untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pasien. Metode ini umumnya
dilakukan oleh perawat untuk memberikan dukungan dan informasi kepada
para pasiennya. Komunikasi terapeutik terdiri dari sejumlah teknik untuk
membantu para perawat dalam berkomunikasi dengan pasien.
3. Menawarkan diri
Menyediakan waktu dan perhatian untuk menemani pasien tanpa diminta. Hal
ini dapat membantu meningkatkan suasana hati pasien.
4. Memberi penghargaan
Memberi penghargaan tanpa memberi pujian berlebihan. Misalnya dengan
mengatakan, “Saya perhatikan Anda selalu semangat menjalani terapi.” Hal ini
akan mendorong pasien tetap melakukan tindakan tanpa memerlukan pujian.
5. Aktif mendengarkan
Perawat yang aktif mendengarkan akan menunjukkan minat dan memberikan
reaksi secara verbal atau nonverbal yang dapat mendorong pasien membuka
dirinya. Pasien dapat merasakan bahwa perawat tertarik, mendengarkan, dan
memahami pembicaraannya.
6. Membuka komunikasi
Mengawali percakapan dengan topik terbuka seperti, “Apa yang sedang Anda
pikirkan?” teknik komunikasi terapeutik ini akan memberikan kesempatan bagi
pasien untuk memilih topik pembicaraan.
9. Melakukan pengamatan
Pengamatan terhadap pasien dapat membantu mengidentifikasi masalah yang
tidak disadari sebelumnya. Misalnya, saat pasien mengalami perubahan selera
makan, bisa jadi mengarah pada penemuan gejala baru.
10. Konfrontasi
Teknik konfrontasi pada komunikasi terapeutik dapat dilakukan setelah
perawat mampu membangun kepercayaan dengan pasien.Ini adalah tindakan
verbal dari perawat yang menunjukkan ketidaksesuaian antara perkataan dan
tindakan pasien. Jika digunakan dengan benar, hal ini dapat membantu pasien
menghentikan rutinitas yang merusak dan memahami situasi mereka sendiri.
13. Merefleksikan
Refleksi mendorong pasien untuk mengenali dan menerima perasaannya sendiri.
Misalnya saat pasien bertanya, “Apakah saya harus membicarakannya dengan
dokter?” Perawat dapat merespons dengan, “Menurut Anda, apakah Anda
harus membicarakannya dengan dokter?”
17. Fokus
Perhatikan isi percakapan dengan pasien dengan fokus. Bisa saja pasien
memberikan suatu pernyataan penting yang perlu didiskusikan lebih lanjut.
Selain itu, komunikasi terapeutik juga melibatkan komunikasi nonverbal, yaitu
perilaku yang ditunjukkan seseorang saat menyampaikan komunikasi verbal.
Contoh dari komunikasi nonverbal, yakni ekspresi wajah, bahasa tubuh, isyarat
vokal, dan kontak mata.