Anda di halaman 1dari 22

KARAKTER, CIRI-CIRI UMUM DAN NILAI-NILAI HAKIKI

KEWIRAUSAHAAN
Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Kewirausahaan
Tanggal Presentasi : 27 April 2021

Oleh:

Azinina Elfizaini Hasibuan (0204182062)


Indra Gunawan (0204182108)
Rapidah Azizah (0204182086)

Dosen Pengampu: Dr. Herlina Hanum, M.Hum.

MUAMALAH

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2021

1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat hamba-hamba-
Nya. Alhamdulillah karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
tugas makalah “KARAKTER, CIRI-CIRI UMUM DAN NILAI-NILAI HAKIKI
KEWIRAUSAHAAN”. Adapun maksud dan tujuan kami disini yaitu menyajikan
beberapa hal yang menjadi materi dari makalah kami. Makalah ini menggunakan bahasa
yang mudah untuk dimengerti para pembacanya. Semoga dengan dibuatnya makalah ini
sekiranya dapat membawa manfaat berupa pengetahuan bagi pembaca.

Dan pada kesempatan ini pula kami ingin berterima kasih kepada ibu Herlina
Hanum selaku dosen pengampu, dan juga pada semua pihak yang turut serta dalam
pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa di dalam makalah kami ini masih terdapat banyak
kekurangan, kami mengharapkan kritik dan saran demi menyempurnakan makalah kami
agar lebih baik dan dapat berguna semaksimal mungkin. Akhir kata kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan dan
penyempurnaan makalah ini.

Medan, 20 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................2
Daftar Isi.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................4
C. Tujuan.....................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Kewirausahaan...................................................................................6
2. Karakteristik Kewirausahaan..............................................................................8
3. Ciri-Ciri Umum Kewirausahaan.........................................................................10
4. Sifat dan Kepribadian Wirausaha.......................................................................12
5. Motif Berprestasi Kewirausahaan.......................................................................16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................21
B. Saran.......................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................22

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa
berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada
kondisi risiko atau ketidak pastian.Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak
diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha
seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan
unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa
negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak
Universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil.
Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan
pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas
pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan
perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di
segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.Orang yang
melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan
mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang
berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan
jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku
sebagai manusia unggul.Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat,
ciri-ciri dan karakteristik dan nilai-nilai kewirausahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakter kewirausahaan itu sebenarnya?
2. Bagaimana ciri-ciri umum kewirausahaan
3. Bagaimana sikap dan kepribadian wirausaha?
4. Bagaimana motif berprestasi kewirausahaan?

4
C. Tujuan
1. Menjelaskan apa itu kewirausahaan.
2. Menjelaskan ciri-ciri umum kewirausahaan.
3. Menjelaskan bagaimana sikap dan kepribadian wirausaha.
4. Menjelaskan bagaimana motif berprestasi wirausaha.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan
Secara etimologi, kewirausahaan berasal dari kata Wira dan usaha.Wira berarti
peluang, pahlawan, manusia unggul teladan, berbudi luhur, gagah berani, dan
berwatak Agung. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha
adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru mengatur
permodalan operasinya, serta memasarkannya.1
Wirausaha adalah orang yang mendirikan, mengelolah, mengembangkan dan
melembagakan perusahaan miliknya atau kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
untuk melihat dan menilai kesempatan kesempatan bisnis mengumpulkan sumber
daya sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan
mengambil keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan.2Menurut Thomas W
Zimmerer dan Norma M. Scrbrough wirausahawan adalah orang yang menciptakan
bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan
dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber
daya yang diperlukan untuk mendirikannya.3Menurut para pakar :
1. Wirausahawan adalah seseorang yang menemukan gagasan baru dan selalu berusaha
menggunakan sumber daya yang dimiliki secara optimal untuk mencapai tingkat
keuntungan tertinggi.
2. Wirausahawan adalah orang yang memiliki pandangan yang tidak lazim, yaitu
seorang yang dapat mengenali potensi atas barang dan jasa. Wirausahawan akan
beraksi terhadap perubahan ekonomi dan kemudian menjadi pelaku dalam mengubah
permintaan menjadi produksi.
3. Wirausahawan adalah orang yang memiliki senindan keterampilan tertentu dalam
menciptakan usaha yang baru. Wirausahawan memiliki pemahaman sendiri akan
kebutuhan masyarakat dan dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Wirausahawan
1
Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktik, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2014, h.45.
2
Sukamdani Sahid Gitosardjono, Wirausaha Berbasis Islam & Kebudayaan, (Jakarta: Pustaka Bisnis
Indonesia, 2013), h.204.
3
Irfan Fahmi, Kewirausahaan Teori, Kasus dan Solusi, (Bandung: Alfabeta,2014), h.2.

