Anda di halaman 1dari 24

HIPERURISEMIA

DENGAN HERBAL

18/12/2012
Hiperurisemia
• Hiperurisemia adalah kadar asam urat di dalam
darah melebihi normal, yaitu di atas 7 mg/dL pada
pria dan di atas 6mg/dL pada wanita.
• Kadar asam urat normal untuk wanita berkisar 2,6
– 6 mg/dL dan untuk pria berkisar 3,5 – 7 mg/dL
Hiperurisemia
• Komplikasi dari hiperurisemia adalah timbulnya
artritis gout, batu asam urat, dan nefropati
urat.
• Hiperurisemia merupakan gangguan
metabolisme sehingga diperlukan pengobatan
jangka panjang.
• Penyakit asam urat (arthritis pirai, rematik
pirai, arthritis gout, atau rematik gout) adalah
salah satu jenis penyakit rematik artikuler.
• Disebabkan oleh kelainan enzim atau karena
mengkonsumsi makanan yang mengandung
kadar purin tinggi sehingga meningkatkan
kadar asam urat darah yang akan terakumulasi
sebagai kristal monosodium urat di jaringan
lunak terutama persendian
Hiperurisemia
• Obat konvensional untuk asam urat antara lain allopurinol.
• Pengobatan untuk rematik dan asam urat umumnya berlangsung
lama dan obat konvensional untuk rematik dan asam urat (anti
inflamasi non steroid) banyak menimbulkan efek samping
(antara lain iritasi lambung, nefrotoksik)
• masyarakat mencari alternatif pengobatan dengan
menggunakan obat tradisional (herbal).
Formula Ramuan Herbal
• komposisi herbal yang mengandung :
• daun tempuyung (Sonchus arvensis L),
• kulit kayu secang (Caesalpinia sappan L),
• daun kepel (Stelechocarpus burahol L),
• rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza R), rimpang kunyit
(Curcuma domestica V) dan herba meniran (Phyllanthus niruri L)

• R/ daun tempuyung 2 gr
secang 5 gr
daun kepel 3 gr
temulawak 3 gr
kunyit 3 gr
meniran 3 gr
Ramuan
• Daun kepel telah diteliti mampu menurunkan kadar asam urat darah
hewan uji dengan kemungkinan kandungan aktifnya flavonoid yang
memiliki aktivitas anti-oksidan kuat sehingga diprediksi memiliki
juga efek menghambat enzim xantin oksidase (Purwantiningsih, Hakim, AR, Purwantini,I.
Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences ; 2010.)

• Daun tempuyung memiliki efek diuretika sehingga dapat bersifat


urikosurik melalui eliminasi asam urat dalam kandung kemih.
• Ekstrak kayu secang menunjukkan aktivitas penghambatan enzim
xantin oksidase kuat. (Khalil Ahmed Ansari, KH et all, International Journal of Applied Biology and Pharmaceutical
Technology. 2011 Volume: 2).

• Campuran ketiga bahan tanaman obat utama tersebut di atas


secara sinergis mempunyai efek menurunkan asam urat darah.

18/12/2012 6
Ramuan
• Tiga bahan tanaman obat lainnya yang ditambahkan ke dalam
komposisi herbal invensi, adalah rimpang temulawak, rimpang
kunyit dan herba meniran dimana rimpang temulawak berfungsi
untuk menyegarkan tubuh, melancarkan metabolisme,
menyehatkan fungsi hati; rimpang kunyit dimaksudkan untuk
memperlancar pencernaan dan herba meniran berfungsi sebagai
penambah daya tahan tubuh (imunostimulan).

18/12/2012 7
Penentuan Formula Herbal
Komnas SJ
• Melalui rapat bersama Komisi Saintifikasi Jamu Nasional
• Prof dr Amir Syarif SpFK (FKUI)
• Prof dr Erni Purwaningsih SpF (FKUI)
• Prof Dr Suwijiyo Pramono (UGM)
• Prof dr Nyoman Kertia, SpPD (RS Sardjito)
• Prof Dr Rusmin Tumanggor
• dr. Arijanto Jonosewojo, SpPD (FKUnair)
• Dr. dr. Noor Wijayahadi SpF (FK Undip)
• Dr. dr. Amarullah H Siregar (Naturopati)
• Drs. Dani Pratomo, Apt. MM
• Drs. Tepi Usia, Apt. Mphil, PhD
Studi
Pre dan post
(dr Hadi S, dkk, 2011)

• Tujuan :
Menilai keamanan dan efektivitas jamu pd subyek Hiperurisemia.
• Tempat Penelitian :
Puskesmas di Jawa Tengah
• Pelaksana pengumpulan data : 48 dokter diklat Saintifikasi Jamu
• Rancangan penelitian : Pre dan post study
• Bahan : Formula jamu hiperurisemia
Komposisi herba disiapkan dengan cara direbus dengan 1000 ml air sampai volume rebusan menjadi
600 ml (untuk 2 kali minum @ 300 ml, pagi dan sore)

• Lama : 30 hari
• Sampel :
Studi efektifitas,
Subyek hiperurisemia 125 subyek
Studi keamanan
Subyek hiperurisemia 40 subyek
Hasil
Kadar Asam Urat Darah

