Anda di halaman 1dari 6

7

E ISSN.26r4-606r
P.rssNJs2T-f295 VoLT No.4 Edisi Nopcmbcr 2019

INTEGRASI EKONOMI REGIONAL DALAM ASEAN FREE TRADE


AREA
Oleh:
Ardi Mnhrmmer Qedefi Abidin
Magister Kenotariatan,Fakultas Hukum Universitas Surabaya
Email. andiqadafi0579@gmail.com

Abstrrk
Association of South Eqst Asian Nation (ASEAN) merupakan organisasi regioral dikawasan Asia
Tenggara yang dibentuk sejak tahun 1967. DaLammenghadapi perkembanganglobalisasi, khususnya dalam
integrasiekonomi regional, ASEAN pada tahun 1992 membentukASEAN Free Trade Area (AF'[A) sebagai
salah satu tam€ng bagi negara-negaraASEAN sebelum terjun dalam perdaganganbebasdunia yang sebenamya
Namun trdak dapat dipungkiri, bahwa selain memiliki sisi positif, temyaat AFTA juga memberikan dampak
negatif bagi Negara-negaraanggotaASEAN. Jurnal ini menjelaskanmengenaipermasalahanIndonesi4 sebagai
NegaraanggotaASEAN dalam menghadapiAFTA

Kata Kunci ; AFTd lndonesia, ASEAN, Integrasi Ekonomr

I. PENDAHULUAN bukan anggota


Setiap Negara di dunia ini membutuhkan 2 Karvasan perdagangan bebas (free
negaralain untuk membantumemenuhikebutuhan tradearealadalah bentuk integrasi ekonomi
dalam negerinya Dalam memenuhikebutuhannya yang lebih tinggi dimana semua hambatan
ters€but, Negara-negara kemudian melakukan perdagangan baik tarif maupun non-tarif
hubungan dengan negara lain dalam berbagai diantara negara-negara anggota telah
bidang, salah satunya addah dalam bidang dihilangkansepenuhny4namun masing-masing
ekonomi, dimana hubungan ekonomi antara satu negara anggota tcrsebut masih berhak
Negara dengan Negara yang lain akan membentuk menentukan sendiri apakah tetap
suatu sistem ekonomi yang lebih besaryaitu sistem mempertahankan atau menghilangkan
ekonomi intemasional. Dalam sistem ekonomi hambatarrhambatan perdagangan yang
intemasional yang tens berkembangsesuaidengan diterapkan terhadap negara-negara diluar
perkembanganzaman sertratuntutan perkembangan anggota.
global saat ini, mulai murrcul suatu istilah baru 3. Persekutuan Pabean (customs unionl
yang dikenal dengan istilah integrasi ekonomi mewajibkan semua negaft! anggota trntuk tidak
regional hanya menghilangkan semua bentuk hambatan
Integrasi memiliki pengertian yang perdagangan diantara mereka, namun juga
berbeda disetiap Negara dalam waktu yang menyeragamkankebijakan perdag;angan mereka
berbeda-beda. Saat ini, integrasi ekonomi terhadapnegaraluar yang bukan anggota
intenasional menunjuk pada perkembangandalam 4. Pasarbersama(commonnurket)
tingkat kesejahteraan.(Miroslav N. Jovanovic, yaitu suatu bentuk integrasi dimana bukan
2006) Menurut Dominick Salvatore (1997:3211, hanya perdagangan barang saja yang
integrasiekonomi adalahsuatukebijakankomersial dibebaskarunamun arus faktor produksi seperti
yang secaradislaiminatif mengurangi atau bahkan tenaga kerja dan modal juga dibebaskan dari
menghapus hambatan-hambatan perdagangan semuahambatan.
hanya kepada para negara anggota kesepakatan. 5. Uni Ekonomi (economicwtion)
Dengan demikran integrasi regional berarti suatu yaitu dengan menyeragamkan kebijakan-
kebijakan komersial yang secara diskriminatif kebrjakan mon€ter dan fiskal dari masing-
mengurangi atau bahkan menghapus hambatan- masing negaraanggotayang beradadalam suatu
hambatan perdaganganhanya kepada para negara kawasan atau bagr negara-negara yang
anggotakesepakatandalam suatu kawasantertentu, melakukan kesepakatan.
misalnyasajadi kawasanAsia Tenggara(ASEAN). Tujuan yang paling mendasar dart
Secara teoritis Salvatore menguraikan integrasi ekonomi ini adalah untuk meningkatkan
integrasi ekonomi menjadi beberapa bentuk: volume perdagangan barang dan jasa,
(1997:3831 memngkatkan mobilitas kapital dan tenaga kerj4
1 Pengahran perdagangan Preferensial meningka&an produksi, meningkatkan efisienst
Qtreferential trade arrangements) produksi serta meningkatkan daya saing produk
Dibentuk oleh negara-negara yang sepakat yang dihasilkan. Pembentukan integrasi ekonomt
menurunkan hambatan-hambatanperdagangan pada akhimya akan menciptakan dampak
yal,lg berlangsung diantara mereka dan meningkatnya kesgahteraannegar.r-negaraanggota
membedakannya dengan neg:ua-negara yang secara keseluruhan karena akan mengarah pada

