Kesengajaan (intentionality)
Perbedaan simbolik (symbolic differences)
Mekanisme pemrosesan (processing mechanism)
Struktur vs Nonstruktur K
Linguistik vs Nonlinguistik
Continuous vs Discontinuous
Dipelajari vs Didapat secara Ilmiah
Pemrosesan Bagian Otak Kiri vs Pemrosesan Bagian
Otak Kanan
Tipe komunikasi Vokal Non Vokal Verbal Bahasa lisan
Bahasa tulisan Nonverbal Nada Suara (tone of voice),
desah (sighs), jeritan (screams),kualitas vokal (vocal
quality) Isyarat (gesture), gerakan (movement)
penampilan (appearance), ekspresi wajah (facial
expression)
Komunikasi interprofesional merupakan salah satu
kompetensi inti (corecompetency) dari kolaborasi
interprofesi yang harus dimiliki oleh profesi kesehatan
(Foronda et al, 2016).
Komunikasi interprofesional dapat digunakan sebagai
upaya pemenuhan salah satu kode etik perawat yaitu
perawat dan teman sejawat. Komunikasi interprofesional
yang dilakukan oleh perawat serta tenaga kesehatan lainnya
dapat berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan yang
didapatkan oleh pasien.
Komunikasi interprofesional perlu dilakukan oleh setiap
tenaga kesehatan sehingga tujuan bersama dari adanya
komunikasi tersebut dapat dicapai. Komunikasi
interprofesional adalah situasi dimana antarpetugas
profesional dan klien berkomunikasi secara terbuka,
kolaboratif, dan responsif (Hamid et al, 2016).
Kasus kedua terdapat kegagalan komunikasi antara
siswa praktek, bidan, serta dokter yang mengakibatkan
terlambatnya penanganan pasien sehingga memberikan
dampak buruk. Kedua kasus tersebut dapat dijadikan
pengingat bahwa tenaga kesehatan memerlukan
komunikasi interprofesional yang baik dan efektif.
Salah satu cara pemenuhan kode etik tersebut adalah
dengan menjalankan komunikasi interprofesional yang
efektif. Komunikasi interprofesional yang baik dapat
membawa keharmonisan hubungan antar tenaga
kesehatan dan memelihara keserasian lingkungan
tempat dilaksanakannya pelayanan kesehatan.
Komunikasi interprofesional yang efektif dapat
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terhadap
klien.
Informed Consent terdiri dari kata informed yang berarti
telah mendapatkan informasi dan consent berarti
persetujuan (ijin). Yang dimaksud dengan Informed
Consent dalam profesi kedokteran adalah pernyataan setuju
(consent) atau ijin dari seseorang (pasien) yang diberikan
secara bebas, rasional, tanpa paksaan (voluntary) terhadap
tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya
sesudah mendapatkan informasi yang cukup tentang
kedokteran yang dimaksud. e. Bahwa, untuk mengatur
keserasian, keharmonisan, dan ketertiban hubungan dokter
dengan pasien melalui informed consent harus ada
pedoman sebagai acuan bagi seluruh personil rumah sakit.
Contoh Format Informed Consent
SURAT PERSETUJUAN/PENOLAKAN MEDIS KHUSUS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Jenis Kelamin(L/P) :
Umur/Tgl Lahir :
Alamat :
Telp :
Menyatakan dengan sesungguhnya dari saya sendiri/*sebagai orang tua/*suami/*istri/*anak/*wali dari:
Nama :
Jenis Kelamin(L/P) :
Umur/Tgl Lahir :
Alamat :
Telp :
Dengan ini menyatakan SETUJU/MENOLAK untuk dilakukan Tindakan Medis
berupa…………………………………………………………………………….
Dari penjelasan yang diberikan, telah saya mengerti segala hal yang berhubungan dengan penyakit tersebut, serta tindakan
medis yang akan dilakukan dan kemungkinana pasca tindakan yang dapat terjadi sesuai penjelasan yang diberikan.
Padang,…………………..….2014
Bidan/Pelaksana,Yang membuat pernyataan,
Ttd Ttd
(……………………) (…………………………..)
*Coret yang tidak perlu