Anda di halaman 1dari 18

KONSEP TEORI KOMUNIKASI VERBAL DAN

NON VERBAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

Marni K
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu menguasai Konsep teori komunikasi non verbal
dan verbal dalam pelayanan kebidanan meliputi
 Konsep Komunikasi Verbal
 Konsep Komunikasi Non verbal
 Perbedaan Komunikasi Verbal dan Non verbal
 Hambatan dalam komunikasi,
 Strategi Meningkatkan Komunikasi Interpersonal
 Aplikasi komunikasi verbal dan non verbal dalam pelayanan
kebidanan pada setiap situasi
● KOMUNIKASI VERBAL

K
omunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan
kata-kata, baik itu secara lisan maupun tulisan. Komunikasi
verbal paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia,
untuk mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan,
fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling
bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan
bertengkar.
Unsur penting dalam komunikasi verbal

• Kata
• Bahasa
KOMUNIKASI NON VERBAL

Komunikasi nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Pesan-


pesan nonverbal sangat berpengaruh terhadap komunikasi. Pesan atau
simbol-simbol nonverbal sangat sulit untuk ditafsirkan dari pada simbol
verbal. Bahasa verbal selalu dengan bahasa nonverbal, contoh ketika kita
mengatakan “ya” pasti kepala kita mengangguk. Komunikasi nonverbal
lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan.
Karatristik komunikasi non verbal Karatristik komunikasi verbal

a. Ekspresi wajah
 Vocabulary (perbendaharaan kata-kata)
b. Kontak mata
 Racing (kecepatan)
c. Sentuhan
 Intonasi Suara.
d. Poster tubuh dan gaya berjalan  Humor
e. Sound (suara)  Singkat dan jelas
f. Gerak isyarat  Timing (waktu yang tepat)
.
PERBEDAAN KOMUNIKASI
VERBAL DAN NON VERBAL
Secara ringkas, perbedaan komunikasi verbal dan nonverbal dapat
dilihat pada table dibawah ini:

TIPE KOMUNIKASI VOKAL NON-VOKAL


Verbal Bahasa lisan Bahasa tulisan
Nonverbal Nada Suara (tone of Isyarat (gesture),
voice, desah (sighs), gerakan (movement),
jeritan (screams), penampilan
kualitas vocal (vocal (appearance), ekspresi
quality) wajah (facial expression)
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI
1. Faktor Individual Orientasi kultural ( keterikatan budaya)

• Faktor fisik: kepekaan panca indera ( kemampuan untuk melihat,


mendengar), usia, jender (jenis kelamin )
• Sudut pandang : nilai- nilai
• Faktor sosial : sejarah keluarga dan relasi, jaringan sosial, peran
dalam masyarakat, status sosial, peran sosial.
• Bahasa.
Lanjutan…
2. Faktor yang berkaitan dengan interaksi

• Tujuan dan harapan terhadap komunikasi


• Sikap terhadap interaksi
• Pembawaan diri terhadap orang lain
• Sejarah hubungan.

3. Faktor situasional
Situasi selama melakukan komunikasi sangat mempengaruhi keberhasilan

4. Kompetensi dalam melakukan percakapan


STRATEGI MENINGKATKAN
KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Indikator Hubungan Interpersonal yang Positif ini ditandai dengan adanya kerjasama
yang baik antara konselor dan konseling sehingga akan memecahkan masalah yang
dihadapi klien.
Lanjutan…

1. Mengembangkan suatu pertemuan personal yang langsung satu sama lain


mengkomunikasikan perasaan secara langsung
2. Mengkomunikasikan suatu pemahaman empati secara tepat dengan pribadi
orang lain melalui keterbukaan diri.
3. Mengkomunikasikan suatu kehangatan, pemahaman yang positif mengenai
orang lain dengan gaya mendengarkan dan berespon.
4. Mengkomunikasikan keaslian dan penerimaan satu sama lain dengan ekspresi
penerimaan secara verbal dan nonverbal.
5. Berkomunikasi dengan ramah tamah, wajar,menghargai secara positif satu
sama lain melalui respon yang tidak bersifat menilai.
6. Mengkomunikasikan satu keterbukaan dan iklim yang mendukung melalui
konfrontasiyang bersifat membangun.
7. Berkomunikasi untuk menciptakan kesamaan arti dan memberikan respon
yang relevan.
APLIKASI KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL
DALAM PELAYANAN KEBIDANAN PADA SETIAP
SITUASI

