Anda di halaman 1dari 3

Manajemen Mutu

A. Sejarah Singkat Manajemen Mutu


a. Tahun 1930 terjadi Gerakan pengembangan mutu dimulai di Amerika.
b. Tahun 1950 DR. Edward E. Demming, seorang konsultan mutu dari
Amerika diundang ke Jepang, Tujuannya adalah memperkenalkan
konsep mutu kepada para manajer perusahaan Jepang, konsepnya
yaitu SPC (Statisfical Process Control) tetapi manajemen Jepang
mengubah konsepnya menjadi TQC (Total Quality Control) agar daya
saing produk Jepang di pasaran dunia dapat lebih ditingkatkan.
c. Tahun 1954 Josph M. Juran selaku konsultan Amerika lainnya diundang
ke Jepang dan memperkenalkan konsep tentang kualitas yang tinggi.
d. Tahun 1960an muncul 4 macam Asia (Hongkong, Singapura, Korea,
dan Taiwan) sebagai kekuatan ekonomi baru di Asia. Negara ini meniru
produk dan teknologi Jepang, tetapi dengan menggunakan upah buruh
yang lebih murah.
e. Hal tersebut membuat Jepang terus meningkatkan proses produksinya
dengan mengembangkan teknologi yang lebih produktif dan inovatif,
konsep terbaru yang diciptakan Jepang yaitu TQC – Kaizen – Just in
Time (JIT).
f. Konsep TQC tersebut menyebar ke banyak Negara dan dimodifikasi
penerapannya sesuai kebutuhan local.
g. Dari sinilah muncul banyak istilah tentang manajemen mutu, antara lain
yaitu TQM (Total Quality Manajemen) adalah system manajemen untuk
meningkatkan mutu jasa dan produk.
h. Selanjutnya, manajemen mutu akan dikaitkan dengan QAP (Quality
Asurance Program) atau PJM (Program Jaminan Mutu).

B. Program Jaminan Mutu


Beberapa istilah PJM yang diperkenalkan pakar :
• Program Pengawasan Mutu (PPM)
• Program Peningkatan Mutu (PPM)
• Manajemen Mutu Terpadu (MMT)
• Peningkatan Mutu Berkesinambungan (PMB)

Ada tiga Pengertian dasar yang dipakai untuk memahami konsep PJM, yaitu :
• Karakteristik dan Falsafah kegiatan QAP – PJM
• Tujuan PJM
• Kegiatan PJM

1. Batasan Manajemen Mutu


BJM/QAP -> Suatu upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan,
sistematis, objektif, dan terpadu untuk :
a. Menetapkan masalh mutu dan penyebabnya berdasarkan standar
yang telah ditetapkan.
b. Menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah
c. Menilai hasil yang dicapai
d. Menyusun rencana tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu

2. Tujuan PJM
a. Tujuan antara -> Tujuan pengembangan mutu
b. Tujuan akhir -> Berkaitan dengan kepuasan konsumen

3. Manfaat Staf Menerapkan PJM


a. Meningkatnya efektivitas pelayanan Kesehatan
b. Lebih terjaminnya efisiensi manajemen pelayanan Lembaga tersebut
c. Masyarakat akan menerima produk dan pelayanan Kesehatan
d. Para petugas Kesehatan akan lebih dilindungi

4. Tahapan Kegiatan PJM


a. Persiapan
b. Pelaksanaan
Jika kegiatan program jaminan mutu sudah dilaksanakan, ada 4 hal
yang harus mendapat perhatian dan pimpinan organisasi yaitu :
• Berkesinambungan (continues quality improvement)
• Sistematis
• Objektif
• Terpadu

5. Sasaran Program Jaminan Mutu


a. Komponen masukan (input) pelayanan
b. Komponen lingkungan (environment)
c. Komponen proses (process)
d. Unsur keluaran (output)

6. Faktor – factor yang mempengaruhi pelaksanaan PJM


a. Input (dana, tenaga, dan sarana)
b. Proses (Tindakan medis dan non medis)
c. Lingkungan (kebijakan, organisasi, dan manajemen)

C. AKSIOMA DALAM MANAJEMEN MUTU

Ada tiga Aksioma atau kunci utama proses pengembangan mutu, dan
lebih dikenal dengan TQM yang terdiri dari Komitmen (Aksioma 1), pendekatan
ilmiah dalam menganalisis (menilai) hasil (Aksioma 2), dan keterlibatan semua
staf dalam proses pengembangan mutu produk / pelayanan (Aksioma 3).

SEGITIGA TQM
Komitmen
Keterlibatan Pendekatan
Semua Staf Ilmiah

Anda mungkin juga menyukai