Anda di halaman 1dari 6

Nama: jenny febriyanti

Nim : P07525021100

Kelas : 1C

Tugas

1. Jelaskan 5 sikap komunikasi terapeutik menurut Egan Kelliat 1998!


Menurut Egan ada Lima sikap atau cara untuk menghadirkan diri secara fisik yang dapat
memfasilitasi komunikasi yang terapeutik , yaitu :

1. Berhadapan. Maksud dari posisi ini adalah kita sudah siap melakukan sesuatu untuk
klien.
2. Mempertahankan kontak mata. Kontak mata berarti menghargai klien dan
menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi.
3. Membungkuk ke arah klien. Posisi ini menunjukkan keinginan untuk mengatakan
atau mendengar sesuatu.
4. Mempertahankan sikap terbuka, tidak melipat kaki atau tangan menunjukkan
keterbukaan untuk berkomunikasi, sebuah sikap menerima kehadiran orang lain
dalam komunikasi.
5. Tetap rileks. Tetap dapat mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi
dalam memberi respon kepada klien.

2. Jelaskan teknik komunikasi terapeutik!


Beberapa teknik komunikasi teraupetik yang harus dipelajari oleh perawat ataupun orang-
orang yang terlibat didunia kesehatan, adalah :
1) Menjadi pendengar aktif
Seorang perawat ataupun orang-orang yang berada didalam dunia kesehatan,
harus mampu untuk menjadi pendengar yang aktif.
2) Menerima informasi
Menerima informasi merupakan sebuah langkah yang bertujuan untuk
mendukung segala informasi yang kamu terima dari pasien. Beberapa cara
ataupun langkah-langkah yang harus kamu lakukan untuk menunjukkan bahwa
kamu menerima informasi dari pasien adalah :
 Ketika pasien bertanya, maka jawablah pertanyaan pasien tersebut sesuai
dengan pengetahuan kamu. Pada saat kamu menjawab pertanyaan pasien,
maka disitu kamu sudah melakukan klarifikasi apakah kamu mengerti
dengan pertanyaannya atau tidak. Jika mengerti, maka cobalah untuk
menjawab pertanyaannya.
 Usahakan untuk tetap fokus pada topik yang dimulai oleh pasien, dan
kembalikan pembicaraan ketika kamu merasa bahwa pasien sudah tidak
membahas topik yang utama tadi.
 Lakukanlah observasi terhadap pasien, misalnya dengan mengamati
tingkah laku, gerak gerik, ekspresi wajah hingga cobalah untuk memahami
perasaan pasien.
3) Menawarkan informasi
Menawarkan informasi kepada pasien bertujuan untuk melatih respon dan
kecakapan pasien untuk mendengarkan perawatnya. Kamu dapat menawarkan
informasi kepada pasien dengan mengatakan bahwa :
 Kamu akan mencari tahu jawaban atas pertanyaannya
 Kamu akan memfasilitasi komunikasi dengan dokter
 Atau ketika ada informasi yang harus kamu tutupi, maka cobalah untuk
memberikan informasi yang dapat menenangkan diri pasien

4) Diam
Ketika pasien sedang berbicara, maka usahakanlah untuk tidak berbicara dengan
orang lain, atau bahkan diamlah sesaat dan dengarkan seluruh informasi yang
diberikan oleh pasien.

5) Meyakinkan
Meyakinkan merupakan sebuah cara ataupun kemampuan perawat untuk
memberikan keyakinan kepada seorang pasien, baik melalui ekspresi wajah,
perkataan, hingga pandangan mata.

6) Menyimpulkan
Ketika berkomunikasi dengan pasien, maka perawat juga harus mampu untuk
menyimpulkan informasi yang disampaikan oleh pasien. Selain itu, perawat harus
mampu untuk mengambil point penting dari percakapan tersebut dan
mengklarifikasinya kepada pasien dengan kesimpulan yang telah dibuat.

7) Memberi penghargan
Teknik yang selanjutnya yang harus dipelajari oleh seorang perawat adalah
mencoba untuk mampu memberikan penghargaan ketika percakapan atau
komunikasi sudah berakhir.

