Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TEORI TAHAPAN INTEGRASI EKONOMI REGIONAL

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

EKONOMI INTERNASIONAL

Dosen Pengampu: Aang Kurnia,M.E

Di Susun Oleh

Siti Ulfatul Hani(19020007)

SEKOLAH TINGGI ILMU SYARI’AH (STIS)

DARUSY SYAFA’AH KOTAGAJAH

LAMPUNG TENGAH

T.P 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum,Wr.Wb.

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Solawat salam tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Yang kita


nantikan syafaatnya kelak di hari akhir. Saya ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan moril ataupun materil sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari terdapat banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran
yang membangun. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
saya selaku penulis dan umumnya bagi para pembaca. Akhirnya, hanya kepada
Allah SWT saya mohon, semoga usaha ini merupakan usaha yang murni bagi-
Nya dan berguna bagi kita sekalian sampai hari kemudian.

Wassalamu’alaikum,Wr.Wb.

Kotagajah, 04 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ……………………………………………. ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah………………………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Teori Integrasi Ekonomi…………………………………. 2


B. Bentuk Lembaga Integrasi Ekonomi Di Dunia………… 7
C. Integrasi Ekonomi ASEAN……………………………… 11
D. Open Regionalism……………………………………….... 13
BAB III PENUTUP
Kesimpulan…………………………………………………......... 15
Daftar pustaka…………………………………………………... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini kita berada dalam kegiatan ekonomi antar bangsa yang
bergerak menuju saling ketergantungan ekonomi. Suatu ekonomi global tidak
bisa hanya dianggap sekedar perdagangan yang semakin besar diantara negara-
negara di dunia, karena yang tengah terjadi adalah suatu ekonomi dunia yang
bergerak kearah ekonomi tunggal, satu ekonomi, dan satu pasar. Dengan
demikian, kini tidak ada lagi yang disebut sebagai ekonomi nasional murni.
Bagian dunia yang lain terlalu besar untuk diabaikan, baik sebagai pasar maupun
pesaing. Ekonomi internasional menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas
ekonomi suatu negara dengan aktivitas ekonomi negara lain. Hubungan aktivitas
ekonomi suatu negara dengan negara lain ini akan membentuk sistem ekonomi
yang lebih besar, yaitu sistem ekonomi internasional. Dalam mempelajari
ekonomi internasional terdapat beberapa topik yang perlu mendapat perhatian,
yaitu perdagangan internasional, pembayaran internasional, neraca pembayaran,
dan kerjasama ekonomi internasional. Untuk itu dalam makalah ini, pemakalah
akan membahas tentang Integrasi Ekonomi Internasional.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Bagaimakah teori integrasi ekonomi?
2. Apa saja bentuk lembaga integrasi ekonomi dunia?
3. Bagaimana integrasi ekonomi ASEAN?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Integrasi Ekonomi
Alasan integrasi ekonomi didasarkan pada teori perdagangan bebas
tanpa hambatan baik berupa tarif maupun nontarif yang bertujuan
meningkatkan volume perdagangan, peningkatan efisiensi produksi,
peningkatan pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.
Integrasi ekonomi memiliki prinsip dan mekanisme yang sama dengan
perdagangan bebas atas dasar suatu kesepakatan diantara anggota yang
melakukan perjanjian diantara negara-negara yang berada dalam satu
kawasan maupun atas kepentingan tertentu. Secara teoritis, integrasi
ekonomi mengacu pada suatu kebijakan komersial atau kebijakan
perdagangan yang secara diskriminatif menurunkan atau menghapuskan
hambatan-hambatan perdagangan hanya diantara negara-negara anggota
yang sepakat untuk membentuk suatu integrasi ekonomi.
Menurut Suprima (2010), deinisi integrasi ekonomi secara umum
adalah pencabutan (penghapusan) hambatan-hambatan ekonomi diantara
dua atau lebih perekonomian (negara). Secara operasional integrasi
ekonomi didefinisikan sebagai pencabutan (penghapusan) diskriminasi dan
penyatuan politik (kebijaksanaan) seperti norma, peraturan, prosedur,
standarisasi, dan kebijakan ekonomi. Secara teoritis, Salvatore (1997 :
383) menguraikan integrasi ekonomi yang terdiri dari beberapa bentuk:
1. Pengaturan perdagangan preferensial ( Prefential Trade
Arragements) dibentuk oleh negara-negara yang sepakat
menurunkan hambatan-hambatan perdagangan yang berlangsung
diantara mereka dan membedakannya dengan negara-negara
yang bukan anggota.
2. Kawasan perdagangan bebas (Free Trade Area) dimana semua
hambatan perdagangan tarif maupun non tarif diantara negara-
negara anggota dihilangkan sepenuhnya, namun masing-masing
negara anggota tersebut masih berhak menentukan sendiri apakah
mempertahankan atau menghilangkan hambatan-hambatan

2
perdagangan yang diterapkan terhadap negara-negara diluar
anggota.
3. Persekutuan pabean (Customs Union) mewajibkan semua negara
anggota untuk tidak hanya menghilangkan semua bentuk
hambatan perdagangan diantara mereka, namun juga
menyeragamkan kebijakan perdagangan mereka terhadap negara
luar yang bukan anggota.
4. Pasaran bersama (common market) yaitu suatu bentuk integrasi
dimana bukan hanya perdagangan barang saja yang dibebaskan,
namun arus faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal juga
dibebaskan dari semua hambatan.
5. Uni ekonomi (economic union) yaitu dengan menyeragamkan
kebijakan-kebijakan moneter dan fiskal dari masing-masing
negara anggota yang berada dalam suatu kawasan atau bagi
negara-negara yang melakukan kesepakatan.
Perjanjian perdagangan preferensial (PTAs) adalah
kesepakatan diantara dua negara atau lebih yang mana tarif yang
dikenakan pada barang yang diperdagangkan bagi negara anggota
lebih rendah dibanding dengan tarif yang diperdagangkan dengan
negara diluar anggota. PTAs dapat diartikan secara luas meliputi
Regional Trading Arrangements (RTAs) yang merupakan
kesepakatan yang dibentuk dalam satu kawasan, kesepakatan
perdagangan antar-negara berkembang, kesepakatan perdagangan
antar-kawasan, dan bentuk kesepakatan lainnya yang bertujuan
untuk memperlancar arus barang dan jasa, contohnya World Trade
Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations
(ASEAN), dll.
Ada beberapa tahapan integrasi ekonomi menurut intensitas
integrasi (Suprima, 2010), yaitu:
1. Free Trade Area (FTA). Dua negara atau lebh dikatakan FTA apabila
mereka sepakat untuk menghilangkan semua kewajiban impor atau
hambatan-hambatan perdagangan, baik dalam bentuk tarif maupun

3
non-tarif terhadap semua barang yang diperdagangkan diantara
mereka; sedangkan terhadap negara-negara lain yang bukan
merupakan anggota masih tetap diperlakukan menurut ketentuan di
masing-masing negara. Setiap negara anggota bebas menentukan
trifnya terhadap arus perdagangan internasional dari negara-negara
bukan anggota.
1. Commmon Union (CU). Dua negara atau lebih dikatakan
membentuk CU apabila mereka sepakat untuk menghilangkan
semua kewajiban impor atau hambatan-hambatan perdagangan
dalam bentuk tarif maupun non-tarif terhadap semua barang
dan jasa yang diperdagangkan diantara sesama mereka;
sedangkan terhadap negara-negara lain yang bukan merupakan
anggota juga akan diberlakukan penyeragaman ketentuan.
2. Common Market (CM). Dua negara atau lebih akan dikatakan
membentuk CM jika terpenuhi kondisi CU plus mengizinkan
adanya perpindahan yang bebas seluruh faktor produksi
diantara sesama negara anggota.
3. Economic Union (EU). Dua negara atau lebih dikatakan
membentuk EU jika terpenuhi kondisi CM plus adanya
harmonisasi dalam kebijakan-kebijakan makroekonomi
nasional diantara sesama negara anggota. Dengan begitu dapat
dihindari adanya kebijakan-kebijakan yang saling bertentangan
dan kontroversi satu sama lain.
4. Total Economic Integration (TEI). Kondisi ini terwujud apabila
telah terjajadi penyatuan kebijakan makroekonomi maupun
sosial dan memfungsikan suatu badan atau lembga yang
bersifat ‘supra nasional” dengan kewenangan yang cukup luas
dan sangat mengikat semua negara anggota.
a) Teori Free Trade Area
Ide penyatuan ekonomi kawasan dimunculkan oleh
Mundell (1961). Ia berpendapat bahwa beberapa kawasan dapat
bergabung menjadi satu dan mengadopsi satu mata uang yang

4
sama (single currency). Mundell mengusulkan suatu sistem dimana
mata uang tidak digambarkan oleh karakter suatu negara, tetapi
oleh suatu area dimana mobilitas faktor-faktor produksi memiliki
derajat mobilitas yang tinggi. Dalam kawasan perdagangan bebas
terjadi perlakuan diskriminatif antara negara-negara anggota
dengan negara-negara diluar anggota blok perdagangan dalam
melakukan perdagangan, sehingga akan memberikan dampak
kreasi dan dampak diversi bagi negara-negara anggota.
Perkembangan terbaru tentang blok-blok perdagangan
regional adalah dengan banyaknya perjanjian kesepakatan baru
yang ditandatangani sejak tahun 1990 tentang kesepakatan
perdagangan preferential (Preferential Trade Arragement/PTA).
PTA adalah suatu persetujuan diantara dua negara atau lebih
dimana tarif yang berlaku diantara mereka adalah lebih rendah dari
produk yang diperdagangkan dengan negara luar.
b) Secara teoritis,
Salvatore (1997:338) dan Grifin dan Pustay (2002)
mendefinisikan kawasan perdagangan bebas (Free Trade Area),
yaitu dimana semua hambatan perdagangan tarif maupun non-tarif
diantara negara-negara anggota dihilangkan sepenuhnya, namun
masing-masing negara anggota tersebut masih berhak menentukan
sendiri apakah mempertahankan atau menghilangkan hambatan-
hambatan perdagangan yang diterapkan terhadap negara-negara
diluar negara.
Namun apabila dinegara anggota FTA tidak terjadi
hubungan dagang yang insentif dikawasan tersebut tetapi lebih
banyak berdagang dengan negara diluar anggota FTA, akan terjadi
penurunan volume perdagangan sehingga akan menurunkan
kesejahteraan masyarakat negara anggota dalam kawasan FTA.
c) Secara umum,
Indikator yang digunakan untuk mengetahui integrasi
ekonomi internasional ada dua cara, yaitu dengan menggunakan

5
1) pendekatan yang memfokuskan pada harga dan
2) pendekatan yang memfokuskan pada kuantitas.
Pendekatan yang memfokuskan pada harga, pengukuran integrasi
ekonomi berdasarkan harga lebih disukai oleh para cendikiawan untuk
mempertimbangkan suatu ukuran secara aksioma, yaitu pemenuhan
dengan hukum satu harga (law of one price/LOP) didalam pasar yang
secara geografis berbeda.
Asumsi dari LOP memungkinkankita untuk mengukur kemampuan
dari integrasi dengan cara menghapuskan perbedaan harga komoditas dan
modal (aset) di wilayah yang berbeda pada pasar persaingan sempurna.
Akan tetapi, metode ini terkadang menyesatkan karena banyaknya jenis
barang yang beredar diantara satu wilayah dengan wilayah lainnya
(heterogenous goods) yang menimbulkan kesulitan dalam menentukan
harga. Pendekatan yang memfokuskan pada kuantitas.
Cara yang paling umum atau cara yang biasa digunakan untuk
mengukur integrasi ekonomi berdasarkan kuantitas adalah tingkat
keterbukaan(degree of openness). Metode ini menggunakan total
perdagangan antara satu wilayah dan wilayah lainnya sebagai indikator
keterbukaan dan dibagi dengan GNP (gross domestic product). Trade
creation dan trade diversion
Asumsi klasik dalam teori custum union adalah wilayah
perdagangan bebas (free trade area) atau custom union akan mengurangi
tarif sehingga negara-negara akan terdorong kearah perdagangan bebas,
sehingga kerja sama ini akan meningkatkan kemakmuran. Namun, hal ini
bisa dikoreksi dengan menyatakan bahwa pengurangan bahkan
penghilangan tarif akan mendorong suatu Negara kearah perdagangan
bebas sehingga membuat perekonomian menjadi lebih baik.
Disintegrasi, membawa pembatasan nasional baru dan menciptakan
hambatan perdagangan. Secara lengkap manfaat integrasi ekonomi adalah
sebagai berikut.
1) Produk-produk semakin efisien yang kemungkinan terjadinya spesialisasi,
sehingga yang bersangkutan memiliki keunggulan komparatif.

6
2) Prodduksi meningkat akibat meningkatnya volume perdagangan.
3) Posisi tawar di forum internasional mebaik, sehingga memungkinkan
meningkatnya volume perdagangan.
4) Efisiensi produk semakin meningkat sehingga meningkatkan kompetisi
5) Kualitas produk dan faktor produksi makin meningkat yang disebabkan
oleh perkembangan teknologi.
6) Mobilitas modal dan tenaga kerja bebas keluar masuk sesame Negara
anggota.
7) Adanya koordinasi antara sesama Negara aggota dalam kebiajakan
moneter dan fiskal.
Kondisi tersebut akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi
Negara-negara anggota dalam satu kawasan yang terintegrasi secara
ekonomi sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat
B. Bentuk Lembaga Integrasi Ekonomi Di Dunia
a) Uni eropa ( European union)
Uni eropa yang merupakan nama baru bagi Masyarakat Eropa, atau
yang dahulu lebih dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi Eropa, memiliki
sejarah yang cukup panjang. Lembaga yang menjadi cikal bakalnya, yakni
Masyarakat Ekonomi Eropa (European Economic Community) dibentuk
melalui Pakta Roma pada bulan Maret 1957. Adapun Negara-negara yang
membentuknya adalahn Jerman Barat, Prancis, Italia, Belgia, Belanda, dan
Luxemburg. Secara resmi lembaga tersebut mulai beroperasi pada tanggal
1 januari 1958. Pada saat itu, Negara-negara anggota sepakat untuk
menurunkan hambatan perdagangan di antra mereka dan memberlakukan
kebijakan tarif yang seragam untuk Negara-negara non anggota.
Selanjutnya, Negara-negara tersebut sepakat untuk membebaskan arus
perdagangan produk industri di antara mereka dan menerapkan suatu harga
yang seragam untuk produk-produk pertanian sejak tahun 1968. Lebih
jauh, Negara-negara Eropa tersebut mulai mengurangi berbagai macam
hambatan bagi berlangsungnya arus pergerakan faktor produksi tenaga
kerja dan model diantara mereka sejak tahun 1970. Pada tahun 1973,
sejumlah Negara lainnya bergabung. Inggris, Denmark, dan Irlandia

7
bergabung pada tahun 1973. Yunani menyusul pada tahun 1981, diikuti
oleh spanyol dan Portugal pada tahun 1986.
Catatan terakhir menunjukkan jumlah anggota penuh Uni Eropa
mencapai 12 negara, di samping sejumlah Negara Eropa lainnya yang
menjadi pengamat atau calon anggota. Pada tanggal 1 Januari 1993, secara
resmi Uni Eropa menghapuskan semua bentuk hambatan yang masih
tersisa demi menciptakan arus perdagangan barang dan jasa serta
pergerakan sumber-sumber daya secara bebas (termasuk tenaga kerja)
dikalangan Negara-negara anggotanya. Dengan demikian, Uni Eropa
merupakan pasar tunggal ( integrasi ekonomi dalam tahap pasaran pasar
bersama) yang pertama di dunia, dan sekaligus merupakan blok
perdagangan terbesar di dunia dewasa ini. Pembentukan Uni Eropa
tersebut juga meningkatkan perdagangan di antara Negara-negara anggota
dengan pihak luar non-anggota. Adapun peningkatan perdagangan
eksternal Uni Eropa tersebut dikarenakan:
1. Tumbuhnya perekonomian Uni Eropa secara keseluruhan secara drastis
sehingga meningkatkan permintaannya terhadap impor atas berbagai
produk industri dari Negara-negara luar bukan anggota.
2. Turunnya tingkat tarif untuk berbagai produk industry impor diberbagai
Negara berkat tercapainya kesepakatan penting seri perundingan
multirateral dalam Kerangka GATT, yakni Putaran Kennedy dan Putaran
Tokyo, yang dipelopori oleh Amerika Serikat ( pemerintah di Washington
itu sendiri sengaja mendukung dan menyelenggarakan seri perundingan
perdagangan tersebut karena ia khawatir perkembangan di Uni Eropa akan
mengakibatkan diversi perdagangan yang merugikan kepentingan
ekspornya). Akan tetapi disisi lain, pembentukan Uni Eropa ternyata
sudah mengakibatkan diversi perdagangan khususnya dalam komoditi
pertanian, terutama produk-produk musiman seperti biji-bijian yang biasa
di import dari Amerika Serikat.
Pada tahun 1986, Negara-negara anggota Uni eropa menyepakati
dijadikannya undang-undang Eropa tunggal (Single European Act)
sebagai amandemen terhadap Pakta Roma (Treaty Of Rome) yang

8
merupakan “konstitusi” Uni Eropa. Undang-undang itu sendiri
mewajibkan dihapuskannya semua hambatan yang masih tersisa bagi
berlangsungnya perdagangan barang dan jasa serta pergerakan faktor-
faktor produksi (modal, tenaga kerja), secara bebas diantara Negara-negara
anggota paling lambat pada awal 1993. Terlepas dari hal itu, investasi dari
berbagai Negara mengalir deras ke Eropa karena mereka khawatir begitu
pasar tunggal Eropa benar-benar tidak sesuai dengan “progam 1992”,
maka proteksionisme Uni Eropa akan meningkat dan mereka mengalami
kesulitan dalam memasuki pasarnya.
Beberapa perkembangan dan kelembagaan terpenting dari Uni
Eropa yang patut kita ketahui antara lain :
1. Negara-negara Uni Eropa telah sepakat memberlakukan suatu sistem pajak
nilai tambah (value added tax) bersama. Pajak nilai tambah adalah suatu
pajak untuk tahapan produksi yang akhirnya akan dibebankan kepada
konsumen.
2. Komisi Eropa (Europan Commision), yakni lembaga eksekutif Uni Eropa
yang berada di Brussel.
3. Dewan Menteri (The Council of Ministers) Uni Eropa Asosiasi
a. Perdagangan Bebas Eropa (EFTA)
Pada tahun 1960, sebuah kawasan perdagangan bebas yang dikenal
sebagai Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA, European Free Trade
Association), dibentuk oleh tujuh negara yang pada saat itu belum satu pun
yang bergabung ke dalam Uni Eropa yakni Inggris , Austria , Denmark
Norwegia , Portugal , Swedia , dan Swiss. Pada tahun 1961 Finlandia ikut
bergabung meskipun terbatas sebagai anggota asosiasi.
Pada tahun 1973 , Inggris dan Denmark melepaskan
keanggotaannya dalam EFTA dan selanjutnya bersama Irlandia kedua
negara itu bergabung ke dalam Uni Eropa. Perkembangan penting terjadi
pada tanggal 1 Januari 1974, ketika EFTA bergabung dengan Uni eropa
untuk membentuk Kawasan Ekonomi Eropa (EEA, European Econimic
Area). Dengan terbentuknya EEA, maka terciptalah sebuah perekonomian

9
gabungan yang lebih besar lagi di Eropa. Potensi pasarnya pun lebih besar
, karen wilayah EEA dihuni oleh 370 juta manusia
b. Amerika Serikat dan Perdagangan Bebas Amerika Utara
Perkembangan penting terjadi pada bulan November 1993, ketika
Amerika Serikat , Kanada, dan Meksiko menandatangani Perjanjian
Perdagangan Bebas Utara (NAFTA, North American Free Trade
Agreement) yang mulai berlaku secara elektif tanggal 1 Januari 1994.
Diharapkan perjanjian tersebut akan dapat membebakan perdagangan
barang dan jasa di seluruh Kawasan Amerika Utara. NAFTA juga dapat
menghilangkan berbagai hambatan non-tarif seperti kuota impor.
c. Integrasi Ekonomi di Negara-negara Berkembang
Keberhailan Uni Eropa telah mendorong dilakukannya upaya
integrasi ekonomi di negara berkembang sebagai salah satu cara untuk
memacu tingkat pertumbuhan dan bangunan ekonomi mereka. Namun
sebagian besar usaha tersebut tenyata membuahkan banyak kegagalan
ketimbang keberhasilan. Beberapa contohnya adalah :
1. Asosiasi Perdagangan Bebas Amerika Latin (LAFTA, Latin American
Free Trade Association) yang dibentuk pada tahun 1960 oleh Meksiko dan
sebagian besar negara Amerika.
2. Asosiasi Perdagangan Bebas Karibia (CARIFTA, Caribbean Free Trade
Association) dibentuk pada tahun 1968 oleh sejumlah negara yang berada
di kawasan kepulauan Karibia dan kemudian ditransformasikan menjadi
sebuah lembaga pasar bersama yaitu Pasar Bersama Karibia (CARICOM,
Caribbean Common Market) pada tahun 1973.
3. Masyarakat Ekonomi Afrika Timur (EAEC, East African Economic
Community) yang dibentuk pada tahun 1967 oleh Kenya , Tanzania , dan
Uganda.
4. Masyarakat Ekonomi Afrika Barat (WEAC, West African Economic
Community) yang dibentuk oleh negara-negara yang terletak di belahan
barat Afrika pada tahun 1973.

10
5. Kawasan Perdagangan Preferensial Afrika Timur dan Selatan (Preferential
Trade Area Eastern and Southern Africa) yang beranggotakan 19 negara,
mulai dari Sudan di Utara hingga Mozambique di sebelah selatan.
6. Assosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN, Association of South
East Asia), yaitu Brunei, Indonesia, Malaysia, Fillipina, Vietam,
Singapura, dan Thailand.
C. Integrasi Ekonomi ASEAN
1. Sejarah Singkat ASEAN Economic Community (AEC)
Pehimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) didirikan pada
tanggal 8 Agustus 1967, ketika 5 anggota awal (Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura, dan Thailand) menandatangani Deklarasi Bangkok.
ASEAN sekarang terdiri dari 10 negara anggota, dengan bergabungnya
Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.
Pada awalnya ASEAN didirikan untuk tujuan politik, dari akhir
tahun 1970 an dan seterusya, negara-negara ASEAN mulai memikirkan
untuk mengembangkan keja sama ekonomi, tapi hal ini sulit untuk
diwujudkan dalam waktu yang lama. Dalam kerja sama ASEAN di bidang
ekonomi, pada awalnya kerja sama difokuskan dengan pemberian
preferensi perdagangan (predential trade), usaha patungan (joint
venture), dan skema saling melengkapi (complement scheme), antar
pemerintah negara-negara anggota maupun pihak swasta di kawasan
ASEAN.
Pada dekade 1980an dan 1990an, ketika negara-negara di berbagai
belahan dunia melakukan upaya untuk menghilangkan hambatan-
hambatan ekonomi, negara-negara ASEAN menyadari bahwa cara terbaik
untuk bekerja sama adalah dengan dengan saling membuka perekonomian
mereka, guna menciptakan integrasi ekonomi kawasan. Pada KTT ke-5 di
Singapura tahun 1992 telah ditandatangani Framework Agreement
Enchancing ASEAN Economic Cooperation sekaligus menandai
dicanangkannya ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada tanggal 1 Januarti
1993 dengan Common Effective Prefential Tariff (CEPT) sebagai
mekanisme utama.

11
Perkembangan ASEAN memasuki babak baru dengan diadopsinya
Visi ASEAN 2020 di Kuala Lumpur tahun 1997 yang mencita-citakan
ASEAN sebagai Komunitas negara-negara Asia Tenggara yang terbuka,
damai, stabil sejahtera, saling peduli , diikat bersama dalam kemitraan
yang dinamis di tahun 2020. Selanjutnya ASEAN juga mengadopsi Bali
Concord II pada KTT ke-9 ASEAN di Bali tahun 2003 yang menyetujui
pembentukan Komunitas ASEAN.
Pencapaian Komunitas ASEAN semakin kuat dengan
ditandatanganinya Cebu Declaration on the Estabilishment of an ASEAN
Community by 2015 oleh para pemimpin ASEAN pada KTT ke-12
ASEAN di Cebu Filipina, 13 Januari 2007 yang menyepakati percepatan
pembentukan Komunitas ASEAN / ASEAN Community dari tahun 2020
menjadi 2015. Cetak Biru Komunitas Ekonomi ASEAN
Cetak biru Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) yng secara resmi
disepakati dalam KTT ASEAN pada bulan November 2007 adlah
perkembangan yang sangat signifikan dalam upaya ASEAN, berdasarkan
realisasi substansial ASEAN Free Trade Area (AFTA) terhadap AEC.
Dengan menerapkan Cetak Biru, ASEAN telah bergerak dari proses
integrasi menuju pelaksanaan integrasi dengan terdapat batas waktu dan
tujuan akhir yang didefinisikan secara jelas. Cetak Biru AEC juga
merupakan dokumen yang mengikat komitmen seluruh anggota.
Terdapat empat karakteristik utama dalam Cetak Biru ASEAN, yaitu :
a) pasar tunggal dan basis produksi,
b) kawasan ekonomi yang sangat kompetitif,
c) kawasan pengembangan ekonomi yang seimbang, dan (d) kawasan yang
terintegrasi ke dalam ekonomi global.
d) Ciri keempat menunjukkan “sifat terbuka” ASEAN yang ingin mengejar
integrasi ekonomi regional (regionalisme terbuka)