Hiperurisemia N Mean Median Sd Hasil Uji

Hari ke 0 125 9,07 9,00 2,16

Hari ke 14 125 7,30 7,00 2,19 0,000*

Hari ke 28 125 6,32 6,00 1,96 0,000*

Departemen Kesehatan, 2011


Grafik Kadar Asam Urat

Departemen Kesehatan, 2011


• Formula jamu hiperurisemia

Formula jamu hiperurisemia secara bermakna (p < 0,01) dapat


menurunkan asam urat darah pada hari ke 14 sebesar 2 mgdL dan
pada hari ke 28 penurunan kumulatif sebanyak 3 mgdL.
Uji Klinik
(dr Danang, dkk, 2012)

• Tujuan :
Menilai keamanan dan efektivitas jamu pada subyek dengan diagnosa
Hiperurisemia dengan penelitian uji kinik.
• Tempat Penelitian :
Puskesmas di Jawa Tengah, DIY dan Bali
• Pelaksana pengumpulan data : 30 dokter diklat Saintifikasi Jamu
• Rancangan penelitian : Uji Klinik
• Bahan : Formula jamu hiperurisemia
• Lama : 56 hari
• Sampel :
Studi efektifitas dan keamanan
Subyek hiperurisemia 80 subyek penderita hiperurisemia pria dan
wanita dengan kisaran umur 20 – 65 tahun
Uji Klinik
• Komposisi herbal penurun kadar asam urat darah diuji pada 40
subyek penderita hiperurisemia sebagai kelompok perlakuan,
dibandingkan dengan obat standar penurun kadar asam urat
(Allopurinol) yang diberikan pada 40 subyek penderita
hiperurisemia sebagai kelompok kontrol.
• Kelompok perlakuan diberi rebusan komposisi herbal penurun
kadar asam urat darah 2 kali sehari selama 56 hari
• Kelompok kontrol diberi 1 x 100 mg per hari selama 56 hari.
Uji Klinik
• Follow-up dilakukan selama 8 kali setiap minggu (Hari ke-7, 14, 21,
28, 35, 42, 49 dan 56)
• dengan melakukan pemeriksaan kadar asam urat darah,
pemeriksaan fungsi hati, fungsi ginjal, hematologi (darah rutin),
pemeriksaan tingkat kebugaran dan kualitas hidup
menggunakan metode skoring SF-36, dan pemantauan
keamanan komposisi herbal
Manfaat
• Pemberian komposisi herbal invensi ini selama 56 hari berhasil
menurunkan kadar asam urat darah menjadi normal sebesar 63,1
% . Lebih tinggi dibandingkan obat standar (Allopurinol) sebesar
44,1%
• Pemberian komposisi herbal invensi ini juga dapat
menghilangkan gejala klinis penderita hiperurisemia
(nyeri/bengkak sendi kaki, nyeri/bengkak sendi tangan, dan
pegal linu) (Diagram 2), dan menaikkan skor kualitas hidup
menurut metode SF-36 yang sebanding dengan obat standar
(Allopurinol)
Diagram 1.
Menjelaskan perbedaan kadar asam urat darah
pada kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol (Allopurinol).
Diagram 2.
Perbedaan Waktu Menghilangnya Gejala Klinis
Pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol (Allopurinol)
Keamanan
• Hasil uji klinik juga menunjukkan komposisi herbal invensi ini
aman, tidak ditemukan gejala efek samping yang serius dan tidak
ditemukan gangguan fungsi hati, fungsi ginjal maupun kelainan
darah (pada pemeriksaan darah rutin).
Tabel 2. Rerata Nilai SGOT, SGPT, Ureum, dan Kreatinin
Kelompok Perlakuan (Komposisi Herbal Invensi) dan
Kelompok Kontrol (Allopurinol).

Parameter Kelompok perlakuan Kelompok control

H0 H28 H56 H0 H28 H56

SGOT
27,93 21,91 20,74 21,50 22,72 21,12

SGPT
21,54 20,71 20,76 22,02 23,67 21,85

Ureum
24,10 25,91 22,38 25,96 29,02 28,19

Kreatinin
0,84 0,87 0,83 0,87 0,91 0,93
Kesimpulan
• Komposisi sesuai klaim 1 mempunyai efikasi yang tidak berbeda
bermakna atau secara klinis dalam menurunkan kadar asam urat
darah dibandingkan dengan obat penurun kadar asam urat darah
(Allopurinol).
• Pemberian komposisi herbal invensi ini sampai hari ke-56 aman
digunakan tidak mengganggu fungsi hati , fungsi ginjal dan darah
rutin.

21
Terima Kasih........

30 Agustus 2014 Hiperurisemia dengan Herbal 22


PENDEKATAN HOLISTIK FORMULA RAMUAN
Penyebab Gejala penyakit Penyakit
penyakit /Symptom penyerta

Pereda RAMUA Penyegar


Rasa Nyeri N JAMU badan

Pelancar Peningkat
Pencernaan Hepatoprotektor Daya tahan tubuh
FORMULA RAMUAN ANTI HIPERTENSI
R/Daun Seledri 5 g  Vasodilator
Daun Kumis kucing 3 g  Diuretika
Daun Meniran 3 g  Penambah daya tahan
Rimpang Temulawak 3 g  Penyegar badan
Rimpang Kunyit 3 g  Pelancar pencernaan
& Pengurang rasa sakit

Anda mungkin juga menyukai