8) Membuka komunikasi
Ketika seorang pasien ingin menyampaikan sebuah informasi, namun Ia masih
ragu untuk mengutarakannya, maka seorang perawat harus mampu untuk
membuka komunikasi.

9) Menempatkan waktu dengan tepat


Teknik komunikasi terapeutik yang berikutnya yang juga harus dipelajari oleh
seorang perawat adalah menempatkan atau memposisikan waktu berkomunikasi
dengan tepat. Hal ini akan berguna untuk pasien dan perawat yang berkomunikasi
untuk dapat lebih bisa bertukar informasi. Beberapa cara yag bisa dilakukan
misalnya :
 Klarifikasi waktu kejadian antara satu kejadian dengan kejadian lain
 Mengeksplorasi ingatan pasien untuk dapat mengeluarkan informasi yang
penting
 Meyakinkan, memberikan dukungan serta memberikan nasehat yang
berguna untuk menggali informasi dari pasien
 Membuat jadwal komunikasi dengan pasien hingga kepada melihat
ekspresi pasien untuk menentukan apakah waktu komunikasi sudah tepat
atau belum

10) Mendukung deskripsi dari persepsi


Mendukung deskripsi dari persepsi yang ada pada diri pasien juga sangat berguna
untuk menjalin komunikasi yang baik. Caranya adalah dengan meminta izin
kepada pasien untuk menyampaikan pendapat kamu tentang tentang apa yang
diutarakan oleh pasien hingga menanyakan apa yang dirasakan pasien dan
bagaimana perbedaan perasaan yang dirasakan oleh pasien.

11) Menunjukkan keraguan


Kadang kala, terlalu percaya diri dengan sebuah jawaban juga akan
mempengaruhi pandangan seseorang. Itulah sebabnya, ketika melakukan
komunikasi terapeutik, diperlukan sikap yang menunjukkan keraguan didalam diri
seorang perawat.

12) Melihat kondisi dan situasi


Teknik yang berikutnya yang harus dipelajari oleh perawat dalam menjalankan
komunikasi terapeutik adalah cara atau kemampuan untuk melihat kondisi dan
situasi yang dialami oleh pasien.

13) Menterjemahkan pesan


Seorang perawat harus mampu untuk mengidentifikasi dan menerjemahkan
informasi yang diberikan oleh seorang pasien. Ketika seorang perawat mampu
untuk melakukan hal ini, maka perawat akan mampu untuk mengidentifikasikan
perasaan pasien mengenai topik yang sedang dibicarakan.

14) Membatasi diri


Membatasi diri merupakan sebuah hal yang wajar ketika terjadi sebuah
komunikasi, tidak terkecuali dengan komunikasi terapeutik. Membatasi diri bagi
seorang perawat adalah dengan menjaga informasi yang keluar berkaitan dengan
kondisi pasien, dengan mempertimbangkan beberapa hal yang mungkin saja dapat
memperburuk keadaan pasien.

15) Mendekatkan diri dengan pasien


Dengan mendekatkan diri kepada pasien, maka perawat telah menunjukkan
sebuah penghormatan terhadap pasien. Ketika itu dilakukan, pasien juga akan
merasa bahwa perawat ingin terlibat dan masuk kedalam diri pasien.

16) Memberikan humor


Memberikan humor atau bahan bercandaan adalah salah satu hal terpenting yang
harus bisa dipelajari dan diaplikasikan oleh seorang perawat.

17) Mendidik
Teknik teraupetik yang terahir adalah dengan mendidik pasien. Dengan berusaha
mendidik pasien untuk mengikuti anjuran dokter, meminum obat dengan teratur
ataupun melakukan terapi yang seharusnya dijalani tentunya akan membuat
pasien merasa diperhatikan.

18) Meminta pasien mengurutkan peristiwa sesuai waktu


Bertanya mengenai urutan-urutan waktu atas peristiwa yang diceritakan, dapat
membantu perawat lebih memahami cerita lebih jelas. Selain itu, teknik ini juga
membantu pasien mengingat sesuatu yang sempat dilupakan.

