E ISSN.26r4-606r
P.rssNJs2T-f295 VoLT No.4 Edisi Nopcmbcr 2019
Abstrrk
Association of South Eqst Asian Nation (ASEAN) merupakan organisasi regioral dikawasan Asia
Tenggara yang dibentuk sejak tahun 1967. DaLammenghadapi perkembanganglobalisasi, khususnya dalam
integrasiekonomi regional, ASEAN pada tahun 1992 membentukASEAN Free Trade Area (AF'[A) sebagai
salah satu tam€ng bagi negara-negaraASEAN sebelum terjun dalam perdaganganbebasdunia yang sebenamya
Namun trdak dapat dipungkiri, bahwa selain memiliki sisi positif, temyaat AFTA juga memberikan dampak
negatif bagi Negara-negaraanggotaASEAN. Jurnal ini menjelaskanmengenaipermasalahanIndonesi4 sebagai
NegaraanggotaASEAN dalam menghadapiAFTA
HaL164
E.ISSN.26r4-6061
P.ISSN.25274295 Vol.7 No.4 Edisi Nopember2019
5 Folitik y'urg tidah $Ettil se.hingp produsen harus b*Bar-benar siap dan
Dikutip dari News.detik.com, menurut mampu dalam menghadapl perdagangan bebas,
Guru Besar Hukum Perdagangan Internasional walau masihdalam skalareeional.
Fi*,a.ttse +{ukr!r$ Universibs Indenesiq
Hikmahanto Juana, AFTA yang seharusnya 4. KESIMPULAN
menguntungkan dan di intensifkan oleh Negara- Bahwa Negara-negaraASEAN yang pada
&".g*ra *{S,EAN *gar terjadi peningketan umunle merupnkan NeErua berke.mbang rnasih
perdaganganantara Negara ASEAN (Intra ASEAN belum siap dalam menghadapi perdaganganbebas
Trade), malah terjadi scbaliknya. Bahwa yang dunia. Dimana hal ini membuat dibentuknya
dur'.t'.rngkaa dsri *dsnys AFTA. 'ini ed*le.h ASEAII Free Trede Arr.a (.aFTA) sebaga;.sarnnn
perusahaanyang asal negaranyabukan merupakan bagi negara-negaradikawasanAsia Tenggarauntuk
anggotaASEAN. Dimana perusahaandari Negara dapat mengimplementasikanperdaganganbebas
luar A-qEAN yang rnergambit lreuntungpn dari yang masih dibatasi der,ei keuntwgon Eleg3r$-
adanyakebrjakan bea masuk yang murah. n€gara anggota" sebelum sepenuhnyaterjun dalam
Mari Elka Pangestu menyebutkan paling perdagangan bebas dunia. Namun dalam
ti.dak eds 3 kitik y$r.g dislarnatftan pada perkernbangaanye., teffeystaNegnr+-rr,eg$rae.n,ggo.ta
pelaksanaan AFTA saatini, yaitu masatransisidari ASEAN sendirijuga belum siap dalammenghadapi
penandatanganan kesepakatan AFTA (Januari AFTA, salahsatunyayaitu Indonesia
1992) satnpai berlslnr eftHiftrya kesepak*t*n Hikmalnnto Jnumna !&enqatat ads
tersebut (l Januari 2002) dinilai terlalu lama, beberapa tantangan yang harus diatasi Indonesia
sehinega menyebabkan hilangnya banyak dalam menghadapi AFTA ini, dimanaapabila
keser4atan^y*ng bisa diperoteh bile kesepekatan berhs$il hal ini ak*n r&err*reriksn manfeat sp,t'.rk
itu diberlakukan lebih cepat. Kenyataanny4 kepentingannasional,yaitu Indonesia harus mampu
masyarakatEropa yang memulai kesepakatanUni memposisikan para pelaku usaha dari negEua-
Eropeqys pad* utakt* yang hampu bersamaan negua A$EAJtt lainnya seiaiar de*gan prelab.l
dengan lahnnya AFTA. saat ini malah telah usatra lokal, kemudial Indonesia harus mampu
