Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan manusia tidak akan pernah bisa lepas dari interaksi
dengan orang lain. Karena, setiap manusia membutuhkan bantuan manusia
yang lainnya. tetapi, seiring dengan dunia yang semakin maju banyak manusia
yang berlomba-lomba mengembangkan potensi diri masing-masing agar tidak
terkalahkan oleh perkembangan zaman. Dalam istilah kerennya, sering
manusia sekarang menyebutnya “kuper” yang artinya ketinggalan informasi.
Memang benar, tidak ada manusia yang menginginan dirinya diebut sebagai
orang yang ketinggalan zaman, kampungan dan sebagainya. Sebenarnya tidak
demikian, karena pengetahuan manusia didasari oleh ilmu. Jika merea tidak
ingin ketinggalan zaman, maka mereka harus mencari ilmu yang bermanfaat
untuk menuntun mereka dan menjaga mereka dalam menjalani kehidupan.
Ilmu dapat diperoleh dari belajar, kerja keras, kedisiplinan dan dengan
kunci ketekunan. Telah terbukti adanya, bahwa zaman sekarang sekolah
hingga ke perguruan tinggi sangatlah penting dan bahkan telah menjadi
kebutuhan pokok. Karena, semakin tinggi derajatnya, manusia akan semakin
dipandang baik oleh manusia yang lainnya. tetapi, komitmen juga sangat
dipentingkan dalam pencapaian hal tersebut.
Seperti dalam dunia kebidanan yang saat ini menjadi sumber utama untuk
penolong ibu hamil, bersalin, nifas,BBL,KB,Lansia. Oleh sebab itu ilmu
dalam dunia kesehatan sangatlah penting. Semakin canggih ilmu-ilmu serta
metode-metode yang digunakan dalam menolong pasien, maka akan semakin
banyak pasien yang percaya dan juga akan semakin banyak nyawa tertolong
dengan adanya hal tersebut. Oleh sebab itu, dalam dunia kebidanan pun
diharuskan untuk bersungguh-sungguh karena yang dihadapi adalah nyawa
pasien. Kesembuhan dan keselamatan sangatlah penting dan hal yang paling
utama. Jadi, kita harus dapat menyeimbangkan antara kemampuan belajar
yang kita miliki dengan komitmen yang harus kita bangun agar mencapai
kemempuan yang maksimal.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian kemampuan belajar?
2. Bagaimana pengertian komitmen?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kemampuan belajar.
2. Untuk mengetahui pengertian komitmen.
BAB II

