Anda di halaman 1dari 31

APOPTOSIS

ARNI AMIR
A. Sejarah

 Sejak awal tahun 1990, penelitian mengenai


apoptosis berkembang dengan pesat.
 Penelitian mengenai apoptosis dimulai dengan studi
pada Caenorhabditis elegans. Cacing dewasa
memiliki 1000 sel, di mana selama perkembangannya
ada 131 sel yang mati.
B. Definisi APOPTOSIS
Kematian sel terprogram yang penting dalam
berbagai proses biologi.
Homeostasis
Bahasa Yunani Kuno :
apoptosis

gugur
Perubahan Ultrastruktur Selama Apoptosis
(Molecular Biology of the Cell, Lodish et al, 2000)

Badan
Apoptotik
Fagositosis

Sel mengkerut Nukleus kondensasi


Sel fagosit
Kromatin memadat & Membran
terfragmentasi membengkak
C. APOPTOSIS vs NEKROSIS

APOPTOSIS NEKROSIS
 Sel mengkerut
 Sel membengkak
 Fragmentasi
 Disintegrasi acak
 Membran plasma intak
 Membran plasma robek
atau yg melepuh
 Isi sel terselubung  Kebocoran isi sel
 Respon inflamasi tak  Respon inflamasi
ada
Perbedaan Nekrosis Dan Apoptosis
D. Fungsi apoptosis
a. Sel yang rusak atau terinfeksi Apoptosis dpt terjadi secara
langsung ketika sel yg rusak tidak bisa diperbaiki lagi atau
terinfeksi oleh virus. Keputusan untuk melakukan
apoptosis dapat berasal dari sel itu sendiri, dari jaringan di
sekitarnya, atau dari sel yang merupakan bagian sistem
imun. Jika kemampuan sel untuk ber-apoptosis rusak atau
jika inisiasi apotosis dihambat, sel yang rusak dapat terus
membelah tanpa batas, berkembang menjadi kanker.
b. Respon terhadap stress atau kerusakan DNA Kondisi
stress sebagaimana kerusakan DNA sel yang
disebabkan senyawa toksik atau pemaparan sinar
ultraviolet atau radiasi ionisasi (sinar gamma atau sinar
X), dapat menginduksi sel untuk memulai proses
apoptosis. Contohnya pada kerusakan genom dalam
inti sel, adanya enzim PARP-1 memacu terjadinya
apoptosis
c. Homeostasis
suatu keadaan keseimbangan dalam tubuh
organisme yg dibutuhkan organisme hidup untuk
menjaga keadaan internalnya dalam batas tertentu.
Homeostasis tercapai saat tingkat mitosis (proliferasi)
dalam jaringan seimbang dengan kematian sel.
E. Peranan Apoptosis

 Apoptosis memiliki peranan penting dalam fenomena


biologis, proses apoptosis yg tidak sempurna dapat
menyebabkan timbulnya penyakit yg sangat bervariasi.
Terlalu banyak apoptosis menyebabkan sel mengalami
kekacauan, sebagaimana terlalu sedikit apoptosis juga
menyebabkan proliferasi sel yang tidak terkontrol (kanker).
E. Penyakit Yg Ditimbulkan Karena Apoptosis Yg
Tidak Sempurna :

a. Penyakit autoimun disebabkan karena sel T/B yang


autoreaktif terus menerus.
b.Neurodegeneration, ex: penyakit Alzheimer dan Parkinson.
c.Stroke iskemik, aliran darah ke bagian-bagian tertentu dari
otak dibatasi sehingga dapat menyebabkan kematian sel
saraf melalui peningkatan apoptosis.
d.Kanker, sel tumor kehilangan kemampuannya untuk
melaksanakan apoptosis sehingga proliferasi sel
meningkat.
f. Mekanisme apoptosis
 Mekanisme apoptosis sangat kompleks dan rumit.
Secara garis besarnya apoptosis dibagi menjadi 4
tahap, yaitu :
1. Adanya signal kematian (penginduksi apoptosis).
2. Tahap integrasi atau pengaturan (transduksi signal,
induksi gen apoptosis yang berhubungan, dll)
3. Tahap pelaksanaan apoptosis (degradasi DNA,
pembongkaran sel, dll) .
4. Fagositosis.
 Sel yang mengalami apoptosis juga dapat dikenali dengan :

