Sasaran-Sasaran Pembelajaran
1. Menjelaskan arti penting proses MSDM dan pengaruh-pengaruh eksternal yang
mempengaruhi proses MSDM.
2. Membahas tugas-tugas yang terkait dengan mengidentifikasi dan menyeleksi karyawan
yang kompeten.
a. Mengetahui cara menjadi terwawancara yang baik.
b. Mengembangkan keterampilan Anda dalam menjadi pewawancara yang baik.
3. Menggambarkan beragam jenis orientasi dan pelatihan.
4. Menjelaskan strategi untuk mempertahankan karyawan yang kompeten dan berkinerja
tinggi.
5. Membahas isu-isu kontemporer dalam mengelola sumber daya manusia.
Setelah struktur organisasi berada pada tempatnya, manajer harus menemukan orang-orang
demi mengisi pekerjaan yang telah dibuat atau sebaliknya mengeluarkan orang-orang dari
pekerjaan jika keadaan bisnis mengharuskannya. Di sinilah manajemen sumber daya manusia
(MSDM) atau human resource management (HRM) mulai terlibat. Inilah suatu tugas penting
yang melibatkan kepemilikan dalam jumlah yang tepat dari orang-orang yang tepat di tempat
yang tepat pada waktu yang tepat. Dalam bab ini, kita akan melihat proses yang digunakan oleh
manajer demi melakukan tugas ini. Selain itu, kita akan melihat beberapa masalah MSDM
kontemporer yang dihadapi manajer.
Tantangan MSDM utama bagi manajer adalah memastikan bahwa perusahaanya memiliki
tenaga kerja yang berkualitas tinggi. Mendapatkan dan mempertahankan karyawan yang
kompeten dan berbakat sangat penting demi keberhasilan setiap organisasi, baik yang baru
berdiri maupun yang telah berbisnis selama bertahun-tahun. Jika sebuah organisasi tidak
mengambil tanggung jawab MSDM secara serius, kinerjanya mungkin mengalami kelemahan.
Oleh karena itu, manajemen sumber daya manusia sudah menjadi bagian penting dari
pekerjaan setiap manajer ketika mengelola. Penelitian telah menunjukkan bahwa dalam
perusahaan di mana manajer lini bertanggung jawab merekrut, mengelola kinerja, dan retensi
perusahaan mereka 29 persen lebih sukses. Inilah alasan yang baik bagi semua manajer untuk
terlibat dalam beberapa kegiatan MSDM seperti mewawancara calon karyawan, orientasi
karyawan baru, dan mengevaluasi kinerja karyawan mereka, meskipun sudah ada departemen
SDM tersendiri.
Komunikasi terbuka
LINGKUNGAN HUKUM MSDM. Dua ratus lima puluh juta dolar. Itulah jumlah yang sekelompok
juri di New York City berikan sebagai ganti rugi untuk penggugat yang mengklaim bahwa
perusahaan obat Novartis AG mendiskriminasi kaum perempuan. Sebagaimana ditunjukkan
oleh contoh ini, praktik MSDM dari organisasi telah diatur oleh undang-undang negaranya dan
yang tidak mengikuti hukum-hukum itu dapat dikenai ongkos yang mahal.
[Peraga 12-3] Peraturan MSDM Utama di AS
Kompensasi/Tunjangan
Worker Adjustment and 1990 Mewajibkan perusahaan dengan lebih
Retraining Notification Act 1993 darii 100 karyawan untuk memberikan
Family and Medical Leave Act 1996 pemberitahuan 60 hari di depan sebelum
Health Insurance Portability 2009 melakukan PHK massal atau penutupan
and Accountability Act 2010 fasilitas.
Lilly Ledbetter Fair Pay Act Memberikan karyawan dalam organisasi
Patient Protection and yang jumlah pekerjanya 50 orang atau
Affordable Care Act lebih, izin 12 minggu (tanpa upah) setiap
tahunnya untuk alasan keperluan
keluarga atau kesehatan
Mengizinkan bisa dipindahnya asuransi
kesehatan karyawan dari perusahaan satu
ke perusahaan lain
Mengubah batas UU mengenai
diskriminasi upah menjadi 180 hari dari
tiap pembayaran upah
Legalisasi perawatan kesehatan yang
memberlakukan reformasi asuransi
kesehatan yang komprehensif
Kesehatan/Keselamatan
Occupational Safety and 1970 Menetapkan standar keamanan dan
Health Act 1974 kesehatan wajib di organisasi
Privacy Act 1985 Memberikan karyawan hak hukum untuk
Consolidated Omnibus memeriksa arsip dan surat referensi
Reconciliation Act personel.
Mewajibkan tunjangan kesehatan yang
berlanjut pasca pensiun (dibayar oleh
karyawan)
Proses MSDM di AS sebagai contoh, keputusan yang terkait dengan siapa yang akan
diperkerjakan karyawan mana yang akan dipilih untuk mengikuti sesuatu program pelatihan
atau kompensasi apa yang harus diberikan tanpa memandang ras,jenis
kelamin,agama,usia,warna kulit,kebangsaan, dan cacat tubuh. Pengecualian hanya terjadi dalam
situasi tertentu. Sebagai contoh, dinas pemadam kebakaran dari kandidat yang menggunakan
kursi roda, tetapi jika individu tersebut melamar untuk bagian adsminitrasi seperti posisi
operator, cacat tubuh tidak bisa dijadikan alasan untuk menolak lamarannya. Akan tetapi, isu-
isu seperti ini jarang sekali terinformasikan secara gamblang. Sebagai contoh, dibanyak Negara,
peraturan tenaga kerja melindungi kalangan pekerja yang keyakinan agamanya menuntut jenis
pakaian tertentu—jubbah, kemeja panjang, rambut panjang, dan sejenisnya. Namun, apabila
jenis pakaian tersebut membahayakan orang tersebut di lingkungan kerjanya (misalnya ketika
mengoperasikan mesin), perusahaan bisa menolak lamaran orang yang enggan mengikuti
aturan pakaian yang lebih aman tersebut.
Upaya menyeimbangi antara “yang dianjurkan” dan “yang tidak dianjurkan” serta sebagai
aturan sering klai masuk ke dalam kategori tindakan afirmatif. Seperti yang anda bisa lihat, ada
sejumlah undang-undang dan peraturan penting yang mempengaruhi apa yang anda bisa dan
tidak bisa dilakukan secara legal sebagai manajer. Karena tuntutan hukum kerja semakin
menyasar kepada supervisor serta organisasi mereka,maka manajer harus tau apa yang mereka
bisa dan tidak bisa lakukan mneurut hukum. Banyak organisasi di AS yang memiliki program
tindakan alternative demi memastikan bahwa keputusan dan praktiknya meningkatkan
lapangan kerja,promosi, dan retensi bagi anggota dari kelompok yang dilindungi misalnya kaum
minoritas dan perempuan. Artinya, organisasi menjaga diri dari diskriminasi dan secara aktif
berupaya meningkatkan status para anggota dari kelompok yang dilindungi. Namun, manajer di
AS tidak sepenuhnya bebas memilih siapa yang mereka rekrut,promosikan, atau pecat, ataupun
bebas memperlakukan karyawan dengan cara apapun yang mereka inginkan. Meskipun
undang-undang telah membantu demi mengurangi diskriminasi kerja dan praktik kerja yang
tidak adil, mereka telah pada saat yang sama mengurangi diskresi manajer terhadap keputusan-
keputusan MSDM.
Dalam bab ini akan disebutkan beberapa hukum AS yang akan dan beberapa yang cenderung
mempengaruhi praktik MSDM masa depan. Pertama, Patient Protection and Affordable Care Act
(PPACA, dan biasa disebut Health Care Reform Act) ditandatangani menjadi undang-undang
pada maret 2010 dan dikuatkan oleh Supreme Court of the United States pada tahun 2012.
Hukum ini memengaruhi praktik MSDM masa kini, ketika para majikan mulai memilah-milah
persyaratan dan tenggat waktu demi kepatuhannya. Udang-undang lain yang diusulkan yang
kemungkinan akan mempengaruhi praktik MSDM mencakup (1) Social Networking Online
Protection Act (SNOPA) yang telah diperkenalkan dan akan melarang pengusaha meminta
username,password, atau akses lain ke konten online, dan (2) reformasi imigrasi yang
bertujuan memberikan cara bagi individu yang tidak memiliki dokumen agar menjadi warga
Negara yang legal. Sumber terbaik untuk nasihat tentang masalah hukum tersebut dan yang
penting lainnya adalah departemen SDM di perusahaan anda.
Bagaimana tentang hukum MSDM global? Sangatlah penting bagi manajer di Negara lain untuk
familiar tentang hukum tertentu yang berlaku di sana. Mari kita lihat beberapa undang-undang
federal di Negara-negara seperti Kanada,Meksiko,Australia, dan Jerman.
Undang-undang Kanada yang berkaitan dengan praktik MSDM hamper serupa seperti di
Amerika Serikat. Canadian Human Rights Act melarang diskriminasi atas dasar
ras,agama,usia,status perkawinan, jenis kelamin,cacat fisik atau mental, ataupun asal
kebangsaan. Akta ini mengatur praktik di seluruh negeri ini. Bagaimanpun, lingkungan MSDM
Kanada agak berbea dari Amerika Serikat karen alebih melibatkan desentralisasi dalam
pembuatan hukum ke tingkat provinsi. Misalnya, diskriminasi atas dasar bahasa tidak melarang
di manapun di Kanada, kecuali di Quebee.
Di Meksiko, karyawan lebih cenderung berserikat ketimbang di Amerika Serikat. Masalah
ketenagakerjaan di Meksiko diatur dalam Mexican Federal Labor Law. Salah satu hukum dalam
memperkerjakan karyawan menyatakan bahwa majikan diberi waktu 28 hari untuk
mengevaluasi kinerja karyawan baru. Setelah periode ini karyawan menerima keamanan
pekerjaan, dan pemutusan hubungannya akan cukup sulit dan mahal. Meeka yang melanggar
Mexican Federal Labor Law akan dikenai hukuman berat: termasuk hukumna kriminal yang
dapat mengakibatkan denda yang sangat mahal dan bahkan hukuman penjara bagi pengusaha
yang gagal untuk membayar, misalnya, upah minimum. Baru-baru ini, hukum pemburuhan
Meksiko mengalami perbaikan besar-besaran. Beberapa perubahan baru yang penting ini
mencakup kendali terhadap pekerjaan alih daya (outsourcing), pengangkatan dan
pemberhentian,pemecatan yang semena-mena dan tambahan persyaratan anti diskriminasi.
Undang-undang diskriminasi di Australia belum diberlakukan hingga tahun 1980-an dan
umumnya berlaku terhadap diskriminasi dan tindakan afirmatif bagi kaum perempuan.
Namun ,peluang gender bagi kaum perempuan di Australia tampaknya tertinggal disbanding di
Amerika Serikat. Bagaimanpun, di Audtralia cukup besar jumlah angkatan kerja yang berserikat.
Persentase yang lebih tinggi dari pekerja berserikat ini telah menghasilkan peningkatan yang
berarti bagi spesialis hubungan industry di Australia dan mengurangi kendali manajer lini
terhadap masalah tenaga kerja di tempat kerja. Pada tahun 1997, Australia merombak
peraturan ketenagakerjaan dan hubungan industrinya dengan tujuan untuk meningkatkan
produktivitas dan mengurangi kekuasaan serikat. Workplace Relations Bill memberikan
fleksibilitas yang lebih besar kepada majikan dalam berorganisasi langsung dengan karyawan
tentang gaji, jam kerja, dan tunjangan. Ini juga menyederhanakan peraturan federal tentang
hubungan buruh-manajemen.
Contoh terakhir kita, Jerman, mirip dengan kebanyakan Negara Eropa Barat dalam konteks
praktik MSDM. Undang-undang mengharuskan perusahaan untuk mempraktikan partisipasi
representatif, yang tujuannya untuk mendistribusikan ulang kekuasaan di dalam oragnisasi,
yaitu menempatkan tenaga kerja pada pijakan yang lebih setara terhadap kepentingan
manajemen dan pemegang saham. Dua bnetuk yang paling umum dari partisipasi
representative adalah dewan kerja dan wakil dewan. Dewan kerja (work council)
menghubungkan karyawan dengan manajemen. Mereka adalah kelompok yang dicalonkan atau
dipilih oleh karyawan yang harus didengar pendapatnya ketika manjemen hendak mmebuat
keputusan yang melibatkan personel. Wakil dewan (board representative) adalah para
karyawan yang duduk di dalam dewan direktur perusahaanya dan mewakili kepentingan para
karyawan perusahaan itu.
TREN DEMOGRAFIS. Beberapa tahun yang lalu, kepala pabrik mesin BMW dengan 2.500
karyawan di Dingolfing,Lower Bavaria,mengkhawatirkan potensi penurunan produktivitas di
masa depan yang tak terelakan akibat penuaan tenaga kerja. Saat itulah ekesekutif perusahaan
ini memutuskan untuk mendesain ulang pabriknya bagi pekerja yang lebih tua. Dengan
masukan dari karyawan, mereka menerapkan perubahan-perubahan fisik ke tempat kerja ini—
contohnya, lantai kayu yang baru demi mengurangi ketegangan sendi dan kursi khusus untuk
duduk atau bersantai selama beberapa saat bisa mengurangi kelelahan para pekerja.
