Anda di halaman 1dari 9

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN DENGAN MODEL MAKE AND


MATCH TERHADAP PENGETAHUAN PENYAKIT DIARE
(Studi pada Murid Kelas V di Sekolah Dasar Negeri Nyantong,
Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya Tahun 2018)

Dian Herdian 1)
Nur Lina dan Ai Sri Kosnayani 2)
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan Promkes 1)
Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya (herdiandian21@gmail.com)
Dosen Pembimbing Bagian Promkes Fakultas Ilmu Kesehatan 2)
Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya

ABSTRAK
Penyakit diare merupakan gangguan Buang Air Besar (BAB) ditandai dengan BAB
lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja cair, dapat disertai dengan darah
dan atau lendir. Penyakit ini disebabkan oleh virus, bakteri, parasit, keracunan
makanan, alergi, malabsorpsi dan imunodefisiensi. Kota Tasikmalaya termasuk
daerah endemis penyakit diare, sehingga perlu adanya upaya preventif dan
promotif, salah satunya yaitu dengan penyuluhan kesehatan kepada murid
sekolah dasar. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh penyuluhan
kesehatan dengan model make and match terhadap pengetahuan penyakit diare
pada murid kelas V di Sekolah Dasar Negeri Nyantong, Kecamatan Tawang, Kota
Tasikmalaya. Subjek penelitian yaitu murid kelas V sebanyak 42 orang. Jenis
penelitian ini adalah quasi experiment dengan rancangan penelitian pre test and
post test without control group design. Teknik pengolahan data menggunakan uji
wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pre test 11,40
(54.28%) dan nilai rata-rata post test 19,60 (93.33%). Hasil uji statistik menunjukan
ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan penyakit diare pada
saat pre test dan post test dengan nilai p=0,000 (p value ≤ 0,05). Kesimpulannya
ada pengaruh penyuluhan kesehatan dengan model make and match terhadap
pengetahaun penyakit diare pada murid Sekolah Dasar Negeri Nyantong Kota
Tasikmalaya. Saran dari penelitian ini, memanfaatkan media untuk pencegahan
penyakit diare di sekolah dengan media kartu berpasangan (make and match),
dan membandingkan model make and match dengan komik dan lain sebagainya.

Kata Kunci : Penyakit diare, Penyuluhan, Pengetahuan


Kepustakaa : 2006-2017

Pengaruh Penyuluhan Kesehan dengan Model Make And Match terhadap


Pengetahuan Penyakit Diare 1
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT

THE INFLUENCE OF MEDICAL ELUCIDATION USING MAKE AND MATCH


THROUGH DIARRHEA DISEASE KNOWLEDGE
(The Study on Students Fifth Grade Nyantong Primary School, Tawang
District, Tasikmalaya City in 2018)

Dian Herdian 1)
Nur Lina dan Ai Sri Kosnayani 2)
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan Promkes 1)
Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya (herdiandian21@gmail.com)
Dosen Pembimbing Bagian Promkes Fakultas Ilmu Kesehatan 2)
Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya

ABSTRACT
Diarrhea disease is a defecation disorder characterized by BAB more than 3 times
a day with consistency of liquid stool, can be accompanied with blood and / or
mucus. The disease is caused by viruses, bacteria, parasites, food poisoning,
allergies, malabsorption and immunodeficiency. Tasikmalaya city including
endemic areas of diarrhea disease, so need for preventive and promotive effort,
one of which is by health counseling with make and match model to diarrhea
disease knowledge in fifth grade students at Nyantong Primary School, Tawang
Subdistrict, Tasikmalaya City. The subject of this research are fifth grade student
as much as 42 people. The research used quasi experiment with pre test and post
test without control group design. Statistical test used wilcoxon test. The result
showed that the average value of pre test 11,40 and the average value of post test
19,60. The result of statisctic test shows that there is an influence of health
counseling to diarrhea disease knowledge at pre test and post post test with p =
0,000 (p value ≤ 0,05). The conclusion of the research show there is an influence
of health counseling with make and match model diarrhea disease knowledge at
elementary school student of Nyantong, Tasikmalaya City. This research suggests
to exploit media for preventing diarrhea at school through make and match model
with comic and other.

Key words : Diarrhea disease, Counseling, Knowledge


Literature : 2006-2017

Pengaruh Penyuluhan Kesehan dengan Model Make And Match terhadap


Pengetahuan Penyakit Diare 2
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT

1. PENDAHULUAN

Diare merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan yang menjadi


penyebab utama kesakitan dan kematian. Penyakit diare masih menjadi masalah
global dengan tingginya angka kesakitan dan kematiaan anak di dunia.
Berdasarkan data United Nation Childern’s Fund (UNICEF) dan World Health
Organization (WHO) pada tahun 2013, secara global 2 juta anak meninggal dunia
setiap tahunnya dikarenakan penyakit diare dan penyakit ini menempati urutan
kelima dalam 10 penyakit penyebab kematian di dunia (WHO, 2013).
Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan
penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan
kematian. Pada tahun 2015 terjadi 18 kali KLB diare dengan jumlah penderita
1.213 orang dan kematian 30 orang (2,47%). Angka kematian saat KLB diare
diharapkan <1%. Berdasarkan rekapitulasi diare dari tahun 2008 sampai dengan
tahun 2015, bahwa pada tahun 2008 angka kematian diare masih cukup tinggi
(>1%) yaitu 2,94%, kecuali pada tahun 2011 angka kematian saat KLB 0,40%,
sedangkan tahun 2015 angka kematian diare saat KLB bahkan meningkat menjadi
2,47%. Angka kesakitan nasional pada tahun 2012 yaitu sebesar 214/1.000
penduduk. Maka diperkirakan jumlah penderita diare di fasilitas kesehatan
sebanyak 5.097.247 orang, sedangkan jumlah penderita diare yang dilaporkan
ditangani di fasilitas kesehatan sebanyak 4.017.861 orang atau 74,33%. Data
tersebut masih dibawah target nasional yaitu sebesar 5.405.235 atau 100%
(Kemenkes, 2016).
Berdasarkan data informasi kesehatan Jawa Barat tahun 2013, kota Daerah
Bermasalah Kesehatan (DBK) Provinsi Jawa Barat adalah Kota Tasikmalaya
(Kemenkes RI, 2014). Di Kota Tasikmalaya, diare masuk kedalam lima besar
penyakit berbasis lingkungan dengan jumlah kasus 13,227 kasus pada tahun 2015
(Dinkes Kesehatan Kota Tasikmalaya, 2015).
Salah satu puskesmas yang berada di UPTD Dinas Kesehatan Kota
Tasikmalaya adalah Puskesmas Kahuripan. Kasus diare di puskesmas Kahuripan
pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 terus mengalami peningkatan, tahun
2014 sebanyak 410 kasus, 2015 sebanyak 514 kasus, 2016 sebanyak 527 kasus
dan tahun 2017 sebanyak 544 kasus. Selain itu, penyakit diare termasuk kedalam
10 besar penyakit di Puskesmas Kahuripan (UPTD Puskesmas Kahuripan, 2017).
Survei pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Kahuripan tahun 2017
mencatat pada golongan umur 10-14 tahun terdapat kasus diare sebanyak 21%.
Dimana yang paling banyak terkena kasus yaitu murid SDN Nyantong dengan 8
(38 %) kasus (UPTD Puskesmas Kahuripan, 2017).
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SDN Nyantong, dan
wali kelas diketahui bahwa pernah ada murid yang terkena penyakit diare selama
tiga bulan terakhir di kelas V sebanyak 6 orang, kelas IV 1 orang dan kelas III 1
orang. Hasil survei awal ke SDN Nyantong dengan memberikan kuesioner
sebanyak 5 soal mengenai pengetahuan diare kepada 10 orang murid kelas V.
Dari hasil kuesioner tersebut didapat bahwa, 10% murid berpengetahuan baik,
20% murid berpengetahuan cukup baik dan 70% murid berpengetahuan kurang.
Murid sekolah dasar adalah kelompok umur yang rentan terkena kejadian
diare. Namun, dapat menjadi sasaran yang baik dalam memberikan pendidikan
kesehatan terkait pencegahan kejadian diare. Murid usia sekolah dasar

Pengaruh Penyuluhan Kesehan dengan Model Make And Match terhadap


Pengetahuan Penyakit Diare 3
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT

merupakan komunitas yang paling besar diantara kelompok umur yang lain dan
paling peka untuk menerima perubahan atau pembaruan, sebab kelompok anak
sekolah sedang berada pada taraf pertumbuhan dan perkembangan. Sehingga
mudah dibimbing, diarahkan dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik,
termasuk kebiasaan dan perilaku hidup sehat mengingat mereka merupakan
investasi bagi pembangunan bangsa (Notoatmodjo, 2010). Penyuluhan kesehatan
di sekolah dapat dilakukan dengan metode (model) dan media yang berbeda-beda
(Notoatmodjo, S., 2012). Dengan adanya metode (model) dapat mempermudah
dalam penyampaian materi sehingga murid dapat mengetahui materi yang
disampaikan dengan baik.
Metode yang dapat digunakan dalam penyuluhan kesehatan salah satunya
yaitu make and match. Metode make and match merupakan sistem pembelajaran
yang mengutamakan penanaman kemampuan sosial terutama kemampuan
bekerja sama, kemampuan berinteraksi disamping kemampuan berpikir cepat
melalui permainan mencari pasangan dengan dibantu kartu (Wahab, 2007).
Menurut, Huda (2012) make and match merupakan salah satu pendekatan
konseptual yang mengajarkan murid memahami konsep-konsep secara aktif,
kreatif, efektif, interaktif, dan menyenangkan bagi siswa sehingga konsep mudah
dipahami dan bertahan lama dalam struktur kognitif murid, model make and match
menggunakan permainan kartu bergambar sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan siswa mengenai pembelajaran, baik itu pendidikan, ekonomi, dan
kesehatan khususnya pengetahuan murid mengenai penyakit diare.
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Hanna, (2012) menunjukan bahwa ada
peningkatan pengetahuan tentang diare sebelum dan sesudah diberikan
intervensi pada siswa sekolah dasar serta ada pengaruh media dalam peningkatan
pengetahuan yang signifikan. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Suyanto,
(2008) yang menyatakan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
tingkat pengetahuan siswa setelah diberikan intervensi mengenai penyakit diare,
siswa yang mendapatkan pendidikan kesehatan tentang penyakit diare mengalami
peningkatan pengetahuan tentang upaya pencegahan penyakit diare. Hasil
penelitian Ernawati, (2012) menunjukan bahwa terdapat perbedaan bermakna
mengenai pengetahuan tentang diare, sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan
kesehatan berupa penyuluhan, diskusi dan stimulasi, dimana sebelum diberikan
penyuluhan sebesar 10,8% dan meningkat menjadi 16,1% setelah diberikan
pendidikan kesehatan dengan anak jalanan usia 8 sampai 12 tahun sebanyak 20
anak.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Penyuluhan Kesehatan dengan Model Make and Match
terhadap Pengetahuan Penyakit Diare (Studi pada Murid Kelas V di Sekolah Dasar
Negeri Nyantong, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya Tahun 2018)”.

2. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment dengan
rancangan pre test and post test without control group design. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh murid kelas V SDN Nyantong Kota Tasikmalaya
sebanyak 42 orang. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak
42 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling.

Pengaruh Penyuluhan Kesehan dengan Model Make And Match terhadap


Pengetahuan Penyakit Diare 4
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT

Instrumen yang digunakan adalah soal tes pengetahuan yang berjumlah 21


pertanyaan, dengan tipe soal multiple choice. Proses pengumpulan data
didapatkan dari hasil pre test dan post test dengan menggunakan soal tes
pengetahuan yang sudah dilakukan uji validasi oleh ahli bahasa, ahli materi dan
uji statistik validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS. Kemudian data dianalisis
menggunakan uji wilcoxon (p< 0,05).

3. HASIL PENELITIAN

Sekolah Dasar Negeri Nyantong terletak di Jalan Siliwangi No 11 Kelurahan


Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya merupakan salah satu lembaga
pendidikan formal tingkat dasar. Jumlah murid kelas V SDN Nyantong sebanyak
42 yang terdiri dari 14 murid laki-laki dan 28 murid perempuan. Pada saat
penelitian semua murid bersedia menjadi subjek penelitian. Rata-rata umur murid
yang menjadi subjek penelitian adalah 11 tahun. Berdasarkan uji statistik yang
telah dilakukan didapatkan hasil pre test dan post test seperti pada tabel berikut:
Tabel 1
Data Statistik Subjek Penelitian Berdasarkan Hasil Pre test dan Post test
Pengetahuan Mengenai Penyakit Diare pada Murid Kelas V Sekolah Dasar
Negeri Nyantong Kota Tasikmalaya Tahun 2018

Statistik Pre test Pos test


Mean 11.40 19.60
Median 12.00 20.00
Std. Devisi 1.515 1.270
Minimum 8 16
Maximum 14 21

Berdasarkan tabel 1 bahwa rata-rata nilai pre test yaitu 11,40 (54,28%) dan
post test yaitu 19,60 (93,33%). Sehingga terjadi peningkatan pengetahuan setelah
dilakukan penyuluhan sebesar 8,2 (39,05%).
Setelah dilakukan uji statistik untuk mengetahui pengaruh antara variabel
bebas dan variabel terikat dilakukan uji normalitas.

Tabel 2
Hasil Uji Normalitas Nilai Pre test dan Post test Pengetahuan Mengenai Penyakit
Diare pada Murid Kelas V Sekolah Dasar Negeri Nyantong Kota Tasikmalaya
Tahun 2018

Variabel Statistic Df Sig.


Pre Test .915 42 .004
Post Test .883 42 .000

Dari tabel 2 diketahui bahwa data hasil uji normalitas menggunakan shapiro
wilk menunjukan hasil pre test 0,004 dan post test 0,000. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa data tersebut tidak terdistribusi normal karena p value kurang
dari 0.05. oleh karena itu, pengujian selanjutnya dilanjutkan dengan uji wilcoxon.

Pengaruh Penyuluhan Kesehan dengan Model Make And Match terhadap


Pengetahuan Penyakit Diare 5
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT

Tabel 3
Hasil Uji Wilcoxon Nilai Pre test dan Post test Pengetahuan Mengenai Penyakit
Diare pada Murid Kelas V Sekolah Dasar Negeri Nyantong Kota Tasikmalaya
Tahun 2018

Postepst –
Pretest
Z -5.664
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.000

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa hasil uji wilcoxon diperoleh data nilai p=
0,000 (p value kurang dari 0,05), maka dapat disimpulkan ada pengaruh
penyuluhan kesehatan dengan model make and match terhadap pengetahuan
tentang penyakit diare pada murid kelas V SDN Nyantong Kecamatan Tawang,
Kota Tasikmalaya.

4. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa rata-rata


nilai pengetahuan awal mengenai penyakit diare yaitu 11,40 (54.28%). Hasil pre
test tertinggi yaitu 14 (66,66%) dan hasil nilai pre test terendah yaitu 8 (38,09%).
Hasil penelitian ini dikarenakan murid belum mengetahui secara mendalam
mengenai penyakit diare karena belum adanya penyuluhan kepada murid di
Sekolah Dasar Negeri Nyantong.
Hasil posttest dapat diketahui bahwa rata-rata nilai pengetahuan murid yaitu
19,60 (93.33%) dengan hasil post test tertinggi yaitu 21 (100%) dan haspil
terendahnya 16 (76,19%). Hasil penelitian ini dikarenakan murid sudah
mengetahui mengenai penyakit diare. Sehingga terjadi peningkatan pengetahuan
murid mengenai penyakit diare, hal tersebut bisa dilihat melalui perbandingan nilai
pre test dan post test dengan selisih 8,2 (39,05%).
Hasil uji wilcoxon diperoleh nilai p = 0.000 (p value kurang dari 0.05), maka
dapat disimpulkan ada pengaruh bermakna antara pengetahuan pada saat pre test
dan post test mengenai penyakit diare pada murid kelas V Sekolah Dasar Negeri
Nyantong Kota Tasikmlaya Tahun 2018.
Perubahan pengetahuan tersebut dapat terjadi karena disebabkan hal-hal
yang diberikan pada saat pelaksanaan penyuluhan. Pada saat pelaksanaan
penyuluhan murid mengikuti proses penyuluhan dengan tertib, memperhatikan
materi yang disampaikan dan antusias mempelajari materi yang sedang dipelajari.
Hal tersebut terjadi karena pelaksanaan penyuluhan pada saat penelitian dibantu
dengan metode dan media yang dapat memudahkan murid untuk menerima
informasi berupa pengetahuan mengenai penyakit diare. Selaras dengan hal
tersebut menurut Notoatmodjo, S.,(2012) dengan adanya metode dapat
mempermudah dalam penyampaian materi sehingga murid dapat mengetahui
materi yang disampaikan dengan baik. Perubahan pengetahuan akan terjadi
karena dengan motode dan media yang menarik dan mudah dipahami oleh panca
indera.
Menurut Notoatmodjo, S.,(2007) Pengetahuan adalah hasil penginderaan
manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya

Pengaruh Penyuluhan Kesehan dengan Model Make And Match terhadap


Pengetahuan Penyakit Diare 6
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT

(mata, hidung, telinga, dan sebaginya). Dengan sendirinya pada waktu


penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan, sangat dipengaruhi oleh
intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Oleh karena itu, untuk merubah
pengetahuan seseorang bisa dibantu melalui metode dan media sehingga akan
merangsang penginderaan seseorang untuk lebih memperhatikan informasi atau
isi materi yang disampaikan. Sehingga peningkatan pengetahuan akan sangat
dipengaruhi oleh metode dan media. Pemberian informasi dalam penelitian ini
yaitu mengenai penyakit diare, mengingat kasus diare pada anak sekolah terus
mengalami peningkatan. Oleh sebab itu, perlu adanya pemberian penyuluhan
kesehatan khususnya mengenai pencegahan penyakit diare untuk meningkatkan
pengetahuan murid sekolah dasar sehingga dapat meningkatnya derajat
kesehatan di masyarakat.
Penyuluhan kesehatan dilakukan dengan menggunakan model make and
match karena menurut Wahab, (2007) medel make and match merupakan sistem
pembelajaran yang mengutamakan penanaman kemampuan sosial terutama
kemampuan bekerja sama, kemampuan berinteraksi disamping kemampuan
berpikir cepat melalui permainan mencari pasangan dengan dibantu kartu. Selain
itu, menurut Kurniasih dan Sani (2016) kelebihan make and match dapat
memberikan manfaat bagi murid diantaranya, mampu menciptakan suasana aktif
dan menyenangkan, materi yang disampaikan lebih menarik perhatian murid,
mampu meningkatkan hasil belajar murid mencapai taraf ketuntasan belajar
secara klasikal, suasana kegembiraan akan tumbuh sebagai proses
pembelajaran, kerjasama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis dan
munculnya dinamika gotong royong yang merata diseluruh murid.
Pemberian penyuluhan dengan model make and match dapat memberikan
efek positif dengan meningkatnya pengetahuan murid mengenai penyakit diare.
Hal ini selaras dengan hasil analisis bahwa terjadi peningkatan pengetahuan yang
signifikan dari nilai pre test dan post tetst murid kelas V Sekolah Dasar negeri
Nyantong. Diharapkan dengan meningkatkan nilai pengetahuan murid dapat
melakukan pencegahan penyakit diare.
Kegiatan pelaksanaan penelitian berlangsung dengan tertib, antusias murid
ketika pelaksanaan pre test dan post test berjalan dengan baik, murid mengisi soal
tes pengetahuan dengan tidak saling menyontek antara murid yang satu dan yang
lainnya. Begitu pun ketika kegiatan penyuluhan berlangsung murid kelas V
Sekolah Dasar Negeri Nyantong selalu memperhatikan materi yang disampaikan
karena penyuluhan kesehatannya dibantu dengan media kartu berpasangan
(make and match) yang memudahkan murid untuk menerima informasi kesehatan
mengenai penyakit diare. Sehingga mengakibatkan peningkatan pengetahuan
murid yang dibuktikan dengan soal dan jawaban pada saat pre test dan post test.
Adanya perhatian murid mengenai materi penyuluhan yang disampaikan
semakin meningkatkan pemahaman mengenai penyakit diare, hal tersebut
dibuktikan dengan tiga soal pengetahuan dijawaban dengan benar (100%) oleh 42
orang murid, diantaranya soal pengetahuan mengenai pengertian penyakit diare,
media penularan pertama penyakit diare dan cara penularan diare.
Peningkatan pengetahuan setelah diberikan penyuluhan kepada murid
dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan yang kondusif membuat murid
nyaman dan tenang dalam mengikuti jalannya kegiatan penyuluhan kesehatan
mengenai penyakit diare. Hal tersebut selaras dengan pendapat Wawan dan Dewi

Pengaruh Penyuluhan Kesehan dengan Model Make And Match terhadap


Pengetahuan Penyakit Diare 7
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT

(2011) bahwa lingkungan sekitar dapat mempengaruhi perkembangan dan


perilaku individu maupun kelompok. Jika lingkungan mendukung kearah positif,
maka individu maupun kelompok akan berperilaku positif, tetapi jika lingkungan
sekitar tidak kondusif, maka individu maupun kelompok tersebut akan berperilaku
kurang baik.
Selain itu, peningkatan pengetahuan dipengaruhi oleh model make and
match yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Model ini
memudahkan murid menyerap informasi atau materi penyuluhan karena dibantu
dengan kartu berpasangan antara jawaban dan soal mengenai penyakit diare,
kartu-kartu tersebut ditampilkan secara langsung dan di design semenarik
mungkin yang berfungsi untuk menarik minat murid sehingga murid dapat
bekerjasama untuk mencari pasangan kartu dan mencocokan kartu soal dan
jawabannya serta melibatkan murid secara langsung dalam proses pelaksanaan
penyuluhan.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa terjadinya peningkatan nilai
pengetahuan pada murid sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan,
disebabkan karena adanya pemberian perlakuan melalui penyuluhan kesehatan
dengan model make and match mengenai penyakit diare. Diharapkan dengan
pengetahuan murid mengenai penyakit diare, murid dapat mempraktikan secara
langsung pencegahan penyakit diare baik di sekolah maupun di lingkungan
masyarakat. Oleh sebab itu, perlu adanya kerjasama antara pihak terkait baik
sekolah, keluarga dan instansi kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan
dengan mengedepankan upaya preventif dan promotif khususnya pencegahan
penyakit diare.
Hal tersebut selaras dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Hanna,
(2012) menunjukan bahwa ada peningkatan pengetahuan tentang diare sebelum
dan sesudah diberikan intervensi pada siswa sekolah dasar serta ada pengaruh
media dalam peningkatan pengetahuan yang signifikan. Hal ini juga sejalan
dengan hasil penelitian Suyanto, (2008) yang menyatakan bahwa ada pengaruh
pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan siswa setelah diberikan
intervensi mengenai penyakit diare, siswa yang mendapatkan pendidikan
kesehatan tentang penyakit diare mengalami peningkatan pengetahuan tentang
upaya pencegahan penyakit diare. Hasil penelitian Ernawati, (2012) menunjukan
bahwa hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan bermakna mengenai
pengetahuan tentang diare, sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan
kesehatan berupa penyuluhan, diskusi dan stimulasi, dimana sebelum diberikan
penyuluhan sebesar 10,8% dan meningkat menjadi 16,1% setelah diberikan
pendidikan kesehatan dengan anak jalanan usia 8 sampai 12 tahun sebanyak 20
anak.

5. SIMPULAN DAN SARAN

a. Simpulan
Berdasarakan hasil uji wilcoxon didapatkan p value = 0.000 ≤ 0.05 yang
berarti ada pengaruh bermakna penyuluhan kesehatan dengan model make
and match terhadap pengetahuan penyakit diare pada murid kelas V Sekolah
Dasar Negeri Nyantong, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya tahun 2018.

Pengaruh Penyuluhan Kesehan dengan Model Make And Match terhadap


Pengetahuan Penyakit Diare 8
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT

b. Saran
1) Bagi Sekolah Dasar Negeri Nyantong
Memanfaatkan media untuk pencegahan penyakit diare di sekolah
dengan media kartu berpasangan (make and match), yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran.
2) Bagi Puskesmas Kahuripan
Meningkatkan promosi kesehatan di sekolah melalui program UKS
(usaha Kesehatan Sekolah), guna untuk meningkatkan pengetahuan
murid mengenai permasalahan kesehatan khususnya penyakit diare.
3) Bagi Peneliti Lain
Menggunakan metode dan media yang berbeda dalam pelaksanaan
penyuluhan kesehatan seperti media animasi, film, dan lain sebagainya
serta adanya penelitian lebih mendalam terkait metode- metode
penyuluhan lainnya, misalnya membandingkan model make and match
dengan komik.

6. DAFTAR PUSTAKA

Aziz, WA. 2007. Metode dan Model-Model Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Dinkes Kota Tasikmalaya 2015. Profil Kesehatan Kota Tasikmalaya. Dinkes Kota
Tasikmalaya.

Kemenkes RI. 2016. Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta: Kemenkes RI.

Kurniasih dan Sani. 2016. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran. Bandun

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan Ilmu dan Seni. Jakarta: PT Rineka


Cipta.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka


Cipta.
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta.

Puskesmas Kahuripan. 2017. Data Kasus Diare di Puskesmas Kahuripa Kota


Tasikmalaya: Puskesmas Kahuripan.

Ramdhani, H. 2017. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Metode


Permainan Edukatif Ular Naga Pencegah Diare (UNAPED) Terhadap
Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan untuk Pencegahan
Kejadian Diare. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. 2 (5); 1-
9.

Word Health Organization. (2013). Diarheal Disease. Online. Dari: http://who.int.


Diakses pada 20 Februari 2018.

Pengaruh Penyuluhan Kesehan dengan Model Make And Match terhadap


Pengetahuan Penyakit Diare 9

Anda mungkin juga menyukai