Anda di halaman 1dari 29

PARSITOLOGI

Adalah : mempelajari parasit, inangnya ( host),


dan hubungan di antara keduanya.
Parasitisme :    Hubungan timbal balik suatu
spesies dengan spesies lain untuk hidup, satu
jasad mendapat makanan / perlindungan, jasad
lain dirugikan / dibunuh
• Hospes = Induk semang / inang
• Hospes Definitif     : Parasit tumbuh &
berkembang biak secara seksual
• Hospes Perantara   : Parasit tumbuh bentuk
infektif dan siap ditularkan
• Hospes Reservoar  : Hewan yg mengandung
parasit & sumber infeksi bagi manusia
• Vektor : serangga penular penyakit
KLASIFIKASI PARASITOLOGI
• I.PROTOZOOLOGI : MEMPELAJARI TTG HEWAN BERSEL
SATU ( PROTOZOA )

• II. HELMINTOLOGI / METAZOA :


MEMPELAJARI TTG CACING

• III. ENTOMOLOGI : MEMPELAJARI TTG SERANGGA


Filum : PROTOZOA
Kelas :
Rhizopoda Mastigophora Sporozoa Ciliata
Ordo :
Amoebida Protomonadida Diplomonanida Coccidida Hetero
trionida
Genus:
Entamoeba Trichomonas Giardia Plasmodium Balantidium
Endolimax Chilomastik Isospora
Iodamoeba Embadomonas Eimeria
Dientamoeba Enteromonas
Trypanosoma
Leismania
1. RHIZOPODA (kelas ) /AMOEBA
PADA MANUSIA TERDAPAT 7 SPESIES RHIZOPODA:
1. Entamoeba hystolytica: : Patogen
2. E. Coli : Non Patogen. Habitat : Rogga usus besar
3. E. hartmani : Non Patogen. Habitat : Rogga usus besar
4. E. nana : Non Patogen. Habitat : Rogga usus besar
5. Iodamoeba butschili : Non Patogen. Habitat : Rogga usus
besar
6. Dientamoeba fragilis : Non Patogen. Habitat : Rogga usus
besar
7. E ginggivalis : Non Patogen. Habitat : Rogga mulut
Amebae memiliki karakteristik umum berupa gerak
ameboid yang ditimbulkan oleh adanya pseudopodia
yang bertindak sebagai alat lokomotornya.
TERDAPAT dua bentuk, yakni
1.Bentuk trofozoit adalah bentuk yang aktif bergerak,
makan dan bereproduksi, namun tidak mampu bertahan
diluar tubuh hospes.
2.Bentuk kista adalah bentuk yang tahan tanpa makan,
dan bertanggung jawab terhadap penularan penyakit.
Dari sekian banyak amebae intestinal, hanya
Entamoeba histolytica yang bersifat patogen, sedangkan
yang lainnya non patogen.
E.HISTOLYTICA
E hystolytica
STADIUM :
1. S TROPOZOID = S PERTUMBUHAN = S MAKAN
2. S. PREKISTA = S MINUTA , TERJADI PERKEMBANG BIAKAN
3. S. KISTA : BERINTI 1  BEINTI 2  BERINTI 3  BERINTI 4
KISTA BERINTI 4 MERUPAKAN BENTUK INFEKTIF ( PATOGEN )
SIKLUS HIDUP
KISTA INTI 4  MULUT  USUS BESAR  BENTUK HISTOLYTICA 
MUKOSA  PEMB DARAH - JARINGAN HATI PARU OTAK
PATOGENITAS
INKUBASI 4- 5 HARI
E Histolytica mengeluarkan enzim histolysin  merusak jaringan lesi 
ulkus kecil pda usus
KLINIS : DIARE +/- 10 X SEHARI, DEMAM
KLINIS :
1. AMOEBIASIS INTESTINAL AKUT :
DIARE +/- 10 X SEHARI, DEMAM
2. AMOEBIASIS INTESTINAL KRONIS :
SAKIT PERUT BERGANTI GANTI DENGAN
DIARE
3. AMOEBIASIS HEPATIS :
PASIEN KESAKITAN DNG POSISI MEMBUNGKUK
NAFSU MAKAN TURUN, DEMAM , HATI MEMBESAR DAN
NYERI TEKAN
4. AMOEBIASIS PARU : PULMONARY AMOEBIASIS
KLINIS MENYERUPAI INFEKSI PARU LAIN
E. COLI
Habitat : Usus besar manusia.
Tidak Patogen
2. MASTIGOPHORA GIARDIA LAMBIA
Habitat : Usus halus , saluran & kandung Empedu
Hospes : manusia
Hospes reservoir : Tikus
Klinis
1.Ggn fungsi usus dlm penyerapan sari makanan
dan lemak
2.Ggn absorsi lemak & vitamin A shg terjadi
Steatorhoe
3.Hambatan efektifitas enzim pancreatic lipase 
kembung, perut membesar,
.
dinding perut tegang, mual & anoreksia tinja
berbau busuk
Semua gejala tersebut disebut dng sindroma
malabsorbsi
Pengobatan : Metronidazole
Atebrin
2. MASTIGOPHORA (kelas) GIARDIA (genus)
Trichomas vaginalis
Habitat : Vagina wanita Uretra
Prostat laki laki
Klinis : Tidak selalu bergejala klinis
Pada Wanita :
Bila perkembangan berlebih akan terjadi kerusakan
epitel, pelepasan epitel ( desquamasi ) Yg disusul dengan
datangnya sel darah putih serta adanya sekret vagina 
mengalir keluar vagina  cairan kekuningan : keputihan
( leukorhoe ). Leukorhoe akan menimbulkan rasa gatal
dan nyeri
Pada laki laki : Prostatitis, Uretritis
Pengobatan : Metronidazole
TRICHOMONAS VAGINALIS
Tripanosoma cruzi ( Chagas)
Hospes : Manusia
Hospes Reservoir : Anjing, kucing, kera
Hospes perantara : Triatoma
Klinis :
Parasit masuk ke manusia melalui tbekas luka tusukan
yg
digaruk
Pada bayi bisa lewat kulit yg utuh dan selaput lendir
mata
Parasit masuk ke SRE  Spenomegali, Hepatomegali,
limfadenopati.
Penderita tampak sakit berat, demam dan gejala sakit
jantung
Toxoplasma gondii
Hospes difinitif : Anjing, Kucing
Hospes perantara : Manusia, burung, mamalia
Klinis :
1.Toxoplasma kogenital : Transmisi didalam uterus melalui
plasenta dari ibu hamil yg terkena infeksi Toxoplasma
Gejala tergantung usia janin saat transmisi/ infeksi toxo
Infeksi pada hamil muda
 keguguran ,
 bayi lahir normal tetapi gejala muncul pada bayi
umur
bbrp minggu s/d bbrp bulan .
Berupa : Retardasi mental,
gguan motorik,
2. Toxoplasma acquisita : .
a. Secara oral :
Kontaminasi kista kedlam makanan / minum dari tinja
kucing yg terinfeksi
Kontaminasi kista daging mamalia yang dimasak tidak
sempurna
B. Pareteral : Jarum suntik, tranfusi darah, transplantasi dari
donor penderita Toxoplasma
Gejala : Biasanya tanpa gejala. Wanita hamil bisa melahirkan
bayi dng gejala toksoplasma kongenital
Diagnosis:
Menemukan kista pd lcs, biopsi otak
Test laboratorium dgn serologi
Pemeriksaan PCR ) Polimerase Chain Reaktion : untuk
deteksi DNA parasit
.
Gejala penderita toksoplasma tergantung dari :
Umur penderita , gejala pd bayi lebih berat
Virulensi dari strain Toxoplasma
Jumlah parasit yg menginfeksi
Organ tubuh yg diserang
Pengobatan :
Permetasin & sulfonamid
Klindamisisn
Atovaquon
Pengobatan biasanya tidak dapat membasmi kista sehingga
hanya mengurangi gejala akut saja
3. SPOROZOA (Kelas)-
PLASMODIUM (genus)
Penyebab penyakit malaria
Mal : Busuk. Ari : Udara  Udara busuk / jelek
Jenis Plasmodioum :
Plasmodium Falciparum
Plasmodium vivax
Plasmodium malariae
Plasmodium ovale
Siklus hidup
1. Berlangsung secara seksual ( Sporogono ) :
Terjadi pd tubuh nyamuk Anopheles betina
2. Secara a seksual ( Schizogono )
Terjadi pd tubuh manusia pd eritrosit dan
paranchim hati
SPOROZOA PLASMODIUM
DLM ERITROSIT
SIKLUS PLASMODIUM
Cara infeksi :
1. Kongenital :
Ibu hamil yg terinfeksi plasmodium menularkan melalui
janin
2. Acquisita :
- Gigitan nyamuk Anoheles betina yg mengandung sporozoid
- Melalui tranfusi darah yg mengandung Plasmodium
Klinis ;
Gejala Klinis malaria yg khas adalah Demam
Splenomegali
Anemia
Namun sebelumnya ditandai dengan gejala prodromal yg
berupa : lesu, sakit kepala, nafsu makan turun, , mual,
muntah
Demam :  3 stadium
1. Stadium menggigil :
Pasien merasa kedinginan yg amat sangat sehingga ingin
memakai selimut tebal supaya badan terasa hangat , nadi
cepat, bibir dan jari tangan tampak membiru, kulit kering
dan pucat. Berlangsungselama 15 menit
2. Stadium Acme : Std puncak demam
Badan berubah menjadi panas tinggi ( 41 * C), kulit kering
dan memerah spt terbakar, nadi cepat dan keras, pasien
merasa kehausan  2 – 6 jam
3. Stadium sudoris : std berkeringat
Kondisi pasien mulai tenang & normal, dengan berkeringat
banyak shg tempat tidur menjadi basah  2-4 jam

Splenomegali
Splenomegali
Berupa gejala pembengkaan saluran limfe yg terjadi karena
adanya kongesti ( sumbatan )
Anemia
Anemia yg terjadi adalah anemia hemolitik karena adanya
penghancuran eritrosit oleh plasmodium shg terjadi
penurunan produksi hemoglobin
Diagnosa lab:
1. Mikroskopis: Preparat darah dicat dgn giemsa  lihat 100 lpb
( Lapangan pandang besar )
+ :ditemukan 1- 10 plasmodium /100 lpb
++ : ditemukan 11- 100 plasmodium /100 lpb
+++ :ditemukan 1- 10 plasmodium /1 lpb
++++ : ditemukan > 10 plasmodium /100 lpb
+++++ : ditemukan >100 plasmodium /1lpb = 40.000/ul
drh
2. Pemeriksaan Immunoenzimatik
menggunakan dip stik untuk mengetahui adanya antibodi
terhadap plasmodium
3. Pemeriksaan dgnPCR
Komplikasi malaria
1. Malaria otak ; Cerebral malaria penyulit terberat
2. Anemia berat
3. Ggn ginjal
4. Edema paru
5. Hipoglikemi
6. Hemoglobinuria : adanya hemoglobin dalm urin  urin
berwarna hitam : Black water fever.
SIKLUS PLASMODIUM

Anda mungkin juga menyukai