Komunikasi
Terapeutik
Supaya komunikasi yang kita lakukan
dapat mencapai tujuan yang diharapkan,
seorang perawat harus menguasai teknik-
teknik berkomunikasi agar terapeutik dan
menggu-nakannya secara efektif pada saat
berinteraksi dengan klien.
Contoh:
K: “Saya tidak nafsu makan, seharian saya belum ma-kan.”
P: “Bapak mengalami gangguan untuk makan?”
5. Klarifikasi
Teknik ini dilakukan jika perawat ingin
memperjelas maksud ungkapan klien. Teknik ini
digunakan jika perawat tidak mengerti, tidak
jelas, atau tidak mendengar apa yang
dibicarakan klien. Perawat perlu mengklarifikasi
untuk me-nyamakan persepsi dengan klien.
Contoh:
“Ibu tampak sedih.”
“Apakah Ibu merasa tidak senang apabila Ibu ….”
8. Memberikan Informasi
Memberikan informasi merupakan teknik yang
diguna-kan dalam rangka menyampaikan
informasi-informasi pen-ting melalui pendidikan
kesehatan. Apabila ada informasi yang ditutupi
oleh dokter, perawat perlu mengklarifikasi
alasannya. Setelah informasi disampaikan,
perawat memfa-silitasi klien untuk membuat
keputusan.
9. Diam
Diam memberikan kesempatan kepada
perawat dan klien untuk mengorganisasi
pikirannya. Penggunaan metode diam
memerlukan keterampilan dan
ketetapan waktu. Diam memungkinkan
klien untuk berkomunikasi terhadap
dirinya sendiri, mengorganisasi
pikirannya, dan memproses informasi.
Bagi perawat, diam berarti memberikan
kesempatan klien untuk berpikir dan
berpendapat/berbicara.
10. Identifikasi Tema
Identifikasi tema adalah menyimpulkan ide pokok/
utama yang telah dikomunikasikan secara singkat.
Metode ini bermanfaat untuk membantu topik
yang telah dibahas se-belum meneruskan pada
pembicaraan berikutnya. Teknik ini penting
dilakukan sebelum melanjutkan pembicaraan de-
ngan topik yang berkaitan.
Contoh:
“Saya paham terhadap masalah Ibu. Ibu merasa
bahwa anak-anak dewasa dan semua telah
meninggalkan Ibu sen-dirian di rumah. Terkait
masalah ini, apa rencana yang akan Ibu lakukan
untuk mengatasi masalah?”
11. Memberikan Penghargaan
Menunjukkan perubahan yang terjadi pada klien adalah upaya
untuk menghargai klien. Penghargaan tersebut ja-ngan sampai
menjadi beban bagi klien yang berakibat klien melakukan segala
upaya untuk mendapatkan pujian.
Contoh:
“Saya perhatikan Ibu sudah lebih segar dan sehat.”
“Selamat, ya. Semoga Ibu dapat segera sembuh” (reward).
12. Menawarkan Diri
Contoh:
“Saya ingin Anda merasa tenang dan nyaman.”
13. Memberi Kesempatan Kepada
Klien Untuk Memulai Pembicaraan
Memberi kesempatan pada klien untuk berinisiatif
da-lam memilih topik pembicaraan. Perawat dapat
berperan dalam menstimulasi klien untuk mengambil
inisiatif dalam membuka pembicaraan.
Contoh:
“Adakah sesuatu yang ingin Ibu bicarakan?”
“Apakah yang sedang Ibu pikirkan?”
“Dari mana Ibu ingin mulai pembicaraan ini?”
14. Menganjurkan Untuk Meneruskan
Pembicaraan
Hal ini merupakan teknik mendengarkan yang aktif, yaitu
perawat menganjurkan atau mengarahkan pasien un-tuk
terus bercerita. Teknik ini mengindikasikan bahwa pera-wat
sedang mengikuti apa yang sedang dibicarakan klien dan
tertarik dengan apa yang akan dibicarakan selanjutnya.
Contoh:
“… Lanjutkan Ibu ….”
“… Dan kemudian …?
“Ceritakan kepada saya tentang itu ….”
15. Refleksi
Contoh:
“Bagaimana menurutmu?” atau “Bagaimana perasaan-
mu?”
FINISH
NS. ASEP MULYANA, S.KEP., MM., M.KEP