Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH

Dosen Pembimbing :
Rusmawati Sitorus, S.pd,. S.Kep,. MA,.

Disusun Oleh :

1. Desty Fionita (19012) 6. Erlina (19019)


2. Desy Natalia Hutajulu (19013) 7. Ersa Salia (19020)
3. Dinar Vega Diana (19014) 8. Fakhiratunisa Putri A (19021)
4. Ditta Putri Ramadanty (19015) 9. Nina Sumiyati (19035)
5. Egi Novarita (19016)

AKADEMI KEPERAWATAN HARUM JAKARTA

Jl. Cumi no. 37, Tanjung Priuk, Jakarta Utara

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Kami panjatkat puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan segala rahmat-Nya, kami
dapat menyusun makalah yang berjudul Pencegahan DEMAM BER DARAH . Tanpa
bantuan dari berbagai pihak, penulisan makalah ini tidak dapat mungkin terlaksana dengan
baik. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan kami yang sudah
meluangkan waktunya untuk mengerjakan makalah yang kami susun.

Semoga makalah dapat membantu menambah ilmu yang bermanfaat bagi kita.

Jakarta, 21 Mei 2021

Tim Penyusun

2
Daftar Isi

Daftar Isi.....................................................................................................................................2

Kata Pengantar...........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................5

1.3. Tujuan.................................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6

2.1 Definisi Penyakit Demam Berdarah.....................................................................................6

2.2 Penyebab Penyakit Demam Berdarah..................................................................................6

2.3 Gejala dan Tanda Klinis.......................................................................................................7

2.4 Pencegahan Penyakit Demam Berdarah..............................................................................8

2.5. Pertolongan Awal Terhadap Penyakit Demam Berdarah...................................................9

BAB III PENUTUP..................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Demam Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus famili Flaviviridae dan
disebarkan oleh nyamuk Aedes. Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah
satu penyakit menular berbahaya yang dapat menimbulkan kematian dalam waktu
singkat dansering menimbulkan wabah. Pada awal tahun 2004 kita dikejutkan kembali
dengan merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan jumlah kasus
yang cukup banyak. Hal ini mengakibatkan sejumlah rumah sakit menjadi kewalahan
dalam menerima pasien DBD. Untuk mengatasinya pihak rumah sakit menambah
tempat tidur di lorong-lorong rumah sakit sertamerekrut tenaga medis dan paramedis.

Penyakit Demam Berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyaki tyang
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk /Aedesaegypti/
dan /Aedes albopictus/. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok
Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan
air laut. Penyakit DBD sering salah didiagnosis dengan penyakit lain seperti fluatau
tipus. Hal ini disebabkan karena infeksi virus dengue yang menyebabkan DBD bisa
bersifat asimtomatik atau tidak jelas gejalanya. Data di bagian anak RSCM
menunjukkan pasien DBD sering menunjukkan gejala batuk, pilek, muntah, mual,
maupun diare.Masalah bisa bertambah karena virus tersebut dapat masuk bersamaan
dengan infeksi penyakit lain seperti flu atau tipus.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari penyakit demam berdarah dengue ?
2. Apa penyebab dari penyakit demam berdarah dengue ?
3. Apa saja gejala dan tanda klinis dari penyakit demam berdarah dengue ?
4. Bagaimana pencegahan dari penyakit demam berdarah dengue ?
5. Apa pertolongan awal dari penyakit demam berdarah dengue ?

1.3. Tujuan

4
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari penyakit demam berdarah dengue
2. Untuk mengetahui penyabab dari penyakit demam berdarah dengue
3. Untuk mengetahui gejala dan tanda klinis dari penyakit demam berdarah dengue
4. Untuk mengetahui bagaimana cara pencegahan dari penyakit demam berdarah dengue
5. Untuk mengetahui pertolongan pertama pada saat terkena penyakit demam berdarah
dengue

BAB II
PEMBAHASAAN

2.1. Definisi Penyakit Demam Berdarah


Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana
menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan
darah,sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan. Demam dengue merupakan
penyakit yang ditularkan melalui perantaraan nyamuk,dan disebabkan oleh virus serotip
DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4 dari genus Flavivirus. Infeksi oleh salah satu
serotip menyebabkan imunitas jangka panjang terhadapserotip tersebut. Oleh karena itu,
seseorang dapat terkena infeksi virus dengue untuk keduakalinya oleh serotip lainnya,
dan infeksi kedua menyebabkan resiko tinggi untuk terjadinyademam berdarah dengue,
bentuk yang berat dari penyakit ini. demam berdarah dengue bermanifestasi dengan
perdarahan, trombositopeni dan meningkatnya permeabilitasvaskular yang dapat
menyebabkan sindrom syok dengue, suatu keadaan yang dapat membahayakan
kehidupan.

5
2.2. Penyebab penyakit demam berdarah
Demam berdarah disebabkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus. Virus tersebut akan masuk ke aliran darah manusia
melalui gigitan nyamuk. Biasanya, jenis nyamuk ini menggigit di pagi hari sampai sore
menjelang petang.

Penularan virus Dengue terjadi bila seseorang yang terinfeksi digigit oleh nyamuk


perantara. Virus dari orang yang terinfeksi akan dibawa oleh nyamuk, dan menginfeksi
orang lain yang digigit nyamuk tersebut. Virus Dengue hanya menular melalui nyamuk,
dan tidak dari orang ke orang.

Virus Dengue terbagi menjadi empat tipe, yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3, dan DEN 4.
Ketika seseorang terinfeksi salah satu tipe virus Dengue dan berhasil pulih, maka
tubuhnya akan membentuk kekebalan seumur hidup terhadap tipe virus tersebut. Akan
tetapi, kekebalan terhadap salah satu virus tidak menutup kemungkinan terjadinya
infeksi oleh tipe virus Dengue yang lain. Bahkan, seseorang yang pernah terinfeksi
virus Dengue lebih berisiko terinfeksi untuk kedua kalinya.

Selain pernah mengalami infeksi virus Dengue, faktor lain yang dapat meningkatkan
risiko seseorang terkena demam berdarah adalah tinggal atau bepergian ke daerah
tropis. Demam berdarah juga lebih berisiko dialami oleh bayi, anak-anak, lansia, dan
orang dengan kekebalan tubuh lemah.

2.3. Gejala Dan Tanda Klinis


Penyakit demam berdarah ditunjukkan melalui munculnya beberapa gejala yakni
1. Demam tinggi mencapai 40 derajat Celsius;
2. Nyeri kepala berat
3. Menggigil dan lemas
4. Nyeri di belakang mata, otot, dan tulang
5. Ruam kulit hingga kemerahan
6. Kesulitan menelan makanan dan minuman
7. Mual dan munt

6
2.4. Pencegahan Penyakit Demam Berdarah
Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektornya, yaitu
nyamuk/Aedes aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu :
1. Lingkungan, metode untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi
tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan
desain rumah. Sebagai contoh:
a. Menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu.
b. Mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali.
c. Menutup dengan rapat tempat penampungan air.
d. Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah dan
lain sebagainya.
2. Biologis. Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan
jentik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14).
3. Kimiawi
Cara pengendalian ini antara lain dengan:
1) Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion), berguna
untuk mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu.
2) Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air
seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain. Cara yang paling efektif
dalam mencegah penyakit DBD adalah dengan mengkombinasikan cara-cara di
atas, yang disebut dengan 3M Plus, yaitu menutup, menguras, menimbun yaitu
- Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering
menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan
tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air
juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang
menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba,
kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk
yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
- Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan
air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai

7
kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat
lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
- Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur
ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur
ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Selain itu juga melakukan beberapa plus seperti memeliharaikan pemakan


jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur,memasang
kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent,memasang obat
nyamuk, memeriksa jentik berkala,dll sesuai dengan kondisi setempat.

2.5. Pertolongan Awal Terhadap Penyakit DBD


Jika terdapat anggota keluarga atau orang terdekat yang mengalami gejala DBD, berikut
beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama.
1. Tirah baring (bedrest)
2. Perbanyak minum air minimal 2 liter per hari
3. Kompres hangat
4. Berikan obat pereda demam, jika demam tinggi
5. Jika dalam 2-3 hari gejala semakin memburuk seperti tampak lemas, muntah-
muntah, mimisan, pendarahan gusi, dan sebagainya segeralah dibawa ke rumah
sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk ditangani lebih lanjut.

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Demam berdarah adalah masalah kesehatan yang serius karena hampir tiap tahun selalu
ada dan bahkan kadang-kadang meningkat tajam mengarah ke kejadian luar biasa
(KLB) penyakit ini disebabkan oleh virus degue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes
aegypti, penyakit demam berdarah dalam keadaan gawat memerlukan pertolongan
segera dan semakin cepat ditolong semakin besar kemungkinan untuk sembuh kembali.
Pada setting prehospital masyarakat dan keluarga harus waspada terhadap tanda dan
gejala yang dikeluhkan oleh pasien.

Koordinasi dengan Instansi terkait, misal dinas kesehatan adalah penting dalam rangka
pencegahan penularan demam berdarah. Peran masyarakat sangat penting karena tanpa
peran serta masyarakat dalam pemberantasan nyamuk maka sebesar apapun dana yang
dikeluarkan dan sebagus apapun program pemerintah tidak akan optimal dalam
penanggulangan dan pemberantasan penyakit demam berdarah. Untuk dapat merawat
pasien DBD dengan baik diperlukan dokter dan Perawat yang Trampil, sarana
laboratorium yang memadai, cairan kristaloid dan koloid, serta bank daerah yang
senantiasa siap bila di per lakukan. Kunci keberhasilan tatalaksana DBD atau DSS
terletak pada ketrampilan para dokter untuk dapat mengatasi masalah peralihan dari fase
demam ke fase penurunan suhu ( fase kritis, fase syok ) dengan baik.

9
Daftar Pustaka

Fachrizal, Achmad, dkk. Pemberdayaan Siswa Pemantau Jentik (Wamantik) Sebagai


Upaya Pencegahan Kejadian Luar Biasa (Klb) Demam Berdarah Dengue. Jurnal 
PKMM-3-7-1.

Marini, Dina. 2009. Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Mengenai DBD
pada Keluarga di Kelurahan Padang Bulan Tahun 2009. Skripsi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Sumatera Utara.

https://fkm.unair.ac.id/tips-pencegahan-dan-pertolongan-pertama-terhadap-penderita-
dbd/ - diakses tanggal 21 mei 2021

http://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarah

http://ginaseptiani.wordpress.com/2009/04/25/demam-berdarah-dengue-masalah-dan
cara-  penanggulangannya/

http://www.infopenyakit.com/2008/03/penyakit-demam-berdarah-dengue-dbd.html

10

Anda mungkin juga menyukai