Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BISNIS INTERNASIONAL

KERJASAMA INTERNASIONAL
Dosen pengampu: Sabaruddin, Drs., M.B.A, M.S.P.A.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 9

1. 5190211252 Maulana wahid Abdullah


2. 5190211257 Rizky afrizal
3. 5190211261 Nadia shahdatul cahyani
4. 5190211264 Rhisky firmansyah

FAKULTAS BISNIS & HUMANIORA

UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

2022
KERJASAMA INTERNASIONAL

Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu negara dengan
negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan negara-
negara di dunia. Kerja sama internasional, yang meliputi kerja sama di bidang politik, sosial,
pertahanan keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik luar negeri masing-
masing.

Kerja sama internasional merupakan perwujudan dari hubungan antarbangsa yangberpijak


pada kepentingan nasional. Kepentingan nasional berkaitan dengan tujuan nasional dalam
kurun waktu tertentu yang berisi sasaran-sasaran nyata yang harus diwujudkan.Keberhasilan
mewujudkan tujuan nasional dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa.

Kerjasama antarnegara bentuknya bermacam-macam, mulai kerjasama ekonomi, perdagangan


dan lain-lain. Istilah kerja sama ekonomi internasional tidak sama dengan perdagangan
internasional. Kerja sama ekonomi internasional mempunyai cakupan yang lebih luas daripada
perdagangan internasional. Dengan demikian kerja sama ekonomi internasional adalah
hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui
kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan memegang prinsip keadilan dan saling
menguntungkan

A. GATT dan WTO


General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) merupakan perjanjian multilateral
yang menentukan aturan-aturan bagi pelaksanaan perdagangan internasional. Pada
perkembangannya, GATT berhasil menjadi forum resmi antar pemerintah dunia untuk
membahas permasalahan dan solusi perdagangan internasional.

Tujuan GATT Secara umum


pembentukan GATT bertujuan untuk menciptakan iklim perdagangan internasional
yang aman bagi pelaku bisnis serta menwujudkan liberalisasi perdagangan. Dalam
buku Hukum Ekonomi Internasional dalam Era Global (2006) karya Rosyidah
Rakhmawati, dijelaskan beberapa tujuan pembentukan GATT, yakni:
Meningkatkan kesempatan kerja Memperluas produksi dan pertukaran barang
Menghapus perlakuan deskriminasi dalam perdagangan internasional Memecahkan
masalah dan hambatan dalam perdagangan internasional Meningkatkan efisiensi
penggunaan sumber daya yang ada di dunia
Prinsip Dalam buku GATT dan WTO:
1. Prinsip Most Favoured Nations (MFN), yaitu prinsip non-deskriminatif dalam
menjalankan perdagangan internasional.
2. Prinsip National Treatment, yaitu prinsip yang mengatur produk hasil impor
harus diperlakukan sama dengan produk dalam negeri.
3. Prinsip Transparansi, yaitu prinsip keterbukaan antar negara anggota GATT.
4. Prinsip Non Tariff Measures, yaitu negara anggota GATT hanya diperbolehkan
untuk melindungi produk dalam negeri dengan meningkatkan bea masuk
produk impor. Prinsip Quantitative Restriction, yaitu negara anggota GATT
tidak diperbolehkan melakukan pembatasan quota terhadap perdagangan
internasional.
Perubahan GATT Pada tahun 1994, GATT mengalami perubahan secara besar-besaran.
Perubahan tersebut dibahas dalam perjanjian putaran Uruguay pada tahun 1994. Dalam
perjanjian putaran Uruguay, peran dan fungsi GATT digantikan oleh World Trade
Organization (WTO) yang terbentuk pada 1 Januari 1995.

WTO
Organization (WTO) adalah organisasi perdagangan internasional yang mengatur
perdagangan antar negara di dunia.
Organisasi WTO memiliki kedudukan yang independen dan terlepas dari badan khusus
PBB. Pembentukan WTO berawal dari perundingan Putaran Uruguay pada tahun 1986-
1994.
Dalam perundingan ini, disepakati bahwa peran dan fungsi GATT digantikan oleh
sebuah organisasi yang bernama World Trade Organization (WTO).
Tujuan WTO
Dalam buku GATT dan WTO: Sistem, Forum dan Lembaga Internasional di Bidang
Perdagangan (1996) karya Kartodjoemana, pembentukan WTO bertujuan untuk :

1. Meningkatnya standar hidup masyarakat dunia


2. Menjamin lapangan kerja sepenuhnya
3. Meningkatkan penghasilan secara realistis
4. Memperluas produksi dan perdagangan barang/jasa
5. Melindungi sumber daya dunia dan lingkungan alam
Tugas pokok dan fungsi
Dilansir dari situs resmi World Trade Organization, berikut tugas pokok dan fungsi
WTO:
1. Mengelola perjanjian perdagangan internasional
2. Menjadi forum untuk negosiasi perdagangan internasional
3. Menangani sengketa perdagangan internasional
4. Mengawasi berjalannya kebijakan perdagangan nasional
5. Memberi bantuan teknis dan pelatihan untuk negara berkembang
6. Melakukan kerja sama dengan organisasi internasional lain seperti IMF dan
Bank Dunia
Struktur organisasi WTO, sebagai berikut:
1. Minesterial Conference, yaitu badan pengambil keputusan tertinggi dalam
WTO.
2. General Council, yaitu badan yang terdiri dari delegasi negara anggota WTO.
3. Dewan Perdagangan Barang, yaitu badan yang mengawasi pelaksanaan
perdagangan barang internasional.
4. Dewan Perdagangan Jasa, yaitu badan yang mengawasi pelaksanaan
perdagangan internasional di bidang jasa.
5. Badan Penyelesaian Sengketa, yaitu badan yang bertugas menengahi sengketa
perdagangan antar negara.
6. Badan Peninjau Kebijakan Perdagangan, yaitu badan yang bertugas
melaksanakan mekanisme peninjauan kebijakan perdagangan internasional.
Indonesia dalam WTO
Indonesia telah masuk dalam keanggotaan WTO sejak 24 Februari 1950. Selama
bergabung dengan WTO, Indonesia mendapat beberapa keuntungan seperti
perlindungan dari kecurangan perdagangan, dumping dan deskriminasi kebijakan.
Namun di sisi lain, banyak perusahaan asing multinasional yang menguasai sektor-
sektor perdagangan strategis, seperti air, pangan, busana dan sebagainya .Hal tersebut
menjadi ancaman bagi eksistensi perusahaan-perusahaan dalam negeri Indonesia
sendiri.

B. Integrasi Ekonomi Regional


Proses dimana Negara-negara di wilayah geografis bekerjasama untukmengurangi ata
menghilangkan hambatan aliran internasional produk, orang atau modal.

Setiap tingkat integrasi menggabungkan sifat-sifat level yang mendahuluinya.

1. Kawasan perdangangan bebas (free trade area)


Integrasi ekonomi dimana Negara berusaha untuk menghapus semua hambatan
perdagangan di antara mereka sendiri, tetapi masing-masing Negara menentukan
hambatan tersendiri terhadap non anggota disebut rea perdagangan bebas.
Contohnya : wilayah asia tenggara, Negara-negara ASEAN mencetuskan kawasan
pedagangan bebas yang dikenal dengan nama AFTA yaitu ASEAN fre trade area
2. serikat bea cukai (customs union)
Itegrasi ekonomi dimana Negara menghapus semua hambatan perdagangan di
anatara mereka sendiri, tetapi mendirikan sebuah kebijakan perdagangan umum
terhadap non angota disebut bea cukai. Dengan demikian, perbedaan utama antara
kawasan perdagangan bebas dan bea cukai adalah bahwa anggota serikat bea cukai
setuju untuk memperlakukan perdagangan dengan semua Negara non anggota
dengan cara yang sama yang disebut pasar umum.
3. Pasar umum (common market)
Dalam integrasi ekonomu berbentuk pasar umum, sesame Negara anggota
mempunyai kebebasan secara penuh untuk memindahhkan factor-faktor produksi,
khususnya modal dan tenaga kerja, serta membentuk kawasan perdagangan bebas
dari menyeragamkan peraturan tariff bea masuk.
Contoh: bentuk kerjasama ini adalah masyarakat eropa (ME) atau European
community)
4. Serikat ekonomi (Economi union)
integrasi ekonomi dimana Negara-negara menghilangkan hambatan perdagangan
dan pergerakan tenaga kerja dan modal di anata mereka sendiri, tetapi mendiikan
sebuah kebijakan perdagangan umum terhadap non anggota dan
mengkoordinasikan kebijakan ekonomi mereka disebut serikat ekonomi.
Contohnya diberlakukannnya mata uang tunggal untuk kawasan tersebut yang
dinamakan European currency unit (ECU) atau Euro
5. Serikat politik (political union)
Integrasi ekonomi dan politik dimana Negara-negara mengkoordinasikan aspek dari
system ekonomi dan politik mereka. Sebuah serikat politik mengharuskan Negara-
negara anggota untuk menerima sikap umum pada masalah-masalah ekonomi dan
plitik mengenai Negara-negara bukan anggota. Namun, Negara-negara
diperbolehkan derajat kebebasan dalam menetapkan kebijakan politik dan ekonomi
tertentu dalam wilayah.

C. Uni Eropa

Uni Eropa adalah organisasi kerja sama regional di bidang ekonomi dan politik negara
di Eropa. Pembentukan EU berawal dari penandatanganan Traktat Roma tentang
pendirian komunitas energi atom (European Atomic Energi Community) dan
komunitas Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). Lembaga-lembaga tersebut pada
tanggal 1 Juli 1967 bergabung menjadi satu organisasi yaitu Masyarakat Eropa (ME)
dan kemudian pada tahun 1993 menjadi Uni Eropa. Kegiatan Uni Eropa pada awalnya
hanya terbatas di bidang perdagangan. Akan tetapi sejalan dengan pertambahan anggota
Uni Eropa, berkembang pula bentuk kerja sama itu.

Kerja sama tersebut adalah dalam bidang ekonomi yang lebih luas, seperti kebijakan
perpajakan, perindustrian, pertanian, dan politik. Upaya ini dilanjutkan dengan
membentuk pasaran bersama, sebuah perjanjian untuk menghapus halangan terhadap
mobilitas faktor produksi sesama negara anggota Uni Eropa. Anggota Uni Eropa terdiri
atas 27 negara. Negara-negara anggota UE terdiri atas: Irlandia, Inggris, Prancis,
Portugal, Spanyol, Italia, Yunani, Austria, Belgia, Luksemburg, Jerman, Belanda,
Denmark, Swedia, Finlandia, Polandia, Ceko, Hongaria, Slovenia, Siprus, Malta,
Slovakia, Latvia, Lithuania, Estonia, Rumania, Bulgaria.

Integrasi Uni Eropa

Gagasan untuk menyatukan negara-negara Eropa telah dimulai sejak akhir abad ke-18
ketika Napoleon berupaya menyatukan Eropa di bawah kekaisaran Perancis. Kemudian
berulan ketika Adolf Hitler mencoba menundukkan Eropa dengan gerakan Nazi nya.
Upaya menyatukan Eropa secara damai dimulai pada tahun 1923 oleh PAN- European
Movement dari Austria melalui gagasan “United States of Europe”. Pada tahun 1929,
Menteri Luar Negeri Perancis, Aristide Briad mengusulkan dibentuknya “Eropean
Union” dalam kerangka Liga Bangsa-Bangsa. Akan tetapi usaha gagal terutama
disebabkan oleh kuatnya rasa nasionalitas dan kekuatan imperialitas pada saat itu.
Pemikiran untuk membentuk Eropa bersatu kembali diperkenalkan oleh Perdana
Menteri Inggris, dimana Winston Churchill dalam pidatonya di Basel, Swiss tahun
1946. Churchill mengharapkan bahwa masyarakat Eropa dapat hidup secara damai
dalam rasa aman dan kebebasan melalui suatu “Eropa Serikat”.

Rencana rekonstruksi Negara – Negara di kawasan eropa barat pasca perang dunia II
mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat. Pada tahun 1949, Amerika Serikat dan
beberapa Negara Eropa Barat membentuk aliansi keamanan North Atlantic Treaty
Organization (NATO), sejak saat itu Amerika Serikat memberikan bantuan ekonomi,
Marshall Plan tergabung dalam Organization For Europa Econimic Develoment
(OEED). Tujuan utama Amerika Serikat pada saat itu adalah berupaya menciptakan
suatu aliansi di kawasan Eropa Barat untuk menghadapi kekuatan komunis serta
mencegah konflik di kawasan ini

Proses Pengambilan Keputusan di Dalam Uni Eropa

Sebagai sebuah organisasi internasional Uni Eropa mempunyai landasan dalam


melakukan kerjasama dalam kaitannya untuk pengambilan keputusan. Struktur
organisasi Uni Eropa dipayungi oleh tiga pilar kerjasama:

1. Komunitas Eropa (”European Community”) merupakan kerangka hokum yang


mewadahi kebijakan komunitas yang berhubungan dengan pasar tunggal (“single
market), perdagangan international, bantuan pembangunan, kebijakan moneter,
pertanian, perikanan, lingkungan, pembangunan daerah, energi dstnya.
2. Kebijakan keamanan dan hubungan luar negeri (“Common Foreign and Security
Policy/CFSP”);
3. Peradilan dan masalah dalam negeri (“Justice and Home Affairs”) yang menangani
kerjasama di bidang hukum perdata dan pidana, kebijakan keimigrasian dan
asylum, pengawasan perbatasan, pengawasan lalu lintas obat terlarang, kerjasama
kepolisian dan pertukaran informasi

Tujuan

1. Meningkatkan kemajuan ekonomi dan social terutama dengan penciptaan pasar


bebas.
2. Pemerataan ekonomi dan social serta melalui pendirian integrasi ekonomi dan
moneter termasuk mata uang tunggal (EURO).
3. Untuk hubungan eksternal keluar, tujuan utama Uni Eropa adalah untuk lebih
menonjolkan identitas ataupun peranan Uni Eropa dalam percaturan internasional,
khususnya kebijakan bersama di bidang keamanan dan hubungan luar negeri
termasuk pembangunan kebijakan pertahanan bersama.
4. Prinsip-prinsip dasar yang dianut Uni Eropa adalah menghargai identitas nasional
anggota, demokrasi, dan menjunjung hak asasi manusia.

D. Blok Perdagangan
Blok blok perdagangan dibentuk karena negara negara yang berada dalam kawasan
geografis yang sama tersebut melakukan perjanjian perdagangan.
Blok perdagangan dapat mencakup:
1. Kawasan perdagangan bebas : penghapusan tarif antar ekonomi di blok
perdaganganSerikat pabean : mencakup kawasan perdagangan bebas dan
penetapan tarif eksternal umum dengan non-anggota
2. Pasar tunggal: mencakup Serikat pabean dan penetapan regulasi dan peraturan
umum.
Blok perdagangan menjadi semakin berpengaruh bagi perdagangan inetrnasional .
Memiliki keuntungan perdagangan bebas antar negara yang memiliki kawasan
geografis yang dekat. Hal ini dapat menyebabkan penetapan biaya yang lebih rendah,
potensi ekspor yang meningkat, pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, skala
ekonomi dan persaingan yang lebih besar.Namun, hal itu dapat mengarah pada arah
kontradiktif karena negara-negara mengumpulkan kedaulatan ekonomi. Selain itu,
perpindahan ke perdagangan bebas cenderung menciptakan negara yang dominan dan
minoritas di dalam beberapa industri dalam negeri kalah disebabkan tarif impor yang
rendah.
Keuntungan dari blok perdagangan
1. Penghapusan tarif mengarah pada penciptaan perdagangan harga yang lebih
rendah bagi konsumen dan peluang yang lebih besar bagi eksportir.
2. Perdagangan yang meningkat memungkinkan peningkatan spesialisasi yang
memberikan manfaat dari skala ekonomi (biaya rata-rata yang lebih rendah dari
peningkatan output)
3. Negara-negara yang bergabung dengan blok perdagangan kaya bisa
mendapatkan keuntungan dari investasi masuk dan peluang perdagangan yang
meningkat. Negara-negara di Eropa Timur telah membuat kemajuan besar
dalam mengejar tingkat pendapatan dan ekonomi rata-rata di Eropa Barat.
4. Teori perdagangan gravitasi menunjukkan bahwa perdagangan dengan negara-
negara yang berdekatan adalah yang paling penting karena biaya transportasi
yang lebih rendah dan memiliki persamaan sejarah, sosial , budaya, dan
ekonomi yang serupa.
5. Memberi negara kecil suara yang lebih besar dalam perjanjian perdagangan
global
6. Persaingan meningkat. Penghapusan tarif hambatan perdagangan menciptakan
pilihan yang lebih besar bagi konsumen. Oleh karena itu perusahaan domestik
memiliki insentif yang lebih besar untuk memangkas biaya agar tetap
kompetitif.

Kerugian dari blok perdagangan


1. Bergabung dengan serikat pabean dapat menyebabkan kenaikan tarif impor -
yang mengarah pada pengalihan perdagangan. Misalnya, ketika Inggris
bergabung dengan serikat pabean EEC( Masyarakat Ekonomi Eropa),
diperlukan tarif impor yang lebih tinggi untuk impor dari negara-negara bekas
Persemakmuran. Hal ini menyebabkan peralihan permintaan ke negara-negara
Eropa yang berbiaya lebih tinggi dan menyebabkan hilangnya bisnis bagi
negara-negara Persemakmuran
2. Ketergantungan yang meningkat terhadap kinerja ekonomi di negara lain dalam
blok perdagangan. Jika zona euro mengalami resesi, maka akan mempengaruhi
semua negara di zona euro. Namun, hal ini hampir tidak dapat dihindari
meskipun negara tidak secara formal berada dalam blok perdagangan karena
hubungan yang erat antara siklus perdagangan di berbagai negara. Seperti kasus
krisis Yunani memberikan efek domino terhadap negara Spanyol, Irlandia, dan
Portugal. Kemudian menyebabkan ketidakstabilan dalam perekonomian
kawasan Uni eropa.
3. Kehilangan kedaulatan dan kemerdekaan. Blok perdagangan perlu membuat
keputusan untuk seluruh kawasan . Ini mungkin bertentangan dengan keinginan
bagi sebagian minoritas negara.
4. Peningkatan pengaruh perusahaan multinasional. Dalam kesepakatan bilateral
antara AS dan blok perdagangan Asia Tenggara. Perdagangan bebas mungkin
terjadi dengan harga yang memungkinkan pergerakan bebas modal. Ini dapat
menguntungkan dengan banyakannya investasi yang ditawarkan . Akan tetapi,
bisa juga memiliki biaya yang lebih tinggi bagi produsen dalam negeri.
Perdagangan bebas dapat menyebabkan pengangguran struktural karena sumber
daya manusia yang masuk akan bersaing sumber daya manusia dalam negeri.
Kemudian menyebabkan barang dan produk dalam negeri kalah bersaing
dengan produk dan barang impor.

Anda mungkin juga menyukai