ENDOKRIN KELOMPOK 5
BUDY SETYANTO / 1420121079
DOMAN SUMARLIN / 1420121192
FRIDAWATI KEMIT / 1420121056
LEMMY HORASNIARI PURBA / 1420121170
MONICA AGUSTINA PURBA / 1420121102
PATRICIA SITINJAK / 1420121193
ROBERTUS KRISMANTO / 1420121074
SOETIJOWATI / 1420121076
TINY LESTARI SUWITO / 1420121085
YUSTA ASTRI LESTARI / 1420121078
A. PENGERTIAN
1. Kelenjar pituitary
2. Kelenjar tiroid
3. Kelenjar paratiroid
4. Kelenjar adrenal
5. Kelenjar pangkreas
1. Kelenjar pituitary
1. Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
Merangsang pelepasan: Levotiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3) dari kelenjar tiroid
Hipersekresi TSH menyebabkan hipertiroidisme
Hiposekresi TSH menyebabkan hipotiroidisme
2. Adrenocortikotropik Hormone (ACTH)
Merangsang pelepasan: Glukokortikoid (kortisol), Mineralokortikoid (aldosteron) dan Androgen
Peningkatan serum kortisol dari korteks adrenal menghambat pelepasa ACTH di hipofisis
3. Growth Hormone (Hormon Pertumbuhan)
Somatotropic Hormone (STH) Bekerja pada semua jaringan tubuh, terutama pada tulang dan otot-
otot skeletal (otot rangka). Jumlah di atur oleh growth hormone realising hormone (GHRH) dan
growth hormone inhibiting hormone (GHIH)
4. Gonadotropik Hormone
Mengatur sekresi hormon dari ovarium dan testis, yaitu :
Follicle stimulating hormone (FSH)
Mempercepat pematangan folikel ovarium dan mengaktifkan produksi sperma di testis
Luteinizing hormon (LH)
Bergabung dengan FSH bekerja dalam pematangan dan produksi estrogen dan mempercepat sekresi
androgen dari testis
Prolactin
Merangsang pembentukan susu dalam jaringan payudara sesudah melahirkan.
5. Antidiuretic Hormone (ADH) dan Oksitosin
ADH meningkatkan penyerapan kembali air dari tubulus ginjal, dan mengembalikannya ke sirkulasi
sistemik.
Oksitoksin merangsang kontraksi dari otot polos pada uterus.
2.Kelenjar tiroid
4. Berdasarkan Fungsi
FAKTOR RESIKO GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN
Diabetes
Akromegali
Penyakit Addison
Sindrom Cushing
Penyakit Graves
Hashimoto’s thyroiditis
Hipertiroidisme
Hipotiroidisme
Prolactinoma
KOMPLIKASI GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN
Somatropin Genotropin (phijer) SC : 0,5 – 0,7 iu/kg/BB/minggu terbagi mual, muntah, nyeri abdomen atau
dalam injeksi pelvis, sakit kepala, rasa kantuk, reaksi
pada tempat penyuntikan.
Somatropin Saizen (Merck) SC / IM : 0,7 – 1 mg/m2 luas permukaan Digunakan pada gangguan pertumbuhan
tubuh atau 0,025 - 0,035 mg/kg/BB. pada anak yang disebabkan karna
penurunan atau tidak adanya sekresi
hormon pertumbuhan.
Kontra indikasi : Tumor
Kortikoropin IM,SC : 20 unit, 4 kali sehari. IV : 10-15 Untuk defisiensi ACTH, untuk slrerosis
U dalam 500 mL D5%/8jam multiple, dosis 80-120 U/hari
Kortikoropin Repositori SC, IM : 40 u setiap 12-24 jam Untuk defisiensi ACTH, untuk
mengobati insufisiensi adrenal akibat
pemakaian kortison jangka panjang.
Vasopresin Dewasa : SC. IM : 5-10 U 2-3 kali sehari. Untuk diabetes insipidus. Untuk
Anak dosis lebih rendah meredakan distensi usus. Mengurangi
perdarahan GI akibar varises esofagus.
Monitor output urine
Lipresin Intra Nassal : 1-2 semprotan perlubang Untuk diabetes insipidus. Monitor
hidung output urine
Kalsitonin salmon SC atau IM, dosis mula 100 IU/hari, Untuk penyakit paget,
rumatan : 50- 100 IU setiap hari atau Hiperparatiroidisme, hiperkalsemia
setiap dua hari
DAFTAR PUSTAKA
1. Utama, Sektya Yudha Ardhi. 2018. Buku Ajaran Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta.
Deepublish