Anda di halaman 1dari 5

TUGAS-RESUME-INDIVIDU

No. Pertemuan :9
Topik Materi : Perekonomian Tertutup (Dua Sektor) dan Keseimbangan Pendapatan
Nasional
Nama/NIM : Aryadiptya Diwangkara/120190145

1. Pengertian dari Perekonomian Tertutup


Perekonomian tertutup merupakan sebuah perekonomian yang dapat dikategorikan hanya
terdapat dari sektor rumah tangga (household) dengan sektor perbisnisan (business).
Perekonomian tertutup atau dua sektor ini dapat dibilang perekonomian yang sederhana
tertutup. Kenapa disebut dengan sederhana dikarenakan sistem perekonomian ini hanya
terdapat dari dua sektor, yaitu household (rumah tangga) dengan business (sektor
perbisnisan). Kemudian, kenapa disebut juga dengan sistem perekonomian tertutup adalah
karena tidak terdapatnya interfensi aktivitas perdagangan dengan ranah internasional. Sektor
dari rumah tangga merupakan sumber dari faktor produksi yang mana menyediakan faktor
jasa untuk sektor perbisnisan. Sektor dari perbisnisan ini mengacu pada perusahaan atau firma
yang memproduksi barang-barang dan jasa, dan menerima laba dengan memberikan barang
jadi ke sektor rumah tangga. Dalam keadaan setara dua sektor perekonomian ini dapat
didefinisikan dengan situasi yang tidak terjadi peubahan yang terjadi pada tingkat pendapatan,
pengeluaran, dan keluaran. Dua sektor perekonomian ini dapat diasumsikan dengan, hanya
terdapatnya dua sektor dalam perekonomiannya, tidak ada campur tangan dari pemerintahan.
Kemudiaan sektor perbinisan tidak melakukan impor-ekspor.

Perekonomian tertutup ini menyangkut kondisi tingat kegiatan perekonomian suatu negara.
Sehingga perekonomian tertutup ini membahas tentang pendapatan atau income nasional atau
PDB. Namun, tingkat keseimbangan dari perekonomian yang dibentuk dengan dugaan yang
hanya terdapat dua pelaku dalam kegiatan perekonomiannya. Konteks interaksi dari pelaksana
ekonomi dalam perekonomian tertutup ini dapat dibedakan dalam dua kategori kegiatan
perekonomian. Pertama, menengok interaksi antara kedua pelaku perekonomian tertutup
dalam kondisi perekonomian subsistem. Kedua, perbedaan dari kondisi perekonomian ini,
memberikan sedikit perbedaan interaksi dalam perekonomian dua sektor tersebut. Dalam
perekonomian tertutup, terdapat rupa yang dikategorikan paling sederhana diantara interaksi
dua pelaku ekonomi tersebut, corak dari kegiatan perekonomian ini dapat dikatan dengan
subsistem.

2. Aliran dan Hubungan Antara Pendapatan dan Konsumsi


Aliran-aliran yang terdapat pada perekonomian ini adalah, sektor perbisnisan memakai faktor-
faktor untuk produksi yang dipunyai rumah tangga bisa berupa gaji, upah, sewa, bunga, dan
laba. Laba yang didapatkan oleh sektor rumah tangga paling banyak dipergunakan untuk
konsumsi, yaitu untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi oleh sektor perbisnisan atau
perusahaan. Pendapatan dari rumah tangga yang terdapat sisa tidak dipakai kegiatan konsumsi
atau jual beli, namun biasanya akan disimpan dalam perusahaan-perusahaan keuangan.
Pemilik perusahaan yang berkeinginan untuk melakukan investasi akan meminjam tabungan
rumah tangga yang diakumulasikan oleh perusahaan-perusahaan perbankan. Jika rumah
tangga memiliki gaji yang kecil biasanya mereka akan menggunakan uang simpanannya. Jika
rumah tangga mengalami penambahan di pendapatannya, maka akan besar kemungkinannya
kalau konsumsi pengeluarannya bertambah, biasanya pertambahan gaji lebih besar daripada
pertambahan pemakaian.
3. Pola dari Pengeluaran Rumah Tangga
Walaupun setiap rumah tangga tidak memiliki alur yang persis bagaimana mereka
menggunakan hasil jerih payahnya (gaji), namun setiap rumah tangga memiliki suatu alur
umum. Alur umumnya biasanya adalah bahwa jika keluarga miskin biasanya akan
menggunakaan gajinya untuk membelanjakan keperluan yang pokok. Namun, hal ini akan
berlaku sebaliknya pada keluarga yang memiliki pendapatan yang besar, mereka akan
memakai pendapatannya untuk membelanjakan keperluar sekundernya biasanya untuk
pakaian. Pada umumnya proporsi penambahan untuk pengeluaran yang digunakan sebagai
keperluan sekunder dan tersier akan bertambah melampaui batas pertambahan dari gaji atau
pendapatan. Tabungan atau penyimapanan seseorang akan semakin cepat bertambahnya
sejalan dengan semakin bertambahnya gaji sesorang.

4. Pengertian dari Investasi


Investasi merupakan setiap pengeluaran yang dikerjakan oleh dunia bisnis untuk membeli
barang yang jangka simpannya lama, yang kemudian barang tersebut digunakan untuk
peralatan meningkatkan produksi. Investasi dapat diibaratkan dengan “mengorbankan”
setengah pemakaian untuk saat ini, namun befungsi untuk menambah konsumsi di masa yang
akan datang. Investasi sendiri biasa disebut juga dengan menempatkan modal atau
pembentukan modal yang dapat berupa sebuah aset berharga, uang ke dalam suatu lembaga
atau pihak tertentu. Investasi juga dapat diistilahkan dengan pengeluaran untuk penanaman
modal atau perusahaan yang bertujuan untuk membeli barang modal dan perlengkapan
produksi untuk menambah kemampuan produksi. Terdapat penentu-penentu dalam tingkat
investasi, yaitu tingkat profit yang diramalkan untuk diperoleh, suku bunga, ramalan tentang
kondisi perekonomian di masa depan, perubahan dan tingkat pendapatan nasional.

5. Faktor Penentu dalam Tingkat Kegiatan Perekonomian


Setelah diberikan faktor-faktor dan konsumsi rumah tangga dan investasi untuk perusahaan,
dapat dijelaskan tentang arti dari rancangan tingkat kegiatan perekonomi negara atau
keseimbangan perekonomian negara. Dijelaskan juga tentang proses untuk menentukan
tingkat kegiatan perekonomian dan pendapatan nasional dalam sebuah sistem perekonomian
yang hanya terdiri dari dua sektor. Investasi dalam lingkup makro ekonomi merupakan
investasi secara nyata, yang mana setiap penambahan dari barang modal yang memiliki
ketahanan lama. Sedangkaran untuk financial investment merupakan perubahan dari satu rupa
aset finansial ke jenis aset finansial lainnya. Misalnya, seseorang ingin membelanjakan
tabungannya untuk membeli saham, maka bisa disebut dia sedang melakukan kegiatan
investasi finansial atau mengalihkan aset finansialnya dari tabungan ke saham.

6. Teori Konsumsi
Konsumsi memiliki pengertian dalam ilmu ekonomika merupakan kegiatan untuk
menghabiskan nilai guna untuk suatu barang atau jasa dalam sebuah periode tertentu. Kita
semua mengetahui bahwa konsumsi secara keseluruhan dan juga konsumsi untuk kategori
barang dan jasa tertentu, konsumsi juga akan meningkat seiring dengan meningkatnya
pendapatan. Hubungan antara konsumsi dengan pendapatan merupakan hal paling penting
untuk model ekonomi dalam Teori Pendapatan Keynes. Keynes mengenali bahwa terdapat
banyak faktor yang mempengaruhi konsumsi, diantaranya kekayaan dan suku bunga,
memiliki tingkat yang krusial dalam menentukan tingkat konsumsi dalam perekonomian.
Fungsi konsumsi untuk jagka lama merupakan besarnya kuantitas konsumsi yang dilakukan
oleh masyarakat dengan besarnya pendapatan masyarakat. Keynes menyebutkan dalam The
General Theory of Employment, Interest and, Money, jumlah pendapatan sekarang
memainkan peran sebagai hukum psikologis mendasar. Hukum psikologis ini menjadikan hak
untuk bergantung dengan sangat besar terhadap tingkat kepercayaan dari pengetahuan kita
sebagai manusia dan detail dari pengalaman.

Keynes menyebutkan bahwa terdapat dua hal penting dalam quotes-nya. Pertama adalah jika
kita mendapati bahwa pendapatan kita mengalami peningkatan, kita akan melakukan
pengeluaran lebih banyak daripada yang kita lakukan sebelumnya. Tetapi, Keynes juga
mengatakan tentang seberapa banyak kita akan menghabiskan pendapatan kita. Keynes
menyebutkan dalam data yang dia dapat selama pengamatan dan pemahaman tentang orang-
orang bahwa tingkat penambahan konsumsi akan sangat sedikit dibandingkan dengan
penambahan penuh pendapatan. Pengamatan sederhana dari Keynes ini sangat berperan
penting dalam membantu kita memahami tentang agregat ekonomi. Rata-rata konsumsi
merupakan perbandingan antara jumlah konsumsi terhadap pendapatan. Kecenderungan
dalam tambahan mengkonsumsi merupakan jumlah perubahan konsumsi dari akibat
berubahnya tingkat pendapatan.

7. Pelopor dari Teori Konsumsi


1. John Maynard Keynes
John M. Keynes merupakan seorang ahli ekonomi berkebangsaan Inggris, dalam teorinya
Keynes mengemukakan dua teori penting. Teori tersebut adalah pengeluaran konsumsi
bergantung pada besarnya pendapatan dan pengeluaran konsumsi tidak memiliki
hubungan dengan pendapatan. Teori pengeluaran konsumsi bergantung pada besarnya
pendapatan merupakan yang menyebutkan bahwa konsumsi memiliki kecenderungan
lebih kecil dari pendapatannya. Seseorang dapat melakukan tambahan konsumsi dalam
kuantitas yang besar jika pendapatannya besar juga, teori Keynes ini bisa dikatakan
berbeda dengan ekonomi teori ekonomi klasik. Teori klasik hanya mengkaji tentang kasus
pekerja penuh sedangkan teori Keynes mengkaji tentang sistem ekonomi secara
keseluruhannya baik ekonomi individu, perindustrian, perusahaan, maupun pemerintahan.
Karena alasan inilah teori Keynes dibliang dengan the General Theory karena berlaku
secara keseluruhan. Keynes juga mengatakan bahwa ada konsumsi yang tetap dipenuhi
seperti kebutuhan primer, dan kebutuhan ini dapat disebut dengan konsumsi otonomus
yang tetap dan wajib dipenuhi.
Keynes juga meyatakan pengeluaran konsumsi tidak ada hubungannya dengan
pendapatan, Keynes mengemukakan bahwa pengeluaran konsumsi tidak memiliki
hubungan yang harmonis dengan pendapatannya. Keynes memiliki prinsip effective
demand atau permintaan efektif. Prinsip permintaan efektif ini merupakan pendapatan
nyata meningkat, maka konsumsi juga akan meningkat tetapi lebih kecil dari peningkatan
pendapatannya. Pendapatannya dapat meningkat dikarenakan, jika seseorang dapat
memenuhi keperluan otonomus, sehingga bisa melakukan penambahan konsumsinya di
luar kebutuhan pokoknya. Milton Friedman dalam dalam bukuya mengatakan bahwa
Keynes meyakini aturan psikologis yang mendasar dari masyarakat modern adalah ketika
income riil bertambah, tidak akan meningkatkan konsumsinya. Ketika pendapatan
meningkat, jumlah pendapatan yang akan disimpan juga akan meningkat atau bahkan
lebih besar dari sebelumnya, sehingga konsumsi rata-ratanya cenderung akan turun.
2. Milton Friedman
Teori konsumsi yang dikemukakan Milton Friedman terkenal dengan teori konsumsi
Hipotesis Pendapatan Permanen. Dalam pengertian yang lebih sederhana yang dimaksud
dengan pendapatan permanen merupakan pendapatan jangka panjang atau rata-rata
pendapatan. Maksud dari konsumsi berdasarkan pendapatan permanen merupakan
konsumsi yang relatif tetap yang dapat dipertahankan sepanjang perjalanan hidup.
Friedman berpandangan bahwa pendapatan (Y ) adalah pendapatan permanen (YP ) dan
pendapatan transitoris (YT ), maka Y =YP+ YT . Pendapatan transitoris merupakan
pendapatan yang tidak tetap dan jumlahnya tidak mungkin dipastikan pada masa yang
akan datang. Teori konsumsi didasari dengan pendapatan permanen ini sudah sangat lama
dilaksanakan oleh masyarakat luas yaitu masyarakat tidak selalu berlebihan dalam
menggunakan pendapatannya. Periodenya pun selama gaji atau pendapatan berikutnya
kembali sampai ke pelaku konsumen, misalnya konsumsi selama 1 minggu disesuaikan
dengan pendapatan rata-rata selama 1 minggu. Untuk pendapatan rata-rata selama 1 bulan
akan menyesuaikan kegiatan konsumsi selama 1 bulan, begitu juga seterusnya.
3. Franco Madogliani
Teori yang dikemukakan oleh Franco Madogliani adalah hipotesa siklus hidup,
mengemukakan bahwa bentuk dari pengeluaran untuk konsumsi masyarakat didasarkan
dengan pola penerimaan dan pengeluaran. Pola pengeluaran dan penerimaan ini berkaitan
dengan kegiatan konsumsi seseorang pada keseluruhannya yang dipengaruhi oleh waktu
dalam siklus masa hidupnya. Hal ini karena ada kecenderungan dari orang-orang
mendapatkan penghasilan yang minimum ketika usia muda, dan mendapatkan penghasilan
yang tinggi ketika usia mulai beranjak menengah. Maka dari itu rasio dalam
penyimpanannya akan mengalami masa naik turun yang sejalur dengan bertambahnya
umur mereka, yaitu ketika usia muda mempunyai tabungan yang negatif. Ketika umur
sudah beranjak menengah maka akan melakukan kegiatan menabung dan membayar
pinjaman yang telah dilakukan pada usia muda. Setelah masa muda dilewati, ketika
seseorang mulai beranjak tua akan memakai hasil simpanan yang dilakukan pada masa
mudanya.
4. James Dusenberry
Teori yang dikemukakan oleh James Dusenberry adalah dalam masyarakat yang
melakukan pengeluaran konsumsi ditentukan, terutama ditentukan dari tingginya gaji
tertinggi yang pernah didapatnya. Ketika pendapatan mengalami penurunan, maka
konsumen tidak akan banyak mengurangi kegiatan untuk pengeluaran konsumsi. Ketika
tingkat konsumsi sedang tinggi-tingginya maka akan dilakukan upaya mempertahankan
tingkat konsumsinya maka dilakukan mengurangi sebagian banyak sisa tabungannya.
Namun, ketika pendapatan mengalami kenaikan maka kegiatan konsumsinya juga akan
mengalami kenaikan juga, namun kenaikannya tidak yang sangat signifikan. Pada kasus
ini akan terus dijumpai hingga tingkat pendapatan tertinggi telah tercapai kembali. Ketika
puncak dari pendapatannya sudah dilewati, maka sesudahnya akan ada tambahan
pendapatan akan banyak mengalami bertambahnya rasio pengeluaran untuk konsumsi.
Namun di sisi lain bertambahnya tabungan tidak terlalu cepat.

8. Teori Tabungan
Dalam teori tabungan biasanya dideskripsikan bagaiman tabungan berkaitan erat dengan
pendapatan. Ahli ekonom telah memberikan gambaran umum bahwa orang-orang membuat
pilihan untuk tabungannya secara rasional, sama seperti dengan membuat keputusan tentang
pilihan lainnya. Keputusan untuk menabung melibatkan pemikiran tentang ramalan konsumsi
masa kini dan pada masa yang akan datang. Pada pengamatan pada kegiatan perekonomian
telah menggaris bawahi peran psikologis yang bias dalam melakukan menabung dan
mendemonstrasikan bahwa terdapat perubahan kecil dalam cara menabung. Tabungan sendiri
dalam ilmu ekonomika merupakan sejumlah pendapatan yang disimpan karena tidak habis
dipakai pada kegiatan konsumsi. Tingkat suku bunga sangat menentukan pada tabungan yang
berlaku hal ini dikemukakan pada teori Mazhab Klasik, sehingga tabungan terhadap suku
bunga akan sejalan. Jumlah pendapatan juga sangat menentukan banyaknya tabungan, berarti
secara tidak langsung ditentukan oleh tingkat kegiatan konsumsi. Jika suku bunga dan
pendapatan tinggi, maka jumlah tabungan akan tinggi.
Pada teori tabungan ini kita dituntut untuk menganalisa cara rumah tangga mengalokasikan
pendapatan tetap mereka terhadap banyaknya barang dan jasa yang dikonsumsi. Kita juga
ditunjukan bahwa pilihan yang dipilih oleh pelaku rumah tangga ditentukan pada tingkat
pendapatannya. Dengan batasan yang dikenakan oleh pasar, pelaku rumah tangga pasti akan
menentukan apakah akan bekerja dan seberapa kuat mereka bekerja untuk mendapatkan
pendapatan. Ketika pelaku rumah tangga memilih untuk menabung, hal ini dikatakan dengan
pendapatan pada saat ini digunakan untuk kebutuhan konsumsi finansial pada masa yang akan
datang. Kebutuhan konsumsi ini mungkin akan datang saat 5 tahun lagi, ketika digunakan
untuk membeli mobil; pada 10 tahun kemudian ketika menjual stock untuk membeli rumah.
Pada contohnya, sebagian orang tidak dapat membeli secara langsung sebuah kondominium
dari pendapatan dan tabungannya pada saat ini. Pasti akan banyak melakukan peminjaman
uang dan melakukan hipotek, ketika pelaku rumah tangga melakukan peminjaman, esesnsi
finansial dari pembelian sekarang dengan pendapatanpada masa depan.

Anda mungkin juga menyukai