Anda di halaman 1dari 8

BAB 11

TEORI KONSUMSI
Definisi Konsumsi:
Perilaku masyarakat dalam membelanjakan sebagian dari pendapatannya
untuk membeli sesuatu.

Beberapa macam Teori Konsumsi:


I. Teori Konsumsi Keynes (Absolute Income Hypothesis).
II. Teori Konsumsi Daur Hidup (Life Cycle Hypothesis)
III.Teori Pendapatan Permanen ( Permanent Income Hypothesis)
IV.Teori Pendapatan Relatif (Relative Income Hypothesis).

I. Teori Konsumsi Keynes (Absolute Income Hypothesis).


Dikemukakan oleh Keynes.
Keynes berpendapat bahwa pengeluaran konsumsi dipengaruhi oleh
pendapatan. Teori ini menunjukkan hubungan antara pendapatan nasional
dengan pengeluaran konsumsi yang keduanya dinyatakan dalam harga
konstan.
Fungsi konsumsi:
C = f (Yd)
C = Co + b Yd

Dimana : C = konsumsi masyarakat riil


Co = konsumsi otonom (konsumsi pada saat Y=0)
b = MPC = marginal propensity to consume
Yd = disposible income riil

 Fungsi konsumsi Keynes berbentuk garis lengkung.


Konsekuensinya:
1. meningkatnya tingkat pendapatan nasional mengakibatkan konsumsi
rata-rata (APC) menurun.
2. MPC lebih kecil dari APC.

 Fungsi konsumsi menurut Keynes tidak melalui sumbu origin, tetapi


memotong sumbu vertikal dengan nilai Co yang positif. Ini berarti, jika
pendapatan nol, konsumsi tetap dibutuhkan sebesar Co.
 Pendapatan nasional yang dimaksud Keynes adalah pendapatan nasional
yang terjadi (current national income), bukan Y yang lalu atau Y yang akan
datang.

1
Pengembangan fungsi konsumsi dari Keynes dikemukakan oleh Kuznets.

Seorang ekonom Amerika Serikat yaitu Simon Kuznets, pada tahun 1946
mencoba menerangkan hubungan antara pengeluaran konsumsi masyarakat
dengan tingkat pendapatan nasional. Kesimpulan hasil studi empirisnya yaitu
perlu dibedakan antara konsumsi jangka pendek dan fungsi konsumsi jangka
panjang.

C LC SC3

SC2

SC1

Jangka pendek:
 Fungsi konsumsi jangka pendek ternyata mengalami pergeseran ke atas.
 Fungsi konsumsi C=Co +cY ditunjukkan dengan nilai Co yang tendensinya
cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
 Konsumsi jangka pendek ditunjukkan oleh kurva SC1, SC2, SC3 dan
seterusnya dengan angka 1,2,3 dan seterusnya.
 APC menurun dengan meningkatnya Y dan MPC < APC.

Jangka panjang:
 Average Propensity to Consume (APC= C/Y) nilainya tidak berubah.
Dengan kata lain kurva konsumsi jangka panjang merupakan garis lurus
dan melalui titik silang sumbu 0, yang berarti bahwa pada fungsi konsumsi
jangka panjang besarnya MPC = APC.

II. Teori Konsumsi Daur Hidup (Life Cycle Hypothesis)


Dikemukakan oleh A.Ando, R. Brumberg dan F. Modigliani.

Teorinya: Individu merencanakan perilaku konsumsi dan tabungan mereka


untuk jangka panjang dengan tujuan mengalokasikan konsumsi
mereka dengan cara terbaik yang mungkin selama masa hidupnya.
Hipotesis ini memandang tabungan sebagai akibat dari keinginan
individu untuk menjamin konsumsi di hari tua.

2
Asumsi;
1. Individu mendistribusikan konsumsi selama masa hidupnya sehingga ia
mempunyai aliran konsumsi rata atau tetap.
2. Tidak ada pendapatan bunga atas tabungan.

C = a WR + c YL

Dimana a = MPC dari kekayaan


c = MPC dari pendapatan TK
WR= kekayaan riil
YL = pendapatan TK

Misalkan kita mengabaikan WR (pendapatan atas kekayaan).

C X NL = YL X WL

Dimana : C = konsumsi
NL = jumlah tahun masa hidup
YL = pendapatan TK
WL= masa kerja

Tingkat konsumsi yang direncanakan per tahun:

C = WL X YL
NL

Jadi setiap tahun selama masa kerja, sebagian dari pendapatan TK


dikonsumsikan, dimana bagian tersebut merupakan proporsi dari masa kerja
terhadap masa hidup.

Contoh:
Seorang bekerja pada usia 20 tahun dan pensiun pada usia 65 tahun. Orang
tersebut meninggal pada usia 80 tahun. Jadi masa kerjanya (WL) adalah 45
tahun (65-20) dan lama masa hidupnya (NL) adalah 60 tahun (80-20).
Pendapatan TK tahunan (YL) sebesar $ 20.000, maka:

Pendapatan seumur hidup = YL X WL


= $ 20.000 X 45
= $ 900.000
 orang ini menerima $ 900.000 selama masa kerja.

3
Konsumsi rata-rata selama hidupnya:

C = $ 900.000 / 60 = $ 15.000 = WL/NL X YL


= 45/60 X $20.000
= 0,75 X $20.000 = $15.000
 Jadi 0,75 dari pendapatan TK dikonsumsi setiap tahun.

