Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

KELOMPOK

1. Anisatul Munawaroh
2. Lailul Mahbubah
3. Arliska Wulandari
4. Pramayssela R
5. Wilda Fitriana
6. Deby Hariska M
7. Lani Pratiwi
8. Fitri Pitasari
9. Patrisia Anastasia S
10. Laras Ayu Junaika S
11. Widiawati Ayu L
12. Regita W
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PENGERTIAN

Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang


01 disebabkan karena adanya bakteri
patogen didalam saluran kemih.

Infeksi saluran kemih terkait pemasangan


kateter atau sering disebut sebagai Catheter –
02 Assosiated Urinary Tract Infection (CAUTI)
adalah kejadian infeksi saluran kemih yang
terjadi terkait pemasangan kateter menetap
pada pasien.
Patogenesis
•Dua jalur utama terjadinya infeksi saluran kemih adalah hematogen dan asending, tetapi dari kedua cara
ini jalur asending yang paling sering terjadi :

1 2 a. Kolonisasi
uretra dan
daerah
introitus
vagina.
Infeksi Infeksi b. Masuknya
hematogen ascending mikroorganisme
dalam kandung
kemih
c. Multiplikasi
bakteri dalam
kandung kemih
dan pertahanan
kandung kemih
d. Naiknya bakteri dari
kandung kemih ke ginjal
BIOFILM

Biofilm terdiri dari sel-sel


mikroorganisme yang Biofilm terbentuk khusus-
melekat erat ke suatu   nya secara cepat dalam sis-
Biofilm, merupakan se- permukaan sehingga
buah kumpulan yang tem yang mengalir dimana
berada dalam keadaan
kompleks diam (sesil), tidak mudah
suplai nutrisi
dari mikroorganisme lepas atau  berpindah tersedia secara teratur bagi
(bakteri) yang melekat tempat (irreversible). bakteri.
pada substrat padat.
Kateter Urine Sistem Tertutup

Biasanya dilakukan pada pasien dengan reseksi prostat dan pembedahan vesica urinaria. Adapun proses
yang dilakukan pada irigasi vesica urinaria adalah sebagai berikut :

A. Persiapan
alat  Kateter dengan tiga 01 04
 Cairan pengisi
saluran

 Katub IV yang 02 05
 Kantong pengering
kuat

03 06
Sarung tangan.  Tisu
2. Persiapan pasien

01 Jelaskan prosedur kepada klien


dan alas an-alasan pelaksanaan
tindakan.

02 Beritahu klien tentang tanda


dan gejala distensi vesica
urinaria.
Resiko Infeksi Saluran Kemih

Keberadaan kateter yang berada di dalam


kandung kemih membuat pasien lebih rentan
terhadap infeksi. Kontaminasi bakteri
ekstraluminal sering terjadi pada saat insersi
kateter, penyebaran melalui tangan petugas
kesehatan pada saat tindakan perawatan pasien
atau flora bakteri dari perineum itu sendiri
(Loveday et al., 2014).

1. Kondisi pasien (faktor


Faktor resiko infeksi saluran kemih 2. Prosedur 3. Perawatan :
instrinsik) : kormobiditas pemasangan :
menurut Kemenkes RI (2011) pada perawatan meatus
penderita (misalnya DM), teknik
pasien yang terpasang kateter urethra, jalur kateter,
kondisi penurunan daya pemasangan
berkaitan dengan : pengosongan
tahan tubuh (malnutrisi), dan ukuran kantong urin,
kondisi organik kateter. manipulasi
(obstruksi, disfungsi
(pengambilan sampel
kandung kemih, refluks).
urine).
Aplikasi Bundle Infeksi Saluran Kemih

Pendekatan pencegahan
Bundle adalah infeksi saluran kemih
serangkaian instruksi meliputi pengasangan
sederhana dan kateter, perawatan kateter
dan pelepasan kateter urin
mudah yang harus (Mavin & Mills, 2015).
diikuti untuk setiap
perawat. BUNDLE ISK

Strategi pencegahan infeksi


saluran kemih untuk setiap rumah
sakit direkomendasikan untuk
menyediakan dan
mengimplementasikan paduan
pengunaan kateter, insersi, dan
perawatan kateter (Yakoe et al.,
2014).
Mengurangi Pemakaian
Kateter yang Tidak
Perlu

Pelepasan
Review Harian
Kateter Tepat
Waktu Perawat Menentukan Pelepasan
Kateter

Intervensi perawat Teknik Insersi yang Tepat


tentang pencegahan Strategi
infeksi saluran kemih Pencegahan
Teknik Pembersihan
terkait pemasangan Perawatan Kateter
kateter dapat Infeksi Mempertahankan Sterilitas
disimpulkan dalam
Pertimbangan Lainnya

Edukasi Perawat
Pendidikan dan
Pelatihan Edukasi Pasien

Pembuatan Pedoman
Pelepasan kateter urine
Tujuan
antara lain :

1 2 3 4 5

Mengembali Meningkatkan
Mencegah Mencegah Melatih pasien
kan fungsi fungsi
infeksi terjadinya BAK normal
eliminasi kandung
trauma pada tanpa
urine secara kemih yang
uretra menggunakan
normal normal
kateter
Indikasi pelepasan
antara lain :
Pasien atau klien yang
tidak memerlukan
pemasangan kateter
menetap/permanen

Pasien yang mampu


dan mau BAK secara
normal
HAL-HAL YANG
HARUS
DIPERHATIKAN
DALAM
MANAGEMEN
ISK
1. APD Petugas
2. Mengidentifikasi pasien
3. Mengidentifikasi penyebab timbulnya ISK
(lama pemasangan kateter, Kepatuhan
petugas, usia penyakit)
4. Cara menempatkan alat steril
5. Cara mengambil dan menyiapkan alat steril
6. Cara menyiapkan pasien
7. Cara mendesinfeksi lokasi
8. Cara memasukkan alat kedalam lubang atau
jaringan tubuh
9. Cara membereskan alat yang sudah
digunakan
10.Cara membuang sampah medis
11.Cara memproses alat yang sudah digunakan
12. Cara memonitor pasien setelah pemasangan cateter
( mengedukasi pasien jika terjadi :
a. Terjadi spasme pada kandung kemih, mirip seperti
spasme perut di bagian bawah
b. Kateter tersumbat, atau urin keluar dari lubang uretra
(orificium urethra externum).
c. Apabila terdapat bercak darah
d. Apabila terdapat sedimentasi atau batu di selang
kateter
e. Apabila mengalir darah dari kateter ke kantung urin
f. Perdarahan di sekitar selang kateter
g. Terdapat gejala-gejala yang mengarah ke infeksi
saluran kemih
h. Bengkak pada uretra di sekitar selang kateter
i. Urin yang keluar hanya sedikit atau tidak ada sama
sekali

13. Cara mengelola cairan skret pasien


14. Pendokumentasian
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai