Anda di halaman 1dari 5

Ekonomi Makro sesi 11

Riska Lestari

20210080093

MN21I

1. Bagaimana pengaruh konsumsi terhadap permintaan agregat? Bagaimana pula


hubungannya dengan tabungan?

Pengaruh konsumsi terhadap permintaan agregat adalah positif dengan koefisien


estimasi sebesar 0,330321. Hal ini dikarenakan bahwa apabila konsumsi masyarakat
meningkat maka permintaan terhadap output juga akan meningkat sehingga
meningkatkan permintaan agregat.

Konsumsi juga mewakili pengeluaran rumah tangga untuk barang dan jasa. Penentu
utama dari komponen ini adalah pendapatan disposabel (disposable income), kadang-
kadang juga disebut pendapatan setelah pajak atau pendapatan sekali pakai.
Pengeluaran sekali pakai yang lebih tinggi meningkatkan konsumsi dan tabungan.
Berapa banyak yang ditabung dan dikonsumsi rumah tangga dari tambahan uang yang
mereka terima, itu tergantung pada kebiasaan rumah tangga. Kita mengukur kebiasaan
ini melalui indikator kecenderungan mengkonsumsi marginal (marginal propensity to
consume) dan kecenderungan menabung marginal (marginal propensity to save).

Karena disposable income juga tergantung pada pajak, kita juga perlu
mempertimbangkan pengaruh variabel ini dalam analisis konsumsi rumah tangga.
Mengurangi pajak pribadi membuat rumah tangga memiliki lebih banyak uang untuk
dibelanjakan atau untuk ditabung. Sebaliknya, kenaikan pajak mengurangi pendapatan
disposabel, karenanya konsumsi dan tabungan.

Ada juga faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan agregat itu sendiri adalah:

 Ekspektasi konsumen akan pendapatan masa depan

 Kekayaan konsumen

 Ekspektasi bisnis

 Pemanfaatan kapasitas

 Kebijakan moneter seperti suku bunga dan operasi pasar terbuka

 Kebijakan fiskal seperti pengeluaran pemerintah dan pajak

 Kurs
 Pertumbuhan ekonomi global

Namun ada juga pengaruh konsumsi terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu:

Apabila konsumsi mengalami peningkatan maka akan mengakibatkan terjadinya


kenaikan pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya apabila konsumsi mengalami penurunan
maka pertumbuhan ekonomi juga akan mengalami penurunan. Di samping itu,
peningkatan modal akan mendorong terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Yang di mana permintaan agregat itu sendiri adalah jumlah permintaan barang dan jasa
dalam perekonomian pada tingkat harga tertentu. Dalam ekonomi terbuka, itu terdiri dari
permintaan dari empat sektor ekonomi makro: rumah tangga, bisnis, pemerintah, dan
sektor eksternal.

Ada juga komponen permintaan agregat yang di mana menjumlahkan permintaan dari
empat sektor ekonomi makro (rumah tangga, bisnis, pemerintah, dan eksternal):
Permintaan agregat = Konsumsi + Investasi + Pengeluaran pemerintah + Ekspor bersih
Sedangkan pengaruh konsumsi terhadap tabungan adalah sama seperti fungsi
konsumsi dan fungsi tabungan sama-sama berkaitan. Bila dikaitkan dengan pendapatan,
konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi.
Sedangkan tabungan dalam pendapatan adalah bagian pendapatan yang disimpan atau
tidak dibelanjakan. Sehingga besar pendapatan sama dengan besar konsumsi ditambah
besar tabungan.

Pendapatan disposibel yang diterima rumah tangga sebagian besar digunakan untuk
konsumsi, sedangkan sisanya ditabung. Dengan demikian kita dapat menyatakan
dengan:

Yd=C +S

Keterangan:

Yd = Pendapatan Disposibel

C = Konsumsi

S = Tabungan

Kita juga dapat mengatakan setiap tambahan penghasilan disposabel akan di


alokasikan untuk menambah konsumsi dan tabungan. Besarnya tambahan pendapatan
disposibel yang menjadi tambahan tabungan disebut kecenderungan menabung marjinal
(Marginal Propensity to Save, MPS). Rasio antara tingkat tabungan dengan pendapatan
disposabel disebut kecenderungan menabung rata-rata (AveragePropensity to Save,
APS).

Hubungan antara besarnya konsumsi dan pendapatan disebut sebagai fungsi konsumi.
Fungsi konsumsi adalah fungsi yang menunjukan hubungan besarnya konsumsi dengan
pendapatan. Sedangkan hubungan antara besarnya tabungan dan pendapatan disebut
sebagai fungsi tabungan. Fungsi tabungan menunjukkan hubungan besarnyan tabungan
dengan pendapatan.

Faktor yang memengaruhi fungsi konsumsi dan fungsi tabungan yaitu tinggi rendahnya
pendapatan menjadi faktor penting yang memengaruhi besar kecilnya konsumsi &
tabungan.

2. Jelaskanlah dengan maksimal tentang teori siklus hidup serta teori


pendapatanpermanen!

Teori siklus hidup mengasumsikan bahwa anggota rumah tangga memilih pengeluaran
mereka saat ini secara optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan pengeluaran
mereka dan pendapatan masa depan selama sisa hidup mereka. Versi modern dari
model ini menggabungkan batas pinjaman, pendapatan atau ketidakpastian pekerjaan,
dan ketidakpastian tentang faktor penting lainnya seperti harapan hidup .

Teori Pendapatan Permanen (Permanent Income Hypothesis) Alternatif lain untuk


menjelaskan pola/perilaku konsumsi adalah teori pendapatan permanen (Permanent
Income Hypothesis,PIH) yang diajukan oleh Milton Friedman.

Sama seperti teori-teori lain, PIH juga meyakini bahwa pendapatan faktor dominan yang
mempengaruhi tingkat konsumsi. Perbedaannya terletak pada pendapatan PIH yang
menyatakan bahwa tingkat konsumsi mempunyai hubungan proporsional dengan
pendapatan permanen (permanent income).

C = λ Yp

Keterangan :

C = Konsumsi

Yp = Pendapatan Permanen

λ = Faktor Proporsi (λ > 0)

Yang dimaksud dengan pendapatan permanen adalah tingkat pengeluaran yang stabil
yang dipertahankan sepanjang hidup, dengan berdasarkan pada tingkat kekayaan
sekarang dan pendapatan yang diperoleh sekarang dan di masa depan. Sumber
pendapatan itu berasal dari pendapatan upah/gaji (expected labour income) dan non
upah/non gaji (human wealth) makin baik, mampu bersaing di pasar. Dengan keyakinan
tersebut ekspektasinya tentang pendapatan upah/gaji makin optimistik.

Ekspektasi tentang pendapatan permanen juga akan meningkat jika individu menilai
kekayaannya meningkat. Dengan kondisi seperti itu pendapatan non upah diperkirakan
juga meningkat. Pendapatan saat ini tidak selalu sama dengan pendapatan permanen.
Kadang-kadang pendapatan saat ini lebih besar daripada pendapatan permanen. Kadang
-kadang sebaliknya. Hal yang menyebabkannya adalah adanya pendapatan tidak
permanen yang besarnya berubah-ubah. Pendapatan ini disebut pendapatan transitori
(transitory income).

Yd = Yp + Yt

Keterangan :

Yd = Pendapatan Disposibel saat ini

Yp = Pendapatan Permanen

Yt = Pendapatan Transitory

3. Bagaimana dengan konsumsi jika berada dalam ketidakpastian?

Kejatuhan sektor konsumsi yang cukup dalam bisa menimbulkan ketidakpastian dalam
semua bidang aktivitas ekonomi. Pada awalnya ekonom menyangsikan dorongan
pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi merupakan fundamental yang tidak kuat,
namun nyatanya sektor konsumsi merupakan fundamental dasar bagi pertumbuhan
ekonomi di setiap negara. Belajar dari data penurunan sektor konsumsi yang sangat
dalam dirasakan oleh seluruh masyarakat pada masa pandemi ini membuat kita tidak
boleh acuh tak acuh dengan sektor informal yang mampu mendorong pertumbuhan
ekonomi dari sektor konsumsi.

4. Apakah yang dimaksud dengan perilaku konsumsi?Mengapa itu begitu penting?

Perilaku konsumsi adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,


mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa termasuk proses kebutuhan yang
mendahului dan menyusuli tindakan ini.

Dampak Positif dari Perilaku Konsumsi

 Dapat menjaga keberlangsungan siklus ekonomi bagi konsumen serta produsen.

 Perilaku konsumsi dapat menyebabkan kegiatan ekonomi atau perekonomian


menjadi lebih maju.

 Perilaku konsumsi membuat arus perputaran barang serta jasa menjadi lebih cepat
sebagai konsekuensi atas tindakan dari konsumsi yang berkelanjutan.

Sedangkan, aspek positif dari perilaku konsumsi bagi produsen yaitu dapat
meningkatkan produksi barang atau jasa yang dijual, sedangkan aspek positif perilaku
konsumsi bagi konsumen merupakan pemenuhan kebutuhan hidup. Selain itu, sikap
konsumtif dari konsumen dapat mendatangkan permintaan yang kemudian mendorong
pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Dampak negatif dari perilaku konsumsi

 Sikap konsumtif maupun perilaku konsumsi dapat menyebabkan seorang individu


menjadi tidak hemat atau boros.

 Sifat tidak hemat atau boros tersebut menyebabkan seorang individu dapat terjebak
hutang piutang.

 Perilaku konsumsi dapat menurunkan minat atau motivasi seseorang untuk


menabung, sehingga mengakibatkan sumber dana investasi pada bank menurun.

Perilaku konsumsi sangat penting karena dapat mempengaruhi arus perekonomian


bangsa/negara.

Anda mungkin juga menyukai