MATA KULIAH:
A4-17
KELOMPOK 2
SURABAYA
2019
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB IPENDAHULUAN........................................................................................1
1.3Tujuan Usaha......................................................................................................6
1.4Manfaat Usaha....................................................................................................7
2.4 Prospek.............................................................................................................13
ii
iii
4.3 Prospek.............................................................................................................34
iii
BAB I
PENDAHULUAN
menuntut banyak perusahaan baik di bidang manufaktur maupun jasa untuk terus
Persaingan di dunia industri tersebut hampir terjadi pada seluruh bidang industri
manufaktur dan jasa, tidak terkecuali pada industri farmasi. Industri farmasi memiliki
peranan penting bagi kehidupan masyarakat karena berkaitan dengan aspek yang
sangat penting yaitu kesehatan. lndustri farmasi merupakan suatu industri dengan
tingkat kompetisi sangat tinggi, ha1 ini dapat dimengerti karena produk obat-obatan
Indonesia merupakan salah satu industri yang berkembang cukup pesat dan
Pengawas Obat dan Makanan pada tahun 2005 pertumbuhan industri farmasi
Indonesia rata-rata mencapai 14,10% per tahun lebih tinggi dari angka pertumbuhan
nasional yang hanya mencapai 5-6% per tahun. Total angka penjualan tahun 2004
mencapai lebih kurang Rp 20 triliun (untuk tahun 2005 sebesar Rp 22,8 triliun, dan
1
oleh perusahaan farmasi terbagi atas dua yaitu produk ethical atau produk yang harus
2
3
atau produk non-ethical, yang biasa disebut produk over the counter (OTC) yang
dapat dijual bebas tanpa menggunakan resep dokter. Produk OTC merupakan produk
bebas yang dapat diklankan di media cetak, televisi dan radio, berbeda dengan produk
ketentuan kode etik profesi kesehatan yang ditetapkan oleh WHO. Produk non-
Persaingan industri di bidang farmasi saat ini salah satunya dapat terlihat dari
semakin banyaknya produk obat-obatan dalam berbagai jenis yang beredar di pasar,
baik yang diproduksi di dalam negeri maupun produk impor dari luar negeri. Selain
itu maraknya iklan obat bebas (OTC/Over The Counter) yang terlihat di berbagai
bidang farmasi ini, secara langsung akan berpengaruh terhadap strategi perusahaan
terutama dalam memutuskan strategi pemasaran yang tepat. Selain ditunjukkan oleh
adanya berbagai produk dengan beragam jenis dan merek yang berbeda di pasar,
persaingan dalam bidang farmasi juga didorong oleh adanya kesadaran masyarakat
yang terus berkembang di bidang kesehatan. Kondisi ini merupakan salah satu
pendorong bagi setiap pemasar yang bergerak di bidang farmasi untuk terus berupaya
menyediakan berbagai produk obat atau alat kesehatan lainnya yang dapat
memberikan kepuasan terhadap kebutuhan dasar akan kesehatan bagi konsumen atau
masyarakat secara umum. Hal ini akan berimplikasi pada strategi dan bentuk kegiatan
pemasar dalam rangka mencapai tingkat keuntungan yang besar serta kepuasan
4
persaingan yang cukup besar dengan melakukan berbagai kegiatan atau strategi
pemasaran yang terintegrasi dan salah satu diantaranya dengan lebih memahami
kondisi serta karakteristik target market dari produk- produknya. Salah satu jalan bagi
mengetahui informasi pasar yang dapat memberikan informasi tentang sejauh mana
tujuan akhir dari suatu produk di pasar, memiliki sifat yang dinamis dalam ha1
perilakunya, sehingga setiap perusahaan akan lebih baik jika dapat memanfaatkan
kondisi ini untuk lebih menarik minat mereka dalam keputusan pembeliannya.