a.Penandaan inti yang mengalami kondensasi dengan pewarna fluorescence Hoechst


atau DAPI.
b.Sel yang mengalami apoptosis mengeluarkan PS (Phosphatidil Serin) pada permukaan
ekstraselulernya, sehingga dapat ditandai dengan annexin V yang dilabeli
fluorescence. PS secara normal terdapat pada cytosolic surface dari membran plasma
(di bagian dalam membran plasma), tetapi diredistribusikanke permukaan ekstraseluler
selama apoptosis oleh protein hipotetik yang dikenal sebagai scramblase
c.DNA yang terfagmentasi dapat dideteksi dengan TUNEL (Terminal
deoxynuclotidyltransferase-mediated UTP end labelling) atau elektroforesis DNA yang
diisolasi dalam gel agarosa. TUNEL juga dapat digunakan untuk mendeteksi enzim
yang terlibat dalam pengrusakan inti sel
JALUR APOPTOSIS
Jalur Ekstrinsik
Jalur Intrinsik
Pemicu lain :
ROS (reactive oxygen species)
Superoksida (O2-)
H2O2
JALUR UTAMA APOPTOSIS
Jalur Ekstrinsik reseptor
 Fas
 Tumor Necrosis Factor Receptor 1 (TNF-R
1)

 Jalur Intrinsik mitokondria


 Protein keluarga Bcl-2
Jalur Ekstrinsik Fas

A. Fas reseptor dengan death


domain (DD) intraseluler
B. , Fas+ligand DD
aktifikatan dgn FADD
(Fas-asosiated death
domain)
C. DED (death effector
domain) b’asosiasi dgn
procaspase-8aktif
caspase cascade
Tumor Necrosis Factor (TNFα)
+
TNF-Receptor

DD + TRADD (TNFR-assosiated
death domain)

Asosiasi dgn FADD

Procaspase-8 aktif
s ome
Apopto

Types of apoptosis
Mitochondria are merely amplifiers
of an already existing signal
Mitochondria are the central
decision maker
PROTEIN Bcl-2
Berperan dalam proses apoptosis
Proto-onkogen
Onkogen
4 domain Bcl-2 homolog :
BH1
BH2
BH3
BH4
TIGA KELOMPOK Bcl-2

Protein anti-apoptosis
Domain BH lengkap
Bcl-2, Bcl-xL
Protein pro-apoptosis
Domain BH tak lengkap
Bax, Bak, Bad, Bid, Bik, Bim
MEKANISME AKSI Bcl-2
1. Pembentukan pori-pori
2. Heterodimerisasi protein pro- & anti- apoptosis
3. Regulasi caspase melalui adaptor
4. Interaksi dengan protein mitokondria lain
5. Oligomerisasi membentuk kanal ion selektif lemah
Mekanisme Kerja Protein Keluarga Bcl-2
pada Mitokondria
CASPASE

Cystein Aspertyl-specific Protease

caspase inisiator

caspase eksekutor

apoptosis
CASPASE INISIATOR

Jalur Ekstrinsik : Jalur Intrisik :


Caspase-8 Caspase-9
Caspase-10
TIGA KELAS CASPASE
Caspase Inisiator prodomain panjang
DED (caspase-8, caspase-10)
CARD (caspase-2, caspase-9)
Caspase Eksekutor/Efektor prodomain pendek
Caspase-3, caspase-6, caspase-7
Caspase lain maturasi sitokin
Caspase-1, caspase-4, caspase-5, caspase-11, caspase-12,
caspase-14
Apoptosis Signaling Pathway
Role of p53 in Apoptosis

1. p53 induces apoptosis through transcriptional


activation of proapoptotic genes, such as Puma,
Noxa, p53AIP, Bax, Apaf-1, etc.

2. It can also directly induce apoptosis by localizing to


mitochondria via interaction with Bcl-2 family
protein.
p53 in DNA Repair and Apoptosis
Uji Laboratorium Untuk Apoptosis

Penilaian apoptosis dapat dilakukan melalui berbagai uji


sebagai berikut: uji TUNEL,
uji caspase,
uji Annexin,
dan DNA laddering.
Pada uji TUNEL (terminal transferase mediated dUTP-
biotin nick end labelling) mendasarkan pada keadaan inti
sel yang terfragmenta.

Anda mungkin juga menyukai