www.ruslanpinrang.blogspot.com
Konsep kematian
A. pengertian kematian
Secara etimologi death berasal dari kata
deeth atau deth yang berarti keadaan mati
atau kematian. Sedangkan secara defenitif,
kematian adalah terhentinya fungsi jantung
dan paru-paru secara menetap, atau
terhentinya kerja otak secara permanen.
Ini dapat dilihat dari tiga sudut pandang
tentang defenisi kematian,yakni, kematian
jaringan;kematian otak,yakni kerusakan
otak yang tidak dapat pulih; dan kematian
klinik, yakni kematian orang tersebut.
www.ruslanpinrang.blogspot.com
Next
www.ruslanpinrang.blogspot.com
next
b.Sirkulasi melemah
suhu tubuh pasien tinggi, tetapi kaki, tangan, dan ujung hidung
terasa dingin dan lembap
Kulit ekstremitas dan ujung hidung tampak kebiruan,kelabu ,atau
pucat
Nadi mulai tidak teratur,lemah dan cepat
Peredaran darah perifer terhenti
c.Kegagalan fungsi sensorik
Sensasi nyeri menurun atau hilang
Pandangan mata kabur/berkabut
Kemampuan indera berangsur-ansur menurun
Sensasi panas ,lapar,dingin,dan tajam menurun
d.Penurunan/kegagalan fungsi pernapasan
Mengorok(death rattle)/bunyi nafas terdengar kasar
Pernapasan tidak teratur dan berlangsung melalui mulut
Pernapasan cheyne stokes
www.ruslanpinrang.blogspot.com
Next
2. Saat kematian. Fase ini ditandai dengan :
a. Terhentinya pernapasan ,nadi, tekanan darah, dan fungsi
otak (tidak berfungsinya paru,jantung dan otak)
b. Hilangnya respon terhadap stimulus eksternal.
c. Hilangnya kontrol atas sfingter kandung kemih dan
rektum (inkontinensia ) akibat peredaran darah yang
terhambat ; kaki dan ujung hidung menjadi dingin.
d. Hilangnya kemampuan pancaindera; hanya indera
pendengaran yang paling lama berfungsi ( Stevens,dkk
2000)
e. Adanya garis datar pada mesin elektroensefalografi
menunjukkan terhentinya aktifitas listrik otak untuk
penilaian pasti suatu kematian.
www.ruslanpinrang.blogspot.com
next
3. Setelah kematian. Fase ini ditandai dengan :
a. Rigor mortis (kaku). Tubuh menjadi kaku 2-4 jam setelah
kematian.
b. Algor mortis (dingin). Suhu tubuh perlahan-lahan turun.
c. Livor mortis (post-mortem decomposition). Perubahan
warna kulit pada daerah yang tertekan;jaringan melunak
dan bakteri sangat banyak.
www.ruslanpinrang.blogspot.com
Respon menjelang kematian
respon psikologis yang mungkin muncul
pada klien menjelang ajal adalah
ansietas(kematian). Respon tersebut
antara lain;
1. Kekhawatiran tentang dampak kematian
pada diri orang terdekat
2. Ketidak berdayaan terhadap isu yang
berhubungan dengan kematian
3. Perasaan takut kehilangan kemampuan
fisik dan/mental apabila meninggal.
www.ruslanpinrang.blogspot.com
next
4. Kepedihan yang diantisipasi yang
berhubungan dengan kematian
5. Kesedihan yang mendalam
6. Perasaan takut dalam menjalani proses
menjelang ajal
7. Kekhawatiran tentang bebang kerja
pemberi asuhan akibat sakit terminal
dan ketidakmampuan diri
8. Kekhawatiran tenteng pertemuan
dengan sang pencipta atau perasaan
ragu tentang keberadaan tuhan atau
sang penguasa
www.ruslanpinrang.blogspot.com
Lanjut……,,,,,,,
9. Kehilangan kontrol total terhadap aspek
kematian seseorang atau dirinya
10. Gambaran negatif tentang kematian atau
pikiran tidak menyenangkan tentang
kejadian yang berhubungan dengan
kematian atau proses menjelang ajal
11. Ketakutan terhadap kematian yang
ditunda
12. Ketakutan terhadap kematian dini
karena hal itu mencegah upaya
pencapaian tujuan hidup yang penting.