suatu loyalitas mereka terhadap suatu merek produk. Demikian pula halnya dengan
produk obat-obatan atau farmasi diharapkan akan mampu menimbulkan sikap positif
PT. Kimia Farma sebagai salah satu pabrik farmasi telah berdiri sejak tahun
1817 dengan nama NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co yang kemudian berganti
nama menjadi PT. Kimia Farma pada tanggal 16 Agustus 1971. PT. Kimia Farma
mempunyai berbagai macam unit usaha yang mmeliputi bahan baku, obat jadi, dan
pelayanan distribusi farmasi. PT. Kimia Farma telah berhasil melakukan aktovitas
pemasaran dan distribusi sendiri melalu Pedagang Besar Farmasi (PBF) maupun
apotek di seluruh Indonesia. PT. Kimia Farma mempunyai produk unggulan seperti
produk ethical yang penjualannya melalui apotek dan rumah sakit, produk OTC yang
dijual bebas, produk lisensi yang merupakan hasil kerjasama dengan beberapa pabrik
5
terkemuka di luar negeri, produk bahan baku, maupun produk kontrasepsi, dan obat
narkotika.
Salah satu produk yang dihasilkan oleh PT. Kimia Farma adalah produk obat
OTC untuk pengobatan sariawan dari bahan herbal yaitu Enkasari. Secara umum,
produk Enkasari telah dikenal masyarakat dan digunakan oleh berbagai kalangan
peningkatan. Kondisi ini ditandai dengan semakin banyak merek lain yang sejenis
yang beredar di pasaran. Produk sejenis yang diproduksi oleh perusahaan pesaing
juga menawarkan keunggulan produk yang sama dengan produk Enkasari yaitu
memberikan kelebihan pada bahan baku dari bahan herbal dengan harga yang relatif
berasing. Hal tersebut akan menjadi salah satu kendala bagi perusahaan terutama
persaingan yang cukup berat di bidang farmasi terutama dalam ha1 produk obat
sariawan Enkasari ini, berimplikasi pada strategi pemasaran yang dilakukan PT.
Kimia Farma terutama dalam segmentasi, targeting dan positioning dari produknya.
disamping kegiatan lainnya yang memakan waktu, biaya serta konsekuensi lain bagi
perusahaan. Salah satu usaha yang telah dilakukan perusahaan adalah tetap membuat
atau memberikan kegitan promosi dan iklan dalam berbagai media. Namun demikian,
adanya sikap yang positif dan loyalitas konsumen terhadap produk yang
6
mengingat merek produk dan memiliki preferensi yang berbeda-beda pula dalam
melihat dan memutusakan pembelian suatu produk. Selain itu, perilaku konsumen
memiliki sifat dinamis sehingga setiap waktu akan berubah sesuai dengan faktor
internal dan eksternal yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, perusahaan perlu
segmentasi, targeting dan positioning yang tepat sesuai dengan pasar sasarannya,
CV. Green Zone Herbal merupakan salah satu industri obat herbal yang berdiri
sejak tahun 2004. Industri Green Zone Herbal merupakan industri obat tradisional
berskala nasional yang sudah mendapat jaminan halal dari MUI. Green Zone Herbal
mempunyai produk unggulan seperti kapsul, cairan obat dalam, cairan obat luar,
maupun teh herbal. Green Zone Herbal mulai merambah ke sektor lain untuk
meningkatkan citra baik di masyarakat yaitu ke sektor klinik herbal, herbalis cilik,
farmasi agar bisa menang dan terus tumbuh di pasar obat-obatan. Strategi pernasaran
7
sejak awal harus melakukan pemetaan atau segmentasi yang bukan sekedar
demografis dan geografis saja, tetapi juga harus perilaku konsumen agar bisa
serta menetapkan pasar mana yang akan dijadikan pasar sasaran. Strategi pemasaran
dengan penentuan segmen yang lebih terinci serta target pasar sasaran yang jelas
selanjutnya diikuti dengan membangun positioning produk obat yang sesuai pasar
sasaran.
berikut:
1.3 Tujuan
produk obat herbal sariawan. Tujuan secara terperinci dari penelitian ini adalah :
keputusan pembelian produk obat sariawan Enkasari dan Herba Mix Saga.
8
1.4 Manfaat
a. Bagi perusahaan
bauran promosi produk obat herbal sariawan Enkasari dan Herba Mix Saga yang
dihasilkannya.
b. Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
didirikan oleh Hindia Belanda pada tahun 1817. Pada awalnya, PT. Kimia Farma
eks perusahaan Hindia Belanda pada masa awal kemerdekaan pada tahun 1958,
menjadi PNF (Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada
Lebih dari satu dekade, Green Zone Herbal telah menjadi bagian dari mitra
kesehatan nasional di Indonesia. Dibangun diatas lahan 5000 m 2, Green Zone Herbal
merupakan Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) berskala nasional yang telah
9
10
terdaftar di Badan Pengawas Obat Tradisional Republik Indonesia (BPOM RI) dan
Usaha obat tradisional Green Zone Herbal berdiri sejak tahun 2004 oleh Bapak
H. Avip Vivarullah Wiharta S.E beserta istri, dimulai dari ruangan kecil di rumah.
Saat itu Bapak Avip sendiri berprofesi sebagai penterapis Akupunktur, seiring
Green Zone Herbal semakin berkembang dari tahun ke tahun, pada tahun 2007
kemudian ditahun yang sama Green Zone Herbal mendapatkan izin IKOT dari Dinas
melakukan revisi izin menjadi UMOT, UKOT, dan IOT. Ditahun 2014 Green Zone
Herbal mendapatkan izin UKOT grade I dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten.
Usaha obat tradisional Green Zone Herbal telah mendapatkan izin resmi dari
BPOM serta sertifikasi halal MUI, produk obat Green Zone Herbal telah memiliki
izin edar BPOM dan telah dipasarkan melalui toko-toko herbal dan apotik-apotik.
11
ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang,
2001).
a. Strategi SO (Strength-Opportunity)
b. Strategi WO (Weakness-Opportunity)
c. Strategi ST (Strength-Threat)
d. Strategi WT (Weakness-Threat)
a. Internal
c. Eksternal
perusahaan dalam bentuk, fungsi dan keterkaitan antar bagian. Bagi pengembangan
strategic, analisis ini di butuhkan tidak hanya terbatas pada rincian analisis
kesempatan dan ancaman saja tetapi juga untuk menentukan dari mana dan untuk apa
Alat yang digunakan untuk menguji lingkungan eksternal perusahaan dan untuk
2.2.4 BCG
mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuan (Syakir, 2006).
Strategi pasar perlu dipersiapkan sejak dini agar tujuan pemasaran tepat
sasaran. Unsur- unsur strategi pemasaran menurut Fredy Rangkuti (2001) adalah
sebagai berikut:
2. Targeting, yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki
kepada konsumen.
Produk
14
Segala sesuatu yang memiliki nilai di pasar sasaran dan manfaat serta
kepuasan dalam bentuk barang dan jasa. Strategi penentuan produk ini
Price
Harga menjadi satuan ukur mengenai mutu suatu produk dan harga
dan persaingan.
Promotion
Place
pasar, faktor produksi atau pengawasan dan keuangan, serta unsur nilai
pemasaran.
Merek
Nama, cermin, tanda, simbol, design atau kombinasi dari semuanya yang
untuk membedakan satu produk dengan produk yang lain dan garansi
2.4Prospek
Prospek merupakan gambaran umum tentang usaha yang kita jalankan untuk masa
yang akan datang. Keberhasilan suatu usaha tergantung dari faktor-faktor pengusaha
itu sendiri, baik dari dalam maupun dari luar. Faktor dari dalam seperti pengelolaan,
tenaga kerja, modal, tingkat tekhnologi, dan lain sebagainya. Sedangkan faktor dari
2.5Risiko
1. Manajemen Risiko
2. Identifikasi Risiko
16
Identifikasi risiko secara akurat dan komplit sangatlah vital dalam manajemen
risiko (Roger S. Pressman). Salah satu aspek penting dalam identifikasi risiko
Tujuan dari evaluasi risiko adalah untuk mengetahui karakteristik risiko yang
lebih baik tentang risiko yang terjadi dapat memudahkan kita untuk mengelola
4. Pengelolaan Risiko
risiko, maka konsekuensi yang diterima bisa cukup serius, misalnya kerugian
yang besar bahkan bisa bangkrut. Pengelolaan risiko bisa dilakukan dengan
METODOLOGI PENELITIAN
Laporan strategi pemasaran PT. Kimia Farma dan CV. Green Zone Herbal
Tahap pertama yaitu mencari data penggunaan obat di Indonesia, lalu tahap
kedua mencari dua obat yang sejenis, dan tahap ketiga yaitu menganalisis strategi
Data yang diperoleh dalam laporan ini berasal dari studi literatur.
17
BAB IV
paling menguntungkan.
Threats (Ancaman)
1 Adanya kompetisi internal yang cukup 0,14 2 0,28
keras. Sesuatu yang diistilahkannya
“perang saudara” terutama terjadi di
jalur pemasaran. Lebih spesifik lagi, di
produk-produk farmasi yang berada di
kategori yang sama.
18
2 Adanya krisis ekonomi telah membuat 0,05 1 0,05
daya beli obat rakyat Indonesia
menurun sehingga mengancam
kelangsungan hidup industri farmasi
nasional terutama untuk pasar lokal.
3 Legal sistem belum dapat 0,10 3 0,30
menanggulangi obat palsu secara
efektif sehingga harga obat menjadi
lebih sulit dikontrol.
4 Semakin luasnya pasar yang ingin 0,13 4 0,42
dicapai, yaitu menembus pasar
internasional akan semakin meningkat
pula pesaing-pesaing bisnis farmasi.
5 Diberlakukannya Undang-Undang 0,14 3 0,56
Paten 1997 dan direvisi tahun 2001,
industri farmasi Kimia Farma, yang
terbiasa mengandalkan pengembangan
produk-produknya pada strategi copy
cat produk-produk baru yang masih
dilindungi paten, menjadi sulit untuk
mengembangkan produk-produknya.
TOTAL 1 2,94
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai
19
masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa
SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan
untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan
dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu
memberikan jalan keluar yang instan bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh
organisasi.
20
21
karena memiliki
keunggulan yaitu harga
lebih murah dan memiliki
TOP Brand
Opportunity (O) Strategi S – O Strategi W – O
1. Kebijakan memasarkan 1. Memasarkan obat herbal 1. Perusahaan terus
obat herbal sariawan yang sariawan yang merupakan menginformasikan
dilakukan oleh perusahaan salah satu produk farmasi kelebihan produk obat
dan meningkatnya jumlah yang kompetitif karena sariawan Enkasari dan
permintaan konsumen memiliki harga yang melakukan kebijakan
akan obat secara murah dan kualitas yang memasarkan produk
keseluruhan masih belum baik sehingga permintaan tersebut sehingga
terpenuhi terpenuhi. meningkatkan
2. Besarnya penduduk2. Menyediakan pelayanan permintaan konsumen.
Indonesia dan masih lain, misalnya praktik
rendahnya konsumsi obat dokter, optik, dan
perkapita menyebabkan pelayanan OTC
tingginya pasar potensial (swalayan) serta pusat
yang bisa dikembangkan. pelayanan informasi obat
sehingga pasar potensial
bisa dikembangkan dengan
baik walaupun sebagian
penduduk masih rendah
dalam mengkonsumsi
obat.
