh
sungguh. (Nursalam, 2003)
Pengertian lain pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan
merupakan suatu proses pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Iyer et al., 1996). Tahap
pengkajian merupakan dasar utama dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai
dengan kebutuhan individu (klien). Oleh karena itu pengkajian yang benar, akurat,
lengkap, dan sesuai dengan kenyataan sangat penting dalam merumuskan suatu diagnosis
keperawatan dan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan respon individu,
sebagaimana yang telah ditentukan dalam standar praktik keperawatan dari American
Nursing Association (ANA).
Data fokus keperawatan merupakan data tentang perubahan atau respon klien
terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya serta mencakup data-data yang
berhubungan dengan asuhan keperawatan yang akan dilakukan pada klien.
D. Pengumpulan Data (Tipe Data)
Tipe-tipe data pengkajian dibedakan menjadi dua, yaitu data subjektif dan data
objektif.
1. Data Subjektif
Data subjektif adalah data yang didapat dari klien sebagai suatu pendapat
terhadap sesuatu situasi dan kejadian. Data tersebut tidak dapat ditentukan oleh
perawat secara independen tetapi melalui suatu interaksi atau komunikasi. Data
subjektif diperoleh dari riwayat keperawatan termasuk persepsi klien, perasaa,
dan ide tentang status kesehatannya. Misalnya: penjelasan klien tentang nyeri,
lemah, frustasi, mual, atau malu, data yang diperoleh dari sumber lainnya, seperti
dari keluarga, konsultan, dan profesi kesehatan lainnya juga dapat dikategorikan
sebagai data subjektif jika didasarkan pada pendapat klien (Iyer et al., 1996, hlm.
23).
2. Data objektif
Data objektif adalah data yang dapat di observasikan dan di ukur oleh
perawat (Iyer et al., 1996). Data ini diperoleh melalui kepekaan perawat (senses)
selama melakukan pemeriksaan fisik melalui 2S (sight, smell) dan HT (hearing,
touchltaste). Yang termasuk data objektif adalah frekuensi pernapasan, tekanan
darah, adanya edema, berat badan.
Fokus pengumpulan data meliputi:
a. Riwayat status kesehatan klien sebelumnya dan saat ini.
b. Pola koping yang pernah digunakan dan yang saat ini digunakan
c. Fungsi status sebelumnya dan saat ini
d. Respons terhadap terapi medis dan intervensi keperawatan
e. Risiko untuk masalah potensial.
f. Hal-hal yang dapat menjadi dorongan atau kekuatan bagi klien
g. Hasil pemeriksaan diagnostic (TTV)
KARAKTERISTIK DATA
Data yang dikumpulkan untuk menunjang diagnosis keperawatan harus
mempunyai karakteristik yang lengkap, akurat dan nyata, serta relevan. Penjelasan
mengenai karakteristik-karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.
4
1. Lengkap
Seluruh
data
sangat
diperlukan
untuk
mengidentifikasi
masalah
keperawatan klien. Oleh karena itu data yang terkumpul harus lengkap agar dapat
membatu perawat untuk mengatasi masalah klien.
2. Akurat dan Nyata
Pada proses pengumpulan data perawat mungkin saja melakukan
kesalahan dalam menafsirkan data. Untuk mencegah hal itu terjadi, perawat harus
berfikir secara akurat (tepat) dan menampilkan data yang nyata untuk
membuktikan kebenaran data dari apa yang telah didengar, dilihat, diamati, dan
diukur serta memvalidasi semua yang meragukan. Jika perawat merasa kurang
jelas atau kurang mengerti terhadap data yang telah dikumpulkan, maka perawat
harus berkonsultasi dengan perawat lain.
3. Relevan
Pendokumentasian data yang komprehensif harus mengumpulkan banyak
data sehingga akan mengambil waktu yang di perlukan untuk mengidentifikasi
data-data tersebut. Kondisi ini dapat diantisipasi dengan melakukan pendokumentasian data fokus yang relevan dan sesuai dengan masalah klien pada situasi
khusus sehingga akan didapatkan data yang komprehensif namun cukup singkat
dan jelas.
E. Sumber Data
1. Sumber data primer
Sumber data primer adalah klien. Bila klien dalam keadaan tidak sadar,
mengalami gangguan bicara atau pendengaran, klien masih bayi atau karena
beberapa sebab klien tidak dapat memberikan data subjektif secara langsung maka
perawat menggunakan data objektif untuk menegakkan diagnosa keperawatan.
Namun bila diperlukan klarifikasi data subjektif hendaknya perawat melakukan
anamnesis kepada keluarga.
2. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder meliputi:
1. Orang terdekat
Pada klien yang mengalami gangguan dalam berkomunikasi ataupun
kesadaran yang menurun data dapat diperoleh dari orang tua, suami/istri, anak,
atau teman klien. Pada klien yang masih anak-anak, data dapat diperoleh dari ibu
atau orang yang menjaga anak selama si rumah sakit.
5
2. Catatan Klien
Catatan klien ditulis oleh anggota tim kesehatan dan dapat dipergunakan
sebagai sumber data dalam riwayat keperawatan. Untuk menghidari pengulangan
yang tidak perlu maka sebelum mengadakan interaksi pada klien, perawat
hendaknya membaca catatan klien terlebih dahulu. Hal ini membantu perawat
untuk fokus dalam mengkaji data dan memperluas data yang akan diperoleh dari
klien.
3. Riwayat Penyakit
Pemeriksaan fisik (physical examination) dan catatan perkembangan
merupakan riwayat penyakit yang diperoleh dari terapis. Data yang diperoleh
merupakan data fokus pada identifikasi patologi yang bertujuan untuk
menentukan rencana intervensi.
4. Konsultasi
Kadang-kadang terapis memerlukan konsultasi dengan tim kesehatan
spesialis,
khususnya
dalam
menentukan
diagnosis
medis
atau
dalam
klien.
Mereka
memberikan
intervensi,
mengevaluasi
dan
dan
memvalidasi
respon
klien.
Teknik
nonverbal
meliputi
b. Perkenalan (Pembukaan)
Pada tahap ini, mulai terjalin hubungan yang terapeutik antara perawat
dengan klien. Perawat professional dengan perilaku yang baik akan membantu
terciptanya lingkungan yang nyaman. Hal yang sangat penting dalam proses
perkenalan (pembuka) adalah pendekatan yang dilakukan oleh perawat, yaitu
dengan memberikan penghargaan yang positif terhadap klien. Langkah pertama
pada tahap perkenalan adalah memperkenalkan diri (nama dan peran),
memberitahu tujuan wawancara dan faktor-faktor yang menjadi pokok
pembicaraan, serta waktu yang akan diperlukan.
c. Kerja (Isi)
Pada tahap ini, perawat memfokuskan arah pembicaraan/wawancara pada
masalah kesehatan yang ingin dikaji. Data yang ingin diperoleh didapatkan dari
keluhan-keluhan klien dan sekaligus data mengenai riwayat penyakit sebelumnya,
riwayat keluarga, agama, dan budaya.
d. Terminasi
e.