6
akanmempengaruhi masyarakat dengan membuka usaha baru, tetapi pada saat yang
sama ia dipengaruhi oleh masyarakat untuk mengenali kebutuhan dan memenuhinya
melalui ketajaman manajemen sumber daya.4
Secara etimologi kewirausahaan berasal dari kata Perancis "entreprende" yang
ditujukan kepada penyelenggara hiburan musikal.Pada abad pertengahan Marco Polo
mendefenisikan kewirausahaan dan contoh kewirausahaan sebagai perantara yang
membangun rute perdagangan ke Timur jauh.Istilah tersebut diperkenalkan pertama
kali oleh Richard Cantillon (1755). Istilah ini makin popular setelah digunakan oleh
pakar ekonomi J.B Say (1803) untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu
memindahkan sumber daya-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah
ke produktivitas yang lebih ingi dan menghasilkan banyak lagi.Kewirausahaan
pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti
mesin uap, mesin pemintal, dan lainnya. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan
dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan
bukan tujuan utama.Bebarapa definisi lain tentang kewirausahaan diantaranya sebagai
berikut:
 Maggil (1991)
Wirausaha melakukan suatu proses yang disebut dengan ‘creative destruction’
terhadap keseimbangan pasar. Inovasi yang diciptakan oleh wirausaha akan
menghancurkan keseimbangan yang terdapat pada pasar untuk kemudian menciptakan
keseimbangan baru dengan keuntungan-keuntungan atas inovasi tersebut.
 Raymond W.Y Kao (1995)
Kewirausahaan merupakan suatu proses, yakni proses penciptaan sesuatu yang
baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi ).
Tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi
masyarakat. Sedangkan wirausaha mengacu pada orang yang melaksanakan proses
penciptaankesejahteraan /kekayaan dan nilai tambah, melalui penelusuran dan
penetasan gagasan tersebut menjadi realitas.
 Faisal Afif (2001)
Wirausaha pada hakikatnya bukan saja semata-mata masuk dalam wilayah
bisnis/ekonomi, namun telah meluas ke bidang public (nonbisnis) seperti politik dan
4
Suharyadi., dkk, Kewirausahaan Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda, (Jakarta: Penerbit
Salemba Empat, 2007), h. 7.

7
pemerintah.Alasannya, karena secara kontekstual dunia entrepreneur berisi wilayah
tak bertuan yang belum pernah dijamah, asing dan pola dinamikanya belum memiliki
keteraturan.
 Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan
perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi
baru.Wirausahawan memulai dengan ide sederhana, kemudian mengorganisir sumber
daya yang diperlukan untuk mengubah ide tersebut menjadi bisnis yamg
berkelanjutan.Modal dasar seorang wirausahaan adalah kreativitas, dedikasi dalam
mencari peluang dan memanfaatkannya.
Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut
adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi
peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar
berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang
wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta
sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif.5
Entrepreneurship (kewirausahaan) menurut Instruksi Presiden Republik
Indonesia (INPRES) No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan
dan membudayakan entrepreneur adalah semangat, Sikap perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari menciptakan menerapkan cara kerja teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau
memperoleh keuntungan yang lebih besar.6

B. Karakteristik Kewirausahaan
Para ahli mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang
berbeda-beda. Menurut Geoffrey G. Merredith et al (1996), ciri-ciri dan watak
kewirausahaan adalah sebagai berikut:

5
Juliansyah Noor., dkk, Kewirausahaan Manajemen Wirausaha Bisnis Kecil, (Banten: La Tansa
Mashiro Publisher, 2020), h. 1-7.
6
Winarno, Pengembangan Sikap Entrepreneurship dan Intraprenuership, (Jakarta: PT. Indeks, 2011),
h. 20.

8
Karakteristik Watak
Percaya diri Memiliki kepercayaan diri yang kuat,
ketidaktergantungan terhadap orang lain, dan
individualistis.
Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan untuk berprestasi berorientasi laba,
mempunyai dorongan kuat, energi koma, dan tabah,
tekad kerja keras serta inisiatif.
Berani mengambil resiko dan Mampu mengambil resiko yang wajar.
menyukai tantangan
Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan
orang lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik.
Keorisinalan Inovatif kreatif dan fleksibel.
Berorientasi pada masa depan Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan.
Menurut Thomas W Zimmerer (1996), mengemukakan 8 karakteristik kewirausahaan
yaitu:

Karakteristik Pengertian
Desire for responsibility Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang
dilakukannya.
Preference for moderate Lebih memilih Resiko yang moderat, artinya selalu
menghindari resiko yang terlalu rendah dan terlalu
tinggi.
Confidence in their ability to Memiliki kepercayaan diri untuk memperoleh
success kesuksesan.

Desire for immediate feedback Selalu menghendaki umpan balik dengan segera.
High level of energy Memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan
keinginannya demi masa depan yang lebih.

Skill at organizing Memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan


sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
Value of achievement over Lebih menghargai prestasi dari pada uang.
money
Suryana mengemukakan karakteristik kewirausahaan dalam bentuk nilai-nilai
dan perilaku kewirausahaan yaitu:

Nilai Perilaku
Komitmen Menyelesaikan tugas hingga selesai.
Risiko moderat Tidak melakukan spekulasi melainkan berdasarkan
perhitungan yang matang.

9
Melihat peluang Memanfaatkan peluang yang ada sebaik mungkin.
Objektivitas Melakukan pengamatan secara nyata untuk memperoleh
kejelasan.

Umpan balik Menganalisa data kinerja waktu untuk memadukan kegiatan.

Optimisme Menunjukkan kepercayaan diri yang besar walaupun berada


dalam situasi berat.
Uang Melihat uang sebagai sumber daya, bukan tujuan akhir.

Manajemen proaktif Mengelola berdasarkan perencanaan masa depan.7

C. Ciri-Ciri Umum Kewirausahaan


1. Memiliki motif berprestasi tinggi
Dorongan untuk selalu berprestasi tinggi harus ada dalam diri setiap setiap
seorang wirausaha.Hari ini bertujuan untuk membentuk mental yang ada dalam diri
mereka untuk selalu lebih unggul dan mengerjakan segala sesuatu melebihi standar
yang ada.
2. Memiliki prespektif depan
Arah pandangan seorang Wira Usaha juga harus ber orientasi ke masa depan.
Prespektif seorang Wirausaha akan dapat membuktikan apakah ia berhasil atau tidak.
Kata kunci yang penting untuk di ingat adalah SMART (specify, measureable,
Achieveable, Reality-Based, time-frame) yang berarti harus spesifik dan jelas, terukur,
dapat dicapai, berdasarkan realitas, dan memiliki jangka waktu dalam mencapai
tujuan tersebut.
3. Miliki kreativitas tinggi
Orang Wirausaha umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi yang lebih dari
nonwirausaha dan memiliki kemampuan mengubah hasil inovasi tersebut menjadi
permintaan.
4. Memiliki sifat inovasi tinggi
Seorang Wirausaha harus segera menerjemahkan mimpi mimpinya menjadi
inovasi untuk mengembangkan bisnis impian harus ditunjang oleh inovasi sehingga
bangunan hidup dan bisnis sembilan koko dalam situasi apapun.

7
Brillyanes Sanawiri dan Mohammad Iqbal, Kewirausahaan, (Malang: UB Press, 2018),h. 13-15.

10
5. Memiliki komitmen terhadap pekerja
Komitmen diperlukan guna menegakkan arah tujuan kerja dan memastikan
keinginan mewujudkan impian dapat tercapai.
6. Memiliki tanggung jawab
Ide dan perilaku seorang wirausaha tidak terlepas dari tuntutan tanggung
jawab.Sehingga komitmen sangat diperlukan dalam pekerjaan sehingga mampu
melahirkan tanggung jawab.Indikasinya adalah berdisiplin, penuh komitmen,
bersungguh-sungguh, jujur, berdedikasi tinggi, dan konsisten.
7. Memiliki kemandirian
Orang yang mandiri adalah orang yang tidak suka mengandalkan orang lain,
namun justru maksimalkan segala daya dan upaya yang dimiliki sendiri. Jiwa mandiri
juga pandai dalam memanfaatkan potensi diri tanpa harus diatur oleh orang lain.
8. Keberanian menghadapi resiko
Berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan sebelumnya merupakan
kunci awal dalam dunia usaha. Resiko yang diperhitungkan dengan baik akan lebih
banyak memberikan peluang keberhasilan.
9. Selalu mencari peluang
Kemampuan mencari peluang akan membuat seorang wirausaha piawai dalam
menangani berbagai persoalan yang dihadapi oleh perusahaan.
10. Memiliki jiwa kepemimpinan
Jiwa kepemimpinan sebagai faktor penting untuk dapat memenuhi kinerja
orang lain, memberikan sinergi yang kuat demi tercapainya suatu tujuan.
11. Kemampuan manajerial
Kemampuan manajerial berarti mampu menggunakan tenaga dan waktu orang
lain untuk mencapai impiannya.
12. Memiliki kemampuan persoalan
Kemampuan ini adalah kemampuan individu masing masing dari seorang
Wira Usaha, seperti membuat kue, photografi, atau mekanik.8

D. Sifat dan Kepribadian Wirausaha


Alex Inkeles dan David H. Smith dalam Soeryanto Soegoto (2014:30) adalah
di antara ahli yang mengemukakan tentang kualitas dan sikap modern. Menurut
Soeryanto Soegoto kualitas manusia modern tercermin pada orang yang berpartisipasi
8
Ibid, h. 15-17.

11
dalam produksi modern tercermin pada orang yang berpartisipasi dalam produksi
modern yang dimanifestasikan dalam bentuk sikap, nilai, dan tingkah laku dalam
kehidupan sosial. Menurut Supriyanto (2014:23), ciri-ciri orang modern adalah :
1. Kesiapan diri dan keterbukaan diri terhadap inovasi
2. Kebebasan yang besar dari tokoh-tokoh tradisional
3. Mempunyai jangkauan dan pandangan yang luas terhadap berbagai
masalah
4. Berorientasi pada masa sekarang dan yang akan datang
5. Selalu berencana dalam segala kegiatan
6. Mempuyai keyakinan pada kegunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
7. Percaya bahwa kehidupan tidak dikuasai oleh nasib dan orang tertentu
8. Memilii keyakinan dan menggunakan keadilan sesuai dengan prinsip
masing-masing
9. Sadar dan menghormati orang lain

Dalam perusahaan, wirausaha adalah seseorang inisiator atau organisator


penting suatu perusahaan. Menurut Soeryanto Soegoto (2014:36), seseorang yang
memiliki jiwa kewirausahaan ditandai oleh pola-pola tingkah laku sebagai berikut:

1. Keinovasian, yaitu usaha untuk menciptakan, menemukan dan menerima


ide-ide baru.
2. Keberanian untuk menghadapi risiko, yaitu usaha untuk menimbang dan
menerima risiko dalam pengambilan keputusan dan dalam menghadapi
ketidakpastian.
3. Kemampuan manejerial, yaitu usaha-usaha yang dilakukan untuk
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, yaitu :
a. Usaha perencanan
b. Usaha untuk mengkoordinir
c. Usaha untuk menjaga kelancaran usaha
d. Usaha untuk mengawasi dan mengevaluasi usaha
4. Kepemimpinan, yaitu usaha memotivasi, melaksanakan dan mengarahkan
terhadap tujuan usaha

Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh berbagai


faktor, baik eksternal maupun internal. Menurut Slamet (2014:7), faktor internal yang

12
berpengaruh adalah kemauan, kemampuan, dan kelemahan. Sedangkan faktor yang
berasal dari eksternal adalah kesempatan atau peluang.9

Pervin dan John (dalam Umam, 2012:42) mendefinisikan bahwa kepribadian


mewakili karakteristik individu yang terdiri atas pola-pola pikiran, perasaan dan
perilaku yang konsisten. Kepribadian terdiri atas Trait dan Tipe (type). Trait
dijelaskan sebagai konstruk teoritis yang menggambarkan unit/dimensi dasar dari
kepribadian. Trait menggambarkan konsistensi respons individu dalam situasi yang
berbeda-beda. Tipe adalah pengelompokkan bermacam-macam trait. Tipe memiliki
tingkat yang besifat reguler dan general yang lebih daripada trait.10

Pemahaman terhadap kepribadian seorang wirausahawan tidak terlepas dari


teori tipe-tipe kepribadian yang ada pada diri seorang manusia. Teori-teori yang
membahas tipe-tipe kepribadian manusia terdiri dari (Khaerul Umam, 2012:50-52) :

1. Teori Carl Gustav Jung


2. Teori Galenes
3. Teori Kretchmer
4. Teori seldom

Kepribadian juga didefinisikan sebagai sistem sikap dan perilaku yang


didasari oleh struktur yang unik serta dieksperesikan melalui tampilan fisik, mental
dan sosial dalam dinamika interaksi yang dinamika dengan lingkungannya.
Kepribadian seorang wirausahawan yang baik harus meeliputi lima unsur, yaitu :

1. Sistem
Sistem mencakup kumpulan elemen-elemen sebagai masukan yang paling
berkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan dalam suatu proses
untuk menghasilkan keluaran yang berdampak terhadap munculnya umpan
balik guna melakukan perbaikan.
2. Sikap dan Perilaku
Sikap dapat dimaknai sebagai kecenderungan untuk menghasilkan perilaku
atau melakukan tindakan. Perilaku merupakan ekspresi pernyataan dari
sikpa berupa tindakan. Sikap berada pada tataran psikologis, implisit alias
9
Edward Zebua, Buku Ajar dan Perangkat Pembelajaran Kewirausahaan, (Padang Panjang: Institut
Seni Indonesia Padang Panjang, 2017), h. 14-15.
10
Arif Yusuf Hamali dan Eka Sari Budihastuti, Pemahaman Kewirausahaan, (Jakarta: Kencana, 2017),
h. 63.

13
tidak kentara. Perilaku nampak dari luar, eksplisit dan bersifat biologis
posisinya.
3. Struktut Kepribadian yang Unik
Unsur ini merupakan aspek dasar kepribadian yang membentuk energi
psikologis yang bermuara pada terbentuknya energi kinetis. Keunikan
terjadi ketika wirausahawan berinteraksi dengan lingkungannya. Kekhasan
terjadi bahkan adanya dinamika interaksi yang dinamis.
4. Tampilan Fisik, Mental dan Sosial
Kepribadian seorang wirausahawan akan nampak maupun tersembunyi
dan terlihat bagus atau terasa jelek, ketika muncul dalam tampilan fisik,
mental serta tampilan sosial seseorang dan memperoleh penafsiran dari
lingkungannya. Tampilan fisik ini terdiri dari :
a. Penampilan sehari-hari seperti berbusana, berbicara, dan sebagainya.
b. Kesehatan
c. Tinggi, berat dan bentuk badan
d. Kepemilikan

Tampilan mental terdiri dari :


a. Sikap terhadap orang lain
b. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai
c. Wawasan dan keterampilan/keahlian yang dimiliki
d. Status, peran, fungsi dan profesi yang disandang.
5. Dinamika Interaksi dengan Lingkungan
Kepribadian seorang wirausahawan akan berinteraksi secara dinamis
dengan lingkungannya, baik lingkungan internal maupun eksternal.
Seorang wirausahawan harus cepat tanggap terhadap lingkungan, maupun
beradaptasi dan bisa mengantisipasi semua peristiwa yang terjadi dan yang
dihadapinnya.11

Berdasarkan tori dan penelitian terdapat karakter yang membedakan


karakteristik di antara wirausaha dan populasi lainnya dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Big-5 Model

11
Ibid, 65-69.

14
Big-5 Model merupakan pendekatan multidimensional untuk
mendefinisikan kepribadian dengan mengukur tingkat opennes,
conscientiousness, extraversion, agreeableness, dan neuroticism. Big 5
model banyak dijadikan acuan semenjak tahu 1980 dan kelima ciri-ciri ini
telah terbukti berpengaruh dalam pemilihan karir dan performa karir
kelima sifat utama ini dapat menjelaskan sejumlah karakteristik.
2. Locus of Control
Locus of Control atau lokus pengendalian merupakan kendali individu atas
pekerjaan mereka dan kepercayaan mereka terhadap keberhasilan diri.
Lokus pengendalian terbagi menjadi dua yaitu lokus pengendalian internal
yang mencirikan seseorang memiliki keyakinan bahwa mereka
bertanggung jawab atas perilaku kerja mereka di organisasi. Kesadaran
akan budaya kerja yang baik membawa wirausahawan untuk berperilaku
baik di lingkungan kerjanya. Hal ini timbul dari dalam diri wirausahawan
yang didasari sifat ingin maju dan berkembang. Lokus pengenadilian
eksternal yang mencirikan individu yang mempercayai bahw perilaku
kerja dan keberhasilan tugas mereka lebih dikarenakan faktor di luar diri
yaitu organisasi. Kerjasama tim menjadi salah satu hal mutlak yang
dibutuhkan dalam organisasi, oleh karenanya memiliki sumber daya
terbaik menjadi kewajiban bagi setiap organisasi.
3. Need for Achievement
Need for Achievement merupakan keinginan seseorang untuk meraih
keberhasilan tertentu, menguasai keterampilan, kontrol dan standar yang
tinggi. Asal datangnya meliputi, orang tua yang mendorong kemandirian
anaknya di masa kecil, pujian dan penghargaan untuk kesuksesan,
mengasosiasikan perasaan positif dengan keberhasilan/pencapaian,
mengasosiasikan pencapaian karena usaha seseorang bukan keuntungan,
keeinginan untuk ditantang, intrapersonal strenghth, desirability,
feasability, kemampuan mengatur tujuan (goal-setting).12

E. Motif Berprestasi Kewirausahaan

12
Brillyanes Sanawiri dan Mohammad Iqbal, Kewirausahaan, (Malang: UB Press, 2018), h. 19-22.

15
Menurut Sardiman (2006) motif diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, jadi motif merupakan daya
penggerak dari dalam untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia pengertian prestasi adalah hasil
yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakandan sebagainya). Sedangkan menurut
Sardiman (2006) prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupu dari luar individu
dalam belajar. Dari bebeerapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
prestasi adalah hasil yang telah dicapai sebagai bukti usaha yang telah dilakukan.
Para cendekiawan wirausaha berpendapat aspek sifat merupakan faktor yang
penting dalam keberhasilan wirausaha. Contohnya, menurut Zummerer dan
Schorborough Schumpeter dalam Riyanti (2003) wirausaha adalah orang yang suka
mengambil resiko, Menurut McClelland & Brockhaus dalam Riyanti (2003)
wirausaha adalah orang yang ingin berprestasi tinggi.
Menurut Stoltz dalam Riyanti (2003), keberhasilan dapat berarti seberapa jauh
orang bergerak ke depan dan menanjak, mengalami kemajuan misinya sepanjang
hidup, menyingkirkan semua himbauan atau bentuk-bentuk kemalangan lainnya ia
melakukan riset selama 19 tahun dan 10 tahun praktek langsung untuk menemukan
jawaban tentang apa yang menyebabkan keberhasilan. Ia lalu menyimpulkan bahwa
keberhasilan seseorang dalam pekerjaan dan kehidupan adalah determinan panjang
dari adversity quotient.
Adversity seseorang menunjukkan dinamikanya pada saat dia menghadapi
rintangan-rintangan dalam mencapai tujuan. Stoltz membagi individu dalam tiga tipe,
yaitu :
1. Tipe Climber
Tipe yang memiliki ketahanan yang tinggi dalam menghadapi rintangan. Ia
tidak mudah menyerah dan terus berusaha meskipun berkali-kali gagal.
2. Tipe Champer
Tipe yang mendaki pada ketinggian tertentu dan berhenti karena sudah
merasa puas dengan apa yang sudah dicapai. Ia tidak mau berusaha lebih
keras agar lebih berhasil dan cenderung hanya berusaha agar bisa tetap
bertahan pada posisinya itu.
3. Tipe Quiter

16
Tipe orang yang mudah menyerah bila menghadapi kegagalan. Ia merasa
takut dan tidak mau mengambil resiko untuk memulai berusaha lagi.
Rintangan membuatnya tidak mau mencoba lagi.

Menurut Mc Clelland dalam Sukadji dkk (2001) motivasi berprestasi


merupakan kecenderugan seseorang dalam mengarahkan dan mempertahankan
tingkah laku untuk mencapai suatu standar prestasi McClelland dan Atkinson dalam
(Djiwandono, 2002) Motivasi yang paling penting untuk seseorang mendapatkan
prestasi yang baik adalah motivasi berprestasi, dimana seseorang cenderung berjuang
untuk mencapai sukses atau memilih kegiatan yang berorientasi untuk tujuan
kesuksesan.

McClelland (dalam Walgito, 2010) berpendapat bahwa motivasi itu dapat


dibedakan dalam :

1. Motivasi untuk berprestasi (Need of Achievement)


Motivasi untuk berprestasi merupakan dorongan untuk mengungguli orang
lain, mendapatkan prestasi, berprestasi sehubungan dengan seperangkat
standar yang ada untuk mencapai suatu kesuksesan. Individu yang
mempunyai tingkat motivasi untuk berprestasi cukup tinggi akan
meningkatkan performancenya untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.
2. Motivasi untuk berkuasa (Need of Power)
Mptivasi untuk berkuasa adalah motivasi yang membuat orang lain
berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tranpa dipaksa tidak
akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Motivasi untuk berkuasa ini
sangat berhubungan dengan motivasi dalam mencapai suatu posisi
kepemimpinan.
3. Motivasi untuk berafiliasi atau bersahabat (Need of Affiliation)
Motivasi untuk berafiliasi adalah keinginan untuk behubungan antar
pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk
mempunyai hubungan yang erat, selalu mencari teman dan
mempertahankan hubungan yang telah dibina dengan individu tersebut,
kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain.

17
Menurut Mc. Clelland dalam Mangkunegara (2006) mengemukakan 6
karakteristik orang yang mempunyai motif berprestasi tinggi yaitu :

1. Memiliki tingkat tanggungjawab pribadi yang tinggi


2. Berani mengambil dan memikul resiko
3. Memiliki tujuan yang realistik
4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk
merealisasikan tujuan
5. Memanfaatkan umpan balik yang konkret dalam semua kegiatan yang
dilakukan
6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah
diprogramkan

Atkinson dalam Linda (2004) mengatakan bahwa seseorang yang memiliki


motivasi berprestasi adalah sebagai berikut :

1. Free Choise
Bahwa individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi menyukai
aktivitas-aktivitas atas keberhasilannya sehingga selalu berusaha untuk
meningkatkan segala kemungkinan untuk berprestasi oleh karena
kemampuan pengalaman keberhasilannya yang lebih banyak sehingga
kendati mengalami kegagalan masih tetap tersirat untuk berhasil.
2. Persistence Behaviour
Adalah suatu anggapan individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi
menganggap bahwa kegagalan adalah sebagai akibat kurangnya usaha,
oleh sebab itu harapan dan usaha untuk berhasil selalu tinggi.
3. Intensity of performance
Adalah suatu intensitas dalam penampilan kerja, artinya individu yang
motivasi berprestasinya tinggi selalu berpenampilan suka kerja keras
dibandingkan seseorang yang motivasi berprestasinya rendah.
4. Risk Preference
Adalah suatu pertimbangan memilih risiko yang sedang artinya tidak
mudah dan tidak juga sukar.13

13
Andi Mursidi, Dkk, Buku Ajar Kewirausahaan, (Jawa Tengah:Lakeisha, 2020), h. 12-13.

18
Motivasi merupakan dorongan untuk berbuat yang berasal dari dalam diri
manusia. Motivasi berprestasi adalah menerapkan standar kinerja dan standar
kesempurnaan yang tinggi, mendorong orang lain dan diri sendiri berprestasi,
mencapai, bahkan melebihi sasaran yang ditetapkan. Motivasi dalam suatu perbuatan
memegang peran sangat penting. Kuat lemahnya upaya yang dikerahkan seseorang
dalam mengerjakan sesuatu sangat ditentukan oleh motivasinya. Oleh karena itu,
mengetahui dan membina motivasi yang benar adalah suatu keharusan bagi siapa saja
yang ingin meraih keberhasilan. Demikian pula dalam berwirausaha. Dalam
berwirausaha dibutuhkan semangat atau motivasi yang tinggi motivasi ini menjadi
pendorong yang kuat bagi wirausaha untuk mencapai hasil yang terbaik. Motivasi
berprestasi menjadi tanda bagi wirausahawan bahwa dia tidak mudah menyerah dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Ciri-ciri Motivasi Berprestasi :


Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi dapat dicirikan oleh beberapa
hal sebagai berikut.
a. Segi Kognisi
1) Menyelesaikan tugas sebaik mungkin menyelesaikan tugas sebaik-
baiknya merupakan sebuah keberhasilan. Keberhasilan adalah
sebuah prestasi sehingga seseorang yang memiliki motivasi
berprestasi akan selalu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
2) Bekerja tidak atas dasar spekulasi
3) Berpikir dan berorientasi ke depan. Berorientasi ke depan berarti
melakukan perencanaan dan berpikir ke depan. Seseorang yang
berorientasi ke depan meencari dan mengantisipasi kemungkinan
yang terjadi jauh di masa depan.
4) Lebih mementingkan prestasi daripada upah seseorang yang
memiliki motivasi berprestasi kadangkala mengesampingkan
penghasilan atau upah. Bagi mereka, prestasi adalah sebuah
keberhasilan dan kebanggan, yang tidak dapat diukur dengan
uang.14

14
Ela Elliyana dan Drajat Sulistiyono, Buku Ajar Kewirausahaan, (Malang: Ahlimedia Press, 2020), h.
132-133.

19
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan
menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa
dan kepuasan serta kebebasan pribadi. Kewirausahaan adalah suatu sikap mental,
pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas
yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau
dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi
nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya.
Ada beberapa yang menjadi ciri umum dalam berwirausaha yakni: Memiliki
motif berprestasi, memiliki prespektif depan, memiliki kreativitas tinggi, memiliki
20
sifat inovasi tinggi, memiliki komitmen terhadap pekerja, memiliki tanggung jawab,
memiliki kemandirian, keberanian menghadapi resiko, selalu mencari peluang,
memiliki jiwa kepemimpinan, kemampuan manajerial, memiliki kemampuan
persoalan.
Dari pemaparan diatas dapat diambil simpulan motif berprestasi adalah
keinginan yang mendorong seseorang untuk berusaha semaksimal mungkin agar hasil
yang diinginkan dan dicita-citakan bisa tercapai.
Motivasi merupakan dorongan untuk berbuat yang berasal dari dalam diri
manusia. Motivasi berprestasi adalah menerapkan standar kinerja dan standar
kesempurnaan yang tinggi, mendorong orang lain dan diri sendiri berprestasi,
mencapai, bahkan melebihi sasaran yang ditetapkan. Motivasi dalam suatu perbuatan
memegang peran sangat penting.

B. Saran
Penyusun menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, maka
dari itu kami dari penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Semoga dengan makalah ini kita dapat memahami tentang karakter, ciri-ciri umum
dan nilai-nilai hakiki kewirausahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irfan. Kewirausahaan Teori, Kasus dan Solusi, Bandung: Alfabeta,


2014.
Gitosardjono, Sukamdani Sahid. Wirausaha Berbasis Islam dan Kebudayaan,
Jakarta: Pustaka Bisnis Indonesia, 2013.
Noor, Juliansyah. Kewirausahaan Manajemen Wirausaha Bisnis Kecil,
Banten: La Tansa Mashiro Publisher, 2020.
Rusdiana. Kewirausahaan Teori dan Praktik, Bandung: CV Pustaka Setia,
2014.
Sanawiri, Brillyanes dan Iqbal, Mohammad. Kewirausahaan, Malang: UB
Press, 2018,.
Suharyadi., dkk. Kewirausahaan Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda,
Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2007.

21
Winarno. Pengembangan Sikap Entrepreneurship dan Intraprenuership, 2011,
Jakarta: PT. Indeks, 2011.
Zebua, Edward. Buku Ajar dan Perangkat Pembelajaran Kewirausahaan,
Padang Panjang: Institut Seni Indonesia Padang Panjang, 2017.
Hamali, Arif Yusuf dan Budihastuti, Eka Sari. Pemahaman Kewirausahaan,
Jakarta: Kencana, 2017.
Mursidi, Andi. Dkk. Buku Ajar Kewirausahaan, Jawa Tengah: Lakeisha,
2020.
Elliyana, Ela dan Sulistiyono, Drajat. Buku Ajar Kewirausahaan, Malang:
Ahlimedia Press, 2020.

22

Anda mungkin juga menyukai