PEMBAHASAN

2.2. Kemampuan Belajar

Kemampuan berasal dari kata mampu yaitu bisa atau sanggup melakukan
sesuatu, sedangkan kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan (Tim
Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia,1989:552). Kemampuan (ability)
berarti kapasitas seorang individu untuk melakukan keragaman tugas dalam suatu
pekerjaan atau tindakan yang dilakukan (Stephen P. Robbins & Timonthy A.
Judge, 2009: 57). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan
merupakan kesanggupan atau kecakapan seorang individu dalam menguasai suatu
keahlian yang digunakan untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu
pekerjaan.
Sedangkan Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang
terhadap sesuatu kejadian tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang
berulang-ulang dalam suatu kondisi tertentu (Menurut Morgan dalam
Introduction to Psychology (1978). Belajar adalah setiap perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman (M. Ngalim Purwanto, 2007:84).
Jadi bisa disimpulkan kemampuan belajar merupakan keahlian seseorang
untuk menerima perubahan tingkah laku melalui pengalaman atau latihan yang
pernah dilakukan.
Kemampuan dibagi menjadi 2 yaitu kemampuan kognitif dan kemampuan
psikomotorik.
1. Kemampuan Kognitif
Kemampuan kognitif merupakan penampilan seseorang yang dapat
diamati sebagai hasil kegiatan atau suatu proses memperoleh pengetahuan melalui
pengalaman yang dimilikinya. Menurut Anas Sudijono (2001: 49) ranah kognitif
adalah ranah yang mencakup kegiatan mental. A.de Block dalam W.S. Winkel
(1996: 64) menyatakan bahwa: Ciri khas belajar kognitif terletak dalam belajar
yang memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili
obyek seperti orang, benda atau kejadian atau peristiwa. Obyek-obyek itu
dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan, atau lambang, yang
semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental.
2. Kemampuan Psikomotorik
Kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan seseorang yang
mengutamakan keterampilan yang berorientasi pada gerakan fisik dan kerja otot
yang memunculkan hasil kerja tertentu.
Cara-cara belajar disebut juga gaya belajar. Gaya belajar diartikan sebagai
kombinasi dari bagaimana informasi diserap, diatur serta diolah (Bobbi De Porter:
2002:110). Jadi, gaya belajar seseorang merupakan kombinasi dari bagaimana ia
menyerap suatu informasi, kemudian mengatur dan mengolah informasi tersebut.
Jika dikaitkan dengan dunia pendidikan, gaya belajar berarti kemampuan
kombinasi yang dimiliki oleh seorang peserta didik untuk menerima, menyerap,
mengatur dan mengolah materi pelajaran yang diterimanya selama proses
pembelajaran. Tiga Jenis Gaya Belajar yaitu :
1. Visual
Gaya belajar seperti ini lebih mengutamakan kekuatan penglihatan (mata). Orang
dengan gaya belajar visual menyukai gambar, diagram, pertunjukkan, peragaan,
pemutaran film atau video sebagai media pembelajaran.
2. Auditori
Gaya belajar Auditory lebih mengutamakan kekuatan pendengaran (telinga).
Orang dengan gaya belajar auditori mereka belajar melalui mendengarkan musik,
ceramah, perkuliahan, diskusi, debat dan instruksi dalam proses belajar mengajar.
3. Kinestetik
Gaya belajar kinestetik lebih mengutamakan keterlibatan aktivitas fisik secara
langsung. Seperti bergerak, belajar dan menyentuh sesuatu secara langsung.
Akan tetapi seseorang bisa saja memiliki semua karakteristik pelajar
visual, auditori dan kinestetik sekaligus. Artinya, siswa bisa saja menjadi pelajar
visual, sekaligus menjadi pelajar auditori atau pelajar kinestetik yang juga mampu
untuk belajar secara visual. Ada juga yang menggunakan salah satu dari tiga gaya
belajar tersebut dalam menyerap pelajaran, atau menggunakan kombinasi diantara
ketiga gaya belajar tersebut dan tentu saja ada suatu kecenderungan dalam diri
siswa, gaya belajar mana yang lebih sesuai dengan mereka.
Kemampuan belajar seseorang juga dapat dipengaruhi oleh faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor Internal merupakan faktor yang berasal dari dalam
individu seperti jasmani dan psikologis. Sedangkan faktor eksternal merupakan
yang berasal dari luar individu seperti keluarga, lingkungan dan masyarakat.
Kemampuan belajar seseorang berpengaruh dalam kegiatan atau kerjanya
seperti tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatannya. Seperti
tenaga kesehatan belajar atas pengalaman seseorang untuk meningkatkan
pelayanannya. Contoh di pelayanan milik Ny. A memiliki fasilitas yang lebih baik
dari pada pelayanan Ny. B dan dalam pelayanan Ny. A juga memiliki sikap dan
perilaku yang baik terhadap kliennya. Sehingga pelayanan Ny. A lebih diminati
masyarakat sekitar maupun masyarakat luar sekitar. Karna mengetahui pelayanan
yang di miliki Ny. A, Pelayanan Ny. B mencontohnya dan bahkan lebih baik dari
pelayanan Ny. A. Karna dari kemampuannya untuk berubah dan kemampuannya
untuk belajar dari pengalaman atau keadaan orang lain setempat.

2.2. Komitmen

Komitmen adalah sikap kesediaan diri untuk memegang teguh visi, misi
serta kemauan untuk mengerahkan seluruh usaha dalam melaksanakan tugas.
Komitmen karyawan tidak akan tumbuh dengan sendirinya, ada hubungan
signifikan antara budaya kerja dengan komitmen karyawan Robbins (2002:284).
Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan komitmen sebagai suatu
keadaan dimana seorang individu memihak organisasi serta tujuan-tujuan dan
keinginannya untuk mempertahankan keangotaannya dalam organisasi.
Sedangkan Mathis dan Jackson (dalam Sopiah, 155) mendefinisikan komitmen
organisasional sebagai derajad dimana karyawan percaya dan mau menerima
tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan
organisasinya).
Menurut Meyer & Allen dalam Munandar (2004:75), komitmen organisasi
merupakan salah satu bentuk dari komitmen yang lain dan memiliki fokus yang
berbeda.
Mowdy, Porter & Steer dalam Munandar (2004:75), komitmen organisasi
adalah sifat hubungan seorang individu dengan organisasi dengan memperlihatkan
ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Menerima nilai-nilai dan tujuan organisasi
2.      Mempunyai keinginan berbuat untuk organisasinya
3.      Mempunyai keinginan yang kuat untuk tetap bersama dengan organisasinya
Menurut Griffin & Bateman dalam Munandar (2004:75), menyebutkan
bahwa komitmen organisasi adalah:
1.    Dambaan pribadi untuk mempertahankan keanggotannya dalam organisasi
2.    Keyakinan dan penerimaan terhadap nilai dan tujuan organisasi
3.    Kemauan secara sadar untuk mencurahkan usaha demi kepentingan
organisasi.
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh
seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan
kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah
dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan).Komitmen terhadap dirinya
sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang
direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan
terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang
berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga
produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan
sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya
terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya
wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan
dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target
perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
Komitmen berarti bertindak, tidak hanya ketika itu nyaman atau tidak
nyaman, tapi setiap kali itu diperlukan. Komitmen berarti menetapkan prioritas
dan mengikuti mereka tanpa gagal. Komitmen berarti lebih dari kata-kata, lebih
dari hanya mengatakan kita akan melakukan. Komitmen adalah melakukan apa
saja untuk mewujudkannya. Komitmen tersedia untuk siapa saja yang memahami
dan menghargai nilai cukup untuk hidup masing-masing dan setiap
saat. Komitmen tidak memerlukan keahlian khusus, hanya keinginan yang cukup,
dan iman yang kuat dalam kebajikan usaha tersebut. Komitmen berjalan ke depan
dan mendapatkan pekerjaan untuk dapat dilakukan, meskipun pendapat dan
keadaan dapat melawan keras untuk menentangnya. Komitmen melihat hal-hal
kecil sampai selesai. Komitmen menanggung penderitaan saat menjadi kecewa.
Komitmen menikmati kesenangan dari perjalanan tanpa menjadi
teralihkan. Komitmen dapat dipanggil dalam sekejap, dan dapat bertahan seumur
hidup. Dengan komitmen yang benar, apa yang kita niatkan pasti akan terwujud.
Jenis-jenis Komitmen :
1.      Komitmen terhadap diri sendiri (individual commitment).
2.      Komitmen pada keluarga (family commitment).
3.      Komitmen kepada visi bisnis (bussiness commitment).
4.      Komitmen kepada orang yang mempercayai (trust building comitment).
5.      Komitmen kepada konsumen (commitment to customer).
6.      Komitmen kepada lingkungan (Environment Commitment).
7.      Komitmen kepada asfek sosial masyarakat (social comitment).
8.      Komitmen terhadap etika bisnis (business ethic commitment).
9.      Komitmen terhadap sang Maha Pencipta ( commitment for God).
Dalam suatu organisasi komitmen merupakan suatu keadaan dimana
seseorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan tujuan dan
keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut.
Menurut Stephen P. Robbins didefinisikan bahwa keterlibatan pekerjaaan yang
tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu seseorang individu, sementara
komitmen organisasional yang tinggi berarti memihak organisasi yang merekrut
individu tersebut. Dalam organisasi sekolah guru merupakan tenaga profesional
yang berhadapan langsung dengan siswa, maka guru dalam menjalankan tugasnya
sebagai pendidik mampu menjalankan kebijakan-kebijakan dengan tujuan-tujuan
tertentu dan mempunyai komimen yang kuat terhadap sekolah tempat dia bekerja.
Faktor-Faktor Pendukung Berkomitmen Tinggi
Di bawah ini disebutkan beberapa faktor-faktor yang mendukung
pemanfaatan komitmen tinggi, faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Konsisten, Tegas dan Fair
Seorang wirausaha yang memutuskan sebuah pendapat tentang sesuatu
pada hari ini, kemudian diubah lagi pada esokan harinya maka bisa dikatakan
wirausaha tersebut tidak konsisten.
Misalnya seorang wirausahawan yang memperlakukan karyawannya
dengan cara tertentu, lalu berubah lagi pemikirannya dengan memperlakukan lain
karyawannya secara berbeda pada keesokan harinya.
Berbeda dengan wirausaha yang memiliki kharisma yaitu seorang
wirausaha yang konsisten, tegas dan adil (fair).

2. Mercusuar
Seorang wirausaha dapat memberikan penerangan berkharismatik yang
sangat baik dan berguna. Seorang wirausahawan yang berkharisma bukan sekedar
menerangi dari kejauhan, tetapi mempraktekkan apa yang dibicarakan dan
disampaikannya secara rajin.
3. Konsentrasi pada Manusia
Jika seorang wirausaha yang usahanya berkonsentrasi pada manusia, maka
dia akan lebih berhasil dari pada mereka yang hanya berkonsentrasi pada tujuan
dan hasil.
Seorang wirausaha yang mau memperhatikan kepada masalah, keinginan,
dan perkembangan karyawannya akan berhasil menciptakan suasana kerja yang
lebih menyenangkan dan menggairahkan.

Komitmen harus dimiliki setiap tenaga kesehatan karena dengan


berkomitmen dalam bidang kesehatan akan menimbulkan pelayanan terbaik
bagi kesejahteraan kesehatan masyarakat. seperti seorang bidan misal profesi
ini tidaklah mudah seperti yang dilihat orang lain. Tanggung jawab yang besar
yang dimiliki seorang bidan yaitu dengan menolong dua nyawa sekaligus
membuat bidan harus benar-benar berkomitmen dengan profesinya. Kendala
apapun yang akan dihadapi nantinya jika seorang bidan sudah berkomitmen
maka itu tidak akan menghentikan tujuan mulianya untuk menolong wanita di
mayapada, jika seorang bidan sudah berkomitmen maka dimanapun nanti
mereka akan ditugaskan mereka akan selalu memberikan pelayanan yang
terbaik bagi kliennya, hambatan apapun akan mereka terjang dengan semangat
karena komitmen yang mereka miliki sudah benar-benar menjadi prinsip
hidupnya. Maka deri itu, setelah memiliki pendalaman tetang komitmen,
seorang bidan juga harus bisa mengaplkasikannya dalam profesi kerjanya agar
bidan dapat mendedikasikan dirinya sebagai bidan yang dipercaya oleh
masyarakat.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kemampuan belajar merupakan keahlian seseorang untuk menerima
perubahan tingkah laku melalui pengalaman atau latihan yang pernah dilakukan.
Dimana seseorang mempunyai kemampuan belajar yang berbeda tergantung dari
faktor internal dan eksternalnya. Kemampuan belajar juga harus diiringi dengan
komitmen yang baik. Komitmen merupakan kesungguhan seseorang dalam
menjalankan tindakan yang di jalaninya sesuai dengan prosedur atau peraturan
yang telah di buat sebelumnya.
Kesuksesan seseorang dapat dicapai dengan kemampuan belajar yang
didukung oleh berkomitmen yang tinggi. Dan sebaliknya komitmen yang tinggi
dapat dicapai dengan kemampuan belajar seseorang yang dimilikinya untuk
melakukan perubahan.
3.2. Saran
Untuk meningkatkan kemampuan belajar seseorang sebaiknya seseorang
tersebut memahami kemampuan dirinya sendiri dan belajar lebih dari
pengalamannya sendiri maupun orang lain yang memiliki pengalaman jauh lebih
banyak dari dirinya sendiri. Dengan komitmen yang tinggi untuk kesuksesan diri
sendiri dan untuk masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Andrie Jatmiko. 2011. Pengaruh Karakteristik Pekerjaan dan Budaya Kerja
Terhadap kepuasan Kerja Karyawan Pada Koperasi Nusantara Kantor
Unit Soreang. Skripsi. Universitas Pasundan Bandung.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta:
Pusat Bahasa.
LAMPIRAN ROLE PLAY

DRAMA KEMAMPUAN BELAJAR DAN BERKOMITMEN

SKENARIO ROLE PLAY PEMBINAAN KADER

Peran  :
1. Intan Ali sebagai ibu bidan dan ibu Joko (ibu hamil)
2. Sari Sumirat sebagai ibu Basuki
3. Yuni Astika sebagai ibu Prapto dan bapak Joko

Pada suatu hari di suatu jalan ibu Basuki bertemu dengan salah seorang
kader, bernama ibu Prapto di jalan yang baru pulang dari warung.
Bu Basuki : Hai bu Prapto, habis dari mana nih?
Bu Prapto : Eh, bu Basuki habis dari warung beli keperluan dapur, biasalah.
Bu Basuki : Oh.. pantes saja wajahnya berseri-seri, sedang banyak uang ya
bu..
Bu Prapto : Ah,bu Basuki bisa saja. Amin, amin kalau banyak uang.
Bu Basuki : Bu besok jangan lupa yah, ikut penyuluhan kader di rumah bu
Bidan Rani.
Bu Prapto : Lah, buat apa bu kok ikut penyuluhan?
Bu Basuki : Gimana sih bu, ibu kan sudah di tunjuk dan bersedia jadi kader.
Bu Prapto : Aduh sekarang saya repot bu, anak saya gak ada yang ngurusin
jadi sibuk gak ada waktu buat ngurusin acara gitu.
Bu Basuki : Tapi bu kan sudah bersedia menjadi kader, jadi sudah kewajiban
ibu untuk mengikuti penyuluhan tersebut. Nanti anaknya bisa
diajak bu, kalau tidak ada yang ngurusin di rumah.
Bu Prapto : Nggak tau nanti bu.. saya repot. Sibuk!
Bu Basuki : Ya sudah lebih baik, ibu pikir-pikir dulu di rumah.
Bu Prapto : Ya ga janji lho ya...
Bu Basuki : Ya sudah bu, saya pulang dulu. Assalamu’alaikum
Bu Prapto : Iya hati-hati
Pada hari Kamis di rumah Bidan Rani di desa Mojopurno diadakan
penyuluhan kader, para kaderpun datang ke rumah bidan Rani. Termasuk bu
Prapto yang juga ikut hadir berkat nasehat dari suaminya.

Semua kader : Assalamu’alaikum......


Bu Bidan : Walaikumsalam...eh ibu-ibu sudah pada dateng?
Bu Basuki : Maaf bu saya datangnya agak telat tadi baru selesai nyuci.
Bu Bidan : Ya bu ga papa ,tumben ni ko datangnya bisa rame-rame.
Bu Prapto : Iya ni bu tadi kita ketemu di jalan jadi ya sekalian bareng.
Bu Bidan : Ow.. begitu! Baik langsung dimulai saja acaranya.
Terima kasih bu, sebelumnya saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada ibu-ibu sekalian yang sudah berkenan dan
menyempatkan waktunya untuk datang kesini. Saya benar-benar
menghargai komitmen para ibu-ibu semuanya yang telah menjadi
kader untuk meningkatkan kesehatan di desa kita.Baik ibu-ibu,
sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini akan diadakan
penyuluhan, benar begitu bu?
Bu Basuki : Benar bu, hari ini akan diadakan penyuluhan
Bu Bidan : Iya bu, saya disini akan mengadakan penyuluhan, kita sama-sama
belajar ya bu?
Bu Prapto : Iya bu, agar wawasan kita juga semakin luas, jadi kita bisa
menjalankan tugas kita dengan baik
Bu Bidan : Baik ibu-ibu, langsung saja disini saya akan memberikan
penyuluhan tentang pembinaan kader, sesuai peraturan yang
berlaku saat ini ya ibu-ibu persalinan harus berada di tempat
pelayanan kesehatan, jadi setiap ada ibu yang mau bersalin
diusahakan untuk dibawa ke BPM atau PKM terdekat ya bu.
Bu Basuki : Jadi sudah tidak boleh bersalin di rumah sendiri ya bu?
Memangnya kenapa bu bidan kalau bersalin di rumah sendiri
tidak boleh?
Bu Bidan : Begini bu, jika bersalin dirumah itu kan alat-alatnya tidak lengkap
bu, jadi apabila terjadi sesuatu dan membutuhkan penanganan
segera kan susah bu, misalnya jika membutuhkan infus segera kan
susah bu, apa ya harus ambil dulu di tempat bu bidan..jadinya kan
malah hanya membuang-buang waktu saja, bisa-bisa nyawa ibu
tidak bisa tertolong.
Bu Prapto : Oh begitu ya bu jadi berbahaya ya jika bersalin di rumah.
Bu bidan : Iya bu.. berbahaya, untuk itu mari kita besama-sama berjuang dan
memberikan pengertian kepada ibu-ibu hamil agar saat bersalin
itu pada tenaga kesehatan langsung dan di fasilitas kesehatan
Bu Basuki : Baik ibu, karena kita sudah diberi amanah utuk menjadi kader,
kita akan berusaha membujuk ibu-ibu hamil agar bersalin di
tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan dan tidak bersalin di
rumah. Karena hal ini sudah menjadi komitmen kita di awal untuk
membantu para ibu hamil khususnya.
Bu Bidan : Baik ibu, selanjutnya saya akan memberikan penyuluhan tentang
tanda bahaya kehamilan dan nifas
Bu Prapto : Memangnya apa saja bu tanda bahaya kehamilan dan nifas?
Bu Bidan : Pertanyaan yang bagus bu, nanti aya akan jelaskan ya, tapi
sebelumnya mungkin ibu-ibu disini ada yang tau tanda bahayanya
apa saja?
Bu Basuki : Mungkin seperti perdarahan gitu bu?
Bu Bidan : Iya bagus sekali bu, itu benar salah satu tanda bahaya pada
kehamilan, mungkin ada yang lain lagi?
Bu Prapto : Ga ada yang tau bu.
Bu Bidan : Baiklah, lansung saja akan saya jelaskan ya, tanda bahaya pada
kehamilan itu antara lain ada mual-muntah berlebihan,
perdarahan, pusing jika dibawa istirahat tidak hilang, pandangan
mata kabur, nyeri ulu hati, ketuban pecah sebelum waktunya.
Bu Basuki : Jadi jika mual-muntah yang ga berhenti-henti harus di periksakan
ya bu? Itu dikatakan berlebihan jika dalam sehari berapa kali bu?
Bu Bidan : Dikategorikan berlebihan itu ika dala sehari lebih dari 10 kali bu.
Bu Prapto : Tanda bahaya nifas apa saja bu?
Bu Bidan : Ya seperti darah nifas berbau, payudara bengkak dan demam
tinggi. Selama nifas juga harus mengonsumsi makanan yang
bergizi ya bu,seperti makanan-makanan yang tinggi protein agar
lukanya cepat sembuh kan habis bersalin banyak jaringan-
jaringan yang terputus,juga mengonsumsi sayuran hijau,buah-
buahan supaya sehat. Apalagi saat hamil, makanan bergizi sangat
penting untuk ibu hamil
Bu Basuki : Supaya janinnya sehat dan pintar jika sudah besar nanti ya bu?
Bu Bidan : Ya bu benar sekali.Oh ya bu selain itu jika ibu sudah habis masa
nifas ibu bisa menganjurkan para ibu-ibu yang habis melahirkan
untuk ber KB untuk mengatur jarak kehamilan agar tidak terlalu
dekat.
Bu Prapto : Baik bu, kita sebagai kader akan berusaha buat memotivasi agar
ibu-ibu di desa ini mau ber KB
Bu Bidan : Terima kasih bu untuk kerjasamanya, oya selain itu tugas sebagai
kader itu melakukan pencatatan kelahiran dan kematian ibu dan
bayi agar kita tahu bayi yang lahir maupun meninggal, dan ibu
yang meninggal akibat persalianan, selain itu sebagai bukti
pendokumentasian untuk dilaporkan kepada atasan. Bagaimana
ibu, sudah jelas atau belum?
Bu Basuki : Ya sudah bu, terim kasih atas ilmunya, sehingga kami
memperoleh wawasan dan manambah pengetahuan.
Bu Bidan : Baik bu, untuk mengakhirinya, mari ita membaca hamdallah
bersama-sama.
Para kader : Alhamdulilahirobil alamin
Bu Bidan : Cukup sekian penyuluhan hari ini ,semoga bermanfaat,kurang
lebihnya mohon maaf...wassalamu’alaikum

Akhirnya penyuluhan berjalan dengan lancar dan selesai.


Pada suatu hari ibu basuki menjenguk tetangganya ibu joko yang sedang
hamil tua dan sedang mengalami sakit.

Bu Basuki : Assalamu’alaikum
Pak Joko : Wa’alaikumsalam, ehh.. bu Basuki silahkan masuk, buk.. ini ada
bu Basuki
Bu Joko : Bu Basuki? kok repot-repot segala. Silahkan duduk!
Bu Basuki : Iya bu Joko, terima kasih. Bagaimana keadaannya sekarang sudah
membaik?
Bu Joko : Alhamdulillah bu bas, ini sudah membaik keadaan saya, cuma
pusing saja kemarin.
Bu Basuki : Alhamdulillah kalau begitu, dijaga baik-baik kandungannya ya
bu! Ini sudah jalan 8 bulan kan pak Joko?
Pak Joko : Iya bu bas.. alhamdulillah sebentar lagi sudah mau
melahirkan,doakan ya bu?
Bu Basuki : Iya pak.. bu Joko, saya doakan persalinannya nanti selamat ya...
jangan lupa ya pak.. bu Joko, kalau melahirkan di BPM atau PKM
saja. Karena untuk menjaga ibu dan bayinya tetap selamat.
Bu Joko : Iya bu Bas.. kebetulan saya juga sudah ke bu bidan Rani untuk
kelahiran bayi saya nanti.
Bu Basuki : Wahhh.. bagus itu bu Joko. Ya sudah.. kalau begitu semoga cepat
sembuh,dan persalinannya nanti berjalan lancar. Kalau begitu
saya permisi dulu pak, bu Joko. Asslamu’alaikum
Pak Joko : Wa’alaikumsalam, terima kasih bu Basuki kunjungannya, hati-
hati dijalan.
KESIMPULAN

Dari drama tadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan belajar para kader
terus ditingkatkan dengan tetap mengikuti penyuluhan dari bidan. Hal tersebut
sangat baik untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan dari para kader. Sikap
berkomitmen juga ditunjukkan bidan dengan terus memberikan penyuluhan
kepada para kader, dan sikap berkomitmen itu juga ditunjukkan oleh para kader
dengan terus belajar dengan mengikuti penyuluhan serta juga berkomitmen
memberikan informasi kepada masyarakat sesuai dengan tugas yang sudah
diberikan atau diamanatkan oleh bidan.

Anda mungkin juga menyukai