2. Observasi
Observasi memerlukan ketrampilan, disiplin, dan praktek klinik sebagai
bagian dari tugas perawat. Kegiatan observasi meliputi 2S-HFT(sight, smell,
hearing, feeling, taste). Kegiatan tersebut mencakup aspek fisik, mental, sosial,
dan spiritual.
Sight
= Kelainan fisik, perdarahan, terbakar, menangis, dan seterusnya.
Smell
= Alkohol, darah, feses, obat-obatan, urine, dan seterusnya.
Hearing
= Tekanan darah, batuk, menangis, ekspresi nyeri, denyut, dan
ritme jantung.
= Perasaan yang dirasakan oleh klien/ pasien.
= Hal yang dirasakan oleh indera pengecapan.
Feeling
Taste
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik (physical examination) dalam pengkajian
keperawatan
Pemeriksaan Wajah
a
Mata
8
Hidung
Inspeksi dan palpasi : Amati bentuk tulang hidung dan posis septum nasi
(adakah pembengkokan atau tidak). Amati meatus : perdarahan ( + / - ),
Kotoran ( + / - ), Pembengkakan ( + / - ), pembesaran / polip ( + / - )
Mulut
Amati bibir : Kelainan konginetal (labioscisis, palatoscisis, atau
labiopalatoscisis), warna bibir, lesi ( + / - ), Bibir pecah (+ / - ), Amati gigi,
gusi, dan lidah : Caries ( + / - ), Kotoran (+/- ), Gigi palsu (+ / - ),
Gingivitis ( + / - ), Warna lidah, Perdarahan (+ / - ) dan abses (+ / - ). Amati
orofaring atau rongga mulut : Bau mulut, Benda asing : ( ada / tidak )
Telinga
Amati bagian telinga luar: Bentuk Ukuran Warna , lesi ( + / - ),
nyeri tekan ( + / - ), peradangan ( + / - ), penumpukan serumen ( + / - ).
Dengan
otoskop
periksa
membran
tympany
amati,
warna
.....,
Kepala
Inspeksi : bentuk kepala (dolicephalus/lonjong, Brakhiocephalus/ bulat),
kesimetrisan (+/- ). Hidrochepalus ( + / - ), luka ( + / - ), darah ( +/-),
Trepanasi ( + / - ).
9
Palpasi
b
Leher
Inspeksi : Bentuk leher (simetris atau asimetris), peradangan ( + / - ),
jaringan parut ( + / - ), perubahan warna ( + / - ), massa ( + / - )
Palpasi : pembesaran kelenjar limfe ( + / - ), pembesaran kelenjar tiroid
( + / - ), posisi trakea (simetris/tidak simetris), pembesaran Vena jugularis
(+/-)
Pemeriksaan Thoraks/dada
PEMERIKSAAN PARU
INSPEKSI
Bentuk torak (Normal chest / Pigeon chest / Funnel chest / Barrel chest),
Susunan ruas tulang belakang (Kyposis / Scoliosis / Lordosis),
Bentuk dada (simetris / asimetris),
keadaan kulit ?
- Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta ( + / - ), retraksi
suprasternal ( + / - ), Sternomastoid ( + / - ), pernafasan cuping hidung
( + / - ) Pola nafas : (Eupnea / Takipneu / Bradipnea / Apnea / Chene
PALPASI
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri
teraba (sama / tidak sama). Lebih bergetar sisi ............................
PERKUSI
Area paru : ( sonor / Hipersonor / dullnes )
AUSKULTASI
10
Pectoriloqui ( + / - )
Suara tambahan Terdengar : Rales ( + / - ), Ronchi ( + / - ), Wheezing
( + / - ),
.
Keluhan lain yang dirasakan terkait Px. Torak dan Paru : ................
PEMERIKSAAN JANTUNG
INSPEKSI
Ictus cordis ( + / - ), pelebaran ........cm
PALPASI
Pulsasi pada dinding torak teraba : ( Lemah / Kuat / Tidak teraba )
PERKUSI
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas
: .. ( N = ICS II )
Batas bawah
: ....................... ( N = ICS V)
Batas Kiri
Batas Kanan
AUSKULTASI
BJ I terdengar (tunggal / ganda), ( keras / lemah ), ( reguler / irreguler )
BJ II terdengar (tunggal / ganda ), (keras / lemah), ( reguler / irreguler )
Bunyi jantung tambahan: BJ III ( + / - ), Gallop Rhythm (+ / -), Murmur (+ / )
Keluhan lain terkait dengan jantung : ............................................................
11
Pemeriksaan Abdomen
INSPEKSI
Bentuk abdomen : (cembung/cekung/datar), Massa/Benjolan (+/- ),
Kesimetrisan ( + / - ), Bayangan pembuluh darah vena (+ /-).
AUSKULTASI
Frekuensi peristaltic usus ........... x/menit ( N = 5 35 x/menit,
Borborygmi ( + / - )
PALPASI
Palpasi Hepar : diskripsikan : Nyeri tekan ( + / - ), pembesaran ( + / - ),
perabaan (keras / lunak), permukaan (halus / berbenjol-benjol), tepi hepar
(tumpul / tajam) . ( N = hepar tidak teraba).
Palpasi
Lien
Gambarkan
garis
bayangan
Schuffner
dan
hasil
perkusi
pada
abdomen
adalah
tympani.
12
Genetalia Pria
INSPEKSI
Rambut pubis (bersih / tidak bersih ), lesi ( + / - ), benjolan ( + / - ) Lubang
uretra : penyumbatan ( + / - ), Hipospadia ( + / - ), Epispadia ( + / - )
PALPASI
Penis : nyeri tekan ( + / - ), benjolan ( + / - ), cairan ...................... Scrotum
dan testis : beniolan ( + / - ), nyeri tekan ( + / - ),
Kelainan-kelainan yang tampak pada scrotum :
Hidrochele ( + / - ), Scrotal Hernia ( + / - ), Spermatochele ( + / - )
Epididimal Mass/Nodularyti ( + / - ) Epididimitis ( + / - ), Torsi pada
saluran sperma ( + / - ), Tumor testiscular ( + / - )
Inspeksi dan palpasi Hernia :
Inguinal hernia ( + / - ), femoral hernia ( + / - ), pembengkakan ( + / - )
Pada Wanita
INSPEKSI
Kebersihan rambut pubis (bersih / kotor), lesi ( + / - ),eritema ( + / - ),
keputihan ( + / - ), peradangan ( + / - ).Lubang uretra : stenosis /sumbatan
(+/-)
Pemeriksaan Ektremitas/Muskuloskeletal
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris / asimetris), deformitas (+ / -),
fraktur (+ /-) lokasi fraktur , jenis fraktur kebersihan luka,
terpasang Gib ( + / - ), Traksi ( + / - )
Palpasi
Oedem : ..
Lingkar lengan :
14
Tangan perawat harus dalam keadaan kering dan hangat dan kuku pendek
pneumonia.
Hipersonor atau timpani : suara perkusi pada daerah yang mempunyai ronggarongga kosong seperti pada daerah caverna-caverna paru dank lien pada asma
kronis. Pada bentuk dada Barel-chest akan terdengar seperti ketukan pada benda-
15
Merupakan
teknik
pemeriksaan
dengan
menggunakan
stetoskop
untuk
mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh. Ada empat ciri-ciri bunyi yang perlu
dikaji dengan auskultasi, yaitu:
o Pitch (bunyi yang tinggi ke rendah).
o Keras (bunyi yang halus ke kasar).
o Kualitas (meluas sampai melemah).
o Lama (pendek, menengah, panjang).
Bunyi tambahan atau bunyi tidak normal yang dapat ditemukan pada auskultasi
jantung dan nafas meliputi:
Suara Paru-paru :
Rales : bunyi ini dihasilkan oleh eksudat yang lengket saat saluran-saluran halus
pernapasan mengembang pada inspirasi (rales halus, sedang, kasar). Sering terjadi
paru.
Wheezing : bunyi mjusikal yang terdengar ngiiiii.ik atau pendek ngik. Dapat
dijumpai pada fase inspirasi dan ekspirasi.Sering terdapat pada klien dengan
bronchitis akut.
Pleural Friction Rub : bunyi yang terdengar kering persis seperti suara gosokan
amplas pada kayu. Sering terjadi pada klien dengan peradangan pleura.
Suara Jantung :
BJ I terdengar (tunggal / ganda), ( keras / lemah), (reguler / irreguler)
BJ II terdengar (tunggal / ganda), (keras / lemah), (reguler / irreguler)
Bunyi jantung tambahan : BJ III (+ / -), Gallop Rhythm (+ / -), Murmur (+ / - )
16
Pendekatan yang dapat dilakukan pada saat pemeriksaan fisik dapat menggunakan
pendekatan dari kepala sampai kaki (head-to-toe), pendekatan melalui fungsi sistem
tubuh (review of system), dan pendekatan dengan menggunakan pola fungsi kesehatan
Gordon (1982). Penjelasannya sebagai berikut:
(1) Pendekatan dari kepala sampai kaki ( head-to-toe )
Pendekatan ini dilakukan secara berurutan dari kepala sampai kaki:
Keadaan umum, tanda-tanda vital, kepala, wajah, mata, telinga, hidung, muluit dan
tenggorokan, leher, dada, paru, jantung, abdomen, ginjal, genetalia, rectum, ekstremitas,
dan punggung (Iyer et al, 1986, hlm.49)
(2) Pendekatan melalui fungsi sistem tubuh ( review of system )
Pada pendekatan ini perawat melakukan pemeriksaan sistem tubuh secara
keseluruhan. Data yang didapat dari wawancara dan observasi membantu perawat
menentukan sistem tubuh mana yang perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut. Lingkup
pemeriksaan sistem tubuh meliputi keadaan umum, tanda-tanda vital, sistem pernafasan ,
sistem kardiovaskuler, sistem persyarafan, sistem perkemihan, sistem pencernaan, sistem
musculoskeletal dan integumen,dan system reproduksi.
(3) Pendekatan dengan menggunakan pola fungsi kesehatan Gordon (1982)
Pendekatan ini memungkinkan perawat untuk mengumpulkan data secara
sistematis dengan cara mengevaluasi pola fungsi kesehatan dan memfokuskan
pemeriksaan fisik pada masalah yang khusus.
Pola fungsi kesehatan meliputi :
Persepsi kesehatan-penatalaksanaan kesehatan,
Nutrisi-pola metabolism,
Pola eliminasi,
Pola tidur-istirahat,
Kognitif-pola perceptual,
Peran-pola hubungan,
Aktivitas-pola latihan,
Seksualitas-pola reproduktif,
Koping-pola toleransi stress,
17
H. Format Pengkajian
FORMAT PENGKAJIAN
18
Tgl/jam MRS :
Ruang
:....
No.Register
:....
Dx. Medis
Tgl.Pengkajian:.
IDENTITAS KLIEN
Nama
Suami/Istri/Orangtua :
Umur
: Nama
:..
Jenis Kelamin :.
Pekerjaan
:..
Agama
Alamat
:..
:.
Suku/Bangsa :.
Bahasa
:.
Penanggung Jawab :
Pendidikan
: .
Nama
:....
Pekerjaan
:.
Alamat
:....
Status
:.
Alamat
: .
KELUHAN UTAMA
19
RIWAYAT PERKEMBANGAN
20
..
..
Pola fungsi kesehatan
..
1. Pola persepsi dan tata laksana
kesehatan
..
..
2. Pola nutrisi dan
metabolism
.
..
21
3. Pola eliminasi
..
4. Aktivitas dan latihan
............
.................
..
5. Tidur dan istirahat
..
..
6. Kognitif dan persepsi sensori
.
7. Pola konsep diri
.
8. Pola peran dan
hubungan
.
9. Pola seksual dan seksualitas
.....
..
22
.
11. Pola nilai dan kepercayaan
PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan umum
Keadaan/penampilan umum :
Kesadaran
:..
GCS :.
BB sebelum sakit
:.. TB :..
BB saat ini
:..
BB ideal
:..
Perkembangan BB :..
Status Gizi
:..
Status Hidrasi
:..
Tanda Tanda Vital
TD
:.mmHg
Suhu :.C
N
:.x/mnt
RR
:.x/mnt
2. Kepala
23
.
3. Leher
..
4. Thorax (dada)
..
5. Abdomen
6. Tulang Belakang
7. Ekstremitas
24
..
9. Pemeriksaan Neurologis
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
2. Radiologi
TERAPI
1. Oral
2. Parenteral
25
3. Lain lain
..
