DI ERA PANDEMI
MAKALAH
Sebagai Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategis
Disusun oleh :
NPP 30.0970
Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas limpahan rahmat dan anugerah
dari-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi
tugas mandiri Mata Kuliah Manajemen Strategis dengan judul “Strategi Pemasaran
Industri Rumah Tangga di era pandemi”. Disamping itu, Penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada Dosen pengampu Mata Kuliah Manajemen Strategis Bapak Drs.
Ferdinand Jaftoran, M.Si serta semua pihak yang telah membantu Penulis selama
pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat Penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Penulis mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat Penulis perbaiki.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
YKATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah.................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................4
2.1 Industri Rumah tangga (Home Industry)............................................4
2.1.1 Pengertian Industri Rumah tangga (Home Industry)...................4
2.1.2 Karakteristik Industri Rumah tangga (Home Industry).................4
2.2 Gambaran secara menyeluruh tentang Industri Rumah tangga........5
2.3 Kendala-kendala yang dihadapi.........................................................8
2.4 Upaya-upaya yang dilakukan atau Cara Mengatasinya di
Tengah Pandemi Covid-19.....................................................................10
BAB III PENUTUP.....................................................................................14
3.1 Kesimpulan.......................................................................................14
3.2 Saran................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Home Industri adalah suatu unit usaha/perusahaan dalam skala kecil yang
bergerak dalam bidang industri tertentu. Biasanya usaha ini hanya menggunakan
satu atau dua rumah sebagai pusat produksi, administrasi dan pemasaran
sekaligus secara bersamaan. Peran Home Industry sangat berarti dalam
memberdayakan masyarakat agar memiliki kemandirian dalam bidang ekonomi.
Home Industri yang dijadikan mitra dalam pengabdian kepada masyarakat ini
adalah usaha home industry adalah Masakan Jawa Ibu Yani. Permasalahan yang
sering dihadapi pada usaha Home Industri dalah hambatan dalam menghadapi
pengembangan usaha karena sulitnya pemasaran terutama pada saat pandemic
Covid 19. Industri rumah tangga atau home industry merupakan suatu peluang
usaha yang mulai bermunculan dalam era sekarang karena semakin sempitnya
lapangan kerja yang tersedia. Industri semacam ini dapat dikelola di dalam rumah
sehingga dapat dipantau setiap saat. Usaha kecil semacam ini dikelola oleh orang-
orang yang memiliki hubungan kekerabatan. Modal yang dibutuhkan usaha ini
sedikit dan alat-alat yang digunakan bersifat manual. Industri rumahan di kota
Magelang mengalami perkembangan yang besar. Menurut data dari Dinas
Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Magelang tahun
2012 menunjukkan jumlah industri rumahan di bidang pangan sebesar 35.366 unit
usaha. Peningkatan jumlah unit usaha sebesar 15 persen dari tahun sebelumnya.
Data tersebut mengindikasikan bahwa industri rumahan memberi peluang dan
pemasukan ekonomi bagi keluarga. Industri rumahan dalam bidang makanan
menjadi salah satu pilihan usaha yang menarik bagi masyarakat khususnya
wirausahawan di kota Magelang. Hal tersebut dapat dilihat dari munculnya berbagai
produk camilan di daerah ini. Produk camilan seperti keripik, gethuk, ceriping,
slondok, kue bolu menjadi contoh dari sekian banyak produk camilan di kota
Magelang. Bahkan produk gethuk menjadi ikon kuliner atau oleh-oleh yang khas
iv
dari Magelang. Peningkatan jumlah usaha kecil di bidang makanan ini disebabkan
seiring bertambahnya jumlah wisatawan ke kota Magelang.