19) Konfrontasi
Teknik konfrontasi pada komunikasi terapeutik dapat dilakukan setelah perawat
mampu membangun kepercayaan dengan pasien.Ini adalah tindakan verbal dari
perawat yang menunjukkan ketidaksesuaian antara perkataan dan tindakan pasien.
Jika digunakan dengan benar, hal ini dapat membantu pasien menghentikan
rutinitas yang merusak dan memahami situasi mereka sendiri.

20) Membuat ringkasan


Perawat dapat membuat ringkasan di akhir percakapan sehingga pasien
mengetahui bahwa perawat mendengar dan menyimak pembicaraan. Teknik
komunikasi terapeutik ini memungkinkan pasien untuk memberikan koreksi jika
perawat membuat kesimpulan yang salah.
3. Sebutkan langkah-langkah penyelenggara kegiatan kelompok!
Langkah-langkah dalam penyelenggaraan kegiatan kelompok adalah :
1. Merencanakan pengorganisasian kegiatan kelompok.
Meliputi kegiatan :
 Merencanakan masalah
 Siapa yang menjadi peserta
 Sasaran kegiatan
 Waktu pelaksanaan dan tempat kegiatan
 Metode yang digunakan dan media yang digunakan
 Jenis pencairan kelompok yang digunakan
 Evaluasi kegiatan.
2. Mempersiapkan tempat
Meliputi :
 Mempersiapkan ruang dan perlengkapannya
 Persiapan alat tulis, alat bantu, materi, pengeras suara dan meletakkannya sesuai
kebutuhan
 Persiapan tempat duduk
3. Melaksanakan kegiatan
Bagian-bagian kegiatan kelompok adalah :
 Pembukaan, menentukan jalannya presentasi/ diskusi kelompok
 Bagian utama kegiatan, mencakup materi yang akan disampaikan
 Bagian penutup, bagian terpenting dari seluruh kegiatan.
 Mengakhiri kegiatan dapat dilakukan dengan cara: mengatakan bahwa waktu
telah habis, merangkum, menunjukkan pertemuan selanjutnya, berdiri, isyarat
tangan, menyampaikan catatan singkat dan memberikan tugas.
4. Mengevaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dapat mengetahui dan menganalisa kebutuhan peserta untuk
mempersiapkan pembicaraan yang akan datang, memperbaiki pelaksanaan
kegiatan yang akan datang, mengetahui dampak kegiatan kelompok dan
menentukan keberhasilan kegiatan.

4. Jelaskan tujuan dari HAM!


Tujuan dari HAM

1. Melindungi orang dari kekerasan dan kesewenang-wenangan,


2. Mengembangkan rasa saling menghargai antar manusia,
3. Mendorong tindakan yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab untuk
menjamin bahwa hak-hak orang lain tidak dilanggar.
4. Untuk melindungi hak seseorang untuk hidup dengan harga diri, yang meliputi
hak untuk hidup, hak atas kebebasan dan keamanan.
5. Ham mengembangkan sikap saling menghargai antara manusia
6. Ham mendorong tindakan yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab untuk
menjamin bahwa hak-hak orang lain tidak dilanggar
7. Agar setiap orang memiliki hak bebas dari segala bentuk diskriminasi.
8. Agar setiap orang mempunyai tanggung jawab untuk saling menghargai dan tidak
melakukan diskriminasi terhadap orang lain.
9. Ham mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam hal menerima pendidikan.
10. Agar setiap orang memiliki tempat yang layak untuk tinggal serta memiliki
makanan yang cukup.
11. Agar setiap orang memiliki hak dalam hal menentukan agama serta keyakinan
untuk dirinya sendiri.

5. Jelaskan 6 tujuan konseling!


Berikut ini beberapa tujuan bimbingan konseling ditinjau dari berbagai macam aspek:

1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan


peserta didik di masa yang akan datang.
2. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat.
3. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang
kematangan kompetensi karir.
4. Mengetahui hambatan dan kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam studi,
penyesuaian dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat.
5. Mampu mengembangkan sikap positif, seperti menggambarkan orang-orang yang
mereka senangi.
6. Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila
seseorang bercita-cita menjadi seorang dokter, maka dia senantiasa harus
mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir
kedokteran tersebut.

Anda mungkin juga menyukai