Anda di halaman 1dari 35

OLEH

Dr. ARMAINI,MS
 Perubahan pada materi genetik (DNA) yang
dapat diturunkan
Disebabkan oleh 2 mekanisme dasar:
1. kesalahan pada proses replikasi DNA
2. kegagalan dalam mereparasi DNA yang
rusak
organisma yg mengalami mutasi : mutan
 terjadi secara spontan atau diinduksi oleh
agent fisik atau bahan kimia (mutagen)
1. Keakuratan komponen-komponen (“mesin”)
dalam replikasi DNA
2. Efisiensi mekanisme proses perbaikan DNA
yg rusak (DNA repair mechanism)
3. Tingkat pemaparan mutagenic agents yg ada
di lingkungan
Tautomerisasi pada replikasi DNA
 Tautomerisasi: proses berpindahnya atom
hidrogen dari basa nitrogen yg satu ke yang
lain.
Kegagalan dalam mereparasi DNA yang rusak
Reparasi DNA yang rusak dapat dilakukan dengan
cara, antara lain:
1. Pengguntingan DNA yang rusak menggunakan enzim DNA
glikosilase
2. Reparasi DNA
menggunakan
cahaya/sinar
(fotoreaktivasi),
menggunakan
enzim DNA
fotoliase
Bahan Kimia
- “alkylating agent”: bahan kimia yang dapat
memindahkan gugus alkyl ke basa nitrogen
pada DNA.
Contoh: Gas mustard [Di-(2-chloroethyl) sulfide]
EMS (Ethyl methane sulfonate)

- Basa analog: bahan kimia yg strukturnya mirip


dengan basa nitrogen normal, yang dapat
terinkoporasi ke dalam DNA
Contoh: 5-Bromouracil (BU)
2-Aminopurin (2-AP)
Deaminating agent”: dapat mendeaminasi gugus
amino pada basa nitrogen
Contoh: Asam nitrous (HNO2)
“Hydroxylating agent”: menghidroksilasi gugus
amino pada pada basa nitrogen, sehingga
terjadi mutasi transisi.
Contoh: Hydroxylamine
Zat warna akridin (proflavin):
mengikat molekul DNA
Sinar Radiasi terdiri dari:
1. Radiasi ion
(sinar X, sinar gamma, sinar kosmik
2. Radiasi non ion
(sinar ultra violet)
1.Mutasi DNA
a. Point Mutation
- Transisi
(bs.purin diganti bs. Purin A  G)
(bs.pirimidin diganti pirimidin T  C)
- Transversi
(bs. Purin diganti bs.pirimidin dan
sebaliknya A  T/C, C  G/A)
b. Insersi dan delesi
Insersi : penambahan pasangan basa DNA
Delesi : penghilangan pasangan basa DNA
c. Inversi
Penghilangan bagian dari heliks DNA diikuti
dengan insersi pada posisi yang sama tetapi
urutannya terbalik (C:G menjadi G:C) ( A:T
menjadi T:A)
2. Mutasi pada tingkat GEN

a. Silent Mutation
Merubah kodon tetapi tidak merubah asam
amino (genotip berbeda, fenotipnya sama)
TTA --> leu berubah menjadi TTG --> leu

b. Missense mutation
Merubah kode asam amino
GGA --> gly berubah menjadi AGA --> arg
c. Nonsense mutation
Merubah kodon menjadi kodon terminasi
maka sintesis asam amino terhenti
TTA --> leu berubah menjadi TGA--> stop
d. Frameshift mutation
Insersi atau delesi sehingga perubahan
pembacaan total
insersi G
GGA GCT CTA TTA --> GGG AGC TCT ATT A
gly ala leu leu gly ser ser ileu
Mutation in exon 6 of VDAC3 gene in sperm with low motility
174

Sequence of PCR
product from sperm
with normal motility

Posisition 174 : AAG


(Lysine)