Saving  S = YL – C
= $ 20.000 - $ 15.000
= $ 5.000

WRmax

YL
Tabungan
C
Mengambil tabungan

WL NL Waktu

WR max = C X (NL – WL)

(Y- C) X WL = C X (NL – WL)


 Tabungan selama masa kerja dipakai untuk membiayai pengambilan
tabungan selama dia pensiun.

Jika ¼ hartanya disumbangkan untuk panti jompo, berapa konsumsi per


tahunnya:
C = (YL X WL) X ¾
NL
C = $20.000 X 45 X ¾ = $11.250
60

4
III,Teori Pendapatan Permanen ( Permanent Income Hypothesis)
Dikemukakan oleh Milton Friedman dalam bukunya “A Theory of Consumption
Function”.
Asumsi : Konsumen rasional.
 Konsumen akan mengalokasikan pendapatan yang diterimanya,
kurang lebih merata dari waktu ke waktu.
Teorinya: Konsumsi permanen mempunyai hubungan positif dan proporsional
dengan pendapatan.

Cp = k. Yp dimana : Cp = konsumsi permanen


Yp = pendapatan permanen
k = bagian pendapatan permanen yang
dikonsumsi (0<k<1)

Nilai k relatif stabil dan merupakan fungsi dari tingkat bunga ( r ) , kesukaan
konsumen (u) dan rasio antara kekayaan manusiawi dan bukan manusiawi (w)
yang secara matematis dapat ditulis dengan:

k = f (r, u, w)

Secara grafis:

Cp Cp= k.Yp

Yp

 Fungsi konsumsi permanen mempunyai nilai APC yang tidak berubah dan
APC= MPC.
 Pendapatan sekarang seseorang terdiri dari pendapatan permanen (Yp) dan
pendapatan sementara (transitory /Ytr).
 Konsumsi sekarang terdiri dari konsumsi permanen (Cp) dan konsumsi
sementara (Ctr). Asumsi: tidak ada hubungan antara pendapatan sementara
dengan konsumsi sementara.

5
 Secara matematis: Y = Yp + Ytr
C = Cp + Ctr

Contoh:
Ytr : (+) wind fall profit ( profit yang tidak terduga)
(-) wind fall loss (kerugian yang tidak terduga)
Ctr : berobat, pengeluaran yang tidak terduga.

Secara grafis:
Cp= k.Yp
C
+(Yp2-Y2)
C2 F
G
C0
C1 B A
-(Y1-Yp1)

Y1 Yp1 Yo Yp2 Y2

Keterangan:
 Yo dan Co = Y dan C pada tahun rata-rata.

 Garis B-G menunjukkan konsumsi yang terjadi, MPC < APC dan APC
menurun dengan meningkatnya Y.

 Y1: pendapatan rata-rata pada saat resesi.


Pada saat pendapatannya di Y1, konsumsi permanennya C1, padahal untuk
mengkonsumsi sebesar C1 seharusnya dibutuhkan pendapatan permanen
sebesar Yp1, sehingga kekurangan pendapatan sebesar –(Y1-Yp1).

 Y2 : pendapatan rata-rata pada saat makmur.


Pada saat pendapatannya di Y2, konsumsi permanennya C2, padahal untuk
mengkonsumsi sebesar C2 seharusnya hanya dibutuhkan pendapatan
permanen sebesar Yp2, sehingga kelebihan pendapatan sebesar +(Y2-Yp2).

6
IV. Teori Pendapatan Relatif (Relative Income Hypothesis).
Dikemukakan oleh James Duesenberry.

Teorinya:
 Pengeluaran konsumsi masyarakat terutama ditentukan oleh pendapatan
tertinggi yang pernah diperolehnya.
 Apabila pendapatannya berkurang, konsumen tidak akan banyak
mengurangi kegiatan konsumsinya dan untuk mempertahankan tingkat
konsumsinya maka jalan yang ditempuh adalah mengurangi saving.
 Jika pendapatannya naik lagi, maka konsumsi juga akan bertambah
dalam jumlah yang tidak begitu besar sampai titik pendapatan yang
tertinggi yang pernah dicapainya diperoleh lagi.
 Fungsi kepuasan individu tergantung dari 2 aspek:
1. Aspek sosial  teman, tetangga, lingkungan
2. Aspek kebiasaan  konsumsi masa lalu
Jadi konsumsi adalah fungsi dari pendapatan relatif terhadap Y dan C
yang lain dan Y dan C masa lalu.

Secara grafis:

C/th Y=E
LC

Yo Y1 Y2 Y3

Keterangan:
 Jika Y mencapai puncak di Y1  konsumsi di Y1P1.
 Jika Y turun menjadi Yo  C turun menjadi YoKo (bukan YoPo).
Saving menurun menjadi sebesar SoK1, semula SoKo.
 Jika Y naik lagi  C naik melalui SC1, yaitu dari K1 menuju P1.
Kenaikan Y akan meningkatkan C melalui fungsi LC.
 Jika Y naik sampai Y2 dan kemudian turun, perubahan C tidak melalui
LC tetapi SC2 dan C sekarang adalah Y1K2.

7
Seseorang bekerja pada usia 25 tahun dan pensiun pada
usia 65 tahun. Orang tersebut meninggal pada usia 86
tahun. Pendapatan TK tahunan (YL) sebesar $ 24.000,
- Tentukan konsumsi per tahun
- Jika orang tersebut membayar zakat 2,5% tentukan
besar konsumsinya.
C= 40/61 x 24000 = 15840

Cz= 15840 x 0,975 = 15444

Anda mungkin juga menyukai