Anda di halaman 1dari 15

BAB III.

TEORI KONSUMSI
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
NOVEGYA RATIH PRIMANDARI, S.E., M.Si
Ruang Lingkup
 Pengeluaran Konsumsi terdiri atas konsumsi pemerintah
(government consumption) dan konsumsi rumah tangga
(household consumption)
 Namun dalam bab ini, hanya membahas pengeluaran konsumsi
rumah tangga, ada beberapa alasan yg mendasari:
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga memiliki porsi
terbesar dalam total pengeluaran agregat
2. Konsumsi rumah tangga bersifat endogenus
3. Perkembangam masyarakaty yang begitu cepat
menyebabkan perilaku-perilaku konsumsi juga berubah cepat
 Pada dasarnya, faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi
masyarakat adalah pendapatan, sehingga dapat dijelaskan
bahwa:
C = f(Y)
Teori Keynes
(Keynesian Consumption Model)
 Ada 4 teori konsumsi yang dipelajari agar
dapat mengikuti perkembangan
kemutakhiran teori.
 Salah satu teori konsumsi tersebut adalah

teori yang diajukan oleh Maynard Keynes.


 Untuk selanjutnya teori ini dikenal dengan

nama Teori Keynes tentang konsumsi atau


Keynesian Consumption Model
Hubungan Pendapatan Disposabel
dan Konsumsi
 Keynes menjelaskan bahwa konsumsi saat ini
(current consumption) sangat dipengaruhi
oleh pendapatan disposabel saat ini (current
disposable income)
 Menurut keynes, ada batas konsumsi minimal

yang tidak tergantung pada tingkat


pendapatan yang artinya tingkat konsumsi
tersebut harus dipenuhi walaupun tingkat
pendapatannya tidak ada atau sama dengan
0. hal inilah yang disebut sebagai konsumsi
otonomus (autonomous consumption)
Hubungan Pendapatan Disposabel
dan Konsumsi
 Jika pendapatan disposabel meningkat maka
konsumsi juga akan meningkat. Hanya saja
peningkatan konsumsi tersebut tidak sebesar
peningkatan pendapatan disposabel
C = Co + b Yd
Di mana :
C = konsumsi
Co = konsumsi otonomus
b = marginal propensity to soncume ( MPC )
Yd = pendapatan disposabel
0≤b≤1
Kecenderungan Mengkonsumsi Marjinal
( Marginal Propensity to Consume )

 Kecenderungan Mengkonsumsi Marjinal


(Marginal Propensity to Consume, disingkat
MPC) adalah konsep yang memberikan
gambaran tentang berapa konsumsi akan
bertambah bila pendapatan disposabel
bertambah satu unit
 Rumus : MPC = əC

əYd
Kecenderungan Mengkonsumsi Rata-
Rata ( Average Propensity to Consume
)

 Kecenderungan Mengkonsumsi Rata-Rata


(Average Propensity to Consume, disingkat
APC) adalah rasio antara konsumsi total
dengan pendapatan disposabel total.
 Rumus : APC = C

Yd
Hubungan Konsumsi dan Tabungan
 Pendapatan disposabel yang diterima rumah tangga sebagian besar
digunakan untuk konsumsi , sedangkan sisanya ditabung. Dengan
demikian kita dapat menyatakan
 Rumus : Yd = C + S
Di mana :
S = tabungan ( saving )
 Besarnya tambahan pendapatan disposabel yang menjadi tambahan
tabungan disebut kecenderungan menabung marjinal ( Marjinal
Propensity to Save, disingkat MPS ) sedangkan rasio antara tingkat
tabungan dengan pendapatan disposabel disebut kecenderungan
menabung rata rata ( Average Propesity to Save, disingkat APS )
əYd = əC + əS
əYd = əC + əS
əYd əYd əYd
1 = MPC +MPS
MPS = 1 - MPC
Model Konsumsi Siklus Hidup
(Life Cycle Hypothesis of Consumption)
 Model Konsumsi Siklus Hidup
(Life Cycle Hypothesis of Consumption) disingkat LCH
 Dikembangkan oleh
◦ Franco Modigliani
◦ Albert Ando
◦ Richard Brumberg
 Sama halnya dengan model Keynes, model ini mengakui
bahwa factor yang dominan yang mempengaruhi
tingkat konsumsi adalah pendapatan disposable
 Model LCH membagi perjalanan hidup manusia menjadi
3 periode :
◦ Periode belum produktif
◦ Periode produktif
◦ Periode tidak produktif lagi
Gambar
Model Konsumsi Siklus Hidup
C, Y

Yd

20-an 30-an 50-an 60-an usia


Teori Pendapatan Permanen
 Alternatif lainuntuk menjelaskan perilaku konsumsi adalah dengan teori
pendapatan permanen
 Yang disingkat dengan PIH
 Diajukan oleh Milton Friedman
 Pendapatan permanen adalah tingkat pendapatan rata-rata yang
diekspektasi / diharapkan dalan jangka panjang
 Sumber pendapatan permanen berasal dari
◦ Pendapatan upah/gaji
◦ Pendapatan nonupah

 PIH menyatakan bahwa tingkat konsumsi mempunyai hubungan proporsional


dengan pendapatan permanen
C = λYp
Dimana :
C = Konsumsi
Yp = Pendapatan permanen
λ = Faktor proporsi, (λ > 0)
Pendapatan Transitori
 Pendapatan saat ini tidak selalu sama dengan pendapatan
permanen
 Kadang-kadang pendapatan saat ini lebih besar daripada
pendapatan permanen atau kadang sebaliknya. Hal ini
disebabkan karena adanya pendapatan yang tidak
permanen, yang besarnya berubah-ubah.
 Pendapatan ini disebut dengan pendapatan transitory
(transitory income)
Yd = Yp + Yt
dimana:
Yd = pendapatan disposibel saat ini
Yp = pendapatan permanen
Yt = pendapatan transitori
Teori Pendapatan Relatif
(relative income hypothesis)
 Teori ini disingkat dengan RIH
 Dikembangkan oleh Jemes Duessenberry
 Teori ini lebih memperhatikan aspek psikologi
rumah tangga dalam menghadap perubahan
pendapatan
 Dampak perubahan pendapatan disposibel dalam
jangka pendek berbeda dengan jangka panjang
 Perbedaan ini dipengaruhi oleh jenis perubahan
pendapatan yang dialamikarena itu rumah tangga
memiliki dua preferensi/fungsi konsumsi, yaitu
konsumsi jangka pendek dan konsumsi jangka
panjang
Model Konsumsi Pendapatan Relatif
C CL
CS1

e
f
d CS0

a
c

Y
0 Y2 Y0 Y1
Faktor yang mempengaruhi
Tingkat Konsumsi
Faktor
Faktor Ekonomi Faktor Demografi
Non-Ekonomi

• Pendapatan Rumah • Jumlah penduduk


tangga • Komposisi penduduk • Selera
• Kekayaan Rumah tangga • Adat istiadat / kebiasaan
• Jumlah barang-barang • Gaya hidup
konsumsi tahan lama • Jumlah anggota keluarga
dalam masyarakat
• Tingkat bunga
• Perkiraan tentang masa
depan
• Kebijakan pemerintah
mengurangi ketimpangan
distribusi pendapatan

Anda mungkin juga menyukai