Sequence of PCR
product from sperm
with low motility

Posisition 174 : GAG


(glutamic acid)
3. MUTASI PADA TINGKAT KROMOSOM
a. Delesi : Hilangnya suatu fragmen DNA dalam
satu kromosom
b. Insersi : Bertambahnya suatu fragmen DNA
dalam suatu kromosom
c. Duplikasi : fragmen DNA/gen yang
diperbanyak menjadi 2 atau lebih baik
dalam satu kromosom atau pada kromosom
lain.
d. Translokasi : berpindahnya suatu fragmen
DNA dari suatu tempat pada kromosom ke
tempat lain.
e. Inversi : sepasang fragmen DNA atau gen yang
bertukar tempat dalam kromosom.
DUPLIKASI
DILESI
INSERSI
TRANSLOKASI
4. Mutasi pada tingkat organisme
a. Lethal mutation
Mutasi yang menyebabkan kematian sel atau
organisme
b. Auxotrophic mutant
Mutan yang kehilangan kemampuan mensintesis
protein tertentu.
Contoh E. Coli yang tidak dapat mensintesis
triptopan.
Kebalikannya = Prototroph
C. Conditional-lethal mutant
mutan yang dapat hidup pada kondisi
tertentu saja misalnya suhu kurang dari 30
oC.

Lethal, auxotroph dan conditional-lethal mutant


dapat merupakan produk gen termutasi
yang tidak terinaktifasi total, mungkin
penurunan fungsi atau justru penaikan
fungsi

 Mutan dapat kembali menjadi wild-type


melalui second site reversion.
“Sickle cell anemia”: mutasi substitusi pada gen
beta globin sehingga terjadi perubahan dalam
alel hemoglobin S dari hemoglobin A yang
normal, menyebabkan bentuk sel darah
merah abnormal (“sickle”)
“Tay-Sachs disease”: mutasi pada gen HEXA yang
mengkode enzym Hexosamidase A
meyebabkan enzim tidak dapat mengkatalisis
perubahan ganglioside GM2 menjadi GM3
yang diperlukan untuk menyelubungi sel
saraf, sehingga fungsi sel saraf terganggu
Mutasi

“Genetic
Migrasi
Drift”
(“gene flow”)
Isolasi
genetik Seleksi
Variasi biologis merupakan fenomena alami

Dapat diamati pada semua mahluk hidup


organisma unisel sampai multisel

Ada dalam populasi maupun antar populasi

Dapat bersifat kontinyu dan takkontinyu


Merupakan hasil antaraksi faktor genetik
dan non-genetik

Dapat dilihat pada sifat fenotipik bahkan


genotipik

Mudah diamati pada sifat fenotipik lewat


indera dan/atau alat bantu

Dapat menghasilkan polimorfisma


Keberadaan lebih dari satu alel dalam suatu
lokus genetik dengan frekuensi alel ≥1% di
dalam suatu populasi
Definisi lain
“The occurrence in a population (or among
populations) of several phenotypic forms
associated with alleles of one gene or
homologs of one chromosome”
“Difference in DNA sequence among
individuals, groups, or populations (e.g.,
genes for blue eyes versus brown eyes)”
Genom adalah komponen sel
organisma yang berperan dalam
meneruskan sifat-sifat keturunan
organisma ybs.

Gen adalah unit penentu sifat-


sifat keturunan yang tersimpan
dalam genom  tersusun atas
asam nukleat
NUCLEAR GENOME
 * 23 pairs of chromosomes
2 x ( 3 x 109 b.p)  2
meters DNA / Cell
* 2 x ( 3 x 1012 cells) meters
DNA in human body  8,000
x earth to moon

MITOCHONDRIAL GENOME
 * circular, 16,569 bp
 Protein coding regions
 Non-protein coding regions:
 rRNAs
 snRNAs required for rRNA processing
 snRNAs required for splicing
 tRNAs
 Others (telomerase RNA, signal recognition
particle RNA molecules, RNA molecules of
novel/unknown function)
 Closed with no ends (circular), 16,569 bp
 Inherited from mother (maternal
inheritance)
 Coding for:
 13 polypeptide genes
 12S & 16S rRNA genes
 22 tRNA genes
 No introns
Single Nucleotide Polymorphisms (SNP)

Variable number of tandem repeats (VNTR)

Microsatellites
POLY
MORPHISM
MU SNPs
Sequence repeats
TA
Insertions
TI Deletions
ON Recombination

Induced by
external agents
Chance
e.g. viruses or
procesess
radiation
 1.42 million SNPs estimated (other
estimation: 1 in 1000 DNA bp in human
genome  over 3 million SNPs in the
entire human genome)
 60,000 SNPs fall within coding regions
 Approx. 25% non-synonymous SNP could
affect the function of corresponding gene
product
Is reflected in the diversity of the gene
products – structural proteins, enzymes,
channel proteins, transporters & binding
proteins, receptors & post receptor
signaling cascades

Immune biology is characterized by


extensive polymorphism

Anda mungkin juga menyukai