Herbal
a. Strategi Perusahaan
1. Segmentasi Pasar
30
2. Targeting
Penentuan target pasar dilakukan untuk mengevaluasi daya tarik setiap segmen
pasar dan memilih satu atau beberapa segmen untuk dimasuki. Penentuan target pasar
beberapa produk OTC PT Kimia Farma, Tbk. adalah sebagai berikutFituno® :
eksekutif muda, olahragawan, dan pekerja kantor dengan aktivitas yang tinggi.
3. Positioning
1. Differensiasi
2. Bauran Pemasaran
Produk
Price
Promotion
Place
a. Strategi Perusahaan
1. Segmentasi Pasar
2. Targeting
3. Positioning
1. Differensiasi
2. Bauran Pemasaran
Produk
Price
Promotion
Place
4.4Prospek
Kimia Farma memilih strategi bisnis hulu-hilir, dimana perusahaan ini bergerak
Salah satu cara perluasan jaringan yang dilakukan oleh PT. Kimia Farma adalah
terbaik kepada masyarakat. Sepanjang 2012 sebanyak30 apotek dan 100 klinik baru
telah dibuka di berbagai kota di Indonesia. Langkahini, sebagai bagian dari upaya
(OSHS) merupakan salah satulayanan dengan konsep modern yang diberikan oleh
Kimia Farma.
herbal, yaitu: industri, klinik herbal, kursus dan pelatihan herbal. Prospek produk CV.
Green Zone Herbal yaitu dengan memperluas jaringan dengan membuat distributor
4.5 Risiko
dilakukan Perusahaan juga tidak terlepas dari risiko yang disebabkan oleh berbagai
faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perusahaan. Berkaitan dengan hal
a. Risiko perubahan mata uang depresiasi nilai rupiah terhadap valuta asing
d. Risiko perekonomian
Risiko-risiko usaha yang mungkin dihadapi CV. Green Zone Herbal adalah sebagai
berikut:
a. Risiko perubahan mata uang depresiasi nilai rupiah terhadap valuta asing
d. Risiko perekonomian
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis strategi pemasaran berdasarkan analisis SWOT pada PT.
Kimia Farma dan CV. Green Zone Herbal, maka disimpulkan bahwa strategi
atau organisasi baik keadaan internal dan eksternal perusahaan. Dalam menetapkan
strategi pemasaran atas produk herbal, perusahaan harus mampu memahami produk,
harga, promosi, dan saluran distribusi yang dikenal dengan 4P untuk menemukan
segmenting, targeting, dan posisitioning dalam proses pemasaran yang akan mereka
lakukan. Melihat keunggulan produk dan menemukan taktik dalam proses kreatif
hingga penetapan strategi pemasaran, dimana sama seperti halnya membuat sebuah
karya seni dengan kemampuan kreativitas dan inovatif sebuah proses harusnya pelaku
seni dalam komunitas atau organisasi mampu melihat celah dan titik pola pikir dalam
melihat peluang dan sistem pemasaran yang tepat untuk produk yang mereka miliki.
sebuah perusahaan dapat menentukan dengan baik strategi pemasaran serta strategi
35
36
5.2 Saran
Dalam sistem pemasaran baiknya juga melihat sistem program jangka pendek dan
jangka panjang, karena orderan produk herbal juga memiliki tingkat naik turunnya
keinginan konsumen, untuk itu perusahaan baiknya memiliki alternatif yang meliputi
sistem bagaimana melihat peluang dan informasi bisnis jasa serta perkembangan
strategi marekting mix dan penentuan STP yang dapat menetapkan proses produksi
Nyoman Ayu Nila Dewi, N.A.N. 2015. Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan
Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu
Komunikasi Bali, Bali.
Salim, A. 1998. Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Akhmad Khairil. 2012. Analisis Iingkunngan Internal dan Eksternal Melalui SWOT
Dalam Usahan Pengembangan Industri. Bandung: Skipsi.
37
38
39