0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
152 tayangan18 halaman
Teknik-teknik komunikasi terapeutik meliputi 17 teknik seperti mendengarkan dengan penuh perhatian, menunjukkan penerimaan, menanyakan pertanyaan berkaitan, mengulang ucapan klien, mengklarifikasi, memfokuskan, menyampaikan hasil observasi, menawarkan informasi, diam, meringkas, memberikan penghargaan, menawarkan diri, memberi kesempatan pada klien untuk memulai pembicaraan, mengan
Teknik-teknik komunikasi terapeutik meliputi 17 teknik seperti mendengarkan dengan penuh perhatian, menunjukkan penerimaan, menanyakan pertanyaan berkaitan, mengulang ucapan klien, mengklarifikasi, memfokuskan, menyampaikan hasil observasi, menawarkan informasi, diam, meringkas, memberikan penghargaan, menawarkan diri, memberi kesempatan pada klien untuk memulai pembicaraan, mengan
Teknik-teknik komunikasi terapeutik meliputi 17 teknik seperti mendengarkan dengan penuh perhatian, menunjukkan penerimaan, menanyakan pertanyaan berkaitan, mengulang ucapan klien, mengklarifikasi, memfokuskan, menyampaikan hasil observasi, menawarkan informasi, diam, meringkas, memberikan penghargaan, menawarkan diri, memberi kesempatan pada klien untuk memulai pembicaraan, mengan
KOMUNIKASI TERAPEUTIK 1. Mendengarkan dengan penuh perhatian
Perawat berusaha mendengarkan klien dan
menyampaikan pesan verbal dan non-verbal, untuk menunjukkan bahwa perawat perhatian akan kebutuhan dan masalah klien. Mendengarkan dengan penuh perhatian merupakan upaya untuk mengerti seluruh pesan verbal dan non-verbal yang sedang dikomunikasikan. 2. Menunjukkan penerimaan
Menerima disini bukan berarti menyetujui. Menerima
berarti bersedia untuk mendengarkan orang lain tanpa menunjukkan keraguan atau tidak setuju. Perawat tidak harus selalu menerima semua perilaku klien. Perawat sebaiknya menghindari ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang menunjukkan tidak setuju, seperti mengerutkan kening atau menggelengkan kepala seakan tidak percaya. 3. Menanyakan pertanyaan berkaitan
Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapat
informasi yang spesifik mengenai klien. Paling baik jika pertanyaan dikaitkan dengan topik yang sedang dibicarakan dan dengan menggunakan kata-kata dalam konteks budaya klien. Hal yang harus diperhatikan, pertanyaan diajukan secara berurutan. 4. Mengulang ucapan klien dengan kata-kata sendiri
Teknik komunikasi terapeutik yang keempat ini dapat
dijelaskan bahwa dengan mengulang kembali ucapan klien, perawat memberikan umpan balik, sehingga klien mengetahui bahwa pesannya dimengerti dan mengharapkan komunikasi berlanjut. 5. Klarifikasi
Apabila terjadi kesalahfahaman, perawat dapat
menghentikan percakapan untuk mengklarifikasi dengan menyamakan persepsi. Agar pesan dapat sampai dengan benar, perawat perlu memberikan contoh yang konkrit dan mudah dimengerti klien. 6. Memfokuskan
Metode ini dilakukan dengan tujuan membatasi
pembicaraan, sehingga lebih spesifik dan dimengerti. Perawat tidak seharusnya menghentikan pembicaraan ketika klien menyampaikan masalahnya, kecuali jika pembicaraan berlanjut tanpa informasi baru. 7. Menyampaikan hasil observasi
Menyampaikan apa yang telah diamati perawat dari
pesan verbal dan non-verbal klien, dapat dijadikan sebagai umpan balik terhadap apa yang telahdikemukakan oleh klien. Hal ini sering membuat klien dapat berkomunikasi dengan jelas, tanpa harus bertambah dengan memfokuskan dan mengklarifikasi pesan yang telah disampaikan. 8. Menawarkan informasi
Tambahan informasi ini memungkinkan penghayatan yang
lebih mendalam bagi klien terhadap keadaanya. Memberikan tambahan informasi berarti memberikan pendidikan kesehatan bagi klien. Selain itu, akan menambah rasa percaya klien terhadap perawat. Perawat tidak boleh memberikan nasehat kepada klien ketika menawarkan informasi, tetapi memfasilitasi klien untuk mengambil keputusan terkait keadaanya. 9. Diam
Diam memberikan perawat dan klien waktu untuk
mengorganisir pikirannya. Penggunaan metoda diam memerlukan keterampilan dan ketepatan waktu, jika tidak maka akan menimbulkan perasaan kurang nyaman. Diam memungkinkan klien untuk berkomunikasi dengan dirinya sendiri, mengorganisir pikirannya, dan memproses informasi. Diam terutama berguna bagi klien ketika harus mengambil keputusan. 10. Meringkas
Meringkas adalah pengulangan idea utama yang telah
dikomunikasikan secara singkat. Meringkas pembicaraan dapat membantu perawat dalam mengulang aspek penting dalam interaksinya, sehingga dapat melanjutkan pembicaraan dengan topik yang berkaitan. 11. Memberikan penghargaan
Penghargaan yang diberikan jangan sampai membuat
klien terbebani, dalam artian klien kemudian akan berusaha keras untuk mendapatkan penghargaan tersebut dan melakukan segala cara dalammendapatkannya. 12. Menawarkan diri
Teknik ini harus dilakukan tanpa pamrih, karena
mungkin klien belum siap untuk berkomunikasi secara verbal dengan orang lain atau klien tidak mampu membuat dirinya dimengerti. 13. Memberi kesempatan pada klien untuk memulai pembicaraan
Biarkan klien merasa ragu-ragu dan tidak pasti
tentang perannya, perawat dapat menstimulasinya untuk mengambil inisiatif dan merasakan bahwa ia diharapkan untuk membuka pembicaraan. 14. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
Teknik ini bertujuan untuk mengarahkan hampir
selalu pembicaraan, yang mengindikasikan bahwa klien sedang mengikuti apa yang dibicarakan dan tertarik untuk melanjutkan pembicaraan. Perawat harus berusaha untuk menafsirkan daripada mengarahkan diskusi/ pembicaraan. 15. Menempatkan kejadian secara teratur
Akan membantu perawat-klien untuk melihatnya dalam
suatu perspektif Kelanjutan dari suatu kejadian akan membantu perawat-klien untuk melihatnya dalam suatu perspektif. Kelanjutan dari suatu kejadian dapat membantu perawat-klien untuk melihat kejadian berikutnya sebagai akibat dari kejadian sebelumnya. Perawat akan dapat menentukan pola kesukaran interpersonal dan memberikan data tentang pengalaman yang memuaskan dan berarti bagi klien guna memenuhi kebutuhannya. 16. Menganjurkan klien untuk menguraikan persepsinya