Jurnol Eduatiott ond developnent Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal.162


E.ISSN.26l4-6061
P.ISSN.25274295 Vol.7 No.4 Edisi mber2019
F*t"*ue spesi*tltcsi prcd*st y:*ng di&sadean lsuaL K*ussl sn4;stsb ct*t&literat'rre leiro'7a yang
padakeuntungankomparauT.(t Arpr, 2005) bertrubungan dengan tema jurnal yang sedang
Dikawasan asia tenggara sendiri, negara-negara dibahas.
yang eqafory dde{s !SE-a.}I, +elehlnslah:}.tn
pembahasan untuk mulai menerapkan atau 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
memberlakukan integrasi ekonomi untuk Pembentukan AFTA
m*rrydkee bese;*la*rrur sla^syaraks bugr l&e .4ssr{ts$+# s/ sr*ft &s{ dstfl{t
n€gara-negara anggota ASEAN. Dimana Nstion yang disingkat menjadi ASEAN,
kesepakatan yang telah lama dibahas ini, pada merupakan organisasi regional dikawasan Asia
ah$rirr4ra wxlle&ifu- inr=egrasi ek{rp+rai dalsst Tr*ggere. ASETJ.{didtjkaa pda te4g*l E ag,'.tsttu
bentuk kawasanperdaganganbebas atauy'ee trqde 1967. ASEAN sebagaisebuahentitas pada tahun
area dlkawasanAsia Pasifik 1967dibentuk denganalasanpolitik dan keamanan
P*rtu dihdsbi bakrria" Fqls+isn di ha*ss* Asia Teuggwa- feElss@a Ftitlh
perdagangan regional yang tsrb€nhrk ternyda merupakan agenda utama ASEAN, sedangkan
sebagranbesar berasaldari pembentukanperjanjian kerjasama ekonomi hanya menjadi s€macam
prdagarqea Mss {*eE elde eilEa#Tn^}, iika "pelcr'4hsp":ztgtl1y;,-r*d"at;kkerjaprnApol$k
dibandingkan denganpersekutuanpabeanataujerus pada masa-masaawal itu. (Narongehai Akrasanee,
perjanjian perdaganganregional lainnya.Fenomena 2004:35). Narnun karena tuntutan dan
tn; &s{t}rS ol€h }4di* RtHglr*i dal.*m FtE$rd peaLernbargrn F.s;rlerr' ASES.I akhimya lebih
dengan "spagheui bowl", bahwa dunia ini tampak b€rfokus pada pertrmrbuhan ekonomi, hal ini
seperti sekumpulan rrcgara yang melakukan dikarenakan pesatnya perkembangan perdagangan
perdagugea befoasde4aa nrysz. loia dalsaa ss& ist€maliss*l ya*g sen€ktn beha+ ya$g
"mangkok". (CarolineL. Freund,2002:2). menyebabkan Negara-negara anggota ASEAN
Tujuan dari dibuatnya artikel ini, adalah yang pada umumnya masih merupakan Negara
twr& n*esr& m'qeaat selstt setu ktrltlk berLesbry q*Frs#ebdsra sep fu ns€f,stt$slsn
integrasi regional dikawasan Asia Tenggara yaitu trrtuk mulai memfokuskan dirinya pada bidang
ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan ekonomi a3;ar tidak tertinggal dan dapat
pereasalebanFry €idi didahuuya" t ed.dM- EErrysipcftm. diri ss.b€l"resa&siuanlz. hnas=bc.usr
Meter mengansumsikanbahwa integrasi ekonomi terjun dalam perdaganganbebasdunia.