www.ruslanpinrang.blogspot.com
Proses keperawatan
A.Pengkajian
pada kasus ini perawat mengkaji seluruh data, Baik subjektif
maupun objektif,yang berhubungan dengan proses menjelang
ajal dan kematian. Ini bisa dipelajari dari tanda-tanda yang
muncul dari proses tersebut sesui=ai dengan tahapnya.
Pengkajian dilakukan secara cermat dengan mengamati tanda-
tanda klinis klien.antara lain;
1.menjelan kematian. fase ini ditandai dengan;
a.perubahan tanda-tanda vital; nadi melemah
dan melambat; penurunan tekanan darah; perasaan ireguler
dan tersengal-sengal melalui mulut
b.sirkulasi melemah; sensasi berkurang; kulit teraba dingin pada
akral,ujung hidung,dan telinga.
c.tonus otot menghilang; relaksasi otot wajah; kesulitan bicara;
gangguan menelan dan perlahan-lahan refleks muntah
menghilan; penurunan aktivitas sistem pencernaan; penurunan
refleks motorik.
www.ruslanpinrang.blogspot.com
Masih ada lanjutannya………..
d.kegagalan sensorik; pandangan
kabur;kegalan fungsi indera perasa
dan pencemaran.
e.tingkat kesadaran.tingkat
kesadaran klien bisanya berpariasi,
dari sadar,mengantuk,stupor,hinga
koma
www.ruslanpinrang.blogspot.com
Next…
2. mendekati kematian. Pada tahap ini,
manifestasi klinis yang bisa diamati pada klien
meliputi:
a.pupil berdilatasi
b.refleks menghilang
c.frekuensi nadi meningkat, kemudian menurun
d.pernapasan cheyne stokes
e.tidak bisa bergerak
f.klien mengorok atau bunyi nafas yang kasar
g.tekanan darah menurun.
www.ruslanpinrang.blogspot.com
Berikutnya………..
3.kematian.pada tahap ini, manifestasi
klinis yang dapat diamati pada klien
antara lain;
a.pernapasan, nadi, dan tekanan darah
berhenti
b.hilangnya respon terhadap stimulus
eksternal
c.pergerakan otot sudah tidak ada
d.pada ensefalogram datar (garis otak)
berarti aktifitas listrik otak terhenti.
www.ruslanpinrang.blogspot.com
next
B. Penetapan diagnosis
serangkaian diagnosis untuk memenuhi
kebutuhan psikologis maupun psikososial
dapat diterapkan pada klien yang
mendekati kematian, bergantung pada
hasil pengkajiannya. Beberapa diagnosis
yang mungkin sesuai untuk klien tersebut
adalah ketakutan, keputusasaan, dan
ketidakberdayaan. Diagnosis lain yang
dapat menteryai diagnosis tersebut antara
lain gangguan proses keluarga dan
ketegangan peran pemberi asuhan.
www.ruslanpinrang.blogspot.com
Diagnosanya sebagai berikut;
1.Ketakutan
yang berhubungan dengan:
pengaruh dini atau jangka panjang yang
dirasakan akibat (kehilangan fungsi tubuh atau
anggota tubuh; penyakit terminal; disabilitas
jangka panjang; gangguan kognitif)
Hilangnya kontrol dan hasil akhir yang tidak
diperkirakan, sekunder akibat
(hospitalisasi;prosedur pembedahan dan hasil
akhirnya;lingkungan yang baru; kehilangan
orang yang dicintai; perceraian; kegagalan)
Perpisahan dari orang tua dan teman
sebayanya.
www.ruslanpinrang.blogspot.com
Next…
Ketakutan terkait-usia (gelap, orang asing,
hantu, monster, binatang)
Ketidak pastian tentang (penampilan, dukungan
teman,pernikahan, kehamilan, pekerjaan)
2.Keputusasaan
yang berhubungan dengan:
Kondisi fisik yang kian menurun
www.ruslanpinrang.blogspot.com
Saat intensitas ketakutan telah
menurun
Jelaskan isyarat perilaku yang mengindikasikan
meningkatnya ketakutan(mis; “wajah anda
memerah dan tangan anda mengepal saat kita
membahas nasalah kepulangan anda”).
Ajarkan cara meningkatkan kontrol
Identifikasi aktifitas yang dapat menyalurkan
energi emosional klien guna mengurangi
intensitas ketakutan
Sarankan atau ajarkan beberapa metode yang
dapat meningkatkan kenyamanan atau
relaksasi(membaca, mendengarkan musik,
tekhnik nafas dalam, dll)
Lakukan penyuluhan kesehatan sesuai indikasi.
www.ruslanpinrang.blogspot.com
Berikut…
Indikator untuk dignosis keputusasaan
Menyampaikan penderitaan yang dialami secara
terbuka dan konstruktif kepada orang lain
Mengenang dan mengulas kehidupannya secara
positif
Mempertimbangkan nilai-nilai dan makna hidupnya
www.ruslanpinrang.blogspot.com
Intervensi umum
Bantu klien mengidentifikasi dan mengungkapkan
perasaannya.
Dengarkan klien dengan seksama dan perlakukan
ia sebagai seorang individu.
Tunjukkan sikap empati agar klien bersedia
mengutarakan keraguan, ketakutan, dan
kekhawatirannya.
Dorong klien untuk menceritakan bagaimana
harapan menjadi ketidak pastian dalam hidupnya
dan saat-saat ketika harapan telah
mengecewakannya.
Bantu klien mengidentifikasi hal-hal yang
menyenangkan dan hal-hal yang mereka anggap
sebagai humor.
www.ruslanpinrang.blogspot.com
Next…
Bantu klien memahami bahwa ia pribadi mampu
mengatasi aspek keputusasaan dalam hidupnya
engan memisahkan aspek tersebut dari aspek
penuh harapan. Bantu ia membedakan hal yang
mungkin dan mustahil. Bantu klien
mengidentifikasi alasan mereka untuk hidup yang
kemudian memberi makna dan tujuan pada hidup
mereka.
Tekankan keberhasilan pencapaian dimasa lalu
dan gunakan imformasi ini untuk merancang
tujuan baru bersama klien.
Bantu klien mengidentifikasi sumber-sumber
harapan (mis; hubungan, keyakinan, tugas yang
harus dituntaskan)
www.ruslanpinrang.blogspot.com
Lanjut…
Bantu klien dalam memecahkan masalah
dan mengambil keputusan.
Hargai klien sebagai pengambil keputusan
yang kompeten; hargai keinginan dan
keputusan yang diambil klien.
Bantu klien beralih dari permasalahan
yang mustahil dipecahkan dan mulai
berfokus pada masalah yang realistis dan
mungkin dipecahkan.
Ajarkan klien untuk “berharap menjadi”
manusia terbaik hari ini dan untuk
menghargai setiap waktu yang ada.
www.ruslanpinrang.blogspot.com
Lanjut……………!
Libatkan keluarga dan orang terdekat klien dalam
rencana perawatan; ajarkan pada mereka peran-
peran yang harus dijalani untuk menumbuhkan
harapan klien melalui hubungan yang positif dan
saling mendukung.
Dorong klien untuk berbagi rasa dengan individu
lain yang memiliki masalah atau menderita
penyakit yang sama serta memiliki pengalaman
yang positif dalam menghadapi kondisi tersebut
Hargai dan dukung harapan klien terhadap tuhan
dan bantu ia mengekspresikan keyakinan
spiritualnya.
www.ruslanpinrang.blogspot.com