Organisasi-organsiais lain di seluruh dunia sedang mempersiapkan diri demi mengurangi
ketegangan sendi dan kursi khusus untuk duduk atau bersantai selama beberapa saat bisa
mengurangi kelelahan para pekerja. Organisasi-organsasi lain di seluruh dunia sedang
mempersiapkan diri demi perubahan seiring pensiunnya para baby boomer. Banyak pekerja
lebih tua yang menunda pensiunnya selama masa resesi,yang mengurangi ancaman masuk-
keluar massal selama beberapa tahun. “tapi sekarang ancaman itu sedang menyelinap ke dalam
perusahaan.” Para perusahaan merespons dengan menciptakan rencana sukses, meangkat
pensiunan sebagai konsultan, dan meningkatkan upaya pelatihan silang (crosstraining) yang
mempersiapkan pekerja muda mengisi kekosongan. Hamper setengan dari professional SDM
yang disurvei mengatakan bahwa potensi kehilangan bakat ini selama dekade ke depan
merupakan masalah bagi organisasi mereka. Sebagaimana ditunjukkan pada contoh ini, tren
demografi memiliki dampak terhadap praktik MSDM di seluruh dunia.
Sebagian besar perubahan ini tenaga kerja AS selama 50 tahun terakhir dapat dikaitkan dengan
undang-undang federal yang diberlakukan pada tahun 1960 yang melarang diskriminasi kerja.
Dengan undang-undang ini, terbukalah jalan bagi pelamar kerja dari kaum minoritas dan
perempuan. Kedua kelompok ini telah secara dramatis mengubah tempat kerja selama paruh
kedua dari abad kedua puluh. Khususnya kaum wanita, yang telah mengubah komposisi
angkatan kerja karena mereka sekarang memegang sekitar 49,1 persen dari pekerjaan. Dan,
karena wanita cenderung diperkerjakan dalam industri pendidikan dan perawatan kesehatan,
pekerjaan mereka kurang sensitive terhadap pasang surut ekonomi. Jika tren ini berlanjut,
mungkin disuatu masa wanita menjadi kelompok mayoritas dari selutuh angkatan kerja.
Tren tenaga kerja selama paruh pertama dari abad kedua puluh satu akan dicatat untuk tiga
alasan: (1) perubahan komposisi ras dan etnis, (2) penuaan generasi babi boomer dan (3) kohor
yang meluas dari pekerjaan Gen Y. Pada tahun 2050, kaum Hispanik akan tumbuh porsinya dari
13 persen tenaga kerja saat ini menjadi 24 persen, kaum kulit hitam akan meningkat porsinya
dari 12 persen menjadi 14 persen,dan kaum etnis Asia akan meningkat porsinya dari 5 persen
menjadi 11 persen. Sementara itu, angkatan kerja sedang mengalami penuaan. Kelompok usia
55 tahun dan lebih tua, saat ini merupakan 13 persen dari angkatan kerja,akan meningkat
menjadi 20 persen pada tahun 2014. Kelompok lain yang memiliki dampak signifikan terhadap
tenaga kerja saat ini adalah Gen Y, kelompok penduduk yang mencakup individu yang lahir dari
sekitar tahun 1978 samapi 1994. Gen Y telah menjadi segmen tenaga kerja yang tumbuh paling
cepat—meningkat dari 14 persen menjadi lebih dari 24 persen. Dengan Gen Y sekarang berada
di dalam angkatan kerja,analisis menunjukkan adanya empat generasi yang bersama-sama
bekerja di tempat kerja.
Pekerja paling tua dan paling berpengalaman (mereka yang lahir sebelum tahun 1946)
merupakan 6 persen dari tenaga kerja.
Para baby boomer (mereka yang lahir pada tahun 1946 hingga 1964) merupakan 41,5
persen dari tenaga kerja.
Para gen X (mereka yang lahir pada tahun 1965 hingga 1977) merupakan hampir 29
persen dari tenaga kerja.
Para gen Y (mereka yang lahir pada tahun 1978 hingga 1994) merupakan hampir 24
persen dari tenaga kerja.
Tren demografis ini dan lainnya dianggap penting karena dampak yang dihasilkannya terhadap
praktik-praktik MSDM di masa kini dan amsa depan.
MENGIDENTIFIKASI DAN MENYELEKSI KARYAWAN YANG KOMPETEN
Para eksekutif dari fluor, raksasa global di bidang teknik yang berbasis di Texas, diharapkan
untuk mengenali dan menjadi mentor bagi karyawan yang berkinerja tinggi. Wakil presiden
senior bidang sumber daya manusia dan adsministrasi dari perusahaan ini mengatakan bahwa
upaya ini diperlukan karena “anda tidak dapat menghasilkan seorang insinyur mekanik senior
dalam waktu semalam. Dibutuhkan waktu tahunan.” Inilah perusahaan yang memahami
pentingnya pelacakan bakat berskala global. Apakah pekerjaan di industri asuransi termasuk
dalam daftar pekerjaan yang akan anda lamar setelah lulus? Sedihnya bagi industri asuransi
ternyata tidaklah demikian bagi banyak lulusan perguruan tinggi. Seperti banyak industry non-
glamor lainnya yang mencakup transporatsi,utilitas, dan manufaktur,industri asuransi tidak
“menarik bagi mereka yang disebut sebagai para milenial orang yang berusia 21 pada tahun
2000 atau sesudahnya. “dalam semua industri ini, jumlah pekerjaan terampil sudah mulai
menyalip jumlah orang yang memenuhi syarat yang tersedia untuk mengisinya.
Setiap organisasi membutuhkan orang-orang yang bersedia melakukan pekerjaan apa pun yang
diperlukan organisasi untuk menjalankan bisnisnya. Bagaimana organisasi mendapatkan orang-
orang tersebut? Dan yang lebih penting lagi, apakah yang dapat dilakukan organisasi tersebut
untuk memastikan bhawa organisasi ini mendapatkan orang-orang yang kompeten dan
bertalenta? Fase pertama dari proses MSDM ini mencakup tiga tugas: perencanaan sumberdaya
manusia, perekrutan dan pendekrutan, serta seleksi.
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Perencanaan sumber daya manusia merupakan proses dimana manajer mematikan bahwa
mereka memiliki jumlah dan jenis orang yang tepat di tempat serta waktu yang juga tepat.
Melalui perencanaan, organisasi bisa menghindarkan diri dari kekurangan dan kelebihan
personel yang mendadak. Perencanaan SDM di masa mendatang.
Penilaian saat ini. Manajer melalui perencanaan SDM dengan mengamati inventaris karyawan
yang ada. Inventaris ini biasanya mencakup informasi tentang karyawan seperti nama,
pendidikan, pelatihan, pekerjaan sebelumnya,bahsa, kemampuan khusus dan keahlian
professional. Database yang canggih akan memudahkan pengambilan dan pemeliharaan
informasi seperti ini. Sebagai contoh, Stephanie Cox, direktur personalia Schlumberger untuk
wilayah Amerika Utara dan Selatan,menggunakan program perencanaan perusahaan yang
disebut PeopleMatch untuk membantu memperlihatkan bakat manajerial. Anggaplah ia sedang
memerlukan seorang manajer yang akan ditempatkan di Brazil. Stephanie kemudian
menuliskan kualifikasinya: seorang yang bersedia dipindahtugaskan,berbahasa Portugis, dan
karyawan berpotensi tinggi. Dalam hitungan menit, 31 nama langsung muncul dalam daftar
kandidat. Itulah yang seharusnya diwujudkan oleh perencanaan SDM—membantu manajer
dalam mengidentifikasi personel yang dibutuhkan.
Bagian penting dari penilaian saat ini adalah analisis pekerjaan,yakini penilaian yang merinci
sebuah pekerjaan beserta perilaku yang diperlakukan dalam mengerjakannya. Sebagai contoh,
tugas-tugas apa saja yang dilakukan akuntan level 3 yang bekerja di Geneal Motors?
Kemampuan, keahlian, dan pengetahuan minimum apa yang diperlukan agar bisa mengerjakan
tugas ini dengan baik? Bagaimana persyaratan ini jika dibandingkan dengan akuntan level 2
atau manajer akuntansi? Informasi untuk emlakukan analisis pekerjaan dihimpun dengan
mengamati secara langsung individu tersebut selama bekerja, mewawancarai karyawan secara
empat mata atau dalam kelompok,meminta karyawan mengisi kuesioner atau mencatat
kegiatan hariannya dalam catatan harian, atau meminta “pakar” (biasanya manajer) untuk
mengidentifikasi karakteristik khusus dari suatu pekerjaan.
Dengan menggunakan informasi tersebut untuk kepentingan analisis pekerjaan, manajer
mengembangkan atau merevisi deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Deskripsi
pekerjaan adalah pernyataan tertulis yang menggambarkan suatu pekerjaan—biasanya
mencakup muatan tugas, lingkungan, dan kondisi pekerjaan. Spesifikasi pekerjaan memuat
kualifikasi minimum yang harus dimiliki seseorang agar bisa berkinerja baik dalam melakukan
pekerjaan yang diberikan. Spesifikasi pekerjaan ini mengidentifikasi pengetahuan,kemampuan,
dan sikap yang diperlukan agar bisa melaksanakan pekerjaan tersebut secara efektif. Baik
deskripsi pekerjaan maupun spesifikasi pekerjaan merupakan dokumen yang penting ketika
manajer merekrut dan menyeleksi karyawan.
Memenuhi kebutuhan SDM di masa mendatang. Kebutuhan SDM di masa mendatang
ditentukan oleh misi,tujuan dan strategi organisasi. Permintaan akan tenaga kerja berasal dari
permintaan akan produk atau layanan organisasi. Setelah menilai kemampuan SDM yang ada
dan kebutuhan mendatang,manajer bisa memperkirakan bidang-bidang yang mengalami
kelebihan ataupun kekurangan staf. Kemudian mereka bisa melangkah ke tahap berikutnya
dalam proses MSDM.
PEREKRUTAN DAN PENDEKRUTAN
Persaingan demi bakat di antara dua perusahaan alih daya teknologi terbesar di india telah
menyebabkan perang habis-habisan dalam perekrutan. Di Amerika Serikat, sektor teknologi ini
juga mengalami dorongan dalam perekrutan, mempertarungkan perusahaan start-up melawan
raksasa seperti Googel dan Intel dalam perburuan karyawan. CH2MHill, sebauh perusahaan
global di bidang teknik yang berbasis di Colorado, benar-benar berjuang demi merekrut
karyawan asing. Agar sukses dalam akuisisi bakat secara global, direktur bidang akuisisi bakat
dari perusahaan ini memiliki rencana untuk mengatasi budaya perekrutan yang berada
diberbagai belahan dunia.
Apabila ada lowongan kerja,para manajer harus menggunakan informasi yang dihimpun
melalui analisis pekerjaan agar dapat menuntun mereka dalam melakukan perekrutan—yaitu,
mengalokasikan, mengidentifikasi dan menarik para pelamar kerja yang kompeten. Di sisi lain,
apabila perencanana SDM menunjukkan kelebihan karyawan, manajer dapat mengurangi
angkatan kerja organisasi melalui pendekrutan.
Perekrutan. Sebagian organisasi memiliki pendekatan menarik dalam mencari tenaga kerja.
Sebagai contoh, McDonald’s perusahaan rantai hamburger terbesar di dunia, mengadakan
National Hiring Day dengan harapan dapat memperkerjakan 50.000 orang. Perusahaan ini dan
para franchisee-nya ternyata pada akhirnya memperkerjakan 62.000 orang. Microsoft
meluncurkan situs Web baru yang mengintegarsikan 103 situs Negara menjadi satu situs
tentang karir. Disitus ini, pelamar potensial akan menemukan blog karyawan tentang segala
sesuatu tips dari wawancara hingga apakah mencantumkan start-up yang gagal di dalam
resume akan merugikan ketika melamar pekerjaan di perusahaan ini. Kantor akuntan Deloitte &
Touche menggagas Deloitte film festival untuk memutar film yang diproduksi oleh para
karyawan tentang “kehidupan” di Deloitte yang akan diputar selama merekrut calon karyawan
di kampus. Bahkan Angkatan Darat AS menjadi lebih sosial dengan cara mencari rekrutan
menggunakan media sosial. Sebuah survey tentang apa yang dilakukan organisasi untuk
merekrut pelamar kerja potensial melaporkan bahwa 77 persen dari organisasi ini
menggunakan situs jejaring sosial. Peraga 12-4 menjelaskan berbagai pendekatan perekrutan
yang bisa digunakan manajer untuk mencari kandidat pekerja yang potensial.
Peraga 12-4
Meskipun perekrutan secara online sudah populer dan memungkinkan organisasi untuk
mengidentifikasi para pelamar secara cepat dan murah, kualitas pelamar mungkin tidak
sebagus seperti yang ditemukan dengan menggunakan perekrutan lainnya. Riset telah
membuktikan bahwa rujukan dari karyawan biasanya menghasilkan kandidat terbaik.
Mengapa? Karena karyawan yang ada mengetahui pekerjaannya dan mengenal baik orang yang
direkomendasikan, mereka cenderung merujuk pelamar yang sangat berkualitas. Selain itu
karyawan yang ada juga seringkali merasa bahwa reputasinya sedang berada di ujung tanduk
dan merujuk seseorang hanya ketika mereka begitu percaya diri bahwa orang tersebut tidak
akan membuatnya terlihat buruk.
Pendekrutan (Decruitment). Pendekatan lain dalam mengendalikan penawaran tenaga kerja
adalah pendekrutan, yang memang bukan merupakan tugas yang menyenangkan bagi manajer
mana pun. Opsi pendekrutan ditunjukkan dalam peraga 12-5. Meskipun karyawan bisa diputus
hubungan kerjanya, pilihan lain sering kali jauh lebih baik. Akan tetapi, tidak peduli bagaimana
anda melakukannya, mengurangi angkatan kerja dalam sebuah organisasi bukanlah hal yang
mudah.
Seleksi
Begitu anda memiliki sejumlah kandidat,langkah berikutnya dalam proses MSDM adalah seleksi,
yaitu menyaring pelamar kerja untuk menentukan siapa yang paling memenuhi kualifikasi atas
pekerjaan tersebut. Manajer harus memilih di antara sekian calonnya dengan cermat karena
kesalahan penerimaan dapat menimbulkan implikasi yang signifikan. Sebagai contoh, seorang
pengemudi di Fresh Direct, sebuah toko kelontong online yang mengantarkan makanan kepada
penghuni apartemen di New York,dituntut dan akhirnya dinyatakan bersalah atas tindakan
menguntit dan mengusik pelanggan wanita. Di T-Mobile, layanan pelanggan yang minim
mengakibatkan perusahaan ini menduduki peringkat terbawah dalam survey kepuasan
pelanggan yang dilakukan J.D.Power. Langkah pertama dalam merombak secara total bidang
layanan pelanggan adalah mengubah praktik perekrutan untuk menambah peluang merekrut
karyawan yang bekerja baik dalam bidang layanan pelanggan.
Peraga 12-5
Opsi Deskripsi
Pemecatan/PHK Pemberhentian permanen secara tidak sukarela
Pemberhentian temporer secara tidak sukarela; bisa dalam
tempo beberapa hari tapi juga bisa bertahun-tahun.
Atrisi Tidak mengisi lowongan kerja yang tercipta dari pengunduran
diri secara sukarela atau pensiun biasa.
Transfer Memindahkan karyawan secara lateral atau ke bawah; biasanya
tidak mengurangi biaya tetapi dapat mengurangi
ketidakseimbangan permintaan-penawaran di dalam organisasi.
Pengurangan jam kerja Mengurangi jumlah jam kerja karyawan per minggunya, berbagi
tugas pekerjaan, atau melakukan pekerjaan secara paruh waktu.
Pensiun dini Memberikan insentif kepada karyawan senior dan yang lebih tua
mengambil pensiun sebelum tanggal pensiun normal mereka.
Berbagi tugas Karyawan berbagi satu posisi secara purnawaktu.
APA ITU SELEKSI? DI Seaport Hotel Word Trade Center di Boston., tim SDM
memutuskan untuk mengintegrasikan sebuah aplikasi online dengan sebuah penilaian
perilaku berdurasi 20 menit. Setelah melakukan pendekatan ini, tingkat perputaran
karyawan sebesar dua digit dati perusahaan ini turun menjadi satu digit. Inilah jenis
hasil yang organisasi—dan manajer—ingin lihat dan proses perekrutannya. Seleksi
melibatkan tindakan memprediksi pelamar mana yang akan berhasil jika dipekerjakan.
Sebagai contoh, dalam merekrut SDM untuk bagian penjualan (sales), proses seleksi
harus memprediksi pelamar mana yang akan menghasilkan volume penjualan yang
tinggi. Seperti diperlihat dalam Peraga 12-6 keputusan seleksi apapun dapat
memberikan empat kemungkinan hasil—dua hasil yang benar dan dua kesalahan
(error).
Suatu keputusan dianggap benar apabila pelamar tersebut atau apabila pelamar
diperkirakan tidak akan berhasil dan tidak diterima. Dalam kasus pertama, organisasi
telah menerima dengan baik; sementara dalam kasus kedua, organisasi telah menolak
dengan baik.
Akan muncul masalah apabila kesalahan dibuat saat menolak kandidat yang
mungkin berkinerja baik dalam pekerjaannya (kesalahan penolakan) atau menerima
mereka yang pada akhirnya bekerja buruk (kesalaha penerima). Masalah-masalah ini
bisa berdampak signifikan. Berdasarkan situasi regulasi dan kebijakan hukum MSDM
yang berlaku saat ini, kesalahan penlakan bisa memakan biaya lebih banyak katimbang
melakukan penyaringan tambahan untuk mendapatkan kandidat yang layak. Mengapa?
Karena hal itu berasal dari golongan minoritas ditolak secara tidak profesional. Sebagai
contoh, dua ujian tertulis yang digunakan pemadam kebakaran New York City ternyata
ditemukan tidak adil bagi pelamar kulih hitam dan pelamar hispenik. Di sisi lain, biaya
yang terbuang dari keslahan penerima meliputi biaya pelatihan karyawan, keuntungan
yang hilang karena inkompetensi tersebut, biaya pemutusan hubungan kerja, dan biaya
tambahan dari perekrutan dan penyaringan karyawan pengganti. Penekanan dari
kegiatan seleksi apapun harus mengurangi kemugkinan kesalahan penolakan atau
kesalatan penerimaan sembari memningkatkan probabilitas mengambil keputusan
yang tepat. Menajer melakukannya dengan menggunakan prosedur seleksi yang valid
dan dapat dipercaya.
VALIDITAS DAN REABILITAS. Agar suatu perangkat seleksi menjadi valid, harus ada
hubungan nyata antara perangkat seleksi tersebut dan beberapa kriteria yang relevan.
UU tenaga kerja Federal AS melarang manajer untk mengunakan skor tes dalam seleksi
karyawan kecuali terdapat bukti yang jelas bahwa, begitu diterima kerja, individu dapat
skor tinggi bisa melampaui individu dengan skor rendah. Bebannya kini dipikul manajer
untuk menunjukkan bahwa perangkat seleksi yang mereka pakai untuk
mendiferensiasikan pelamar secara valid berhubungan dengan kinerja pekerjaan.
Perangkat seleksi yang andal akan mengukur hal yang sama secara konsisten.
Dalam sebuah tes yang andal, skor setiap individu harus konsisten sepanjang waktu,
dengan asumsi bahwa karakteristik yang diukur bersifat stabil. Perangkat seleksi yang
kurang andal tidak akan efektif. Penggunaaan perangkat seleksi yang kurang andal
semcam ini menimbun berat badan Anda pada skala yang tidak menentu. Apabila
skalanya tidak bisa diandalkan—berfluktuasi secara acak, katakanlah 5 hingga 10 pon
setiap penimbangan—hasilnya juga tidak akan berarti.
Semaki banyak perusahaan yang mengadopsi ukuran baru tentang aktivitas
perekrutan yang disebut “quality of fill” (kualitan pengisi lowongan). Ukuran ini
mengamati konstribusi karyawan yang baik dibandingkan karyawan yang telah gagal
dalam mewujudkan potensinya. Lima faktor unci akan dipertimbangkan dalam
menentukan ukuran kualitas ini: retensi karyawan, evaluasi kerja, jumlah karyawan
tahun pertama yang mengikuti program pelatihan yang sangat ketat, jumlah karyawan
yang dipromosikan dan apa yang disimpulkan dari survei tentang karyawan baru.
Ukuran seperti ini akan membantu organisasi menilai apakah proses seleksi berjalan
dengan baik.
JENIS-JENIS ALAT SELEKSI. Alat seleksi paling internal meliputi formulir aplikasi, tes
tertulis dan simulasi kinerja, wawancara, investigasi latar belakang pelamar, dan dalam
beberapa kasus, pemeriksaan fisik. Paraga 12-7 menyajikan kekuatan dan kelemahan
dari masing-masing alat tersebut. Karena banyak alat seleksi ini memiliki nilai yang
terbatas dalam membuat keputusan seleksi, manajer harus meggunakan alat seleksi
yang secara efektif memprediksi kinerja pekerjaan tertentu.
Formulir Aplikasi
Digunakan secara universal
Sangat berguna untk mengumpulkan informasi
Dapat memprediksi kinerja pekerjaan tetpi sulit menghasilkan karyawan yang
berkinerja baik
Tes Tertulis
Menggunakan perilaku pekerjaan aktual
Meliputi tes intelegensi, sikap, kemampuan, kepribadian, dan minat
Cukup populer (misalnya,tes kepribadian; tes kemampuan)
Menjadi prediktor yang baik untuk posisi pengawas
Wawancara
Digunakan secara universal
Harus mengetahui apa yang bisadan tidak bisa ditanyakan
Dapat berguna bagi posisi manajerial
Investigasi Latar Belakang
Digunakan dalam memverifikasi data aplikasi—menjadi sumber informasi yang
berharga
Digunakan dalam memverifikasi referensi—bukan merupakan sumber informasi
yang berharga
Pemeriksaan Fisik
Digunakan dalam pekerjaan yang menuntut penampilan fisik tertentu
Biasanya digunakan untuk tujuan asuransi
TINJAUAN PEKERJAAN YANG REALISTIS. Di Hilton Baltimore BWI Airport, para calon
pembantu rumah tangga dibawa ke sebuah ruang tamu dan diminta menata tempat
tidur degan tepat sesuai yang ditunjukan oleh pewawancara. Dengan memperkenalkan
pelamar apa-apa saja yang harus dilakukan dalam pekerjaannya, pihak hotel berharap
dapat mengeliminasi kesalahpahaman atau kejutan. Salah satu hal yang perlu dicermati
manajer adalah bagaimana mereka mengambarkan organissi dan pekerjaan ang akan
digeluti oleh pelamar. Apabila mengatakan kepada para pelamar sisi baiknya saja, pihak
hotel akan cenderung memiliki tenaga kerja yang kurang puas dan berpotensi
mengalami perputaran karyawan yang tinggi. Hal-hal negatif bisa terjadi jika informasi
yang diterima pelamar terlalu berlebihan. Pertama, pelamar yang merasa kurang cocok
mungkin tidak akan mundur dari proses seleksi. Kedua, informasi ang berlebihan dapat
menciptakan ekspektasi yang tidak realitas, sehingga karyawan baru mungkin akan
merasa tidak puas dan mengundurkan diri. Ketiga, karyawan baru merasa tertipu dan
kurang berkomitmen pada organisasi ketika mereka menghadapi realitas yang tidak
menyenangkan saat bekerja. Selain itu, mereka mungkin juga merasa disesatkan selama
proses perekrutan dan kemudian menjadi karyawan yang bermasalah.
Untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan mengurangi perputaran
karyawan,manajer harus mempertimbangkan tinjauan pekejaan yang realistis
(relistic job preview—RJP), yang meliputi informasi positif dan negatif mengenai
pekerjaan serta perusahaan. Sebagai contoh, selain komentar positif yang biasanya
dilontarkan saat wawancara, pelamar kerja mungkin juga akan memberitau bahwa
mereka dilarang mengobrol dengan rekan kerja selama jam kerja, sulitnya promosi
karier, atau jam kerjanya tidak menentu, dan mereka diharuskan bekerja pada akhir
pekan. Penelitian mengidentifikasikan bahwa pelamar yang menerima RJP memiliki
ekspektasi yang lebih realistis mengenai pekerjaannya dan bisa mengatasi tekanan
kerja katimbang pelamar yang hanya menerima informasi yang dilebih-lebihkan.
MEMBERIKAN Karyawan Ketrampilan dan Pengetahuan yang Dibutuhkan
SP3. Sebagai salah satu bandara tersibuk di negarannya, Miami International Airport
melayani lebih dari 40,5 uta penumpang pada tahun 2013. Namun, Miami International
melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh bandara lain yaitu meminta
berbagai kelompok karyawan untuk “berpikir dan bertindak sebagai duta pariwisata
regional”. Para pekerja ini menyadari betapa pentingnya membantu wisatawan
menemukan solusi dari masalah pelik yang mereka hadapi ketika melakukan perjalanan
ke dalam dan ke luar Miami. Demi mencapai solusi itu, semua karyawan yang bekerja
pada wilayah bandara diharuskan mempelajari dan memahami layanan pelanggan
melalui serangkaian pelatihan pariwisata. Pelatihan yang diharuskan ini berkaitan
dengan perpanjangan lencana ID bandara, yang memberikan insentif bagi karyawan
untuk berpartisipasi.
Jika perekrutan dan seleksi dilakukan dengan benar, kita akan menpekrtjakan
individu yang berkompeten yang dapat melaksanakan pekerjaannya dengan gemilang.
Namun, kinerja gemilang membutuhkan lebih dari sekedar memiliki ketrampilan
tertentu. Karyawan baru harus menyesuaikan diri dengan budaya organisasi serta
dilatih dan diberikan pengetahuan demi melakukan pekerjaan dalam cara yang
konsisten dengan tujuan organisasi. Karyawan saat ini, seperti yang ada di Miami
International Airport, mungkin harus menyelesaikan program pelatihan demi
meningkatkan atau memperbarui ketrampilannya. Demi aklimatisasi dari tugas
memperbaiki ini, MSDM memanfaatkan orientasi dan pelatihan.
REALITAS
Skenario:
Jose Salinas adalah direktur SDM di sebuah perusahaan besar pemroses makanan.
Dalam beberpa tahun terakhir, ia telah melihat semakin seiring keterlibatan orang ua
dalam perburuan pekerjaan bagi anaknya yang baru dewasa. Bahkan, orang uan dari
salah satu calon itu menghubungi perusahaan setelah anak mereka mendapatkan
tawaran pekerjaan dengan maksud mendiskusikan gaji, paket relokasi, dan peluang
pengganti biaya pendidikan bagi putri mereka. Dia tidak yakin tentang cara mengenai
kejadian ini.
Apa saran yang akan Anada berikan kepada Jose?
Anda mungkin memahami kekhawatiran orang tua tapi kita bisa mendiskusikan
informasi perusahaan dengan mereka. Hubungan kita adalah dengan sang calon
karyawan. Beri tahu orang tua tersebut bahwa Anda ingin berbicara langsung dengan
anak mereka dan menjawab setiap pertanyaan yang mungkin diajukan.
Orientasi
Apakah dulu Anda berpartisipasi dalam kegiatan “masa orientasi kehidupan
kampus” saat memulai kuliah? Jika ya, Anda mungkin diberitahu mengenai peraturan
kampus dan prosedur lain seperti mengajukan beasiswa, mencairkan cek, atau
mendaftar kelas kuliah; Anda mungkin juga diperkenalkan dengan beberapa staf
administrasi kampus. Seseorang yang baru memulai kerja juga membtuhkan jenis
perkenalan seperti ini tentang pekerjaan dan organisasinya. Perkenala ini disebut
orientasi.
Ada dua jenis orientasi. Orientasi unit kerja memperkenalkan karyawan dengan
tujuan unit kerja, menjelaskan bagaiman pekerjaannya berkontribusi pada pencapaian
tujuan unit kerja, dan memperkenalkan karywan baru tentang tujuan perusahaan,
riwayatnya, filosofinya, prosedurnya, dan peraturannya. Orientasi ini jga harus
mencakup kebijakan SDM yang relevan dan mungkin mengunjungi fasilitas-fasilitas
perusahaan.
Banyak organisasi yang memiliki program orientasi formal, sementara yang
lainnya menggunakan pendekatan informal dimana manajer menyerahkan karyawan
baru kepada karyawan senior dari suatu kelompok kerja, yang kemudian
memperkenalkan karyawan baru tersebut dengan rekan-rekan kerjanya serta
menjelaskan segala sesuatu menyangkut pekerjaannya. Lalu ada uga program orientasi
intensif seperti yang dilakukan di Randstad USA, yaitu perusahaan staffing yang
berlokasi di Atlanta program orientasi perusahaan yang berlangsung selama 16 minggu
itu meliputi banyak hal mulai dari budaya perusahaan hingga pelatihan on-the-jo.
Eksekutif bersifat komprehensif yang bertanggung jawab atas perkembangan pelatihan
mengatakan, “Prosesnya bersifat komprehensif yang mencakup apa yang telah
dipelajari dan dilakukan karyawan baru serta apa yang diharapkan akan dilakukan
manajer”. Dan manajer memang wajib mengintegrasikan secara efektif dan efisien
karyawan baru ke dalam organisasi. Mereka harus secara terbuka membahas kewajiban
bersama perusahaan dan karyawan. Ini merupupakan kepentingan terbaik bagi
perusahaan dan karyawan baru untuk mendorong agar segera beradaptasi dengan
pekerjaan barunya. Orientasi yang sukses akan menghasilkan transisi dari pihak luar
menjadi pihak dalam yang membuat karyawan baru tersebut merasa nyaman dan
mudah beradaptasi, menurunkan kecenderungan kinerja pekerjaan yang buruk, dan
mengurangi kemungkinan pengunduran diri yang mendadak hanya setelah satu atau
dua minggu bekerja.
Pelatihan Karyawan
Secara keseluruhan, pesawat tidak menyebabkan kecelakaan maskapai penerbangan,
orang-lah yang menyebabkannya. Kebanyakan tabrakan, jatuhnya pesawat dan kejadian
tak terduga lainnya dari maskapai penerbangan—hampir tiga perempat—adalah akibat
kesalahan pilot atau pegawai lalu lintas udara, atau perawatan yang tidak memadai.
Biasanya, cuaca dan kegagalan struktur merupakan penyebab lain kecelakaan. Kami
mengutip statistik ini demi mengambarkan pentingnya pelatihan di industri
penerbangan. Kesalahan pemeliharaan dan manusia seperti ini dapat dicegah atau
dikurangi secara signifikan melalui pelatihan karyawan yang lebih baik, seperti yang
ditunjukkan secara menakjubkan dalam “pendaratan” US Airways Flight 1549 di Sungai
Hudson pada bulan januari 2009 tanpa korban jiwa. Pilotnya, Kapten Chesley
Sultenberger mengaitkan hasil positif ini dengan pelatihan yang ekstensif dan intensif
yang dijalani oleh semua pilot dan kru penerbangannya. Di perusahaan konsultan
manajeman dan teknologi Bearing Point, program pelatiha etika dan kepatuhan
dijadikan serangkaian film fiksi yang modelnya adalah The Office, bahkan dengan
“pemimpin mirip Michael Scott”. Episode film ini langsung menjadi sensasi di
perusahaan,dimana para karyawan berkomentar bahwa pelatihan ini adalah yang
terbaik yang pernah ada, atau topik pelatihanini benar-benar menjelaskan tantangan
yang dihadapi oleh timnya. Episode-episode barunya menjadi sangat populer sehingga
karyawan mulai melacaknya di server pementasan milik perusahaan, yang cukup
menakjubkan mengingat video pelatihan ni membahas isu-isu yang dianggap
membosankan bagi sebagian besar karyawan,meskipun merupakan informasi yang
sangat penting. Segala hal yang patut diketahui para karyawan restoran Ruth’s chris
steak House bisa dilihat dalam setumpuk kartu berukuran 4x8,5 inci. Apakah itu
tentang resep pai krim karamel pisang atau cara mengenali konsumen,semua ada dalam
kartu-kartu tersebut. Dan karena kartu-kartu untuk semua pekerjaan telah tersedia,
karyawan harus perlu mengetahui perilaku dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk
bisa dipromosikan. Cara ini merupakan pendekatan yang unik dalam melatih karyawan,
tetapi tampaknya justru berhasil. Sejak penerapan sistem kartu ini, perputaran
karyawan menurun, suatu hal yang tidak mudah dilakukan dalam industri restoran.
Pelatihan merupaka hal yang sangat penting bagi restoran lainnya, dimana pelayanan
dilatih “memahami” pengunjung maka malam dan memberikan pelayanan secara lebih
personal.
Pelatihan karyawan merupakan aktivitas MSDM yang penting. Ketika
permintaan pekerjaan berubah, ketrampilan karyawan juga harus berubah. Pada tahun
2012, perusahaan-perusahaan AS telah menghabskan lebih dari $154 miliar untuk
pelatihan formal karyawan. Tentu saja, manajerlah yang bertanggung jawab dalam
memutuskan jenis pelatihan yang dibutuhkan karywan, kapan mereka
membutuhkannya, dan jenis pelatihan apa yang harus diambil.