dalam kawasan akan menghasilkan tiga manfaat Untuk itulah, padajanuari 1992,ASEAN
pce*- yr*rtru(Hedrs Esh#*Itl 1f}0X) ffiu$tttsk*rr !!d*h redre&ds 4SE-{H Flt* T**#
1 Menstimulir eksistensi dan ekspansi indusri Area (NTA) untuk membentuk suatu pasar
manufaktur denganbasisyang regional. tunggal yang berfungsi menampung seluruh hasil
2. Meaingke+hn :asn&!d perdaganga, yezg prodr*e Nryzra ASLA^N. baih bereng jasa
dapat diartikan pula sebagai perbaikan dasar ataupun investasi, dimana perdagangan dalam
tvkar (terms of trade) padakelompok tersobut. AFTA ini dilakukan dengan cara menurunkan atau
3 Ms.simbulks$ prsairyru ycss sersehi* reqhilargkru seg&h b€drrh tcrif B*.ebs$kse
intensif sehine;ga memungkinkan mtuk AFTA menrpakalr salah satu cara ASEAN untuk
menaikantingkatefi siensi. melindungi Negara-negara anggotanya dari
NEmrs plufu-. y-:ng dibsiltea 4eri pedags€* br-beuEegcrs=Y€gare di$.rBis" D*naura
integrasi ekonomi ini, tentu saja diikuti pula oleh dalam AFTA, walaupun disebut sebagai
permasalahan yang muncul karena adanya perdaganganbebas, negara-negaraanggota dalam
irte'-gra* ebagsgel itn sctdiri,. Tem*w @i ruetahs$akssr prec&F!€sn betss tffsebJe E64ih
negara-negaraberkernbangyang belum siap dalam diperbolehkan rmtuk morerapkan bea masuk
menghadapi tantangan era globalisasi, salalt sebesar l-5 o/o serta mengeluarkan kebijakan
satr:nyedalxr ***, it'J.Eglw,r.'dra4ueE*i- khen 'JrtrEh as,Ud'xgl id'cstri etet) hflraEg-
barang produksi dalam negerinya yang sensitif.
2. METODE PENELITIAN Dimana aktivitas perdagangan antar negara
Artiliel isl dis'*ln d+tryxn arcoggrmkaa dilghs$*haq! bet&s*.ara keryeg keruggrthn
metode yuridis-normatit yaitu menggunakan komparatif (comparative advantage), (Robert
pendekatan yang melihat hukum sebegai doktrin O'Brien & Mare Williams), yang memungkinkan
efau ssFers€kt Fs.sscn y.*lg kscfst -lplrtrdve Eeqcp Eegctrs .sit'Jh tdibal rae.:fsFr.}ll. tid!*
(law in book), dengan melalui pendekacan memiliki keunggulan mutlak (absolute advantage)
konseptual(concepttnl approach) yaitu pendekatan dalambidangapapun.
y'*ng 4ikt'*k*n dsegac. Etelitr* prepe pala Bcrsssk}*rAFTA
sarjana yang terdapat di dalam bcrbagai literatur AFTA mulai diberlakukan pada awal
sebagai landasan pendukung. (Peter Marzuki, tahun 2015, dimana Negara-negara anggota
2005:138) 4sEill drt'sffi rsf.J* dsFct st€qlg:rs€grfisift$rt
Data yang diperoleh dalam jumal ini ekonomi nasionalnya menuju sistem perdagangan
didapat dengan melalui studi kepustakaan atau bebas.PemberlakuanAFTA dengan tujuan untuk
strdi tjter#;tr d'-4nn bets'Jatb€r p'eda tldiu, EEengFE@L*Et p.erekcmrsw. Itsgztr&'EgEr*

W M#rpeEC dei4ncft lactih*t Pend{di-LmTatusr* Selataa Ifal.163


E.rssN.2614-606r
P.ISSN.252?=4295 VoLT No.4 Edisi Nopcmher 2019
nngg$ta ASEAN yang masih lemalL tidsk tertrF*s \rrtuk diprsduksi sendiri. H*l ini Fln FE* mlar*e
dari permasalahanyang timbul dalam penerapan dengan ungkapan J.S Mill dalam teorr
AFTA itu sendiri yaitu bahwa dengan adanya comparativeadvantage yang menyatakan bahwa
pa,rdsgar.gan betras yang dih*r*pk*rr d-qpat ser.icpnegsrc akan nnengf*:sp+rstst$ bsrang y*rrg
memberikan dampak positif, padakenyataannya memiliki comparativeadvantagedan mengimpor
juga menimbulkan dampak negative. Dampak barang yang memiliki comparativedisadtantage
mgatrr.'e f'a$S paturg dirasahanyaltu dalsrrr hsl Ca*prmriret{isc*d*ent*ge berarti slet$ bars{rg
persalngantenaga kerja, dimana tenaga kerja dari yang dihasilkan akan lebih murah dengan
suatu Negara bukan hanya harus bersaing dengan melakukan impor, dan akan memakan biaya yang
se$ar{ratenage kerja d*l*m rrepri, $as*rn hnrustsh besar spabrls diprod*ksi ss.rdiri, Ltengr*ksp+r
luga bersaingdengantenagakerja dari Negaralain produk-produk pertanian merupakan salah satu
Padahal dalam praktiknya sebagai negara comparative a&antage dikarenakan sesuai dengan
trerkealbang banyak ternga k€rja d*lam rcgeri d*ri ihlinn, d*r*tX dan sebcgran be.sar wesyarak*t
negara-negaradi ASEAN yang tidak memiliki Indonesiamasih menggantung:kanhidupnya dengan
keterampilan atau kemampuan khususserta carabertani.(Nopirin, 1999:Il).
pea.didik*ny*rg l.e1,ak. Dengafr adslnysperd*ganganbe-bas,$reha
Hal ini menyebabkan tenaga kerja yang penyedia barang dan jasa dari negara lain akan
tidak berpendidikan atau tidak memiliki melihat peluang untuk menyediakanbarang dan
ke-m*rnpuan kh*srs aksE tsrsingkir bersarnns,D 3asa ynng dibr*$hk*n sleh lrda&e-sie den pada
denganterbukanya lapangan peksrjaan di Negara- praktiknya agar bisa bersaing dengan penyedia
negara anggota ASEAN bagi pekerja-pekerja dan barangdan jasa dalam negeri sendiri, maka mereka
Negem anggp'ta ASEAN lainaya K*rem pad* ysng p*da dssarnyamemiliki b*r*ng dao jasa yang
dasarnyapengusahaatau pemberi kerja akan lebih banyak dan mudah untuk dihasilkan akan
memilih pekerja yang berpendidikan atau memberikan harga yang lebih mudah utnuk
btrkemeslpuen kbus* dibardingkan pekerja y-ary d$a$gksu aleh masyara,katetsu derrysn kata lsitr
tidak berpendidikan dan tidak memiliki lebih murah dibandingkan denpn harga yang
kemampuan khusus. Selain itu, pemasalahan dib€rikan oleh penyedia barang dan jasa dalam
leinnya ysitu dalsm hel persarnggnunhrk men*rik negsri. Hsl ini disfitu sisi .munghu me,mtterikan
penanaman modal atau investor asing untuk keuntungan kepada konsumen (masyarakat luas)
menanankanmodalnyapun meqjadi semakinberat. yang bisa memperoleh barang dan jasa yang
l{eL iE! drk$E€sskarsenrtr&uegsfa membmtnkukan dibntuhhan dengnrr mudah dan dang*n tlargs yans
pengaturan yang sama, sehingga bagi negara- te4angkau Namun disisi lairg hal ini menyebabkan
negara yang dulunya menarik investor dengan penyedia barang dan jasa dalam negeri menjadi
nt*berikan satu pernlamranysry khusrs t*e*jadi tidsk depat ber*a*g.
lebihsulit dalammenarikinvestorasing. Dengan tidak dapat bersaingnyaprodusen
Permasalahanyang timbul dengan adanya atau penyedia jasa dalam negri, maka hal ini
pembe'rt*hnn ir*egrasi ekoromi dst&m bent$k xmnimbulkan utetu Fe$Es$elstwr banr ysitu seet
AFTA bagr n€gara-n€gara anggota ASEAN, produsen dalam negeri tidak dapat bersaing dan
terutama dirasakan oleh indonesia, yaitu karena akhirnya harus tutup, maka para pekerja yang
ildanesia sebagpl salsh mtu Nepra t*dfurys merailiki peke4*an dan Perg5gsr'1shs1'$fi
anggotaASEAN yang dapat dikatakanbelum siap kehilangan pekeqaannya dan sumber
dalam menghadapi AFTA tersebut, hal ini penghasilannyatersebul sehingga akan semakin
m*lytbablian perekomraian di ludorlEsia bany4$, F€ng*ngS$res dsn d*ngru dcu*ikiqr
mengalami dampak yang bumk. Kerugian lain kesejahteram masyarakat tidak akan tercapai, hal
adalah adanya kemungkinan hilangnya pekerjaan ini secara otomatis akan menimbulkan kerugian
dat potensi meqiadi pasar bagi {regsrs ysng tidsk bagi perekoomahn aasicfial.
mampu bersaing Dimana tenaga kerja dan hasil Dikutip dari kompasianacom terdapat 5
produksidari Negaralain yang beradadalam suatu permasalahan pokok yang menjadi kendala
ksraasetlcksn E6sfuhdeug'*xtbeE$h&taIr yang tebih irtrffisra delsm uengMapi AFTA.2Dt5, yaitu:
ringan. Hal ini berpotensi menimbulkan 1. Belum terwujudnya Sumber Daya Manusra
penganggurandi dalam negeri karena tenaga kerja YangUnggul;
dalara tegsri 1"**g kel*h te{sai{€ deagaa tenaga 2. t{ilangnya E-k+mmi F'-a Sakyat
kerja dari negara lain dan ketergantungan akan Dimana dalam menghadapi AFTA, pemerintah
produk impor yang lebih murah dan efisien, harusmemastikanbahwaUs$a MenegahKecil
dibandlegkm &ngan prduk ,lnlam regrqi itu {UKM} di tudnettsia unsmp} bertah*n dalspn
sendiri, sehinggahal ini secaraperlahanakan mulai menghadapi persaingan dalam pasar bebas
membunuhprodusen-produsen dalamnegeri. tersebut Karena bila tidak, maka perekonomian
Kita dapat rnnlibat bahrua lydone-sia {ndoaesia bisa banc'.u dwt k+sejaht*r*m
mengekspor barang yan1 memiliki masyarakattidak akantercapai;
comparativeadvantage yaitu ekspor dalam bidang 3 SemakinTergerusnyaNilai sosial;
pe.rhuiaa dm banArbarang yaxg sulit 4 Kearifan Lokal yarg SernskinTerlupoL*q

HaL164
E.ISSN.26r4-6061
P.ISSN.25274295 Vol.7 No.4 Edisi Nopember2019
5 Folitik y'urg tidah $Ettil se.hingp produsen harus b*Bar-benar siap dan
Dikutip dari News.detik.com, menurut mampu dalam menghadapl perdagangan bebas,
Guru Besar Hukum Perdagangan Internasional walau masihdalam skalareeional.
Fi*,a.ttse +{ukr!r$ Universibs Indenesiq
Hikmahanto Juana, AFTA yang seharusnya 4. KESIMPULAN
menguntungkan dan di intensifkan oleh Negara- Bahwa Negara-negaraASEAN yang pada
&".g*ra *{S,EAN *gar terjadi peningketan umunle merupnkan NeErua berke.mbang rnasih
perdaganganantara Negara ASEAN (Intra ASEAN belum siap dalam menghadapi perdaganganbebas
Trade), malah terjadi scbaliknya. Bahwa yang dunia. Dimana hal ini membuat dibentuknya
dur'.t'.rngkaa dsri *dsnys AFTA. 'ini ed*le.h ASEAII Free Trede Arr.a (.aFTA) sebaga;.sarnnn
perusahaanyang asal negaranyabukan merupakan bagi negara-negaradikawasanAsia Tenggarauntuk
anggotaASEAN. Dimana perusahaandari Negara dapat mengimplementasikanperdaganganbebas
luar A-qEAN yang rnergambit lreuntungpn dari yang masih dibatasi der,ei keuntwgon Eleg3r$-
adanyakebrjakan bea masuk yang murah. n€gara anggota" sebelum sepenuhnyaterjun dalam
Mari Elka Pangestu menyebutkan paling perdagangan bebas dunia. Namun dalam
ti.dak eds 3 kitik y$r.g dislarnatftan pada perkernbangaanye., teffeystaNegnr+-rr,eg$rae.n,ggo.ta
pelaksanaan AFTA saatini, yaitu masatransisidari ASEAN sendirijuga belum siap dalammenghadapi
penandatanganan kesepakatan AFTA (Januari AFTA, salahsatunyayaitu Indonesia
1992) satnpai berlslnr eftHiftrya kesepak*t*n Hikmalnnto Jnumna !&enqatat ads
tersebut (l Januari 2002) dinilai terlalu lama, beberapa tantangan yang harus diatasi Indonesia
sehinega menyebabkan hilangnya banyak dalam menghadapi AFTA ini, dimanaapabila
keser4atan^y*ng bisa diperoteh bile kesepekatan berhs$il hal ini ak*n r&err*reriksn manfeat sp,t'.rk
itu diberlakukan lebih cepat. Kenyataanny4 kepentingannasional,yaitu Indonesia harus mampu
masyarakatEropa yang memulai kesepakatanUni memposisikan para pelaku usaha dari negEua-
Eropeqys pad* utakt* yang hampu bersamaan negua A$EAJtt lainnya seiaiar de*gan prelab.l
dengan lahnnya AFTA. saat ini malah telah usatra lokal, kemudial Indonesia harus mampu
berhasil membuat mata uang bersama Eropa. berpikir dan bertindak tidak lagi dalam konteks dan
Sebslikp.ya ASEAN, bam pade tstlun 2002 ini *ale lskal (domestik) narrrtirnsudahde.ls$ hsr*eF.:
mulai melaksanakanIiberalisasiperdaganganyang dan skala regional ASEAN, disamping itu
sebenarnyatelah disepakatisejak lam4 kemudian Indonesiaharus mampu mendorongpelaku usaha
AFT-A.dinilai terlalu memfehuakandiri pada upaye dome*ik untuk lehih kompe$itif agar meueb tidek
penghapusan hambatan tarif dan melupakan hanya menjadi p€nonton tetapi juga ikut bermain
hambatan rx)n tarif. Padahal, kelancaran dan mendapatkan kemanfaatan dari kesepakatan
perdegar',ge;n rneat$* liberelisssi yang AFTA ini, selcnjutnya tndu{resia harus r'.ampu
sesungguhnya juga sangat dipengaruhi oleh menekanpraktek ekonomi biaya tinggi dan tidak
berkurangnya hambatan non tarif selanjutnya sehat lainnya, seperti praktek monopoli, korupsi,
hrxangrrya keberadasn p$sat infornnsi yang F$r4r*an liar dan sebsginys, yang selorna ini
diperlukan baik umuk menyampaikan informasi memfrig menghambat kemajuan ekonomr
kepada pihak swasta malpun menerima masukan Indonesi4 dan harus dapaf mentransformasikanapa
dari nner€ksberkcit*n de'aganpelaksaoann.$.FTA ye,frg tel.ah disep,akati delsfir AFTA. t+.r$ebrlthe
ini. Hal ini penting karena pemain utama dalam dalamprodul</kebijakanhukum nasional.
kegiatan ekonomi melalui skema AFTA ini Dalam konteks kebijakan secara luas,
:eetngg.lhny'a adelah par* pelaku ekonomi se**or S;ornsurnar Dsm dan Riswanr0i(1996:122-124),
swasta. menyebutkan paling tidak ada 5 hal pokok yang
Rifana Emi (2003:15) dalam tulisannya harus dilalcukan Indonesia dalam menghadapi
{rlcayctekafi bah.q€ peErbcrlskuafi AFTA ini AFTA ini, egar di satu sisi d*pat rnr.tld+rong
tentmya akan membawa dampak bagi pelaku peningkatan kegiatan perdaganpn intra-ASEAN
ekonomi di setiap negara anggota. Dampak itu sebagaimana yang dicita-citakandari pembentukan
tre.t*i&t rrsgstif bagi prodruen (p.lahr'r ehanomr) AFTA tnL nsmu$ di sisi lein lup depet
yang tidak (belum) efisien, yang selama ini selalu mengoptimalkan pemanfratan AFTA bagi
berlindung di balik proteksi domestic, rurmun pengembanganekonomi nasional. Lima hal pokok
bersi&t Fssitif ,b*gi prod.us+n{pelat*r ekoncmi} terse.b,st
adaleh:
yang zudah efisien, karena dengan pemberlakuan l. Memantapkan organisasi pelaksana AFTA
AFTA tersebutpasar yang terbuka menjadi lebih yang adapadalevelnasional.
letrar. 2. Meningkathan pranrcai dan perwtraei Fasar
Namum sepertiyang diketahui bahwa bagi ke negara-negaraAsEANlainnya.
negara berkembang seperti indonesi4 produsen- 3 Meningkatkan efisiensi dan produktifitas
pred';sen y*ng le,bih ba,'ryak1'eitu pmdrsen y ng peleh.rekonomi dalemneged.
belumefisien ataubelum siapdan selalubcrlindung 4 Meningkatkankualitassumberdaya manusia
dibalik proteksi domestic sedangkan didalam nasional.
AFT{ prstcksr dsnxsrie. ihl tidsh nk* nadq

lurd W*sqi'm ara dat@ry tmtibrtPsdidikan Tapanuli Selatan Hal.l-65


E.rssN.26r4-606r
P.rssN.2527429s Vol.7 No.4 Edisi Nopcmbcr 2019
5 Dan u,,elshulmn upsys usttub melirdungi pelaksanmn AFTA temyatis banysk neg$a yBag
rndustrikecil nasional. masih belum siap dan merasa kesulitan dengan
Dengan demikiaq sebenamya n€gara- adanya AFTA ini. Hal ini tentunya menimbulkan
'oegnra
ASEAN, g$tsma lnfulesis, yang di+asa lueprih*tinan ssfis seAmatsnya 'rf{€tridi s,rrttu
belum siap dan mampu dalam menghadapi tamparanbagi negara-negaraASEAN untuk lebih
perdaganganbebas duni4 diberikan waktu untuk serius dalam menanggapi masalah perdagangan
terlebih datulu rnempersiapkan dirinya &ngm bebas. Hal ini dihsrenahan perdagangan beba*
berlatih menghadapi perdagangan bebas yang merupakan suahr hal yang tidak dapat dihindari
masih terbatas dalam lingkup regional Asia oleh n€gara manapun, sehingga yang dapat
Teagara serta ur$* @t meai*gkalhn hrdite+ dilahtut tnny.ehh me.ng*1ur vabu snbil
sumberdaya manusianyaagar tidak kalah bersaing mempersiapkan diri untuk menghadapr
dengan negara tain, baik dengan sesamanegara perdagangan bebas yang sesungguhnya seperti
ditavrmmn Asis Tenggua InBWTxl dengm negsra ynnB *dsng dilshNk$ negua-rlegar$ A$EAll
di luar kawasanAsla Tenggara. melalui AFTA.
Namun disisi lain, tidak dapat dipungkiri Untuk itulah diharapkan aE;N semuur
bdr'fia AFTA iry memitiki uu negui{ digrtrrg sogtra ASEiJ.I lebih serfu$'dalan rrlengl@r
penyelenggaraanAFTA ini dapat menimbulkan AFTA ss[egai suatu proses pendewasaandiri
kerugianbagi beberapanegaraASEAN yang belum sebelumterjun padadunia perdagangan bebasyang
sisp, tGn*srna rtegara.Begsreyang klu$r siap dari sebenmya.Sslain itu" ddam metakmrnk*n AFTA,
segi sumber daya manusia.Sehinggadikhawatirkan tlr,gala-regua di ASEAN diharapkan dapat
dapat memunculkan suatu permasalahanekonomi mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin dan
laianryadi kermssr ASEAN ffidiri, misalaya s4ja mem$oLuskasdki r$rJk sding rnembae*u dalm
karena perdaganganbebas, maka semua negara di hal menghadapiberbagai persoalanyang timbul
ASEAN terbuka untuk menerima barang maupun dari adanyapraktik perdaganganbebasdi ASEAN,
jess dari s€$&rrnnegara ar€gota ASEAII lairmya, sarta menyempkandan Erulai mempraktiha segala
padahal bila dilihat dari negua itu sendin, nilai-nilai yang baik yang diperoleh dari adanya
kepentingan nasional negra itu sendiri belum pelaksanaanAFTA untrk dapat diterapkan dalam
terpearhr, cootshays sqa ma$ih bnayek un*rga kehidupaa dan hroegara s€hel$m
negaranya yang belum memiliki pekerjaan akhirnyamasuk kedalam perdagangan bebas
sehingga pendapatanperkapita negara itu masih sebenarnyadikemudianhari.
s&Bgst rerudah ysng tentuBya rnempengaruhi Sehinggl dihampkart sa*t menghadapi
perekonomiannasiornlnya. psrdagangan bebas yang sesungguhnya, negraa-
Dan justru deng;an kehadiran AFTA negr&r anggota ASEAN tidak akan terlalu
.{sgara
ters€bt4 "di$sksf," r*ntuk secars sukarcla merqgalami banyak kesdihn" kcr€nc telsh
membukadirinya dan menerimabarang sertajasa mempersiapkandiri dengan sebaik mungkin serta
dari negara lain sesama anggota ASEAN untuk memiliki bekal ilmu yang tepat untuk menghadapi
rnazuk he negiuanya dan bersaing dengan barang pnrdagu4an bebas dunia y*ng lebih rumit
ataupun jasa dari negaranya yang masih belum dibandingkan perdagangan bebas dalam lingkup
mampu. Hd ini t€ntu saja akan membu,atbarang regional Asia Tenggara.
ataujasa dui.negu.a terseb* kd$ bersaing
Negara-negara ASEAN hendaknya 5. DAFTAR PUSTAKA
memandangAFTA sebagai salah satu sarana bagi Akrasanee,Narongchai 2004.'ASEAN in The Past
me.rek*unt$k depat melatih diri dalarn menghadapi Ihirry-Ihree f*drrs: fu'$sdnls fa,
era perdaganganbebasdalam lingkup yang kecil, Economic Co- operation", dalqm
sebelum akhirnya menghadapi perdaganganbebas ReinventingASEAN, ed. Simon S.C. Tay,
dru*a yang settenrruya Sekin lihJ, dalssr Jesnir f.Eslfitri$/sd ilt d II$di
meng:hadapi AFTA, Nega.ra-negara ASEAN, Soesastro.lnstituteof Southeast Asian
khususnya Indonesi4 diharapkan tidak Studies.Singapore.
nemardangreme.h A,FT{ karenn berad* d*lam Darq Sjsmswrnardan Risumrdi. 1996.K+ry'**rnxl
lingkup perdagangan yang terbatas yaitu hanya ASEAN: Laur Belalang,
dalamkawasanregional Asia Tenggarasaja. Perkcmbangan,dan Masa Depan.Ghalia
Fernber*skan AFTA pada damrnya hdonesia. Iskffia.
memang ditujukan untukmemberikan keuntungan Erni, Rifana. 20A3.Strategi Menyongsong Era
kepadanegara-negaraASEAN yang dirasa belum PerdaganganBebasASEAN
srap drut rt*mpu untirli lar4$rng Eenghsdspi Frewd, Csroline L. 2000. 'Sghets
perdaganganbebas yang sebenamyaserta bersaing Regionalism," ("Malalah") dalam
dengan berb'gai negara maju di dunia, karena Intermational Finance Discussion
itrdeh baryRk at'Jrsn didslss! AFTA. yeag nasih ,Frysys, -|d.s,680. Interrratigrtal Fiuam.r
memberikan kelonggaran kepada negara-negara Division of the Federal ReserveBoard.
ASEAN. Namun dalam pelaksaanaannyasaj4 FederalReserveSystem.Washington.
de"ng*a segale kemudahan yeng diberitnn dalru:a

Irynd- neMin @xl @ lnsf,itntPenrlidilren Tapang]i Se}aren HsL166


E.ISSN,S!4{06r
P.ISNJS2?-fZDS Vol.7No4 Edisi
Hclxrturl Har*ha- ?,0$?-ebssmt Lrle+:uererd doa
Glofolissi EhornDti-Crhalia Indorrcsia.
Jal€da
Jovmovb, Mir€sbv bt- 2ffi -TlreEewwtti+* ef
Intemational Integration. Edward Elgar
Publishing.Massachusetts.
Juwana, Hikmatranto. AFTA Dalam Kontelu
Ilalewt EWsi Inernuioml.
Lapipi. 2$0SAnalisis Efek lwegrasi Elonomi
ASEAN dan tfanfaanya Bagr
fffiegrsg.F l#gdr+f.#Ssae l.S5r#V_
Fakultas Ekonomi, Universitas
Indonesia.
Idim:ki, Pata}.3005,Pmelitiirn lft*um, Ediigi
Revisi. PrenadaMedia Group.Jakarta.
NapitupulqRodamc . 27 Mei 20 I 8. Menghadapi
AFTA 2015: SegeraSelesaikan5
l#drPckrft.im:!
https://www. kompasiana.com/rodamemn
/menghadapi-afta-20I S-segera-
selesaikan-S-masalah pokok-
ini_55) ft'1tu3331 l 29!U0b65a85 disltses
padia27 Mei 2018 pukul 15.00WIB.
Nopirin. l999.Ekonomi Intermasional Edisi ketiga.
BPFE Yo$tsks"
Pangestu, Mari E..ASEAN Free Trade Area
(AFTA): An Indonesian Perspective.
R€dahsi Et*ilr.crrn 27 Msi 2018. Hilwralmrts:
Keberadaan AFTA Merugikan
Indonesia.
frUpnllne,*+"d$iL.sffi /beritil/ I ?8067?lhi
kmahanto-keberadaan-afta-merugikan-
indonesia diakses pada 27 mei 2018
ptLr* r?.3OWIB,
Salvatore,Dominick( I 997). International
Economics.Prentice Hall- Gale. New
Icr*v.

fuI'M*m.d@. tnstirtrr Pendidikm Tapanulisehan tr*L67

Anda mungkin juga menyukai