Anda di halaman 1dari 4

“Efek Biologis dari Radiasi”

RANGKUMAN MATA KULIAH RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI

Annisa Rizqi R.S. 213308010009

Pelatihan keterampilan radiografi dapat meningkatkan nilai diagnostik dan mengurangi


pengulangan. Penekanan pada penggunaan perangkat bidik dalam radiografi intraoral : dapat
diprediksi, diverifikasi dan direproduksi. Pelatihan Manikin diguanakan dalam klinik radiologi
magang. Proteksi radiasi mengoptimalkan hasil diagnostik dari dosis radiasi.

Analisis biaya/manfaat :

1. Manfaat: kekurangan dan kelebihan


2. Biaya : hasil dosis fotografi (<2uSv intraoral)
3. Biaya: diagnosis positif palsu

Optimalization (ALADA) As Low As Diagnostically Acceptable

ALADA merupakan prinsip yang lebih maju. ALARA > ALADA > ALADAID. Prinsip dari
ALADA contohnya pada pasien impaksi biasanya digunakan foto panoramik tetapi dengan
prinsip ini pasien impaksi bisa melakukan foto rontgen periapikal saja untuk
meminimalisasikan efek radiasi.

Standar Keamanan Petugas Proteksi Radiasi Dasar (Euratom - EU)

- Ahli Proteksi Radiasi & Petugas Proteksi Radiasi

-Dokter gigi yang bertanggung jawab atas proteksi radiasi di klinik

- Pengetahuan bagaimana mengawasi dan mengoptimalkan prosedur

- Keahlian lokal, diperlukan untuk menggunakan radiasi di klinik → RPO

IONISASI

Ionisasi adalah suatu proses pemasangan atom atau pemasangan ion dari atom tersebut, untuk
mengionisasi atom dibutuhkan energi cukup untuk mengatasi gaya elektrostatik yang mengikat
elektron ke inti atom, dalam atom, elektron di orbital dalam mengikat elektron lebih erat
daripada elektron orbital luar yang jaraknya lebih jauh.
Konsekuensi dari eksposure ionisasi radiasi

• Detik-Menit → Kerusakan molekul (pada fase ini tidak timbul rasa sakit)
• Menit-Hari → Kerusakan sel
• Hari-Tahun → Perbaikan sel (fungsi normal), kematian sel (kematian, disfungsi
jaringan dan organ), mutasi dna (neoplasia, efek turun-temurun)

1. Partikel Alpha α bermuatan positif


mengionisasi materi secara cepat melepaskan energi dan menembus jaringan tubuh hanya
dalam beberapa mikrometer.
2. Partikel Beta β bermuatan negatif tunggal
berkecepatan tinggi tidak berionisasi secara cepat sehingga mampu menembus materi lebih
dalam daripada partikel alpha, sampai maksimum 1,5cm dalam jaringan. Penetrasi lebih
dalam ini terjadi karena partikel beta lebih kecil dan lebih ringan

Interaksi sinar X dan materi : sinar X berinteraksi dengan jaringan lunak lalu menubruk film

ABSORBED DOSE (dosis terukur)


Dosis terserap mengukur energi yang diabsrobsi oleh berbagai jenis radiasi ionisasi per unit
massa dari berbagai jenis zat. SI adalah Gy (dibaca grey), 1 Gy = 1joule/kg.

EFFECTIVE DOSE (dosis efektif)


Dosis efektif digunakan untuk memperkirakan resiko pada manusia, pada dasarnya manusia
memiliki radiosensitivitas. Untuk mempertimbangkan efektif biologi relative dari berbagai
macam jenis radiasi, hal ini juga mempertimbangkan radiosensitivitas dari berbagai jenis
jaringan untuk komponen kanker atau efek yang diturunkan.

DOSIMETRY
Menggambarkan kuantitas eksposure radiasi atau dosis. Pengaturan dosis digunakan untuk
menggambarkan jumlah energi yang diabsorbsi per unit massa pada sisi yang ditarik.

EFEK RADIASI TERHADAP JARINGAN dapat Melewati tubuh dan Bereaksi dengan tubuh.
• Efek Langsung: Radiasi→ionisasi→perubahan molekular biologi→perubahan biologi
• Efek Tidak Langsung: Radiasi→hidrogen+radikal bebas→molekul organik→radikal
bebas organik→perubahan molekuler→perubahan biolog

Radiasi dapat mengakibatkan kerusakan DNA yang menyebabkan hilangnya kemampuan sel
untuk apoptosis sehingga bisa menimbulkan kanker.
Mekanisme Kematian Reproduksi Sel:
- kerusakan DNA → menyebabkan penyimpangan kromosom
- Efek Bystander → sel yang rusak akibat radiasi dilepas dan merusak sel di sekitarnya
- Apoptosis → program kematian sel

Radiasi dapat menimbulkan efek deterministik dan efek stokastik. Efek Deterministik adalah
efek yang bisa kita lihat dengan mata kepala sendiri atau bisa kita rasakan secara langsung.
Efek Stokastik adalah efek yang dapat dilihat melalui pemeriksaan.

Efek Deterministik Intrasel

• Nukleus —> nukleus lebih rediosensitif (dalam hubungannya dengan kematian),


daripada sitoplasma, terutama dalam pembelahan sel.
• Penyimpangan kromosom —> radiasi pada sel setelah sintesa DNA menyebabkan
penyimpangan pada satu lengan (kromatid), radiasi sebelum sintesis DNA
menyebabkan penyimpangan dua lengan (kromosom)

Efek Stokastik
Karsinogenesis, contohnya: leukimia, kanker tiroid, kanker esofagus (esofageal), kanker otak
dan sistem syaraf pusat, kanker kelenjar air liur, dan kanker organ lain.

Efek Stokastik Karsinogenesis


Radiasi mengakibatkan perubahan pada sel, mengubah sel pre malignan menjadi ganas
mengakibatkan kanker.

RADIOTERAPI PADA RONGGA MULUT


Jika membran mukosa rongga mulut terkena radiasi sel dapat mengalami kematian, muncul
area kemerahan dan inflamasi serta timbul pseudomembran dan mengelupas (timbul jaringan
tipis) serta atrofi jaringan.
• Indra Perasa:
⎯ degenerasi dari struktur histologi normal indra perasa
⎯ pasien seringkali mengatakan kehilangan kemampuan merasakan setelah 2 atau 3
minggu radioterapi
⎯ rasa pahit dan asam terpengaruh parah ketika 2/3 posterior lidah diradiasi
⎯ rasa asin dan manis terpengaruh ketika 1/3 lidah diradiasi

• Salivary Glands :
⎯ Komponen parenkim dari kelenjar ludah agak radiosensitive.
⎯ Secara Histologi, respon peradangan akut terjadi segera setelah terapi awal, melibatkan
acini serous.
⎯ Dalam Beberapa bulan setelah penyinaran respon keradangan menjadi kronis dan
kelenjar menunjukkan progresif fibrosis, adiposis, kehilangan pembuluh darah halus
dan degenerasi parenkim, kemudian terjadi xerostomia

• Gigi Geligi
Radiasi menyebabkan gangguan perkembangan gigi (contoh, pasien dibawah 12 tahun)
atau karies radiasi (pasien tidak di sarankan untuk dironsen lebih dari 1x dalam sehari).

• Jaringan Otot
Radiasi mengakibatkan keradangan dan fibrosis → trismus biasanya otot masseter
(jaringan dapat menjadi jaringan fiber, atau keras, kemungkinan terjadinya sangat kecil)

• Tulang
Radiasi mengakibatkan kerusakan pembuluh darah halus periosteum dan tulang
kortikal,→sumsum tulang digantikan dengan jaringan fibrous & lemak→hipovaskular
(kurangnya peredaran darah pada daerah tersebut), hipoxic(kurangnya oksigen) dan
hiposeluler→ endosteum atrofi → nekrosis tulang (osteoradio nekrosis).

Anda mungkin juga menyukai