JENIS-JENIS PELATIHAN. Peraga 12-8 menggambarkan jenis-jenis pelatihan utama
yang disediakan organisasi.beberapa yang cukup terkenal adalah pelatihan khusus
profesi industri, ketrampilan manajeman/supervisi, informasi wajib (seperti pelecehan
seksual, keamanan, dsb), dan pelatihan pelayanan pelangan. Bagi banyak organisasi,
pelatihan ketrampilan impersonal karyawan—komnikasi, resolusi konflik, membangun
tim, layanan pelangan, dan lain-lain—menjadi prioritas utama. Sebagai contoh, direktur
pelatihan dan pengembangan Boston Pizza Internasional di Vancouver mengatakan,
“Karyawan kami mengetahui konsep Boston Pizza Internasional Pizza, mereka semua
memiliki ketrampilan kasar (hard skil). Mereka hanya belum memiliki keterampilan halus
(soft skill). Jadi perusahaan meluncurkan Boston Pizza College, yaitu program pelatihan yang
menggunakan pembelajaran langsung berdasarkan skenario mengenai topik-topik
keterampilan interpersonal. Bagi Canon, Inc., yang terpenting adalah keterampilan teknis
personil perbaikan. Sebagai bagian dari pelatihan mereka, oran-orang bagian perbaikan
bermain video game berdasarkan papan permainan anak-anak Operation yang familiar, di mana
“lampu menyala dan bel berbunyi jika bagian dari mesin fotokopi diseret dan dijatuhkan secara
sembarangan”. Perusahaan ini menemukan bahwa tingkat pemahamannya adalah 5 sampai 8
persen lebih tinggi ketimbang jika menggunakan manual pelatihan tradisional.
METODE PELATIHAN. Meskipun pelatihan karyawan bisa dilakukan dengan cara tradisional,
banyak organisasi yanglebih memilih mengandalkan metode pelatihan berbasis tekonologi
karena keterampilan, aksesibilitas, dan biayanya dalam menyampaikan informasi . Peraga 12-9
menyajikan deskripsi tentang berbagai metode pelatihan tradisional dan berbasis teknologi
yang bisa digunakan para manajer. Berdasarkan semua metode pelatihan tersebut, para ahli
meyakini bahwa semakin banyak organisasi yang akan menggunakan aplikasi e-learning dan
mobile dalam menyampaikan informasi peting serta meningkatkan keterampilan karyawan.
[Peraga 12-9]
On-the-job — Karyawan belajar melakukan tugas dengan mempraktikkannya, biasanya setelah
pengenalan lebih dulu tugas yang bersangkut.
Rotasi pekerjaan — Karyawan bekerja berbagai bidang yang berbeda, sehingga mengenali
berbagai tugas.
Mentoring dan Coaching — Karyawan bekerja dengan pekerja berpengalaman yang
memberikan informasi, dukungan, dan dorongan; disebut magang di
industri tertentu.
Latihan eksperimental — Karyawan berpartisipasi dalam permainan peran, simulasi, atau jenis
pelatihan yang melibatkan tatap muka langsung.
Buku kerja / manual — Karyawan mengacu pada buku kerja pelatihan dan manual untuk
informasi.
Kelas kuliah - Karyawan menghadiri kuliah yang dirancang untuk menyampaikan spesifik
informasi.
APLIKASI KASUS 2
Situasinya yang tidak berjalan begitu baik bagi J. C. Panney Co, dan CEO-nya, Ron
Johnson (sekarang mantan CEO, karena ia dibebastugaskan pada bulan April 2013).
Johnson datang dengan banyak pujian setelah menjadi kepala dari operasi ritel yang
sukses di Apple. Di Panney, Iya segera memulai salah satu renovasi paling ambisius di
bidang ritel, mencoba memposisikan perusahaan ini demi kesuksesan di industri yang
sangat menantang dan sulit. Rencananya mencakup konsep "toko-dalam-toko", tidak
ada harga murah atau promosi, dan sebagai rencana harga berjenjang tiga. Dia
menganggap bahwa "Panney membutuhkan sedikit sihir Apple". Sejak awal, analisis dan
ahli mempertanyakan apakah pelanggan Paney, Yang terbiasa dengan harga murah dan
kupon, akan menerima pendekatan baru ini. Cerita pendeknya... pelanggan tidak
menerimanya. Untuk tahun fiskal penuh 2012, Panney merugi $985 juta (dibanding
kerugian sebesar $152 juta pada tahun 2011). Sekarang, Anda mungkin bertanya pada
diri sendiri, apakah kaitan dari cerita ini terhadap SDM? Nah, ternyata banyak! Ketika
sebuah perusahaan sedang berjuang secara finansial, itu akan berdampak pada orang-
orangnya.
Dan bagi karyawan JCPanney, dampak itu datang dalam bentuk sebuah sistem
penilaian kinerja dengan kode warna "lampu lalu lintas". Dalam pengumuman berskala
perusahaan, pada diberitahu bahwa mereka harus mengkategorikan karyawan mereka
dengan salah satu dari tiga warna; Hijau--kinerja mereka baik-baik saja; Kuning--
mereka membutuhkan pembinaan demi meningkatkan kinerja; dan Merah-- kinerja
mereka tidak mencapai standar dan mereka harus pergi. Banyak karyawan yang
bahkan tidak menyadari sistem ini dan supervisor tidak diberi bimbingan apapun
tentang apakah ini diberitahukan kepada karyawan, meskipun kantor pusat perusahaan
nya memilih untuk tidak mengungkapkan sistem lampu ini kepada karyawan.
Meskipun ketidakpastian tentang cara menginformasikan atau bahkan Apakah
Untuk menginformasikan kepada karyawan tentang inisiatif SDM ini memang
meresahkan, ahli komunikasi dan SDM mengatakan bahwa ada masalah lain dengan
pendekatan hijau/ kuning/ merah ini. Salah satunya Adalah bahwa cara ini tidak
sensitif terhadap "pendekatan tentang mata pencaharian manusia". Masalah lainnya
adalah bahwa pelabelan karyawan dapat menciptakan situasi interpersonal yang sulit.
Label dapat menjadi sumber humor dan candaan, yang dapat memburuk menjadi
perasaan sakit hati dan bahkan perasaan terdiskriminasi."Tidak peduli seberapa Cina
tampaknya sebuah sistem kode warna, ini tidak akan pernah berhasil". Ini l tidak
berarti bahwa pemberi kerja tidak mengevaluasi karyawan. Tapi perusahaan harus
terbuka tentang evaluasi ini. Karyawan harus tahu bahwa mereka sedang dinilai, Apa
kriteria nya, dan jika mereka memiliki rating yang rendah maka pilihan apa yang
mereka miliki untuk meningkatkannya. Harusnya juga ada proses banding atau proses
yang adil Jika seorang karyawan merasa peringkatnya tidak adil.
PERTANYAAN DISKUSI
12-18. Banyak manajer mengatakan bahwa mengevaluasi kinerja seorang karyawan
adalah salah satu tugas mereka yang paling sulit. Menurut Anda mereka memiliki
perasaan ini? Apa yang dapat organisasi (dan manajer) lakukan untuk menjadikan
suatu proses yang efektif?
12-19. Apa kesan Anda tentang sistem berkode warna yang disarankan oleh sang
mantan CEO? Sebagai seorang supervisor departemen toko, bagaimana kiranya Anda
pada saat itu mengambil pendekatan terhadap sistem ini?
12-20 apa yang parah eksekutifJCPanney Dapat lakukan saat itu demi menjadikan
proses ini lebih efektif?