Mahasiswa,
NIM:
I
II
IDENTITAS
Identitas klien dan identitas penanggung jawab klien ditulis lengkap seperti nama
(gunakan initial bukan nama asli), usia dalam tahun, jenis kelamin (L untuk laki-laki dan P
untuk perempuan dengan mencoret salah satunya), agama, pendidikan, pekerjaan,
golongan darah, dan alamat serta hubungan penanggung jawab dengan klien.
III
KELUHAN UTAMA
1 Keluhan utama saat MRS (Masuk Rumah Sakit) :
Ditulis keluhan utama (satu keluhan saja) yang dirasakan atau dialami klien yang
menyebabkan klien atau keluarga mencari bantuan kesehatan/ masuk rumah sakit.
2
IV
DIAGNOSA MEDIS
Diisi dengan diagnosa (penyakit) yang ditegakkan oleh dokter.
RIWAYAT KESEHATAN
26
Akronim PQRST ini digunakan untuk mengkaji keluhan nyeri pada pasien yang meliputi:
Provokes/palliates : Apa yang menyebabkan nyeri? Apa yang membuat nyerinya lebih
baik? Apa yang menyebabkan nyerinya lebih buruk? Apa yang anda lakukan saat nyeri?
Apakah rasa nyeri itu membuat anda terbangun saat tidur?
Quality : Bisakah anda menggambarkan rasa nyerinya? Apakah seperti diiris, tajam,
ditekan, ditusuk tusuk, rasa terbakar, kram, kolik, diremas? (Biarkan pasien mengatakan
dengan kata-katanya sendiri).
Severity : Seberapa parah nyerinya? Dari rentang skala 0-10 dengan 0 tidak ada nyeri
dan 10 adalah nyeri hebat.
Time : Kapan nyeri itu timbul? Apakah onsetnya cepat atau lambat? Berapa lama nyeri
itu timbul? Apakah terus menerus atau hilang timbul? Apakah pernah merasakan nyeri ini
sebelumnya? Apakah nyerinya sama dengan nyeri sebelumnya atau berbeda?
Contoh:
- Nyeri dada sebelah kiri menjalar ke bahu kiri, nyeri seperti ditusuk-tusuk , skala nyeri
5-6, timbul saat beraktifitas dan berkurang saat istirahat.
- Diare sejak 2 hari yang lalu, encer ada ampas, tidak ada darah, 10x per hari, diare
selalu disertai dengan muntah, tiap makan atau minum juga selalu dimuntahkan.
27
- Panas sejak 4 hari yang lalu, mula-mula ringan kemudian tinggi dan tidak turun, panas
disertai dengan batuk. Semalam keluar bintik-bintik merah didaerah muka dan leher, serta
panas tinggi, dan batuknya semakin ngekel.
cara klien mencari pertolongan? Apakah klien pernah menderita sakit DM (Diabetes
Mellitus), HT (Hipertensi), TBC (Tuberkulosis Paru), Kanker dan lain-lain.
Genogram
A 12
th
Keterangan :
Laki- laki
29
Perempuan
Orang sakit
Meninggal
Menikah/ hubungan sedarah
VI
1
Di Rumah
Makan / Minum
Di Rumah Sakit
Makan / Minum
Jumlah :
Jumlah :
Jenis :
Jenis :
Nasi :
Lauk :
Sayur :
Minum :
Nasi :
Lauk :
Sayur :
Minum/Infus :
Pantangan :
Pantangan :
Pola Eliminasi
BAK : Jumlah, Warna, Bau,
Masalah, Cara Mengatasi.
30
Jumlah/Waktu
Gangguan Tidur
Upaya Mengatasi
gangguan tidur
Hal-hal yang
mempermudah tidur
Hal-hal yang
mempermudah bangun
Pola Kebersihan Diri (PH)
-
Frekuensi mandi
Frekuensi
Mencuci
rambut
- Frekuensi Gosok gigi
- Keadaan kuku
Aktivitas Lain
Aktivitas apa yang dilakukan
klien untuk mengisi waktu
luang ?
Riwayat Psikologi
a
Status Emosi
Bagaimana ekspresi hati dan perasaan klien?
Tingkah laku yang menonjol ?
31
Pola Pertahanan
Bagaimana mekanisme koping klien dalam mengatasi masalahnya ?
Riwayat Sosial
Bagaimana Pola Interaksi klien : Kepada siapa klien berespon? Siapa orang
yang dekat dan dipercaya klien? Bagaimanakah klien dalam berinteraksi (aktif / pasif)?
Kegiatan sosial apa yang selama ini diikuti oleh klien?
Riwayat Spiritual
Kebutuhan untuk beribadah (terpenuhi / tidak terpenuhi)? Masalah- masalah
dalam pemenuhan kebutuhan spiritual? Upaya untuk mengatasi masalah pemenuhan
kebutuhan spiritual?
32
VII
PEMERIKSAAN FISIK
8
Keadaan Umum
Keadaan secara umum yang tampak dari fisik klien ketika perawat melakukan
pengkajian
misalnya,
pasien
tampak
lemah,
tampak
kotor,
dan
lain-lain.
Pemeriksaan GCS
GCS (Glasgow Coma Scale) yaitu skala yang digunakan untuk menilai tingkat
kesadaran pasien, (apakah pasien dalam kondisi koma atau tidak) dengan menilai respon
pasien terhadap rangsangan yang diberikan.
Respon pasien yang perlu diperhatikan mencakup 3 hal yaitu reaksi membuka
mata , bicara dan motorik. Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam derajat (score) dengan
rentang angka 1 6 tergantung responnya.
Eye (respon membuka mata) :
(4) : spontan
(3) : dengan rangsang suara (suruh pasien membuka mata).
33
(2) : dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku jari)
(1) : tidak ada respon
Verbal (respon verbal) :
(5) : orientasi baik
(4) : bingung, berbicara mengacau ( sering bertanya berulang-ulang ) disorientasi tempat
dan waktu.
(3) : kata-kata saja (berbicara tidak jelas, tapi kata-kata masih jelas, namun tidak dalam
satu kalimat. Misalnya aduh, bapak)
(2) : suara tanpa arti (mengerang)
(1) : tidak ada respon
Motor (respon motorik) :
(6) : mengikuti perintah
(5) : melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri)
(4) : withdraws (menghindar / menarik extremitas atau tubuh menjauhi stimulus saat
diberi rangsang nyeri)
(3) : flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada & kaki extensi
saat diberi rangsang nyeri).
(2) : extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh, dengan jari
mengepal & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri).
(1) : tidak ada respon
Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan GCS disajikan dalam simbol EV
M
34
Selanutnya nilai-nilai dijumlahkan. Nilai GCS yang tertinggi adalah 15 yaitu E4V5M6
dan terendah adalah 3 yaitu E1V1M1.
Jika dihubungkan dengan kasus trauma kapitis maka didapatkan hasil :
GCS : 14 15 = CKR (cidera kepala ringan)
GCS : 9 13 = CKS (cidera kepala sedang)
GCS : 3 8 = CKB (cidera kepala berat)
10 Pemeriksaan Wajah
a Mata
Kelengkapan dan kesimetrisan mata (+ / -), Kelopak mata/palpebra oedem (+ / ),
ptosis/dalam kondisi tidak sadar mata tetap membuka (+ / -), peradangan (+ / -), luka
(+ / -), benjolan (+ / -), Bulu mata rontok atau tidak, Konjunctiva dan sclera perubahan
warna (anemis / an anemis), Warna iris (hitam, hijau, biru), Reaksi pupil terhadap
cahaya (miosis/midriasis), Pupil (isokor / an isokor), Warna Kornea.
b Hidung
Inspeksi dan palpasi : Amati bentuk tulang hidung dan posis septum nasi (adakah
pembengkokan atau tidak). Amati meatus : perdarahan (+ / -), Kotoran (+ / -),
Pembengkakan (+ / -), pembesaran / polip (+ / -).
c Mulut
Amati
bibir
Kelainan
konginetal
(labioscisis,
palatoscisis,
atau
labiopalatoscisis), warna bibir, lesi (+ / - ), Bibir pecah (+ / - ), Amati gigi ,gusi, dan
lidah : Caries (+ / -), Kotoran (+/- ), Gigi palsu (+ / -), Gingivitis (+ / -), Warna lidah,
Perdarahan (+ / -) dan abses (+ / - ).
Amati orofaring atau rongga mulut : Bau mulut, Benda asing : (ada / tidak).
d Telinga
Amati bagian telinga luar : Bentuk Ukuran Warna , lesi (+ / -), nyeri
tekan (+ / -), peradangan (+ / -), penumpukan serumen (+ / - ). Dengan otoskop periksa
35
Kepala
12 Pemeriksaan Thoraks/dada
a
PEMERIKSAAN PARU
INSPEKSI
Bentuk torak (Normal chest / Pigeon chest / Funnel chest / Barrel chest),
Susunan ruas tulang belakang (Kyposis / Scoliosis / Lordosis),
Bentuk dada (simetris / asimetris),
keadaan kulit ?
Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta ( + / - ), retraksi suprasternal ( + /
Kusmaul)
Amati : cianosis ( + / - ), batuk (produktif / kering / darah ).
PALPASI
36
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba (sama / tidak
sama). Lebih bergetar sisi ............................
PERKUSI
Area paru : ( sonor / Hipersonor / dullnes )
AUSKULTASI
-
Suara nafas Area Vesikuler : ( bersih / halus / kasar ) , Area Bronchial : ( bersih /
b PEMERIKSAAN JANTUNG
INSPEKSI
Ictus cordis ( + / - ), pelebaran ........cm
PALPASI
Pulsasi pada dinding torak teraba : ( Lemah / Kuat / Tidak teraba )
PERKUSI
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : .. ( N = ICS II )
Batas bawah : ....................... ( N = ICS V)
Batas Kiri : ... ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : .. ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)
AUSKULTASI
BJ I terdengar (tunggal / ganda), ( keras / lemah ), ( reguler / irreguler )
37
13 Pemeriksaan Abdomen
INSPEKSI
Bentuk abdomen : (cembung/cekung/datar ), Massa/Benjolan (+/- ), Kesimetrisan ( + / - ),
Bayangan pembuluh darah vena (+ /-)
AUSKULTASI
Frekuensi peristaltic usus ........... x/menit ( N = 5 35 x/menit, Borborygmi ( + / - )
PALPASI
Palpasi Hepar : diskripsikan :Nyeri tekan ( + / - ), pembesaran ( + / - ), perabaan (keras /
lunak), permukaan (halus / berbenjol-benjol), tepi hepar (tumpul / tajam) . ( N = hepar
tidak teraba).
Palpasi Lien : Gambarkan garis bayangan Schuffner dan pembesarannya ............ Dengan
Bimanual lakukan palpasi dan diskrpisikan nyeri tekan terletak pada garis
Scuffner
38
Genetalia Pria
Inspeksi :
Rambut pubis (bersih / tidak bersih ), lesi ( + / - ), benjolan ( + / - ) Lubang
uretra : penyumbatan ( + / - ), Hipospadia ( + / - ), Epispadia ( + / - )
Palpasi
Penis : nyeri tekan ( + / - ), benjolan ( + / - ), cairan ...................... Scrotum dan
testis : beniolan ( + / - ), nyeri tekan ( + / - ),
Kelainan-kelainan yang tampak pada scrotum :
Hidrochele ( + / - ), Scrotal Hernia ( + / - ), Spermatochele ( + / - ) Epididimal
Mass/Nodularyti ( + / - ) Epididimitis ( + / - ), Torsi pada saluran sperma ( + / - ),
Tumor testiscular ( + / - )
Inspeksi dan palpasi Hernia :
Inguinal hernia ( + / - ), femoral hernia ( + / - ), pembengkakan ( + / - )
Pada Wanita
Inspeksi
Kebersihan rambut pubis (bersih / kotor), lesi ( + / - ),eritema ( + / - ), keputihan
( + / - ), peradangan ( + / - ).Lubang uretra : stenosis /sumbatan ( + / - ).
16 Pemeriksaan Ektremitas/Muskuloskeletal
a
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris / asimetris), deformitas (+ / -), fraktur (+ /-)
lokasi fraktur , jenis fraktur kebersihan luka, terpasang Gib ( + / - ), Traksi
(+/-)
b Palpasi
Oedem : ..
Lingkar lengan
20 Pemeriksan Kulit/Integument
a
Integument/Kulit
Inspeksi : Adakah lesi ( + / - ), Jaringan parut ( + / - ), Warna Kulit, Bila ada luka
bakar dimana saja lokasinya, dengan luas : .............. %
Palpasi : Tekstur (halus/ kasar ), Turgor/Kelenturan(baik/jelek ), Struktur
(keriput/tegang), Lemak subcutan ( tebal / tipis ), nyeri tekan ( + / - ) pada daerah
mana?.
Identifikasi luka / lesi pada kulit
1. Tipe Primer : Makula ( + / - ), Papula ( + / - ) Nodule ( + / - ) Vesikula ( + / - )
2. Tipe Sekunder : Pustula (+/-), Ulkus (+/-), Crusta (+/-), Exsoriasi (+/-), Scar (+/-),
Lichenifikasi ( + / - ).
Kelainan- kelainan pada kulit : Naevus Pigmentosus ( + / - ), Hiperpigmentasi (+ / -),
Vitiligo/Hipopigmentasi (+/ - ), Tatto (+ /- ), Haemangioma (+/-), Angioma/toh(+ /-),
Spider Naevi (+ /- ), Striae (+ /-).
b Pemeriksaan Rambut
Inspeksi dan Palpasi : Penyebaran (merata / tidak), Bau . rontok (+/-),
warna .......... Alopesia ( + / - ), Hirsutisme ( + / - ), alopesia ( + / - ).
c
Pemeriksaan Kuku
Inspeksi dan palpasi : warna, bentuk, dan kebersihan kuku.
42
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
Haemoglobin
Haematokrit
: ............................... ( N : 35.0 50 gr / dl )
B. KIMIA DARAH
Ureum
: .............................
( N : 10 50 mg / dl )
Creatinin
: .............................
( N : 07 1.5 mg / dl )
SGOT
: .............................
( N : 2 17 )
SGPT
: .............................
( N : 3 19 )
BUN
: .............................
( N : 20 40 / 10 20 mg / dl )
Bilirubin
: .............................
( N : 1,0 mg / dl )
Total Protein
: .............................
GD puasa
: ............................
( N : 100 mg/dl )
GD 2 jpp
: .............................
( N : 140 180 mg / dl )
C. ANALISA ELEKTROLIT
Natrium
Kalium
Clorida
Calsium
Phospor
: .............................
: .............................
: .............................
( N : 98 106 mmol / l )
: .............................
: .............................
( N : 7.6 11.0 mg / dl )
( N : 2.5 7.07 mg / dl )
43
D PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Jika ada jelaskan gambaran hasil foto Rongent, USG, EEG, EKG, CT-Scan, MRI,
Endoscopy dll.
VIII
penting dalam pengkajian keperawatan. Data yang mencerminkan status biografis, dan
kesehatan biofisik, psikologis, sosiokultural, dan spiritual klien diperlukan untuk memastikan
pendekatan multifocal dalam perawatan. Ketiga metode pengumpulan data interaksi,
pengamatan dan pengukuran digunakan untuk mendapatkan sekumpulan data subjektif dan
objektif yang akurat dan komprehensif.
Perawat menggunakan pengetahuan empiris, personal, estetik, dan etika mereka untuk
menentukan metode yang digunakan dan tipe data yang dikumpulkan selama pengkajian.
Data harus dikumpulkan sehingga relevan guna membuat diagnosis keperawatan untuk
tindakan keperawatan mandiri (promosi kesehatan, pemeliharaan, dan pemulihan atau
perujukan), serta masalah-masalah kolaboratif biomedis (kondisi patologis atau terap medis).
Pengkajian dan pemantauan berkelanjutan baik terhadap domain keperawatan maupun
biomedis adalah penting bagi perawat yang profesional.
Bab ini menguraikan tentang fase-fase pengkajian yang diterapkan untuk klien
individu. Pembahasan tentang tipe data biografi yang diperlukan dan sumber informasi juga
dibahas. Contoh-contoh dari model tertentu yang digunakan untuk memandu pengumpulan
data bagi klien individu juga diberikan. Beberapa contoh metode dan pertanyaan juga
disajikan untuk memudahkan perawat yang menggunakan model-model tersebut selama
dalam pengkajian.
Informasi Pendahuluan
Informasi biografis pendahuluan didapatkan selama wawancara awal dengan klien.
Kebanyakan lembaga mempunyai format yang menunjukan informasi apa saja yang
diperlukan. Kotak dikanan atas menyajikan contoh mengenai data biografis yang penting.
Pendekatan wawancara direktif-interogatif sering digunakan untuk melengkapi format
data.Idealnya, banyak informasi tersebut dapat dikumpulkan selama diskusi terbuka.
Data Biografis
45
Nama _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Alamat _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Usia _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Tanggal lahir _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Tempat lahir _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Jenis kelamin _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Kelompok etnik _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Anutan religious _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Bahasa utama yg digunakan sehari-hari _ _
Status pernikahan _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Pendidikan _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Pekerjaan _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Asuransi kesehatan _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Penghasilan _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
interaksi, dan konsep diri; kesehatan sosiokultural seperti praktik kultural, rekreasi, dan
hubungan yang signifikan; dan kesehatan spiritual seperti keyakinan dan nilai-nilai religious.
Apendiks C menyertakan sejumlah pilihan format riwayat keperawatan atau pedoman yang
telah digunakan dalam berbagai lingkungan praktik. Modifikasi format ini untuk
mengidividualisasikan pengumpulan data klien guna mewakili kelompok umur yeng berbeda
46
(anaka-anak, lansia) atau untuk klien yang mengalami perihal kesehatan yang serupa
(kehamilan, penyakit kronis).
Penting artinya untuk perawat memastikan respon klien terhadap masalah kesehatan
dan bagaimana masalah tersebut mempengaruhi gaya hidup klien. Data tambahan
dikumpulkan untuk memastikan data dasar yang komprehensif dan multifocal setelah model
keperawatan dipilih untuk memandu pengumpulan data lebih lanjut.
Sumber-Sumber Data
Menurut Nursalam (2003) Klien individu biasanya merupakan sumber utama data.
Sumber-sumber lain yang digunakan untuk pengumpulan data adalah:
pola kehidupan lainnya. Data tambahan didapatkan dengan menggunakan kategori konsep
utama dari model keperawatan yang dipilih. Sebagai contoh jika masalah yang diekpresikan
klien adalah masalah psikologis yang berhubungan dengan koping terhadap stress maka
perawat memulai dengan mengkaji kesehatan dan koping psikologis.
Model-Model Keperawatan
1. Model Roy
Roy memberikan pendekatan multifokal dalam pengkajian tingkat
pertamanya tentang empat cara adaptasi klien.
Cara fisiologis : mencakup aktivitas dan istirahat, nutrisi,
eliminasi, oksigenansi, cairan dan elektrolit, integritas kulit, fungsi
48
Interaksi
Pengukur
klien?
Apakah berat badannya
penunjang hidup?
Apa Anda puas dengan jumlah latihan yang
latihan
Durasi latihan fisik
Lamanya waktu sejak klien
Pengamatan
badannya?
Apakah tampak ada atrofi?