Perkembangan yang pesat pada produk makanan tersebut tentunya juga
didorong oleh minat beli yang tinggi dari masyarakat sebagai konsumen. Keinginan
dan minat beli yang tinggi tersebut memunculkan peluang bagi produsen produk
makanan untuk semakin berinovasi dalam membuat produkproduk makanan yang
variatif. Menurut Dwi Yuni dalam buku Bisnis Rumah Tangga (2010:3) dikatakan
bahwa ada tiga alasan wirausahawan memiliki bisnis makanan yaitu bisnis
makanan paling populer dan menguntungkan, biaya memulai bisnis makanan pada
umumnya kecil dan jika memerlukan bantuan tenaga dapat memberdayakan
anggota keluarga. Hal ini menunjukkan bisnis makanan mudah dilakukan asalkan
dapat dikelola denga tepat pula. Salah satu industri rumahan di Magelang bernama
Harmoni Brownies merupakan industri rumahan di bidang makanan yang
memproduksi brownies. Harmoni Brownies ini terletak di perumahan Griyo Rejo
Indah, Jalan Merak No D5, Mertoyudan, Magelang. Harmoni Brownies merupakan
kue brownies panggang yang diproduksi oleh sebuah home industry. Harmoni
Brownies menawarkan suatu produk brownies yang berbeda dengan brownies
yang lain. Salah satu bentuk dari diferensiasi produk ini dapat dilihat pada
komposisi adonan dan proses pembuatan brownies tersebut. Produk brownies ini
dibuat dengan cara dipanggang dan pada umumnya kue brownies jika dipanggang
akan matang dalam waktu setengah jam. Produk brownies ini dipanggang lebih
lama kurang lebih satu setengah jam.
v
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
1. Mampu mengerti dan dapat menjelaskan tentang Bagaimana gambaran secara
menyeluruh tentang Industri Rumah tangga.
2. Mampu mengerti dan dapat menjelaskan tentang Kendala-kendala apa yang
dihadapi.
3. Mampu mengerti dan dapat menjelaskan tentang Upaya-upaya apa yang digunakan
untuk mengatasinya.
vi
BAB II
PEMBAHASAN
vii
d) industri yang menggunakan barang setengah jadi menjadi barang jadi. Hal
ini dipengaruhi oleh tingkat kemudahan pengolahannya dibandingkan dengan
industri menegah dan besar.
e) home industry termasuk pada industri ringan. Dalam hal ini ditinjau dari
barang yang dihasilkan merupakan barang yang sederhana, tidak rumit serta
tidak membutuhkan proses yang rumit dan teknologi yang tinggi.
f) sebagian besar pemilik home industri adalah masyarakat menengah ke
bawah yang tidak mempunyai modal serta aset untuk mendapatkan bantuan
dari bank, sehingga sistem pemodalan adalah mandiri/swa-dana.
g) Ditinjau dari subyek pengelola, home industri merupakan industri yang
dimiliki oleh pribadi (rakyat) dengan sistem pengelolaannya yang sederhana.
h) Ditinjau dari cara pengelolaannya, industri ini merupakan industri yang
mempunyai struktur manajemen dan sistem keuangan yang sederhana. Hal
ini disebabkan industri ini lebih banyak bersifat kekeluargaan. Manfaat Home
Industri Sebagai usaha dalam skala kecil, home industri mempunyai manfaat
dan peran diantaranya sebagai berikut:
1. Home Industri sebagai Alternatif Penghasilan bagi Keluarga Kegiatan
ekonomi rumah tangga ini membantu meningkatkan pendapatan keluarga
karena merupakan usaha sampingan yang tidak banyak menyita waktu.
2. Home Industri Berpeluang untuk Mengurangi Angka Kemiskinan Kegiatan
ekonomi home industri secara tidak langsung membuka lapangan kerja bagi
anggota keluarga ataupun tetangga yang berada di sekitar tempat tinggal,
oleh karena itu home industri dapat membantu mengurangi angka
pengangguran dan kemiskinan.
viii
sekolah ditutup serta perusahaan-perusahaan banyak yang mengurangi aktivitas
produksi dan bahkan tidak sedikit yang melakukan pemutusan hubungan kerja
(PHK). Perekonomian menjadi shock baik secara perorangan, rumah tangga,
perusahaan makro dan mikro bahkan perekonomian negara di dunia (Taufik &
Ayuningtyas, 2020).
Pemerintah Indonesia berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut
dengan mengeluarkan beberapa kebijakan khususnya di bidang perekonomian
agar permasalahan pandemi covid-19 ini tidak mengakibatkan resesi ekonomi
yang berkepanjangan. Perusahaan besar, menengah, dan kecil yang masih
mampu bertahan melakukan beberapa langkah konkrit agar hasil produksinya
tetap dapat dipasarkan.
Pemasaran secara online melalui media merupakan langkah tepat yang
harus dilakukan oleh para pelaku usaha (Suswanto & Setiawati, 2020; Gu, Han,
& Wang, 2020). Oleh karena itu strategi yang diterapkan oleh para pelaku usaha
ini harus dilakukan secara optimal agar produk yang dihasilkan dapat diterima
oleh masyarakat dengan memberikan keterangan yang jelas dan dapat
dipercaya konsumen.
Selain itu juga ada Promosi, Tujuan promosi menurut Kotler dan
Armstrong (2008 : 205) yaitu :
a. Mendorong pembelian pelanggan jangka pendek atau meningkatkan
hubungan pelanggan jangka panjang.
b. Mendorong pengecer menjual barang baru dan menyediakan lebih banyak
persediaan.
c. Mengiklankan produk perusahaan dan memberikan ruang rak yang lebih
banyak .
d. Untuk tenaga penjualan, berguna untuk mendapatkan lebih banyak dukungan
tenaga penjualan bagi produk lama atau baru atau mendorong wiraniaga
mendapatkan pelanggan baru
Media sosial juga banyak digunakan sebagai sarana promosi, Media
sosial yang banyak digunakan pelaku usaha dalam memasarkan hasil
produksinya, yaitu :
ix
1) Facebook
Bagi para pelaku bisnis online yang sudah cukup lama
menggunakan media sosial, tentu sangat mengerti bagaimana
keampuhan berjualan online di Facebook ini. Para pedagang online biasanya
menggunakan fitur Facebook fan page untuk mempromosikan berbagai
produk yang mereka jual di internet. Sebenarnya cara memulainya cukup
mudah dan cepat. Tentunya Anda sudah memiliki akun Facebook terlebih dahulu
ya. Langkah pertama adalah membuat Facebook Fan Page untuk bisnis jualan
online Anda. Buatlah informasi mendetail tentang bisnis Anda di Fan Page
Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2019
46 tersebut dan rajinlah memposting konten ke dalamnya. Untuk menjangkau
lebih banyak orang, biasanya para pebisnis online akan memanfaatkan fitur
Facebook Ads. Fitur periklanan ini hanya bisa digunakan melalui Facebook Fan
Page. Selain Fan Page, Anda juga bisa membuat group Facebook, di mana
isinya adalah fokus membahas topik tertentu yang sangat berhubungan dengan
produk yang Anda jual. Ini opsi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan trafik ke
bisnis home industri.
2) Instagram
Instagram merupakan media sosial berbasis gambar dan video singkat ini
sangat efektif untuk menarik perhatian para penggunanya dengan menggunakan
gambar dan video unik. Gambargambar yang unik dan menarik yang diunggah di
Instagram bisa memanjakan mata para pengguna Instagram sehingga mereka
mau berlama-lama melihat berbagai gambar dan video di sana. Seperti prinsip
orang berbisnis, di mana ada keramaian maka di sana ada peluang usaha yang
menguntungkan.
2) WhatsApp
Aplikasi pesan untuk ponsel cerdas. WhatsApp Messenger merupakan
aplikasi pesan lintas platform yang memungkinkan kita bertukar pesan dan
informasi tanpa pulsa. Dan Wahtsapp ini sangat mudah digunakan oleh siapapun
apapun akan sangat efektif melalui Twitter. Misalnya, seputar dunia wanita dan
kebutuhan
x
3) Youtube
Ada pergeseran minat pengguna internet saat ini yaitu dulunya lebih suka
membaca artikel, sekarang rata-rata pengguna internet lebih suka melihat konten
yang interaktif, misalnya video. Hal ini ditambah lagi dengan kenyataan bahwa
koneksi internet di Indonesai sudah semakin cepat. Brand besar yang beriklan di
YouTube biasanya tujuannya untuk branding. Tapi bagi para pedagang online
kecil-kecilan, penggunaan YouTube sebagai sarana untuk jualan online sudah
sangat sering dilakukan. Tidak terlalu sulit untuk membuat sebuah video untuk
jualan online, kita bisa menggunakan kamera smartphone lalu mengunggah
video tersebut ke channel YouTube.
xi
3. Kapasitas Produksi
Sebagian besar industri kecil tidak berani memproduksi barang atau
jasa secara massal, mereka lebih cenderung melakukan produksi
berdasarkan pesanan yang datang dari konsumen. Jadi, bila belum ada
pesanan khusus dari konsumen maka proses produksi juga akan ikut
berhenti. Sehingga tidak heran bila persediaan produk belum bisa stabil
maka minat beli para konsumenpun juga belum bisa terjaga.
4. Promosi dan Pemasaran
Para pelaku industri kecil cenderung pasif dalam melakukan kegiatan
promosi dan pemasaran produk. Mereka lebih senang memasarkannya dari
mulut ke mulut, dan terlihat masih takut untuk menggunakan media iklan
maupun mengikuti berbagai event pameran yang diadakan pihak-pihak
terkait. Kalaupun pernah ikut kegiatan promosi, biasanya atas permintaan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan melalui pameran-pameran yang
mereka selenggarakan.
5. Dukungan Teknologi Modern
Belum banyak pelaku usaha yang menjalankan roda bisnisnya dengan
bantuan teknologi modern. Kebanyakan dari mereka masih menjalankan
bisnisnya secara tradisional, sehingga adanya perkembangan teknologi
modern belum begitu lekat dengan bisnis yang mereka jalankan. Tentunya ini
menjadi kendala besar bagi para pelaku usaha, sebab keberadaan teknologi
modern menjadi alat pendukung yang cukup efektif untuk meningkatkan
kapasitas produksi dan menjaga kualitas produk yang dihasilkan.
6. Administrasi Dan Pengelolaan Keuangan
Sampai hari ini masih banyak pelaku industri kecil yang mengabaikan
peranan administrasi dan laporan keuangan. Mereka lebih sering
membuatnya dengan cara manual sehingga hasilnya juga kurang terperinci.
Padahal, pencatatan administrasi dan keuangan usaha tentunya menjadi
bagian penting dalam menjalankan industri kecil. Sebab, Anda bisa
mengetahui seberapa besar biaya produksi yang dikeluarkan, dan berapa
besar keuntungan yang Anda dapatkan setiap bulannya.
xii
7. Belum Ada Jaringan Kemitraan
Kendala yang ketujuh yaitu sempitnya jaringan kemitraan yang dimiliki
para pelaku industri kecil di daerah pedesaan. Selama ini mereka hanya
mengandalkan para tengkulak untuk memasarkan produk-produknya,
bekerjasama dengan para petani lokal untuk menyediakan bahan baku, dan
menggunakan dana pribadi untuk memenuhi kebutuhan modal.
8. Kurang Respect Terhadap Koperasi
Keberadaan koperasi tentunya memberikan banyak kemudahan bagi
para pelaku UKM. Contohnya saja seperti memberikan pendampingan
manajemen usaha, menyediakan berbagai macam kebutuhan produksi,
membantu pemasaran produk, dan lain sebagainya. Namun sayangnya, para
pelaku industri kecil di Medan masih kurang respect untuk bergabung
menjadi anggota koperasi. Sehingga peluang sukses yang ditawarkan belum
dimanfaatkan para pelaku usaha.
xiii
Strategi pemasaran produk ditengah pandemi Virus Corona adalah
berita besar. Wajar jika setiap orang membicarakannya. Bahkan pelanggan
mulai mencari sendiri apa itu Virus Corona dan membeli produk sesuai
dengan kebutuhan mereka untuk beberapa minggu kedepan agar melindungi
diri dari penularan. Ini menghadirkan peluang bagi beberapa sektor bisnis
seperti layanan kesehatan, produk medis, makanan dan minuman serta
kebutuhan lainnya. Dengan menggunakan alat yang tepat, Anda dapat
menganalisis data online untuk mengidentifikasi siapa yang membaca konten
tentang Virus Corona dan jenis konten apa yang mereka baca. Setelah itu,
Anda dapat mengelompokkan topik atau kata kunci yang mereka minati agar
bisnis Anda dapat memberikan konten yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan mereka saat ini.
xiv
pelanggan bagaimana keamanan dan jaminan produk telah dilakukan. Hal ini
akan membantu mereka semakin percaya bahwa Anda memang
meminimalkan segala risiko penularan Virus Covid-19.
xv
pelanggan merasa terpikat dan membeli produk Anda. Tentukan strategi
pemasaran mana yang cocok dan dapat Anda lakukan di masa sekarang
agar produk UKM tetap laku di pasaran. Sebelumnya, Anda juga harus
memperhatikan keuangan bisnis agar strategi yang dilakukan relevan dengan
kondisi keuangan.
xvi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa untuk
mempertahankan kelangsungan usaha kecil (UMKM) pemanfaatan internet dan
media sosial merupakan strategi yang sangat tepat di tengah pandemi covid-19
ini. Namun demikian penggunaan teknologi juga membutuhkan biaya yang tidak
sedikit serta sumber daya manusia yang memiliki kemampuan di bidang
teknologi informasi. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya menggunakan metode
penelitian lain agar hasil yang diperoleh lebih signifikan.
Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh industri kecil/rumah tangga
antara lain :
1) Sebagian besar industri kecil dan industri rumah tangga belum mempunyai
surat ijin usaha (SIUP);
2) Tingkat pendidikan tenaga kerja pada industri kecil/rumah tangga tergolong
rendah, yaitu rata-rata hanya lulus SD atau SLTP;
3) Sebagian besar modal usaha industri kecil/rumah tangga dari modal sendiri
dan masih belum banyak yang memanfaatkan modal pinjaman dari lembaga
keuangan yang ada; dan
4) Sebagian besar industri kecil/rumah tangga belum pernah mengikuti
bimbingan/pelatihan sehingga tingkat keahlian dan pemasaran produk yang
dihasilkan masih kurang berkembang.
3.2 Saran
Penulis berharap agar para pembaca dapat mengerti dan memahami isi
dari makalah tentang “Strategi Pemasaran Industri Rumah Tangga di era
pandemi” ini dan dapat menjadikan makalah ini sebagai bahan pembelajaran
serta dapat menjadikan makalah ini pedoman untuk perbaikan penulisan
makalah selanjutnya.
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Jagoan Hosting. (2018). Panduan WorsPress SEO: 16 Langkah Mudah untuk Menjadi
No.1 di Hasil Pencarian. Jakarta : www.jagoanhosting.com Agustina, Tri Siwi.
(2015).
http://ssantoso.blogspot.com/2009/10/permasalahan-industri-kecil-rumah_2074.html
https://formasiberita.blogspot.com/2018/05/8-kendala-industri-rumah-tangga-di.html
http://e-journal.uajy.ac.id/6454/2/KOM103709.pdf
file:///C:/Users/USER/Downloads/1064-Article%20Text-1673-1-10-20201111.pdf
file:///C:/Users/USER/Downloads/8028-19780-1-SM.pdf
https://www.jurnal.id/id/blog/strategi-pemasaran-produk-di-saat-masa-pandemi-wabah-
covid-19/
http://repository.uinjambi.ac.id/5393/1/EES160480%20Strategi%20Pemasaran
%20dalam%20Mempertahankan%20Bisnis%20UMKM%20di%20Tengah%20Pandemi
%20Covid-19%20%28studi%20UMKM%20Buket%20Bunga%20Gallery%20Daisuki
%20Jambi%29.pdf
xviii