Dosen Pembimbing :
Rusmawati Sitorus, S.pd,. S.Kep,. MA,.
Disusun Oleh :
Kami panjatkat puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan segala rahmat-Nya, kami
dapat menyusun makalah yang berjudul Pencegahan DEMAM BER DARAH . Tanpa
bantuan dari berbagai pihak, penulisan makalah ini tidak dapat mungkin terlaksana dengan
baik. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan kami yang sudah
meluangkan waktunya untuk mengerjakan makalah yang kami susun.
Semoga makalah dapat membantu menambah ilmu yang bermanfaat bagi kita.
Tim Penyusun
2
Daftar Isi
Daftar Isi.....................................................................................................................................2
Kata Pengantar...........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.3. Tujuan.................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit Demam Berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyaki tyang
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk /Aedesaegypti/
dan /Aedes albopictus/. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok
Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan
air laut. Penyakit DBD sering salah didiagnosis dengan penyakit lain seperti fluatau
tipus. Hal ini disebabkan karena infeksi virus dengue yang menyebabkan DBD bisa
bersifat asimtomatik atau tidak jelas gejalanya. Data di bagian anak RSCM
menunjukkan pasien DBD sering menunjukkan gejala batuk, pilek, muntah, mual,
maupun diare.Masalah bisa bertambah karena virus tersebut dapat masuk bersamaan
dengan infeksi penyakit lain seperti flu atau tipus.
1.3. Tujuan
4
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari penyakit demam berdarah dengue
2. Untuk mengetahui penyabab dari penyakit demam berdarah dengue
3. Untuk mengetahui gejala dan tanda klinis dari penyakit demam berdarah dengue
4. Untuk mengetahui bagaimana cara pencegahan dari penyakit demam berdarah dengue
5. Untuk mengetahui pertolongan pertama pada saat terkena penyakit demam berdarah
dengue
BAB II
PEMBAHASAAN
5
2.2. Penyebab penyakit demam berdarah
Demam berdarah disebabkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus. Virus tersebut akan masuk ke aliran darah manusia
melalui gigitan nyamuk. Biasanya, jenis nyamuk ini menggigit di pagi hari sampai sore
menjelang petang.
Virus Dengue terbagi menjadi empat tipe, yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3, dan DEN 4.
Ketika seseorang terinfeksi salah satu tipe virus Dengue dan berhasil pulih, maka
tubuhnya akan membentuk kekebalan seumur hidup terhadap tipe virus tersebut. Akan
tetapi, kekebalan terhadap salah satu virus tidak menutup kemungkinan terjadinya
infeksi oleh tipe virus Dengue yang lain. Bahkan, seseorang yang pernah terinfeksi
virus Dengue lebih berisiko terinfeksi untuk kedua kalinya.
Selain pernah mengalami infeksi virus Dengue, faktor lain yang dapat meningkatkan
risiko seseorang terkena demam berdarah adalah tinggal atau bepergian ke daerah
tropis. Demam berdarah juga lebih berisiko dialami oleh bayi, anak-anak, lansia, dan
orang dengan kekebalan tubuh lemah.
6
2.4. Pencegahan Penyakit Demam Berdarah
Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektornya, yaitu
nyamuk/Aedes aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu :
1. Lingkungan, metode untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi
tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan
desain rumah. Sebagai contoh:
a. Menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu.
b. Mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali.
c. Menutup dengan rapat tempat penampungan air.
d. Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah dan
lain sebagainya.
2. Biologis. Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan
jentik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14).
3. Kimiawi
Cara pengendalian ini antara lain dengan:
1) Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion), berguna
untuk mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu.
2) Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air
seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain. Cara yang paling efektif
dalam mencegah penyakit DBD adalah dengan mengkombinasikan cara-cara di
atas, yang disebut dengan 3M Plus, yaitu menutup, menguras, menimbun yaitu
- Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering
menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan
tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air
juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang
menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba,
kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk
yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
- Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan
air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai
7
kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat
lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
- Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur
ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur
ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Demam berdarah adalah masalah kesehatan yang serius karena hampir tiap tahun selalu
ada dan bahkan kadang-kadang meningkat tajam mengarah ke kejadian luar biasa
(KLB) penyakit ini disebabkan oleh virus degue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes
aegypti, penyakit demam berdarah dalam keadaan gawat memerlukan pertolongan
segera dan semakin cepat ditolong semakin besar kemungkinan untuk sembuh kembali.
Pada setting prehospital masyarakat dan keluarga harus waspada terhadap tanda dan
gejala yang dikeluhkan oleh pasien.
Koordinasi dengan Instansi terkait, misal dinas kesehatan adalah penting dalam rangka
pencegahan penularan demam berdarah. Peran masyarakat sangat penting karena tanpa
peran serta masyarakat dalam pemberantasan nyamuk maka sebesar apapun dana yang
dikeluarkan dan sebagus apapun program pemerintah tidak akan optimal dalam
penanggulangan dan pemberantasan penyakit demam berdarah. Untuk dapat merawat
pasien DBD dengan baik diperlukan dokter dan Perawat yang Trampil, sarana
laboratorium yang memadai, cairan kristaloid dan koloid, serta bank daerah yang
senantiasa siap bila di per lakukan. Kunci keberhasilan tatalaksana DBD atau DSS
terletak pada ketrampilan para dokter untuk dapat mengatasi masalah peralihan dari fase
demam ke fase penurunan suhu ( fase kritis, fase syok ) dengan baik.
9
Daftar Pustaka
Marini, Dina. 2009. Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Mengenai DBD
pada Keluarga di Kelurahan Padang Bulan Tahun 2009. Skripsi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Sumatera Utara.
https://fkm.unair.ac.id/tips-pencegahan-dan-pertolongan-pertama-terhadap-penderita-
dbd/ - diakses tanggal 21 mei 2021
http://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarah
http://ginaseptiani.wordpress.com/2009/04/25/demam-berdarah-dengue-masalah-dan
cara- penanggulangannya/
http://www.infopenyakit.com/2008/03/penyakit-demam-berdarah-dengue-dbd.html
10