Amati fungsi motoric:
Massa otot
Mobilitas sendi
Postur dan cara berjalan
Koordinasi
Bagaimana bahasa
nonverbal klien?
Menguap
Bayangan hitam dibawah
mata
Konsentrasi saat
berdiskusi
Bagaimana tonus, tekstur,
melakukan latihan
Berat dari tinggi badan
membrane mukosa?
Apakah berat badannya
badannya?
lengkap, elektrolit
49
Direstoran?
Apakah Anda minum vitamin setiap hari?
Dengan zat besi?dengan mineral?
Apakah ada perubahan pada berat badan atau
diet akhir-akhir ini?
Apakah Anda mengalami perubahan nafsu
makan?
Jenis makanan apa yang Anda dapat dan yang
Anda makan?
urine?
Berapa sering Anda berkemih dan defekasi?
Bagaimana konsistensi dan
Seperti apa feses Anda (konsisten, warna)?
Seperti apa urine Anda (jernih, warna)?
warna feses?
Apakah Anda merasakan perih atau urine Anda
4. Oksigenasi
teraba?
EKG
Hasil pemeriksaan
laboraturium: hitung darah
lengkap, masa protrombin
urinalisis
Anda proporsional?
Bagaimana tekstur dan
penampilan rambut tubuh?
Kulit?
Suhu
Nama dan dosis medical
Tekanan darah, nadi,
pernapasan, dan suhu
Hasil pemeriksaan
laboraturium: fungsi tiroid,
51
kadar hormone
Anda terjadi?
Kapan menstruasi terakhir Anda?
Berapa sering Anda mengalami menstruasi?
Apakah Anda mengetahui bagaimana cara
6. Fungsi endokrin
teratur?
lazim
Frekuensi pemeriksaan
payudara sendiri
tersebut?
Bagaimana kesulitan tersebut mempengaruhi
kehidupan Anda? Apa yang Anda lakukan
untuk mengompensai perubahan tersebut?
Apakah Anda mengalami nyeri? Kapan
mulainya? Apakah nyeri tersebut konstan atau
kekeringan, ruam.
Luas kerusakan integument
Perhatikan indikasi
Jumlah kerusakan
Durasi waktu yang dipengaruhi
oleh kesulitan
Nyeri
Perhatikan tingkat
berapa lama?
Fungsi refleks
EEG
Hasil pemeriksaan
laboraturium: gas darah,
elektrolit
Tekanan darah, nadi,
pernapasan, suhu
halus
8. Pengindraan
Anda?
Apakah Anda pernah mengalami perubahan
tubuh tertentu?
Bagaimana sifat dari
jaringan parut, bagian
tubuh yang mengalami
53
lain?
Bagaimana perasaan Anda dengan berat badan
Anda dan penampilan Anda?
9. Fungsi neurologis
Perhatikan komunikasi
nonverbal:
Bahasa tubuh
Kontak mata
Cara berjalan
Afek
Intonasi suara
Bagaimana cara klien
berdandan?
Rambut
Pakaian
Kuku
Gigi
Kulit
masalah?
Bagaimana Anda melihat diri Anda dalam
1. Fisik diri
Perhatikan tanda-tanda
nonverbal ketika
teman-teman,
yang peduli?
Apakah Anda merasa berlebih? Kurang
pewawabcara, hewan
beruntung?
peliharaan)
Amati perilaku
memelihara: kasih sayang
pengenalan, menawarkan
bantuan, tanda-tanda
Anda?
Dengan siapa Anda bersosialisasi selain
dengan anggota keluarga Anda? Berapa
sering? Apakah Anda merasa puas dengan
cinta/menghormati/menilai,
sentuhan.
Amati kemapuan klien
untuk menerima kasih
sayang dari orang lain.
kontak tersebut?
Akttivitas apa yang Anda lakukan di dalam
rumah dan diluar rumah?
Bagaimana Anda melihat diri Anda ditengahtengah keluarga Anda? Kelompok temanteman Anda?
Apakah Anda merasa berkompetisi dengan
keluarga atau teman-teman Anda (misalnya,
Cara fungsi peran
Cara interdependensi
*Pemeriksaan fisik: inspeksi, auskultasi, palpasi, dan perkusi dari semua pola fisiologi
57
dari
masalah
utama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
8. Status
kesehatan
saat
ini . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
9.
Kesehatan biofisik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
10.
...........
Status mental . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
...........
11.
Pola
aktivitas
sehari-
hari . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Nutrisi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Eliminasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Latihan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Hygiene . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pengunaan zat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tidur dan istirahat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Aktivitas seksual . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
12.
Kesehatan biofisik yang lalu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
...........
Intervensi restorative . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Alergi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Imunasasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tumbuh kembang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Perjalanan keluar negeri . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Riwayat kesehatan keluarga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
13.
Kesehatan psikologis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
58
...........
Pola koping . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pola interaksi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pola kognitif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Konsep diri . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pola emosional . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pola seksualitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pola koping keluarga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
14.
Kesehatan
sosiokultural . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
15.
Pola kultural . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Hubungan yang signifikan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pola rekreasi atau waktu luang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Ekonomi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kesehatan spiritual . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
...
-
sistem
tubuh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
17. Pemeriksaan fisik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
...........
18.
19.
20.
21. Kerangka kerja Gordon
22.
Gordon (1994) menyajikan model eklektik multifokal yang didasarkan
pada sebelas pola fungsi kesehatan.
23. Model dan Teori Lain
24.
pendekatan yang sistematis untuk pengumpulan data. Model yang lebih umum
atau multifokal adalah karya Maslow tentang hierarki kebutuhan.
25.
Teori dari disiplin lain lingkupnya khusus dan terbatas, cukup berguna
dalam kaitannya dengan model-model keperawatan lainnya, dengan memberikan
deskripsi dari konsep-konsep penting dan saling ketekaitannya. Sebagai contoh
59
keluarga, keluarga yang sehat atau kesehatan anggota keluarga. Keperawatan ditantang untuk
mengintegrasikan
model
kesehatan
keluarga
dan
alat
pengkajian
dalam
proses
dan keyakinan keluarga yang unik dan kuat yang mempengaruhi kesehatan dan fungi
keluarga mereka. Faktor lingkungan, seperti kehidupan pedesaan atau perkotaan, polusi,
sanitasi, ketersediaan dan tipe perumahan, dan akses kelayanan perawatan kesehatan, juga
memengaruhi kesehatan keluarga. Perawatan harus mengkaji seluruh faktor ini dan
mempertimbangkan dampaknya pada kesehatan keluarga dan strategi intervensi keperawatan.
61.
62.
Kesehatan Keluarga
63.
didefinisikan dalam berbagai konteks baik dari teori keluarga maupun dari model-model
teoretis keperawatan. Beberapa perawata telah mendefinisikan kesehatan keluarga dalam cara
berikut ini:
Kesehatan keluarga ditandai oleh stabilitas dan integritas struktur, fungsi yang adaptif
ketimbang maladaptive, dan penugasan tugas-tugas perkembangan yang mengarah pada
diferensiasi dan transformasi progresif untuk memenuhi kebutuhan yang terus berubah
(Crayton, 1986)
Kelangsungan hidup dari unit keluarga sebagai jaringan fungsional dan produktif
mempunyai kesan kebersamaan yang meningkat kapasitas untuk berubah, keseimbangan
antara tindakan bersama dan mandiri di pihak anggota keluarga dan adaptasi terhadap
pandangan tentang kesehatan keluarga yang di dasarkan pada model kesehatan individual
Klinis: tidak terdapat bukti-bukti penyakit fisik, mental, sosial atau penyimpangan atau
disfungsi sistem keluarga.
62
Performa peran: kemampuan sistem keluarga untuk menjalankan fungsi keluarga secara
dukungan
yang
karena anggota keluarga bertumbuh, pindah, mencari kesempatan baru, atau menjadi sakit.
Perubahan tersebut mungkin bersifat situasional, seperti kehilangan pekerjaan atau mendapat
promosi, perceraian, kemtian, penyakit, atau kemiskinan, atau maturasional, seperti
pernikahan, kehamilan, menjadi orang tua, atau lansia.
70. Kemampuan keluarga untuk mengatasi atau beradaptasi terhadap stressor adalah
proses kompleks yang biasanya melibatkan seluruh upaya anggota keluarga. Perawat
menggunakan model keluarga dan untuk mengidentifikasi pola dan cenderung interaksi dan
63
Pengumpulan Data
72. Informasi untuk pengumpulan data tidak dapat didasarkan pada kesimpulan hanya
dari satu orang anggota keluarga. Data harus divalidasi, terkadang dengan beberapa anggota
keluarga atau tenaga kesehatan lainnya. Meskipun anggota keluarga merupakan sumber data
primer, namun sumber relevan lainnya untuk pengumpulan data adalah:
memandang keluarga sebagai sistem sosial atau kelompok individu yang saling berinteraksi,
dan kesehatan keluarga sebagai pengalaman hidup yang dinamis dan stressor lingkungan.
Yang harus disesuaikan oleh keluarga untuk mencapai potensi maksimum mereka. Roy
memandang keluarga sebagai lingkungan sosial terdekat dari klien. Konsep-konsep Neuman
tentang
keluarga
adalah
keharmonisan
hubungan
diantara
anggota
keluarga.
79.
80.
81.
65
84. Intera
85. Siste
ksi
gan
87. Kelua
86. Struktur
al
Fungsio
91. Keut
96. Siste
nal
101.
rga
uhan
istem
inti
priba
social
social
di
denga
yang
omposis
siklus
berint
bagia
hidup
eraksi
n-
keluar
92. Prose
88. Uruta
102.
103.
bagia
eyakina
hidup
yang
-tugas
yang
berint
dan
dina
eraksi
tangg
mis
97. Struk
ga
89. Tugas
ung
jawab
90. Orient
93. Peran
multi
tur
98. Batas
104.
ilai-nilai
105.
ugas
seharihari
ple
an
106.
asi
yang
yang
omunika
tujuan
terus
per-
si
berub
meab
ah
el
94. Perse
99. Intera
psi
ksi
pengaru
tenta
denga
ng
diri
lingk
dan
unga
107.
ekuasaa
n/
108.
eran
109.
E
66
intera
ksi
n
100.
lain
kuilibriu
m
110.
95.
111.
112.
seperti yang telah diuraikan dalam Bab I. Perawat mengumpulkan data pendahuluan tentang
keluarga dan mengidentifikasikan pola-pola keluarga yang unik dan umum. Berikutnya,
perawat memutuskan apakah model yang mewakili keluarga sebagai konteks atau keluarga
sebagai pelayan akan lebih berguna. Pemilihan model keluarga didasarkan pada bagaimana
perawat memahami dan mendefinisikan kesehatan keluarga. Jika keluarga sebagai klien yang
dipilih, maka perawat mungkin memilih model yang didasarkan pada (1) perkembangan
keluarga dengan tugas-tugas dan tahap-tahapnya, (2) keluarga sebagai kelompok interaksi
yang dinamis, (3) keluarga sebagai sistem yang berinteraksi dengan subsistem dan
suprasisten, atau (4) keluarga sebagai unit-unit struktural-fungsional. Setiap keluarga adalah
unik, Demikian pula masalah-masalah kesehatan mereka. Oleh karena itu, berbagai model
yang berbeda akan berguna untuk situasi kesehatan keluarga yang berbeda juga.
114.
67
115.
116.
BAB III
PENUTUP
117.
A. KESIMPULAN
118.
Pengumpulan informasi atau Pengkajian merupakan tahap awal dalam
proses keperawatan. Dari informasi yang terumpul, didapatkan data dasar tentang masalahmasalah yang dihadapi klien. Selanjutnya data dasar tersebut digunakan untuk menentuan
diagnosis keperawatan, merencanakan asuhan keperawatan, serta tindakan keperawatan
untuk mengatasi masalah-masalah klien.
119.
Pengkajian data dasar pada proses keperawatan merupakan kegiatan yang
komprehensif dan menghasilkan kumpulan data mengenai status kesehatan klien. Data fokus
keperawatan merupakan data tentang perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan
masalah kesehatannya serta mencakup data-data yang berhubungan dengan asuhan
keperawatan yang akan dilakukan pada klien.
120.
Tipe-tipe data pengkajian dibedakan menjadi dua, yaitu data subjektif dan
data objektif.
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
121.
B. SARAN
122.
antara lain:
1. Bagi pembaca, terutama mahasiswa keperawatan diharapkan dapat menggunakan
makalah ini sebagai referensi untuk menambah pengetahuan tentang metode
pendokumentasian pengkajian.
2. Bagi pembaca, agar memperbaiki segala kekurangan yang terdapat pada makalah ini,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
123.
124.
125.
126.
DAFTAR PUSTAKA
68
127.
Salemba Medika.
128.
http://www.materikesehatan.com/2015/04/makalah-dokumentasi-proseskeperawatan.html
129.
http://ilmupengetahuandisekitarkita.blogspot.co.id/2010/10/pengkajiankeperawatan.html
130.
69