PENYAKIT
TUMOR, MIOMA DAN KANKER
OLEH
KELOMPOK I
PENDAHULUAN
merupakan salah satu dari lima karakteristik inflamasi. Namun, istilah ini
biologis yang tidak normal. Tumor dibagi dalam dua golongan, yaitu tumor
jinak (benign) dan tumor ganas (maligna). Kanker adalah istilah umum
pertumbuhan sel yang tidak hanya terdapat pada manusia tetapi juga
berdasarkan sifat-sifatnya; ada yang jinak, ada pula yang ganas. Kanker
dan ada banyak tumor atau neoplasma lain yang tidak bersifat kanker.
Mioma uteri adalah tumor jinak otot polos uterus yang terdiri dari
sel-sel jaringan otot polos, jaringan pengikat fibroid dan kolagen. Mioma
uteri disebut juga dengan leimioma uteri atau fibromioma. Mioma uteri
merupakan neoplasma jinak yang paling umum dan sering dialami oleh
wanita.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Tumor
dan lonjong. Serta ada juga yang mendefinisikan tumor sebagai massa
II.1.2 Etiologi
lain:
Karsinogen
Hormon
Gaya hidup, kelebihan nutrisi khususnya lemak dan kebiasaan
karsinoma planoseluler.
Genetik
infeksi, trauma, hipersensitivitas terhadap obat-obatan.
Hiperplasia
Konsistensi tumor umumnya padat atau keras
Tumor epital biasanya mengandung sedikit jaringan ikat dan
II.1.4 Patofisiologi
diubah oleh mutasi ganetik dari DNA seluler, sel abnormal ini
tubuh yang lain. Tumor bukan suatu penyakit tunggal dengan penyebab
berbeda.
malignansi meliputi :
1. Marker tumor
Substansi yang ditemukan dalam darah atau cairan tubuh lain yang
3. CT Scan
Menggunakan pancaran sinar sempit sinar-X untuk memindai
melintang.
4. Flouroskopi
5. Ultrasound
tubuh.
6. Endoskopi
berkumpulnya radioisotope.
a. Pembedahan
b. Radioterapi
dan RNA sel tumor. Bentuk energi yang digunakan pada radioterapi
elektromagnetik.
c. Kemoterapi
untuk reseksi tumor, untuk tumor lambung tingkat tinggi lanjutan dan
d. Bioterapi
1. Pengertian
Mioma adalah tumor jinak yang terdapat pada daerah otot rahim
(mioma uteri). Mioma muncul pada wanita yang sedang berada di usia
(<1%).
2. Penyebab
pengangkatan.
4. Penggunaan estrogen dalam pil KB, bahan pemicu estrogen yang
ovarium
3. Patofisiologi
kromosom ditemukan pada 23-50% dari mioma uteri yang diperiksa dan
Jenis mioma uteri yang paling sering adalah jenis intramural (54%),
1. Mioma submukosa
Berada di bawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga
gangguan perdarahan.
adanya benjolan saat kuret, dikenal sebagai currete bump dan dengan
submukosa yang mempunyai tangkai. Tumor ini dapat keluar dari rongga
rahim ke vagina, dikenal dengan nama mioma geburt atau mioma yang
2. Mioma intramural
benjol dengan konsistensi yang padat. Mioma yang terletak pada dinding
3. Mioma subserosa
intraligamenter.
4. Mioma intraligamenter
bekas otot polos dan jaringan ikat yang tersusun seperti kumparan
(whorie like pattern) dengan pseudokapsul yang terdiri dari jaringan ikat
4. Gejala Klinis
5. Diagnosis
1. Pemeriksaan fisik
uterus oleh satu atau lebih massa yang lebih licin, tetapi sering sulit untuk
3. Pemeriksaan penunjang
a. Ultrasonografi (USG)
Uterus atau massa yang paling besar baik diobservasi melalui USG
hipoekoik.
b. Hiteroskopi
dan dapat dibedakan dari miometrium normal. MRI dapat mendeteksi lesi
sekecil 3 mm yang dapat dilokalisasi dengan jelas, termasuk mioma
6. Mekanisme Pengobatan
a. Konservatif
lebih besar dari kehamilan 10-12 minggu, tumor yang berkembang cepat,
b. Terapi medikamentosa
1. GnRH analog
4.Tidak diperlukan insisi yang luas pada uterus saat pengangkatan mioma
2. Progesteron
medrogestone 25 mg/hari selama 21 hari dan tiga pasien lagi diberi tablet
200 mg, dan pengobatan ini tidak mempengaruhi ukuran mioma uteri
3. Danazol
4. Gestrinon
5. Tamoksifen
mioma uteri selama 3 bulan dimana volume mioma tidak berubah, dimana
diberikan berkelanjutan,
6. Goserelin
ukuran mioma uteri dan dapat menghilangkan gejala menoragia dan nyeri
pelvis. Pada wanita premenopause dengan mioma uteri, pengobatan
7. Antiprostaglandin
dengan menoragia yang diinduksi oleh mioma uteri. Ylikorhala dan rekan-
terapi selama 5 hari tidak memiliki efek pada menoragia yang diinduksi
plastik dengan ukuran yang bervariasi. Katz dkk memakai gel form
Tumor kulit dapat terbentuk dari berbagai sel kulit seperti sel-sel
epidermis, dan melanosit. Tumor-tumor ini sapat berupa tumor jinak ata
1. Tumor Jinak
a. Kista epidermal
epidermal adalah bentuk kista yang paling sering terjadi bersal dari
proliferasi sel-sel epidermis dan berisi keratin. Jarang dijumpai pada anak-
anak dan sering terjadi pada dewasa muda dan usia pertengahan. Terjadi
trauma tusukan.
Manifestasi klinik: kista ini sering dijumpai pada daerah yang banyak
pada kulit atasnya. Dapat tunggal atau multiple, konsistensinya keras dan
hilang pada penekanan. Kulit di atasnya tampak normal berwarna pucat
Pengobatan
dinding kista dengan eksisi. Bila bagian dinding tertinggal kista dapat
elektrodesikasi.
b. Kista Trikilemal
merupakan suatu kista yang berisi ketratin, yang tersusun suatu epitel
Etiologi: dinding kista berasal dari selubung luar akar rambut yang
Manifestasi klinik: biasanya terjadi pada kulit kepala. Secara klinis susah
dibedakan dengan kista epidermal, tetapi kista ini lebih mudah dienukleasi
dan isinya lebih keratinosa dan tidak begitu berlemak serta kurang berbau
c. Milium
Milium merupakan kista keratin subepidermal yang kecil, terutama
terjadi pada wajah. Berasal dari epidermis dapat terjadi secara primer atau
sekunder. Sering terjadi pada orang tua tapi dapat terjadi pada bayi baru
2. Tumor Ganas
a. Karsinoma sel basal
basalis. Insiden karsinoma sel basal berbanding lurus dengan usia pasien
Ada juga korelasi langsung antara keadaan ini dengan lama total pajanan
terhadap sinar matahari seumur hidup pasien . sekitar 80% dari kanker sel
basal terjadi pada daerah terbuka yang biasanya terpapar sinar matahari
seperti wajah, kepala dan leher. Untungnya tumor ini jarang sekali
bermetastasis. Akan tetapi, pasien dengan kanker sel basal tunggal lebih
mudah mendapat kankaer kulit dimasa depan dan harus diperiksa ulang
tiap tahun.
Penyebab
Spektrum sinar matahari yang bersifat karsinogenik adalah sinar yang
oleh alat untuk membuat kulit kecoklatan seperti terbakar sinar matahari
Patofisiologi
Tumor ini ditandai oleh nodul eritematosa, halus seperti mutiara. Tepi
Pencegahan
melindungi kulit dari sinar matahari sangat dianjurkan pada setiap orang
yang dalam keluarganya ada yang menderita kanker kulit dan pada orang-
orang yang berkulit peka sehingga mudah sekali menderita luka bakar
karena sinar matahari. Selain itu pasien yang memiliki riwayat kanker sel
Ester PABA (padimate cinnamates [parsol mcx]) adalah tabir surya yang
terutama menyekat sinar dengan gelombang yang lebih panjang (UV A).
Penanganan
dan bedah beku. Sel kanker basal kecil dengan diameter kurang dari 2cm
tahun dengan tumor yang sangat besar disekitar kelopak mata, daun
telinga atau bibir. Bedah kimia Mohs berguna untuk mengobati kanker
besar yang berinfiltrasi dan sering kambuh, terutama disekitar telinga, lipat
nasolabial, dan mata. Pada bedah kimia eksisi mikroskopik pada tumor
scalpel: dibuat preparat irisan beku, dan dibentuk peta dari irisan tersebut;
b. Melanoma
Tumor ganas kulit yang berasal dari sel melanosit dengan gambaran
Penyebab
pengangkatan ginjal.
Lingkungan; paparan sinar UV dari matahari, terutama jika terjadi sun
Patofisiologi
tidak bermetastasis pada saat itu. Ditandai dengan ciri-ciri arsitektural dan
klinis lebih lanjut dapat ditentukan oleh pengukuran laju mitosis dan
Tingkat III, invasi sel melanoma sampai pada perbatasan antara lapisan
dermis.
Terapi
stadium III dimana telah terjadi metastase di kelenjar lymph, hal ini
dari folikel tiroid dan proses nekrosis dari tumor jinak atau ganas.
Faktor resiko
Memiliki saudara kandung atau orang tua yang menderita kista tiroid.
Etiologi
Gejala
Orang dengan kista kecil (3mm atau lebih kecil ) pada tiroid mereka
Kesulitan menelan .
Perubahan dalam nada dan kualitas suara jika kista menekan pita
suara.
Pemeriksaan
lain adalah Tomografi tiroid, MRI, dan Positron Emission Tomografi (PET)
pemeriksaan laboratorium T3, T4, dan TSH untuk mengetahui fungsi dari
reseksi kelenjar getah bening leher, supresi hormone post reksesi dan
reseksi itu bervariasi mulai dari isolobektomi sampai total tiroidektomi dan
adalah system AMES (Age, Metastasis, Extent, size), system yang lain
adalah adalah AGES [Age, Grade, Extent, Size) dan MACIS (Metastasis,
Terapi adjuvant.
II.2 Kanker
seluler sehingga terjadi perubahan perilaku sel yang tidak terkontrol. Peru-
Proses penyakit ini bermula ketika sel abnormal diubah oleh mutasi
genetik dari DNA selular. Sel abnormal ini membentuk klon dan mulai
tetapi lebih kepada suatu kelompok penyakit yang jelas dengan penyebab
tubuh yang cepat. Hiperplasia adalah respon selular yang normal saat
yang lain melalui stimulus yang mempengaruhi sel batang induk. Iritasi
lain dari tipe jaringan yang sama.Displasia dapat terjadi akibat bahan
sel-sel baru yang mempunyai bentuk, sifat dan kinetika yang berbeda dari
luas, dari neoplasma ganas dengan derajat keganasan yang sangat tinggi
yang tumbuh sangat cepat dan fatal, sampai neoplasma jinak dengan
Neoplasma ganas
Neoplasma ganas secara umum disebut kanker. Neoplasma ganas
berupa :
1. Lokal, pada tempat kanker primer tumbuh. Merupakan gejala pada
deformitas organ.
7) Gejala komplikasi
a. Ulserasi. Ulkus pada kanker yang terletak di permukaan
yang dapat berupa: plaque, erosi atau tumor lokal saja. Sebelum
disebabkan oleh:
multifaktorial seperti:
a. Sekresi hormon, enzim, atau protein ektopik oleh sel tumor yang
b. Zat toksis dari metabolisme sel kanker atau nekrose dalam tumor.
d. Komplikasi kanker
1. Karsinogenesis kimiawi
2. Karsinogenesis radiasi
yang tinggi. UVB juga menyebabkan mutasi pada onkogen atau gen
3. Karsinogenesis virus
aktivasi onkogen atau inaktivasi gen supresor tumor. Virus RNA dapat
hepatitis B (hepatoma).
Mutasi berikutnya pada gen supresor tumor yang lain dalam sel-sel
kanker familial yang sudah dikenal yang berkaitan dengan gen mutan
yang diturunkan secara spesifik, misalnya kanker payudara dan ovarium
yang bersifat resesif autosomal. Variasi ringan dalam aktivitas enzim yang
onkogen dan adanya kehilangan dua atau lebih gen supresor tumor.
Empat golongan gen yang paling penting adalah :
1) Onkogen
Onkogen (gen penyebab kanker) berasal dari protoonkogen, gen
dari virus sarcoma tikus (rat sarcoma virus) atau C-MYC dari virus
sekuens yang ditemukan dalam DNA sel normal. Onkogen virus tersebut
dengan DNA dari sel inang yang terinfeksi. Onkogen sel merupakan gen
sel normal yang telah menjadi onkogenik melalui perubahan struktural
(yang mengatur ekspresi gen), siklin dan kinase yang terkait dengan siklin
(yang mengatur siklus sel dari sintesis DNA baru sampai mitosis).
2) Produksi gen supresor tumor
Produksi gen supresor tumor mengatur pertumbuhan sel dengan
kunci pada sebagian besar, atau bahkan dalam semua kejadian kanker
kedua alel normal, misalnya produk protein dari gen retinoblastoma (pRb),
sel yang terkendali pada sel-sel yang berlebih. Banyak gen mengen-
dalikan apoptosis. Apabila gen-gen ini rusak, terdapat akumulasi sel yang
a. Faktor genetika
sistem kerja. Kerusakan struktural ialah karena konstitusi gen itu rusak,
ter, karet, cat, kulit, petrokimia, plastik, tekstil dan kayu), obat-
dan pestisida.
3) Karsinogen radiasi. Sinar yang dapat mengadakan ionisasi air dan
elektrolit dalam jaringan ialah sinar-X atau sinar Rontgen dan sinar
terjadi disintegrasi sel dan bila disintegrasi itu berat sel akan mati.
2. Inisiasi. DNA berubah atau bermutasi dalam sel yang disalin. Jika itu
terjadi dalam DNA tertentu, ini akan membuat sel lebih sensitif terhadap
yang bersifat ireversibel. Sel yang termutasi ini memiliki respon yang
membelah dengan cepat. Jika urutan normal dari DNA rusak, gumpalan
lifestyle dan diet. Akan tetapi, pada titik tertentu sel yang termutasi akan
menjadi kanker.
4. Progresi. Sel-sel terus berkembang biak dan menyebar ke jaringan
akan diangkut ke organ tubuh lain. Tahap akhir dari pertumbuhan tumor
sel yang begitu cepat. Pada tahap ini melibatkan invansi tumor ke dalam
tahap pertama.
II.2.5 Epidemiologi
manfaat potensial yang jelas. Diagnosis dini sulit bagi banyak kanker
memang ada. Papanicolaou (Pap) smear test, misalnya, adalah alat yang
efektif untuk mendeteksi kanker serviks pada tahap awal. Pemeriksaan
diri dari payudara pada wanita dan testis pada pria dapat menyebabkan
diagnosis dini kanker pada organ-organ ini. The American Cancer Society
terlama dari ini adalah operasi, yang memainkan peran utama dalam
sebagian besar tumor padat didiagnosis pada tahap awal. Terapi radiasi
pertama kali digunakan untuk pengobatan kanker pada 1800-an dan tetap
memiliki penyakit metastasis pada saat diagnosis, terapi lokal sering gagal
biologis saat ini dianggap dalam arti yang lebih luas dari imunoterapi atau
untuk mendeteksi dengan tes diagnostik yang tersedia saat ini dan dikenal
berikut modalitas lokal seperti operasi atau radiasi atau keduanya. Tujuan
tidak terdeteksi secara klinis setelah operasi atau radiasi. Karena terapi
ajuvan diberikan pada waktu saat kanker tidak terdeteksi (yaitu, tidak ada
kelangsungan hidup. Nilai terapi adjuvant yang terbaik pada kolorektal dan
1. Uraian Penyakit
Serviks berasal dari bahasa latin yang artinya leher. Serviks adalah
salah satu bagian dari rahim. Serviks terdiri dari dua bagian yaitu mulut
vagina. Leher rahim terletak lebih rendah, bagian sempit dari rahim
dimana dia bergabung dengan ujung atas vagina berbentuk selinder atau
kerucut dan menonjol bagian atas. Panjang serviks atau leher rahim
diperkirakan 2 inci.
merupakan kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada
organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang
Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini menyebar melalui kontak seksual,
umur ataupun gaya hidup. Banyak wanita yang dengan daya tahan tubuh
apa-apa. Tak heran jika kanker leher rahim biasanya ditemukan sudah
perdarahan per vaginam antara lain adalah karena polip leher rahim,
3. Nyeri. Bila proses penyakit telah meluas dan menekan organ sekitar,
sel kanker).
5. Hindari merokok.
6. Konsumsi makanan yang bergizi dan seimbang.
2. Etiologi
3. Patofisiologi
membelah secara tak terkendali. 90% dari kanker serviks berasal dari sel
skuaomosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel
rahim.
3. Stadium II. Kanker pada stadium ini termasuk serviks dan uterus,
4. Stadium III. Kanker pada stadium ini telah menyebar dari serviks dan
populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil
dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N.
1. IVA
IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode
putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada
2. Pap smear
Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan
abnormal.
3. Thin prep
Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear
atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika
Jika tes biopsi menunjukkan bahwa positif terserang kanker, maka perlu
Metode pengobatan:
a. Pembedahan
maka kelenjar getah bening tersebut juga diangkat. Jika sel kanker telah
telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Jika sel kanker belum menyebar
pengobatan lainnya.
perut (perut) atau melalui vagina. Setelah operasi ini, seorang wanita tidak
kanker serviks stadium awal (I). Hal ini juga digunakan untuk stadium pra-
kanker serviks (o), jika sel-sel kanker ditemukan pada batas tepi konisasi.
b. Terapi penyinaran (radiasi)
tumornya. Radiasi dapat berasal dari luar tubuh (radiasi eksternal) atau
atau radiasi internal). Untuk kanker serviks, jenis radiasi eksternal sering
c. Kemoterapi
darah atau melalui mulut. Setelah obat masuk ke aliran darah, mereka
1. Uraian Penyakit
fungsi endokrin. Pankreas terletak pada kuadran kiri atas abdomen atau
yang paling umum dari kanker pankreas, yakni sekitar 95% dari tumor ini,
Sebagian kecil berasal dari sel islet, dan diklasifikasikan sebagai tumor
neuroendokrin.
d. Diare, mencret.
yang melalui pankreas. Hal ini juga dapat menyebabkan tinja berwarna
kanker pankreas.
pembekuan darah.
3. Etiologi
dengan usia.
pancreas.
e. Diet tinggi daging merah. Konsumsi daging olahan secara positif terkait
g. Obesitas
l. Partial gastrektomi
m. Alkohol
4. Patofisiologi
5. Mekanisme Pemeriksaan
a. Nyeri terjadi pada 80% sampai 85% pasien dengan penyakit metastasis
dalam tubuh pankreas atau ekor biasanya disertai dengan nyeri dan
marah, dan kesulitan makan karena sakit juga ada. Kanker pankreas
bentuk kanker.
6. Mekanisme Pengobatan
1. Bedah
ditunjukkan dalam beberapa studi acak yang besar untuk secara signifikan
2. Radiasi
kuratif.
3. Kemoterapi
Pada pasien yang tidak cocok untuk reseksi dengan tujuan kuratif,
termasuk:
pertumbuhan tumor.
secara intravena.
prostat pria, adalah hasil dari pertumbuhan sel acinic prostat yang tidak
dan metastasis.
Tahap I : T1N0M0G2,3-4
Tahap II : T2N0M0G
T1 = tumor secara klinis tidak tampak dan tidak dapat diraba atau dapaT
vesikula seminalis
besar
N2 = metastasis pada satu nodus limfe > 2 cm tetapi tidak > 5 cm dalam
cm
G1 = terdiferensiasi baik
2) Gejala invasive lokal: rongga antara kandung kemih dan rectum adalah
bagian yang paling duluan terkena, rongga antara kandung kemih dan
tulang, awalnya bisa saja tidak menunjukkan gejala, ada juga karena
b. Tanda
Pada tahap awal jarang menimbulkan gejala. Gejala yang terjadi akibat
obstruksi terjadi pada saat penyakit berada pada tahap lanjut. Pada
1. Pola makan: pria yang sering makan makanan tinggi lemak hewani
prostat.
Usia lebih dari 65 tahun: usia merupakan faktor resiko utama pada
dibawah 45 tahun.
Riwayat keluarga: jika di dalam keluarga ada penderita kanker prostat
Ras: kanker prostat sering terjadi pada pria berkulit hitam daripada
testosteron pada pria klit hitam lebih tinggi 15% dari pria kulit putih.
Perubahan bentuk dan ukuran kelenjar prostat: Pria dengan prostatic
dibawah mikroskop.
Perubahan genome: mutasi BRCA 1 dan BRCA 2
Diet tinggi lemak: mungkin dapat mengakibatkan pertumbuhan sel-sel
kanker prostat.
Hormon : Kadar hormon testosteron yang tinggi berhubungan dengan
penyinaran.
Jika kanker telah menyebar,bisa dilakukan manipulasi hormonal
a. Operasi
harus menjalani perawatan rumah sakit selama 5-7 hari. Komplikasi yang
mungkin terjadi adalah impotensia dan inkontinensia uri. Pada penderita
radical prostatectomy.
menyebar.
b. Radioterapi:
luka bakar pada rektum, diare, sistitis (infeksi kandung kemih) dan
c. Kemoterapi :
adalah:
- Mitoxantron - Prednisone
- Paclitaxel - Estramustin
- Dosetaxel - Adriamycin.
meliputi:
bulan1 tahun).
kanker.
anemia.
perkembangan penyakit.
menyembuhkan kankernya.
Obat sintetis yang fungsinya menyerupai LHRH (luteinizing
zoladeks.
pengobatan kanker prostat tidak boleh difokuskan hanya pada satu bagian
tertentu atau satu cara pengobatan, melainkan harus disesuaikan dengan
tahap penyakit, jenis organ, jenis biologis tumor dan kondisi fisik, harus
China, Jie Ru dan pengobatan ilmiah lainnya, dengan begitu baru bisa
1. Uraian Penyakit
nya untuk regenerasi dan tumbuh secara normal. Sel-sel kulit yang sehat
kulit mati dan menumbuhkan kulit baru. Sel-sel abnormal dapat tumbuh di
luar kontrol dan membentuk kanker. Kulit pada dasarnya memiliki 3 jenis
sel, yaitu sel basal, skuamosa sel dan sel-sel yang mengandung pigmen
yang disebut melanosit. Oleh karena itu, jenis kanker kulit terdiri dari tiga
jenis yaitu kanker sel basal, skuamosa dan melanoma. Di antara ketiga
sel ini, kanker kulit sel melanoma yang paling berbahaya dan juga dikenal
sebagai melanoma ganas. Sel basal sejauh ini adalah yang paling umum
dan merupakan 90% dari semua jenis sel kanker kulit tersebut.
banyak menderita jenis kanker kulit ini. Hal tersebut diprediksikan sebagai
(merusak penampilan) juga pada stadium lanjut dapat berakibat fatal bagi
Indonesia.
2. Epidemiologi
Kanker kulit memiliki tiga tipe utama yaitu Karsinoma Sel basal,
kanker kulit tertinggi di dunia, dilaporkan terjadi insiden kanker kulit empat
kali lipat lebih tinggi dibanding Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada.
3. Etiologi
antara lain:
sel-sel kulit. Kerusakan DNA adalah penyebab dari setiap jenis kanker.
lama yang besar, bisul, radang kulit, dan luka bakar dapat
4. Warna kulit. Individu dengan kulit yang pucat, terutama dengan rambut
pirang, merah, atau coklat muda dan mata biru, hijau, atau abu-abu
5. Usia dan jenis kelamin. Pria lebih rentan terhadap melanoma dan
Sel Skuamosa pada genital, anus, mulut, faring, dan jari tangan. HPV
ini berbeda dari jenis HPV menyebabkan kanker serviks, namun HPV
1. Kanker Benign
a. Nevus Pigmentous
yang mengalami perubahan mempunyai resiko 400 kali lebih tinggi untuk
b. Xanthelasma
dalam. Khas juga, panjang lesi 2-3 cm dan biasanya simetris, yang
disertai dengan tipe xantoma yang lain, tetapi umumnya berdiri sendiri.
Kelainan ini terlihat pada umur pertengahan. Biasa ditemukan pada wanita
c. Siringoma
Siringoma adalah tumor jinak adenoma duktus kelenjar intraepider-
mis dan digolongkan dalam less mature tumors. Terdapat dua bentuk
klinis, namun ada penulis lain yang membaginya menjadi tiga kelompok,
d. Trikoepitelioma
kelopak mata dan bibir atas. Selain itu dapat juga mengenai kulit kepala
leher dan badan bagian atas. Tumor ini berukuran 2 mm-3 cm, bentuk lesi
e. Veruka Vulgaris
Bentuk ini paling sering ditemui pada anak-anak tetapi dapat juga
pada orang dwasa dan orang tua. Pada anak, lesinya timbul multiple dan
dewasa lesi ini jarang didapatkan dalam jumlah yang banyak. Pada
halus dan mengkilat. Dalam waktu beberapa minggu atau bulanm kian
memberikan gambaran yang sering dijumpai pada orang tua usia 40-50
g. Skin Tag
Skin tag adalah tumor jinak kulit yang berasal dari jaringan ikat.
Banyak didapat pada usia pertengahan dan orang tua, umumnya pada
wanita. Faktor penyebab yang pasti dari kelainan ini belum diketahui.
Faktor predisposisi antara lain yaitu obesitas dan kehamilan. Kelainan ini
Pada gambaran klinis didapatkan bentuk lesi bulat atau oval, brtangkai,
biasanya melekat pada dasar kulit, lunak tidak elastis dengan ukuran <1-
2. Kanker Maligna
mukosa) pada mulut atau lidah, keratosa astinik, lesi jaringan parut
atau ulserasi.
Terlihat paling umum pada bibir bawah, tepi telinga, kepala, leher
Timbul pada muka (pipi, pelipis) atau pada bagian lain tubuh
tepi tidak teratur. Meluas secara lambat pada bagian tepi lesi
yang berwarna lebih gelap (hitam) atau biru, tersebar secara tidak
pada telapak kaki, tumit, telapak tangan, dasar kuku, terutama ibu
jari kaki dan tangan merupakan tipe yang banyak dijumpai pada
orang negro dan bangsa lain yang tinggal pada daerah tropik. Di
1. Stadium I
eksisi. Melanoma rekuren lokal dalam jarak 4cm dari lesi primer.
limfe regional)
metastasis jauh)
oleh histologik.
digunakan, yaitu
Tingkat I
Sel melanoma terletak di atas membrana basalis epidermis
membahayakan.
Tingkat II
Tingkat III
papila dermis.
Tingkat IV
Tingkat V
Golongan I
Golongan II
Golongan III
1. Terapi Photodynamic
kanker sel basal atau kanker kulit sel skuamosa. Agen kemoterapi
2. Kemoterapi
digunakan untuk tahap awal kanker kanker kulit sel basal. Krim
3. Rekonstruksi Kulit
rekonstruksi kulit. Kulit dari bagian lain dari tubuh digunakan untuk
4. Terapi Radiasi
5. Eksisi Bedah
6. Cyrosurgery
Metode ini merupakan pilihan untuk kanker sel basal dan sel
saraf, yang dapat menyebabkan mati rasa pada area yang rusak.
8. Terapi Biologis
yang lebih jauh lagi. Obat lain yang disebut Interleukin -2 dapat
1. Uraian Penyakit
genetik pada satu atau banyak sel di sumsum tulang. Pertumbuhan dari
sel yang normal akan tertekan pada waktu sel leukemia bertambah
rahan, kelemahan, nyeri tulang atau sendi dengan atau tanpa pembeng-
glukosa yang menurun. Selain itu juga dapat terjadi penurunan berat
2. Patofisiologi
Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan
tubuh terhadap infeksi. Sel ini secara normal berkembang sesuai perintah,
produksi sel darah putih pada sumsum tulang yang lebih dari normal. Sel
terhadap infeksi. Sel leukemi juga merusak produksi sel darah lain pada
Leukemia terjadi jika proses pematangan dari stem sel menjadi sel
normal. Kanker ini juga bisa menyusup ke dalam organ lainnya termasuk
3. Klasifikasi Leukemia
a. Leukemia Akut
gejala yang singkat. Jika tidak diobati, LNLA fatal dalam 3 sampai 6 bulan.
d. Leukemia Kronik
neoplastik dari salah satu sel yang berlangsung atau terjadi karena
keganasan hematologi.
e. Leukemia Limfositik Kronis (LLK)
LLK adalah suatu keganasan klonal limfosit B (jarang pada limfosit T).
laki.
LGK/LMK mencakup 20% leukemia dan paling sering dijumpai pada orang
LGK/LMK akan meninggal setelah memasuki fase akhir yang disebut fase
krisis blastik yaitu produksi berlebihan sel muda leukosit, biasanya berupa
4. Gejala Klinis
infiltrasi, hipermetabolisme.
(mudah lelah, letargi, pusing, sesak, nyeri dada), infeksi dan perdarahan.
hipermetabolisme.
Gejala utama LMA adalah rasa lelah, perdarahan dan infeksi yang
terjadi dalam bentuk purpura atau petekia. Penderita LMA dengan leukosit
kesadaran, sesak napas, nyeri dada dan priapismus. Selain itu juga
perjalanan penyakitnya.
LGK memiliki 3 fase yaitu fase kronik, fase akselerasi dan fase
a. Host
puncak insiden antara usia 2-4 tahun, LMA terdapat pada umur 15-39
tahun, sedangkan LMK banyak ditemukan antara umur 30-50 tahun. LLK
leukemia lebih tinggi pada pria dibandingkan pada wanita. Tingkat insiden
d) Faktor Genetik
saudara kandung penderita naik 2-4 kali. Selain itu, leukemia juga dapat
b. Agent
1) Virus
pada binatang. Pada manusia, terdapat bukti kuat bahwa virus merupakan
retrovirus jenis cRNA, telah ditunjukkan oleh mikroskop elektron dan kultur
pada sel pasien dengan jenis khusus leukemia/limfoma sel T yang umum
3) Sinar Radioaktif
Sinar radioaktif merupakan faktor eksternal yang paling jelas dapat
tersebut.
4) Zat Kimia
menderita leukemia.
5) Merokok
6. Pencegahan
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer meliputi segala kegiatan yang dapat
terjadi.
dengan benzene dan zat aditif serta senyawa lainnya. Dilakukan dengan
dapat berhenti atau mengurangi merokok. Satu dari empat kasus LMA
Down atau kelainan gen lainnya, dianjurkan untuk konsultasi dengan ahli
2. Pencegahan Sekunder
a. Diagnosis dini
1. Pemeriksaan fisik
splenomegali. Selain itu Juga didapatkan nyeri tekanpada tulang dada dan
sel leukemia,, terdapat perubahan tiba-tiba dari sel muda ke sel yang
matang tanpa sel antara. Jumlah blast <30% dari sel berinti dalam
3. Pencegahan Tertier
medis yang ahli di rumah sakit. Salah satu perawatan yang diberikan yaitu
7. Penatalaksanaan Medis
a. Radioterapi
sel-sel leukemia. Sinar berenergi tinggi ini ditujukan terhadap limpa atau
bagian lain dalam tubuh tempat menumpuknya sel leukemia. Energi ini
bisa menjadi gelombang atau partikel seperti proton, elektron, x-ray dan
tulang yang rusak dengan sumsum tulang yang sehat. Sumsum tulang
yang rusak dapat disebabkan oleh dosis tinggi kemoterapi atau terapi
mengganti sel-sel darah yang rusak karena kanker. Pada penderita LMK,
respon terhadap pengobatan dan pada penderita usia muda yang pada
untuk mencegah relaps dan juga timbulnya sel yang resisten terhadap
Perawatan yang digunakan dalam tahap ini sering diberikan pada dosis
Tahap ini biasanya memerlukan waktu 2-3 tahun. Angka harapan hidup
anak dapat mencapai remisi penuh, tetapi 60% menjadi sembuh. Sekitar
d. Terapi Suportif
8. Terapi Pengobatan
1. Patofisiologi
2. Gambaran Klinis
Penatalaksanaan Tes
histologis.
3. Terapi Pengobatan
1. Uraian Penyakit
Kanker Payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi
(jaringan) payudara. Hal ini bisa terjadi terhadap wanita maupun pria. Dari
kanker yang menyebabkan kematian nomor lima (5) setelah kanker paru,
Penyakit lokoregional :
4. Benjolan di aksila
Penyakit sistemik
1. Nyeri tulang
2. Malaise
4. Confusion
5. Sesak nafas
Hiperkalsemia
maka type kanker payudara ini dapat dikategorikan dalam dua bagian
yaitu :
1. Kanker payudara non invasive, kanker yang terjadi pada kantung (tube)
Pembagian Stadium
membran dasar
meluas yang mana nodus atau tumor terfiksasi pada dinding dada;
cepat.
seperti berikut :
4. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) pada anak selama mungkin dapat
payudara.
2. Etiologi
1. Faktor reproduksi
menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur
2. Penggunaan hormon
Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker
menjadi ganas
3. Penyakit fibrokistik
4. Obesitas
6. Radiasi
eksposur.
dapat diturunkan dari salah satu orang tua, meski tak seorngpun dari
mereka yang menderita kanker. Sekitar satu dari tiga kasus kanker
gen yang dikenl sebagai BRCA-1. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu
gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi
kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85%
pada umur 70 tahun. Perbandingan yang sama pada gen lain yng
disebut BRCA-2, dengan tiga gen lain dan sejumlah gen yang tidak
memiliki resiko lebih tinggi daripada mereka yang tidak minum alcohol.
secara menyeluruh.
3. Patofisiologi
suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap
Fase Inisiasi
genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen,
yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar
Fase Promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan
berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak
untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu
karsinogen).
4. Penatalaksanaan Tes
Diagnosis awal :
dapat diraba. Lesi ganas memiliki tepi yang tidak jelas. Tidak
Penentuan stadium :
stadium II.
kekambuhan lokal.
payudara.
kematian.
c. Kemoterapi adjuvant
tanpa tamoksifen.
tumor positif-HER.
a. Terapi endokrin
SERDs (Fulvestran)
Androgen : fluoksimesteron
b. Kemoterapi
endokrin.
dan gemcitabine.
c. Terapi biologi
d. Terapi radiasi
Radiasi umumnya digunakan untuk menangani nyeri tulang
dari saluran napas atau epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai dengan
pertumbuhan sel yang tidak normal, tidak terbatas, dan merusak sel-sel
oleh masa pra kanker. Perubahan pertama yang terjadi pada masa
umum dari segi insiden dan mortalitas. Pengaruh dari "Big Tobacco"
merokok. Peran dari merokok pasif makin diakui sebagai faktor risiko
meningkat relatif terhadap jenis kanker paru yang lain. Hal ini sebagian
kanker paru, kanker pertama kali ditemukan pada suatu x-ray dada
dan CT scan secara rutin sebagai suatu massa kecil yang terpencil
a. Merokok
b. Perokok pasif
orang yang tidak merokok, tetapi mengisap asap dari orang lain,
c. Polusi udara
kelas yang lebih tinggi. Suatu karsinogen dalam polusi udara (juga
e. Diet
Beberapa penelitian melaporkan bahwa rendahnya
f. Genetik
a. Pembedahan
b. Radioterapi
c. Kemoterapi
paru sel kecil (SCLC), meski penyakit relatif pada stadium awal, penting
digunakan.
menggunakan dua obat, yang salah satunya berupa obat berbasis platina
(baik cisplatin atau karboplatin). Obat lain yang digunakan ialah
vinorelbine.
kesimpulan.
AUC (area under the curve) yang menggunakan CCT untuk rumusnya.
badan dan berat badan, lalu dihitung dengan menggunakan rumus atau
antikanker yang mengunakan AUC (misal AUC 5), maka dosis dihitung
8. Imunoterapi
menyokong manfaatnya.
9. Hormonoterapi
manfaatnya.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
metastasis
3. Mioma uteri adalah tumor jinak otot polos uterus yang terdiri dari sel-sel
jaringan otot polos, jaringan pengikat fibroid dan kolagen. Mioma uteri
merupakan neoplasma jinak yang paling umum dan sering dialami oleh
wanita.
4. Leukemia adalah suatu keganasan yang berasal dari perubahan
genetik pada satu atau banyak sel di sumsum tulang. Leukemia terjadi
jika proses pematangan dari stem sel menjadi sel darah putih
keganasan.
5. Hemotoksin ialah toksin atau racun yang menghancurkan sel darah
III.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
2. Thomas EJ. 1992. The aetiology and pathogenesis of fibroid. In: Shaw
RW.eds. Advances in reproductive endocrinology uterine fibroids.
England-New Jersey : The Phartenon Publishing Group.; 1-8
9. Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G.,
Posey, L. M. 2008. Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach. 7th
Edition. McGraw Hill Medical: USA.
10. Sudoyo, Aru W. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006.Tim kanker
serviks.panduan lengkap menghadapi kanker serviks.2010.ebook.
12. Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. Obat-Obat Penting. Jakarta : PT.
Elex Media Komputindo. 2002. Hal.197-211.
18. Yulinah Sukandar, Elin., dkk. Iso Farmakoterapi. PT. ISFI Penerbitan.
Jakarta. 2009
22. Amin, Z. Kanker Paru. Dalam: Sudoyo, A.W., Setryohadi, B., Alwi, I.,
Simadibrata, M.K., Setiati, S. Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke 4. Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia: 1015-21. 2006.
23. Wilson, L.M. Pola Obstruktif Pada Penyakit Pernafasan. Dalam: Price
S.A., Wilson, L.M.,Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit.
Volume 2.Edisi 6. Jakarta: EGC, 291. 2005.