Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN MATERI ESSENSIAL

PERDAGANGAN BEBAS

Disusun oleh kelompok 3 :


Anggota :
1. Aura Diva Pratiwi 9i/06

2. Iqbal Arifin Thoha Syaifuddin 9i/18

3. Nauval Achmad Permana 9i/21


4. Prisca Amalia 9i/23

5. Ronald Akbar Ardiansyah 9i/27

SMPN 9 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2022/2023


• PASAR BEBAS

Pasar bebas atau dikenal juga dengan perdagangan bebas adalah kebijakan dimana pemerintah
tidak melakukan diskriminasi terhadap impor atau ekspor. Perdagangan bebas dapat
dicontohkan dengan Uni Eropa, MEA, APEC (Asia Pasific Economic Cooperation), CAFTA (China-
ASEAN Free Trade Area), NAFTA (North American Free Trade Area) Kebijakan perdaganan bebas
umumnya mempromosikan hal-hal berikut.

1. Perdagangan barang tanpa pajak termasuk tarif atau hambatan perdagangan lainnya.

2. Perdagangan jasa tanpa pajak atau hambatan perdagangan lainnya.

3. Akses ke pasar yang tidak diatur.

4. Akses informasi pasar yang tidak diatur.

5. Perdagangan jasa tanpa pajak atau hambatan perdagangan lainnya.

Banyak organisasi dalam kaitannya dengan perdagangan atau pasar bebas. Adapun beberapa
macam organisasi ekonomi dalam rangka perdagangan bebas sebagai berikut.

1. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

a. Latar belakang

Association of Southeast Asian Nations atau lebih sering dikenal oleh kita dengan singkatan
ASEAN. ASEAN itu sendiri merupakan suatu perhimpunan atau asosiasi negara yang letak
geografisnya berada di Asia Tenggara. Perhimpunan ASEAN pertama kali dibentuk pada tahun
1967 di Bangkok, Thailand. Adapun pengesahan dari terbentuk dan berdirinya ASEAN sudah
tercantum di dalam Deklarasi Bangkok atau dapat disebut dengan Deklarasi ASEAN.

Indonesia sendiri sudah menjadi anggota ASEAN sejak tahun 1967 atau awal terbentuknya
perhimpunan ini. Pada saat pembentukan ASEAN, negara Indonesia mengirim wakilnya,
bernama Adam Malik yang pada saat itu sedang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri
Indonesia.

Di awal pembentukannya, ASEAN hanya terdiri dari 5 negara saja, yaitu negara Thailand, negara
Indonesia, negara Malaysia, negara Filipina, dan negara Singapura. Dengan pertemuan lima
pendiri tersebut, maka terbentuklah ASEAN. Selain itu, pada awal pembentukan ASEAN
bertujuan untuk menjalin kerja sama dengan orientasi politik dengan harapan mencapai sebuah
perdamaian dan keamanan di kawasan Asia Tenggara.
Akan tetapi, sekretariat ASEAN itu sendiri baru terbentuk setelah mendekati 10 tahun
berdirinya ASEAN atau lebih tepatnya pada tahun 1976 dan berkomitmen untuk menjalankan
kerja sama yang didasari pada “ASEAN way”.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman yang membuat persaingan ekonomi di beberapa
negara juga terus meningkat, maka asosiasi ASEAN memutuskan untuk membuat suatu pilar
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dibentuknya MEA ini diharapkan negara-negara yang
menjadi anggota ASEAN bisa saling bekerja sama untuk menghadapi segala macam rintangan di
bidang ekonomi.

Di dalam MEA ada banyak sekali rencana dan harapan yang bisa dicapai oleh ASEAN. Dengan
harapan dan rencana tersebut, ASEAN diharapkan menjadi sebuah wilayah yang
perekonomiannya bisa sejahtera, stabil, dan kompetitif. Namun, apakah Gramdes sudah tahu
apa itu MEA dan tujuan dari MEA?

b. Tujuan

MEA memiliki pola mengintegrasikan ekonomi ASEAN dengan cara membentuk sistem
perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN. Para anggota ASEAN
termasuk Indonesia telah menyepakati suatu perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut.
MEA adalah istilah yang hadir dalam indonesia tapi pada dasarnya MEA itu sama saja dengan
AEC atau ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

Konsekuensi atas kesepakatan MEA tersebut berupa aliran bebas barang bagi negara-negara
ASEAN, dampak arus bebas jasa, dampak arus bebas investasi, dampak arus tenaga kerja
terampil, dan dampak arus bebas modal. Hal-hal tersebut tentunya dapat berakibat positif atau
negative bagi perekonomian Indonesia.

2. Asean Free Trade(AFTA)

a. Latar belakang

ASEAN Free Trade Area(AFTA) merupakan bentuk kerja sama perdagangan di wilayah negara-
negara ASEAN yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan volume perdagangan di antara
negara anggota melalui penurunan tarif beberapa komoditas tertentu, termasuk di dalamnya
beberapa komoditas pertanian, dengan tarif mendekati 0-5%. Dalam kesepakatan, AFTA mulai
efektif pada tahun 2008 namun dalam perkembangannya dipercepat menjadi tahun 2003. Bagi
Indonesia, kerja sama AFTA merupakan peluang yang cukup terbuka bagi kegiatan ekspor
komoditas pertanian yang selama ini dihasilkan dan sekaligus menjadi tantangan untuk
menghasilkan komoditas yang kompetitif di pasar regional AFTA.
Upaya ke arah itu, nampaknya masih memerlukan perhatian serta kebijakan yang lebih serius
dari pemerintah maupun para pelaku agribisnis, mengigat beberapa komoditas pertanian
Indonesia saat ini maupun di masa yang akan datang masih akan selalu di hadapkan pada
persolan-persoalan dalam peningkatkan produksi yang berkualitas, permodalan, kebijakan
harga dan nilai tukar serta persaingan pasar di samping iklim politis yang tidak kondusif bagi
sektor pertanian. Diharapkan dengan di berlakukannya otonomi daerah perhatian pada sektor
agribisnis dapat menjadi salah satu dorongan bagi peningkatan kualitas produk pertanian
sehingga lebih kompetitif di pasar lokal, regional maupun lasar global, dan sekaligus
memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional maupun peningkatan pendapatan
petani dan pembangunan daerah.

b. Tujuan AFTA

1). Menjadikan kawasan ASEAN sebagai tempat produksi yang kompetitif sehingga produk
ASEAN memiliki daya saing kuat di pasar global.

2). Menarik lebih banyak Foreign Direct Investment (FDI).

3). Meningkatkan perdagangan antarnegara anggota ASEAN (intra-ASEAN Trade).

3. Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE)

a. Latar Belakang

Masyarakat Ekonomi Eropa (European Economic Community) atau Uni Eropa (European Union).
Sejak berakhirnya Perang Dunia II, Eropa mengalami kemiskinan dan perpecahan. Usaha untuk
mempersatukan Eropa sudah dilakukan. Namun, keberhasilannya bergantung pada dua negara
besar, yaitu Prancis dan Jerman Barat.

Pada tahun 1950 Menteri Luar Negeri Prancis, Maurice Schuman berkeinginan menyatukan
produksi baja dan batu bara Prancis dan Jerman dalam wadah kerja sama yang terbuka untuk
negara-negara Eropa lainnya, sekaligus mengurangi kemungkinan terjadinya perang. Keinginan
itu terwujud dengan ditandatanganinya perjanjian pendirian Pasaran Bersama Batu Bara dan
Baja Eropa atau European Coal and Steel Community (ECSC) oleh enam negara, yaitu Prancis,
Jerman Barat (Republik Federal Jerman-RFJ), Belanda, Belgia, Luksemburg, dan Italia. Keenam
negara tersebut selanjutnya disebut The Six State.

Keberhasilan ECSC mendorong negara-negara The Six State membentuk pasar bersama yang
mencakup sektor ekonomi. Melalui perjanjian Maastrich, ke–12 negara anggota Masyarakat
Eropa dipersatukan dalam mekanisme Kesatuan Eropa, dengan pelaksanaan secara bertahap.
b. Tujuan MEE

Integrasi Eropa dengan cara menjalin kerja sama ekonomi, memperbaiki taraf hidup, dan
memperluas lapangan kerja.

memajukan perdagangan dan menjamin adanya persaingan bebas serta keseimbangan


perdagangan antarnegara anggota.

Menghapuskan semua rintangan yang menghambat lajunya perdagangan internasional.

Meluaskan hubungan dengan negara-negara selain anggota MEE.

• HUBUNGAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DENGAN MIGRASI PENDUDUK,


TRANSPORTASI, DAN LEMBAGA SOSIAL EKONOMI

A. Migrasi Penduduk

Perbedaan karakteristik ruang dan sumber daya yang dimiliki pada berbagai negara
menyebabkan setiap negara memiliki keunggulan ekonomi yang mendorong untuk melakukan
mobilitas penduduk.

Mobilitas penduduk ialah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya yang
umumnya karena alasan ekonomi yaitu untuk memperoleh sesuatu yang tidak tersedia di
daerah asalnya. Mobilitas sosial ada yang bersifat sementara ada juga yang permanen atau
menetap. Mobilitas penduduk yang bersifat sementara dapat dibedakan menjadi dua yaitu
komutasi dan sirkulasi. Sedangkan mobilitas penduduk yang menetap inilah yang disebut
dengan migrasi.

Migrasi penduduk dapat dibedakan menjadi migrasi internal dan internasional. Migrasi
internal terjadi jika perpindahan penduduk masih dalam satu negara, sedangkan migrasi
internasional apabila terjadi perpindahan antarnegara. Migrasi internal sendiri di Indonesia
dibagi menjadi 2, yaitu urbanisasi dan transmigrasi. Urbanisasi ialah perpindahan penduduk
desa ke kota, sedangkan transmigrasi ialah perpindahan penduduk dari kota yang padat ke kota
lain yang penduduknya sedikit untuk pemerataan penduduk.

Jadi, hubungan antara migrasi penduduk dengan perdagangan internasional ialah penduduk
akan selalu melakukan migrasi. Contohnya penduduk akan terus melakukan perpindahan
wilayah yang mendekati pusat keunggulan tersebut, terjadinya kerjasama internasional yang
mengharuskan seseorang melakukan migrasi entah itu untuk pengurus
perdagangan,pengolahan komoditas,pendistribusian komoditas,ataupun melakukan pelatihan
perdagangan secara internasional,dsb.
B. Transportasi

Untuk mendukung mobilitas penduduk antarnegara, pemerintah membangun sarana


jalan,bandara,pelabuhan,kapal laut,pesawat,dll supaya interaksi sosial,budaya,ekonomi
antarpenduduk negara di dunia dapat berjalan baik. Selain itu, juga mendukung aktivitas sosial
ekonomi penduduk. Adapun masing masing negara yang mengembangkan transportasi
penghubung yaitu transportasi udara dan lautnya.

Kapal laut memiliki keunggulan dari segi jumlah penumpang dan barang yang mampu
diangkutnya dalam jumlah besar. Sedangkan pemanfaatan transportasi udara mengangkut
penumpang dan barang dengan jumlah terbatas, dan harga tiket yang belum terjangkau
sehingga hanya dapat dibeli oleh masyarakat menengah ke atas. Namun, transportasi udara
memiliki keunggulan dari segi kecepatan mencapai daerah tujuan sehingga transportasi ini
paling sering menjadi pilihan masyarakat Indonesia.

Jadi, hubungan perdagangan internasional dengan transportasi khususnya udara dan laut
sangat jelas bahwa transportasi sangat memiliki peranan terhadap perdagangan internasional
yaitu dalam hal pendistribusian barang dsb. Perdagangan internasional pula memiliki peranan
atas kemajuan transportasi karena semakin besar permintaan komoditas dagang, maka
semakin besar pula keinginan produktor transportasi untuk menciptakan transportasi modern
lainnya yang dapat mengangkut komoditas dengan jumlah besar.

C. Lembaga Sosial Ekonomi

Di masa globalisasi sekarang ini, banyak sekali perubahan yang terjadi di berbagai sektor di
Indonesia. Sebagai bukti yaitu adanya kemajuan IPTEK yang begitu cepat dapat dirasakan saat
ini. Dengan kemajuan teknologi tersebut mengakibatkan masyarakat dapat dengan mudah
mengakses berbagai informasi baik dalam negeri maupun luar negeri.

Lembaga sosial ialah keseluruhan dari sistem norma yang terbentuk berdasarkan tujuan dan
fungsi tertentu dalam masyarakat. Dapat juga dikatakan bahwa lembaga sosial merupakan
himpunan norma segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan
masyarakat yang melengkapi dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

Sedangkan, lembaga ekonomi merupakan bagian dari lembaga sosial yang mengatur tata
hubungan antar individu yang menyangkut pemenuhan kebutuhan pokok manusia. Lembaga
ekonomi ialah lenbaga yang mempunyai kegiatan di bidang ekonomi demi terpenuhinya
kebutuhan masyarakat.
Jadi, hubungan antara perdagangan internasional dengan lembaga sosial ekonomi ialah
perdagangan internasional yang semakin berkembang secara tidak langsung memberi pengaruh
pada kehidupan masyarakat untuk keberlangsungan lembaga sosial ekonomi dimasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai