NIM: 213308010009
Penyebab
Penyebab penting adalah karsinogen terkonsentrasi di kandung kemih - dari merokok
(meningkatkan risiko sebesar 2-3 kali) atau pekerjaan (misalnya pekerja di industri karet,
kimia, kulit, logam, cetak, dan tekstil, atau penata rambut, masinis, cat-ers, atau sopir truk),
atau pengobatan dengan cyclophosphamide atau arsenik. Infeksi – terutama schistosomiasis –
dapat secara occa-sionally terlibat . Faktor-faktor yang tidak terbukti dalam aetiol-ogy
termasuk kopi, klorin dalam air minum, atau sakarin, pemanis yang, dalam dosis besar,
menyebabkan kanker kandung kemih pada hewan.
Gejala
Presentasi yang paling umum adalah hematuria tanpa rasa sakit tetapi dis-uria,
urgensi, poliuria dan / atau obstruksi urin dapat dilihat. Gejala seperti itu juga umum terjadi
pada hiperplasia prostat dan karsinoma. Kanker kandung kemih dapat menyerang untuk
melibatkan organ-organ terdekat seperti prostat (atau rahim / vagina) dan dapat bermetastasis
ke kelenjar getah bening regional dan paru-paru, hati atau tulang.
Diagnosis Kanker Kandung Kemih
Pemeriksaan sitologi urine: pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel air seni
pasien untuk diperiksa kemungkinan adanya sel ganas di dalam air seni. Sayangnya, pada
pemeriksaan ini banyak penderita kanker kandung kemih yang menunjukkan hasil
negatif.
CT scan: dilakukan untuk melihat adanya tumor di kandung kemih. Pemeriksaan CT scan
umumnya dilakukan dengan menggunakan zat kontras untuk mewarnai sel tumor ganas.
Sistoskopi dan biopsi: Bila terlihat adanya kemungkinan kanker melalui CT scan atau
pemeriksaan sitologi urine, akan dilakukan pemeriksaan sistoskopi untuk memastikannya.
Caranya adalah dengan memasukkan semacam kamera melalui saluran kencing hingga ke
kandung kemih. Bila ditemukan adanya kecurigaan kanker, akan diambil sedikit jaringan
kandung kemih (biopsi) untuk diperiksa di laboratorium.
Manajemen umum
Sel-sel ganas dapat dilihat pada sitologi urin; Urografi intravena dapat menunjukkan
cacat pengisian, tetapi cystoscopy dan biopsi memberikan diagnosis definitif. Pembedahan
adalah pengobatan umum; Perawatan lain termasuk transurethral resection (TUR) untuk
kanker superfisial, cystectomy segmental untuk kanker lokal dan sistektomi radikal untuk
radiasi penyakit yang lebih luas, kemoterapi intravesical atau imunoterapi menggunakan
BCG intravesical juga dapat digunakan.
Aspek gigi
Metastasis mungkin melibatkan rahang; Kemoterapi dapat menyebabkan
mucositis.
2. Kemoterapi
pemberian dua atau lebih obat untuk membunuh sel kanker. Sama seperti
imunoterapi, obat kemoterapi bisa disuntikkan langsung ke kandung kemih
atau disuntikkan melalui pembuluh darah vena
Obat yang sering digunakan dalam kemoterapi kanker kandung kemih adalah
kombinasi antara cisplatin dengan methotrexate atau vinblastin.
3. Radioterapi
Radioterapi atau terapi radiasi bertujuan untuk membunuh sel kanker dengan
bantuan sinar radiasi tingkat tinggi, seperti sinar-X dan proton. Pada beberapa
kasus, radioterapi bisa dikombinasikan dengan kemoterapi atau dilakukan setelah
operasi pengangkatan sel kanker.
4. Operasi
Jenis operasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kanker kandung kemih
antara lain:
Kanker Testis
Kanker testis adalah tumor atau pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis yang bisa
menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dalam skrotum.
Sebagian besar tumor testis primer berasal dari sel germinal sedangkan sisanya berasal dari
non-germinal. Tumor germinal testis terdiri atas seminoma dan non seminoma. Kanker testis
biasanya ditandai dengan benjolan yang disertai nyeri pada salah satu testis.
Kanker testis dapat dibagi dalam beberapa jenis berdasarkan asal selnya, yaitu:
1. Kanker testis asal sel germinal (germ cell). Kanker testis jenis ini merupakan kanker
testis yang paling sering ditemui. Kanker testis asal sel germinal dibedakan menjadi
dua, yaitu:
Seminoma. Seminoma cenderung tumbuh dan menyebar lebih lambat daripada
nonseminoma, meskipun beberapa seminoma dapat tumbuh sangat cepat.
Seminoma dapat mengeluarkan hormon human chorionic gonadotropin (HCG)
sebagai penanda tumor. Seminoma dibedakan menjadi 2 subtipe, yaitu:
o Seminoma klasik, 95 persen seminoma adalah tipe klasik
o Spermatositik seminoma, sering terjadi pada pria usia tua dan memiliki
prognosis yang sangat baik
o Nonseminoma. Nonseminoma sangat bervariasi dalam jenis sel,
perkembangan, dan prognosis. Ada empat jenis utama Nonseminoma yang
dapat muncul dari satu jenis sel, tetapi paling sering muncul sebagai
Nonseminoma tipe campuran, dengan lebih dari satu jenis sel:
Karsinoma embrional, sekitar 40 % kanker testis dan jenis ini
merupakan jenis yang paling cepat berkembang dan agresif.
Karsinoma embrional dapat mengeluarkan hormon HCG atau
alfa fetoprotein (AFP) sebagai petanda tumor.
Karsinoma kantung kuning telur (yolk sac carcinoma), jenis
kanker yang paling umum pada anak-anak. Kanker ini hampir
selalu mengeluarkan hormon AFP yang dapat dideteksi dalam
darah.
Koriokarsinoma, merupakan bentuk kanker testis yang sangat
jarang, tetapi sangat agresif. Kanker ini dapat mengeluarkan
hormon HCG.
Teratoma, kanker ini paling sering muncul sebagai jenis
Nonseminoma campuran. Biasanya tumbuh lokal, tetapi dapat
menyebar pada kelenjar getah bening yang berdekatan.
Teratoma adalah jenis kanker yang resisten terhadap obat-
obatan kemoterapi dan sinar radiasi. Jenis ini paling baik
diobati dengan pengangkatan testis dengan prosedur
pembedahan.
2. Tumor Stroma. Sel asal dari jenis ini berkembang dari jaringan pendukung di sekitar
sel germinal testis. Tumor ini sangat jarang, kurang dari 5 persen kanker testis,
bersifat jinak, dan memiliki prognosis yang sangat baik. Ada dua jenis tumor stroma,
yakni:
Tumor sel Leydig, Sel-sel Leydig berfungsi sebagai produksi hormon
testosteron pria.
Tumor sel Sertoli, Sel Sertoli berfungsi untuk mendukung dan
memelihara sperma didalam testis.
Epidemiologi
Insiden kanker testis di Eropa meningkat, dengan dua kali lipat setiap 20 tahun.
Insiden saat ini adalah 63/100 000/tahun, dengan tingkat tertinggi di negara-negara Eropa
Utara (68/100 000/tahun). Angka kematian sangat rendah (3,8 cases/100 000/tahun). Tumor
testis, 40% adalah seminoma dan 60% non-seminoma. Tumor testis merupakan keganasan
terbanyak pada pria yang berusia diantara 15-35 tahun, dan merupakan 1-2% semua
neplasma pada pria. Akhir-akhir ini terdapat perbaikan usia harapan hidup pasien yang
mendapatkan terapi jika dibandingkan 30 tahun yang lalu, karena sarana diagnose yang lebih
baik, adanya penanda tumor, ditemukannya regimen kemoterapi dan radiasi, serta teknik
pembedahan yang lebih baik. Angka mortalitas menuru dari 50% menjadi 5%.