Anda di halaman 1dari 17

Manajemen luka

akut dan kronik

KELOMPOK VI
A. PENGERTIAN LUKA
Menurut Kozier (1995), Luka adalah kerusakan
kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau
organ tubuh lain.
Penyembuhan luka adalah respon tubuh terhadap
berbagai cedera dengan proses pemulihan yang kompleks
dan dinamis yang menghasilkan pemulihan anatomi dan
fungsi secara terus menerus.(Joyce M. Black, 2001).
B. FASE PENYEMBUHAN LUKA
1. Fase inflamasi (Fase ini terjadi pada hari ke 0-5)
2. FASE PROLIFERASI OR EPITELISASI
(TERJADI PADA HARI 3 14 )
3. FASE MATURASI ATAU REMODELING
(FASE INI BERLANGSUNG DARI
BEBERAPA MINGGU SAMPAI DENGAN 2
TAHUN.)
C. KLASIFIKASI LUKA
1. Berdasarkan usia luka ( Wound Age ) atau lama
penyembuhan bisa dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Luka Akut
Luka dikatakan akut jika penyembuhan yang terjadi
dalam jangka waktu 2-3 minggu atau luka dengan
masa penyembuhan sesuai dengan konsep
penyembuhan yang telah disepakati atau diharapkan.
mis : luka insisi, eksisi, skin graf dan luka bakar.
LUKA AKUT
b. Luka Kronik
Luka kronis adalah segala jenis luka yang tidak
tanda-tanda untuk sembuh dalam jangka lebih dari 4-
6 minggu. luka kronik adalah luka yang tidak sembuh
dalam waktu yang diharapkan. Mis : Dekubitus, luka
diabetik, leg ulcer dan luka pembedahan yang infeksi.
LUKA KRONIK
D. PENGKAJIAN LUKA
Yang perlu diperhatikan di dalam pengkajian luka
yaitu :
1. Kondisi luka (Warna dasar luka, Lokasi ukuran dan
kedalaman luka, Eksudat dan bau, Tanda-tanda infeksi,
Keadaan kulit sekitar luka : warna dan kelembaban,
Hasil pemeriksaan laboratorium yang mendukung)
2. Status nutrisi klien : BMI, kadar albumin
3. Status vascular : seperti Hb
4. Status imunitas: terapi kortikosteroid atau obat-
obatanimmunosupresanyang lain
5. Penyakit yang mendasari : diabetes atau kelainan
vaskularisasi lainnya
E. MANAJEMEN LUKA
European Wound Management Association WBP
Advosory Board mengembangkan kerangka kerja
yang dikenal sebagai TIME :
T : Tissue Management.
I : Inflammation and infection control.
M : Moisture balance.
E : Epithelial (edge) advancement.
TISSUE MANAGEMENT
Ditujukan untuk menyiapkan bantalan luka.
Oleh karena itu dipandang perlu untuk segera
melakukan debridement untuk mengangkat jaringan
nekrotik dan slough. Debridement dapat dilaksanakan
dengan berbagai cara, yaitu :
1). Autolytic debridement (macrofag)
2). Biological debridement (Maggots atau belatung )
3). Enzymatic debridement (enzym seperti elastase,
collagenase, dan fibrinolysin)
4). Mechanical debridement (kasa yang dilembabkan
dengan NaCL )
5). Sharp atau Surgical debridement. (pemotongan
jaringan)
INFLAMMATION AND
INFECTION CONTROL
Sibbald (2002) menggambarkan pentingnya
mempertahankan keseimbangan bakteri ketika
luka terkontaminasi atau terkolonisasi oleh
bakteri tapi tidak mengganggu proses
penyembuhan. Jika luka tidak sembuh dengan
penggunaan topical therapy, penggunaan
antibiotic sistemik dapat dipertimbangkan,
utamanya jika terjadi infeksi jaringan dalam.
MOISTURE BALANCE
Luka dapat memproduksi eksudat mulai dari
jumlah sedikit, sedang, hingga banyakUntuk
menjaga keseimbangan kelembaban (moisture
balance) pada luka maka dapat dilakukan
dengan berbagai cara, antara lain:
1. Untuk luka dengan eksudat yang sangat banyak,
gunakan balutan yang memiliki daya serap yang
tinggi. Contohnya alginate, foams, dan hydrofiber
dressing. Bila tidak ada dapat dimodifikasi
misalnya penggunaan pampers dan pembalut.
LANJUTAN ....MOISTURE
BALANCE..
2. Untuk luka dengan eksudat yang produktif
seperti sinus dan fistula, dapat digunakan
system kantong untuk menampung eksudat.
system kantong dapat mencegah resiko
kontaminasi kulit sekitar luka (yang mungkin
masih sehat) dari eksudat, volume dan warna
eksudat dapat dipantau, dan bau eksudat dapat
dikontrol. Untuk aplikasi system kantong dapat
digunakan stoma bag, urostomy bag, fistula bag,
atau bila tidak ada dapat digunakan parcel
dressing.
EPHITELIAL (EDGE)
ADVANCEMENT
Penyembuhan luka bukan hanya menyiapkan
bantalan luka, tapi yang juga tak kalah penting
adalah menyiapkan tepi luka (wound edge). Selama
ini dalam perawatan luka kita hanya berfokus pada
lukanya dan mengabaikan perawata kulit sekitar
luka. Tepi luka yang berwarna pink merupakan
gambaran luka yang sehat sebaliknya tepi luka yang
menebal atau tidak jelas batasnya merupakan
gambaran luka yang kurang baik.
Untuk perawatan tepi luka dapat dilakukan dengan
mengontrol eksudat agar tidak mengenai tepi luka,
memberi kelembaban pada kulit sekitar luka dapat
menggunakan skin tissue, skin lotion, dll.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai