Anda di halaman 1dari 21

KONSUMSI ADALAH :

MERUPAKAN PENGELUARAN TOTAL


UNTUK MEMPEROLEH BARANG DAN
JASA DALAM SUATU PEREKONOMIAN
PADA JANGKA WAKTU TERTENTU
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI:

FAKTOR PENDAPATAN RUMAH TANGGA


EKONOMI KEKAYAAN RUMAH TANGGA

FAKTOR TINGKAT PENDIDIKAN


SOSIAL USIA (UMUR)
EKONOMI
STATUS SOSIAL (PEKERJAAN)

FAKTOR
SOSIAL BUDAYA
NON
EKONOMI LINGKUNGAN
 ABSOLUTE INCOME
HIPOTHESIS THORY  J.M. KEYNES

ANDO BRUMBURG &


 LIFE CYCLE
HIPOTHESIS THEORY  MODIGLIANI (ABM)

JAMES
 RELATIVE INCOME
HIPOTHESIS THEORY  DUESENBERRY
 PERMANENT INCOME
HIPOTHESIS THEORY  MILTON FRIEDMAN
ABSOLUTE INCOME
J.M. KEYNES
HIPOTHESIS THORY

A. KEYNES MENGATAKAN BAHWA :

C = f (Yd) Ada korelasi positif antara


Yd dengan besarnya
C = Co + b Yd konsumsi

Dua hal penting dalam analisis Keynes


- MPC < APC (dalam jk pendek)
- APC orang kaya lebih kecil dari APC
orang miskin
B. Kecenderungan Konsumsi Marginal

Merupakan suatu konsep yang memberikan


gambaran tentang berapa konsumsi akan
bertambah bila pendapatan disposible
bertambah 1 unit.

C MPC  1 atau MPC  negatif


MPC =
Yd

J.M. KEYNES
C. Average Propencity to Consome (APC)

Bila MPC  1 maka APC  1


APC  MPC  pada titik tertentu APC semakin menurun

Contoh : hubungan antara pendapatan disposible,


konsumsi, MPC dan APC

Yd C Yd C MPC APC

0 200 - - - -
1000 1000 1000 800 0,80 1,00
2000 1800 1000 800 0,80 0,90
3000 2600 1000 800 0,80 0,87
4000 3400 1000 800 0,80 0,85
5000 4200 1000 800 0,80 0,84

J.M. KEYNES
KURVA MPC, APC

MPC, APC

1,00

0,90

0,85 APC

0,80 MPC

Y
1000 2000 3000 4000 5000

J.M. KEYNES
Disamping variabel pendapatan, analisis Keynes
juga membagi variabel non pendapatan menjadi
dua :

 Faktor subyektif : iklan, yang sifatnya dapat


menarik perhatian seseorang

Faktor obyektif : distribusi pendapatan,


 sistim pembayaran yang digunakandan
aktiva-aktiva yang semua berpengaruh
terhadap konsumsi

J.M. KEYNES
LIFE CYCLE ANDO BRUMBURG &
HIPOTHESIS THEORY MODIGLIANI (ABM)

ABM Membagi teorinya menjadi III tahap


dengan memasukkan faktor usia sebagai
pengaruh dari konsumsi:

Tahap I. (Periode/Usia belum produktif)


Tahap ini berlangsung dari sejak manusia Dissaving
lahir, bersekolah hingga pertama kali bekerja
> 0 thn – usia kerja tapi belum bekerja
Tahap II. (Periode produktif)
Seseorang sudah bekerja dan Saving
sudah dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya sendiri

Tahap III. (Periode kembali tidak


produktif) Tahap ini berlangsung setelah usia
manusia melebihi 65 tahun, ketentuan yang
Dissaving
tidak mungkin mereka bekerja untuk
mendapat penghasilan

(ABM)
Dari tahapan tersebut, dapat dijelaskan kedalam
bentuk “kurva siklus hidup”:

C,Y

TAHAP I
DISSAVING
Tahap II
Tahap III
saving C Dissaving

Yd
Usia/thn
0 – 25an 50-an >65-an

(ABM)
Model Fungsi Konsumsi ABM

(1)
C=aW
C = (W + RY)/T ….. atau (2)

C = (1/T) W+(R/T)Y (3)

Jika; T = usia harapan hidup seseorang

W = kekayaan yg dimiliki
R = Besarnya pendapatan sampai
usia pensiun dr sekarang

Y = Pendapatan

(ABM)
Ada 3 faktor penentu nilai W :

1. Nilai sekarang (present value)


penghasilan dari kekayaan yaitu : bunga,
sewa.
2. Nilai sekarang (present value)
penghasilan dari balas jasa kerja yaitu :
upah, gaji.
3. Niali sekarang (present value)
penghasilan upah yang diharapkan
deterima seumur hidup.

(ABM)
Bentuk persamaan konsumsi ABM dapat
diformulasikan sebagai berikut :

C = a At + a YtL + a (T-1) YtLE (4)

Dimana;

C = Pengeluaran Konsumsi
a = MPC dari faktor usia
A = Kekayaan
YL = Penghasilan dari kerja
YLE = Penghasilan yang diharapkan seumur hidup
dimulai dari saat ini
T = Sisa umur seseorang dihitung mulai dari saat ini

(ABM)
Melihat penghasilan dimasa yg akan
datang, dugunakan asumsi:

Ketentuan (5)
YtLE = b YtL 0<b>1

Persamaan (4) ; (5) disubstitusikan, maka fungsi


Konsumsi menurut ABM adalah (6):

C = a At + a {YtL + b(T-1) YtL}

(6)
= a At + a {1 + b(T-1)} YtL

(ABM)
Contoh

Jika seseorang mengharapkan hidup selama 50 thn


dan bekerja selama 30 thn, artinya T = 50 dan
R = 30; maka fungsi konsumsinya adalah

C = 0,02W + 0,6Y

Persamaan ini menyatakan bahwa konsumsi


bergantung pada pendapatan dan kekayaan
atau dengan kata lain, bahwa :
C = f ( Y skrg, W, Y masa depan dan i)

(ABM)
RELATIVE INCOME JAMES
HIPOTHESIS THEORY DUESENBERRY

Merekonsialisasi hubungan yang tidak proposional antara


konsumsi dan pendapatan dg maksud agar diperoleh gambaran
mengenai alasan sebab-sebab timbulnya perbedaan.

Dasar asumsi teorinya :


1. Selera rumah tangga atas brg konsumsi adalah
interdependen, artinya pengeluaran konsumsi
rumah tangga dipengaruhi oleh pengeluaran
konsumsi yang dilakukan oleh msy sekitarnya
(tetangga).
2. Pengeluaran konsumsi adalah irreversible,
artinya pola pengeluaran konsumsi pada saat
pendapatan naik berbeda secara proposional
dengan pengeluaran konsumsi pada saat
pendapatan mengalami penurunan
 C = f (Y relatif).
Model fs. Konsumsi J. Duesenberry

C Y
=f
Yt Y*

Dimana;

Y = Pendapatan pada thn t


Y* = Pendapatan tertinggi yang pernah
dicapai pada masa lalu
Model kekayaan menurut Friedman :

W = Yp / iW

Dimana : W = Kekayaan
Yp = Pendapatan Permanen
Yp = iw
i = tk. bunga

Y = Yp + Yt

Pendapatan terukur
DUA asumsi mengenai hubungan antara Yp dan Yt

Tidak ada korelasi antara pendapatan permanen dg


pendapatan sementara, karena pendapatan sementara
merupakan faktor kebetulan saja
Pendapatan sementara tidak mempengaruhi pengeluaran
konsumsi

Seharusnya ;

Y = Yp + Yt
(= saving)

C = Cp + Ct
Yp  Yt
DON’T
YOU
Any Question ……?
SLEEP !??

Anda mungkin juga menyukai