Untuk Bisa Mengaplikasikan Komunikasi Verbal Dan Nonverbal dalam


Pelayanan Kebidanan pada Setiap Situasi, maka Bidan harus Memiliki
Keterampilan sebagai berikut :
1. Ketrampilan Observasi

Hal – hal yang ada dalam ketrampilan observasi yaitu : “ Apa yang
diobservasi/diamati? “
Tingkah laku non verbal klien
Cara menatap, bahasa tubuh, kualitas suara, merupakan indicator penting yang
mengungkapkan apa yang sedang terjadi pada klien.
Tingkah laku verbal klien
Kapan klien beralih topic, apa saja kata-kata kunci, penjelasan-penjelasan yang
disampaikan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Kesenjangan tingkah laku verbal dan non verbal
Seorang bidan yang tajam pengamatannya akn memperhatikan bahwa ada beberapa
konflik/ketidaksesuaian antara tingkah laku verbal dan non verbal, antara dua buah
pernyataan, antara apa yang diucapkan dan apa yang dikerjakan.
lanjutan
2. Ketrampilan Mendengar Aktif

Terdapat empat bentuk mendengarkan yang bisa digunakan sesuai dengan situasi yang dihadapi, yaitu :
Mendengar Pasif (Diam)
Dilakukan antara lain bila klien sedang menceritakan masalahnya : berbicara tanpa henti, menggebu-gebu
dengan ekspresi perasaan kesal atau sedih. Selain itu bila berhenti sejenak, konselor dapat mendengar pasif
untuk memberi kesempatan menenangkan diri.
Memberi tanda perhatian verbal dan non verbal
Seperti : Hmm, yaa, lalu, oh begitu, terus….. atau sesekali mengangguk.Dilakukan antara lain sewaktu klien
berbicara panjang tentang peristiwa yang terjadi pada dirinya.
Mengajukan pertanyaan untuk mendalami dan klarifikasi
Dilakukan bila konselor ingin mendalami apa yang diucapkan/diceritakan klien. Misalnya : “Bagaimana
hubungan ibu dengan saudara-saudara suami ?”
Mendengar Aktif
“Apakah maksud ibu dengan perbuatan tidak layak itu?’
Yaitu dengan memberikan umpan balik/merefleksikan isi ucapan dan perasaan klien.
3. Ketrampilan Bertanya
Semua jenis pertanyaan dapat dikelompokkan menjadi pertanyaan tertutup dan terbuka.
1. Pertanyaan Tertutup
Menghasilkan jawaban “ ya “ atau “ tidak “yang berguna untuk mengumpulkan informasi yang factual. Tidak
menciptakan suasana yang nyaman dalam berkomunikasi dan proses pengambilan keputusan
◦ Bidan mengontrol jalannya percakapan, klien hanya memberikan informasi yang bersangkutan dengan pertanyaan saja.

2. Pertanyaan Terbuka
◦ Jenis pertanyaan biasanya memakai kata tanya “ bagaimana” atau “apa”
◦ Memberi kebebasan atau kesempatan kepada klien dalam menjawab yang memungkinkan partisipasi aktif dalam percakapan.
◦ Merupakan cara yang efektif untuk menggali informasi dengan menggunakan intonasi suara yang menunjukkan minat dan
perhatian
Kesimpulan
Komunikasi verbal merupakan jenis komunikasi yang dalam proses penyampaian
informasinya disampaikan melalui cara tertulis ataupun lisan untuk mempermudah seseorang
dalam menyampaikan maksud dari pemikiran, ide dan juga keputusan.
Komunikasi non verbal adalah jenis komunikasi yang disajikan tanpa kata-kata dalam
proses penyampaian informasinya seperti kontak mata, ekspresi wajah, gerak tubuh, kedekatan
jarak, suara yang bukan kata atau pribahasa, sentuhan, dan cara berpakaian.
Keterampilan mendengar secara aktif akan menjadikannya sebagai kunci dalam komunikasi
yang efektif. Komunikasi yang efektif dapat terjadii jika antara komunikator dan komunikan
dapat saling memberikan umpan balik satu sama lainnya.

Anda mungkin juga menyukai