D. Open Regionalism
Masih belum jelas bagaimana bentuk AEC yang akan diterapkan.
Salah satu bentuk yang bisa digunakan adalah pengaturan “FTA-plus”,

12
yang meliputi beberapa unsur pasar umum, misalnya, aliran bebas modal,
aliran bebas tenaga kerja terampil, nol tarif perdagangan intra-regional,
tetapi tidak termasuk tarif eksternal umum. Bentuk lain adalah pengaturan
“common market minus” yang bertujuan untuk menciptakan pasar yang
terintegrasi secara penuh tetapi memiliki area di mana anggota ASEAN
akan terintegrasi lebih dalam untuk tahap selanjutnya. Yang jelas adalah
kenyataan bawa tidak seperti integrasi ekonomi Eropa yang tampak
sebagai pendekatan inward-looking dalam regionalisme, integrasi ekonomi
ASEAN telah terarah pada open regionalism (regionalisme terbuka)
mengingat bahwa betapa pentingnya menjalin mitra ekonomi di luar
kawasan. Hal ini terbukti dengan terbentuknya proliferasi FTA di
kawasan, terutama dengan China, Jepang, dan Republik Korea, yang
secara kolektif disebut ASEAN +3.
ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) merupakan kesepakatan
antara negara-negara anggota ASEAN dengan China untuk mewujudkan
kawasan perdagangan bebas dengan menghilangkan atau mengurangi
hambatan-hambatan perdagangan barang, baik tarif ataupun non tarif,
peningkatan akses pasar jasa, peraturan dan ketentuan investasi, sekaligus
peningkatan aspek kerja sama ekonomi untuk mendorong hubungan
perekonomian para pihak ACFTA dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat ASEAN dan China. Dalam membentuk
ACFTA, para Kepala Negara Anggota ASEAN dan China telah
menandatangani ASEAN-China Comprehensive Economic Cooperation
pada tanggal 6 November 2001 di Bandar Sri Begawan, Brunei
Darussalam. Sebagai titik awal proses pembentukan ACFTA, para Kepala
Negara kedua pihak menandatangani Framework Agreement on
Comprehensive Economic Cooperation between the ASEAN and People’s
Republic of China di Phnom Penh, Kamboja pada tanggal 4 November
2002. Protokol perubahan Framework Agreement ditandatangani pada
tanggal 6 Oktober 2003, di Bali, Indonesia. Protokol perubahan kedua
Framework Agreement ditandatangani pada tanggal 8 Desember 2006.
1. FTA ASEAN dengan India (AIFTA)

13
India merupakan mitra dagang ketujuh terbesar bagi ASEAN. Dari
sisi investasi, FDI dari India ke ASEAN pada tahun 2007 mencatat nilai
USD 641 juta-tertinggi sejak tahun 2000. Perdagangan ASEAN-India
cenderung meningkat belakangan ini. Dari tahun 2005 sampai dengan
tahun 2007, perdagangan ASEAN-India meningkat sebesar 28% per tahun.
Ekspor ASEAN ke India antara 2005-2007 meningkat sebesar 31% --
peningkatan terbesar yang dialami ASEAN dengan mitra dagangnya. Para
Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN dan India telah menandatangani
Framework Agreement on Comprehensive Economic between ASEAN
and India pada bulan Oktober 2003.

14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara teoritis, integrasi ekonomi mengacu pada suatu kebijakan komersial
atau kebijakan perdagangan yang secara diskriminatif menurunkan atau
menghapuskan hambatan-hambatan perdagangan hanya diantara negara-negara
anggota yang sepakat untuk membentuk suatu integrasi ekonomi. Dalam integrasi
ekonomi terjadi perlakuan diskriminatif antara negara-negara anggota dengan
negara-negara diluar anggota integrasi ekonomi dalam melakukan perdagangan,
sehingga akan memberikan dampak kreasi dan dampak diversi bagi negara-negara
anggota.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ekananda, Mahyus. 2014. Ekonomi Internasional. Jakarta:Erlangga

16

Anda mungkin juga menyukai