berhasil membuat mata uang bersama Eropa. berpikir dan bertindak tidak lagi dalam konteks dan
Sebslikp.ya ASEAN, bam pade tstlun 2002 ini *ale lskal (domestik) narrrtirnsudahde.ls$ hsr*eF.:
mulai melaksanakanIiberalisasiperdaganganyang dan skala regional ASEAN, disamping itu
sebenarnyatelah disepakatisejak lam4 kemudian Indonesiaharus mampu mendorongpelaku usaha
AFT-A.dinilai terlalu memfehuakandiri pada upaye dome*ik untuk lehih kompe$itif agar meueb tidek
penghapusan hambatan tarif dan melupakan hanya menjadi p€nonton tetapi juga ikut bermain
hambatan rx)n tarif. Padahal, kelancaran dan mendapatkan kemanfaatan dari kesepakatan
perdegar',ge;n rneat$* liberelisssi yang AFTA ini, selcnjutnya tndu{resia harus r'.ampu
sesungguhnya juga sangat dipengaruhi oleh menekanpraktek ekonomi biaya tinggi dan tidak
berkurangnya hambatan non tarif selanjutnya sehat lainnya, seperti praktek monopoli, korupsi,
hrxangrrya keberadasn p$sat infornnsi yang F$r4r*an liar dan sebsginys, yang selorna ini
diperlukan baik umuk menyampaikan informasi memfrig menghambat kemajuan ekonomr
kepada pihak swasta malpun menerima masukan Indonesi4 dan harus dapaf mentransformasikanapa
dari nner€ksberkcit*n de'aganpelaksaoann.$.FTA ye,frg tel.ah disep,akati delsfir AFTA. t+.r$ebrlthe
ini. Hal ini penting karena pemain utama dalam dalamprodul</kebijakanhukum nasional.
kegiatan ekonomi melalui skema AFTA ini Dalam konteks kebijakan secara luas,
:eetngg.lhny'a adelah par* pelaku ekonomi se**or S;ornsurnar Dsm dan Riswanr0i(1996:122-124),
swasta. menyebutkan paling tidak ada 5 hal pokok yang
Rifana Emi (2003:15) dalam tulisannya harus dilalcukan Indonesia dalam menghadapi
{rlcayctekafi bah.q€ peErbcrlskuafi AFTA ini AFTA ini, egar di satu sisi d*pat rnr.tld+rong
tentmya akan membawa dampak bagi pelaku peningkatan kegiatan perdaganpn intra-ASEAN
ekonomi di setiap negara anggota. Dampak itu sebagaimana yang dicita-citakandari pembentukan
tre.t*i&t rrsgstif bagi prodruen (p.lahr'r ehanomr) AFTA tnL nsmu$ di sisi lein lup depet
yang tidak (belum) efisien, yang selama ini selalu mengoptimalkan pemanfratan AFTA bagi
berlindung di balik proteksi domestic, rurmun pengembanganekonomi nasional. Lima hal pokok
bersi&t Fssitif ,b*gi prod.us+n{pelat*r ekoncmi} terse.b,st
adaleh:
yang zudah efisien, karena dengan pemberlakuan l. Memantapkan organisasi pelaksana AFTA
AFTA tersebutpasar yang terbuka menjadi lebih yang adapadalevelnasional.
letrar. 2. Meningkathan pranrcai dan perwtraei Fasar
Namum sepertiyang diketahui bahwa bagi ke negara-negaraAsEANlainnya.
negara berkembang seperti indonesi4 produsen- 3 Meningkatkan efisiensi dan produktifitas
pred';sen y*ng le,bih ba,'ryak1'eitu pmdrsen y ng peleh.rekonomi dalemneged.
belumefisien ataubelum siapdan selalubcrlindung 4 Meningkatkankualitassumberdaya manusia
dibalik proteksi domestic sedangkan didalam nasional.
AFT{ prstcksr dsnxsrie. ihl tidsh nk* nadq