Anda di halaman 1dari 36

TOKSISITAS

RADIOAKTIF
- Toksikologi Industri K3 -
KELOMPOK 3

Amanda Aura R Daffa Farisa M. Irzan Ramadhan

11201010000036 11201010000040 11201010000049

Nurun Nasriyati Kireina Zahwa P Zulfadil Anhari

11201010000055 11201010000092 11201010000107


TABLE OF CONTENTS

01 02
Introduction Mechanism of
Damage

03 04
Toxicology of Radium, Human
Radon, Uranium, Exposures
Depleted Uranium and
Plutonium
TABLE OF CONTENTS

05 06
Types of Radiological Orphan Source
Accidents Accidents

07
The Impact of a Nuclear
Reactor Accident :
Chernobyl Revisited
01
03

Introduction
Konsep Dasar dan Sumber Radiasi
Pengantar
Pembahasan tentang radiasi sudah ada sejak lebih dari 100 tahun lalu. Berbagai macam sudut pandang
tentang radiasi bermunculan mulai dari rontgen, keperluan farmasi, keperluan medis dan peperangan. Karena
adanya berbagai macam sifat dalam radiasi maka bahaya yang muncul dari paparan radiasi beragam dan luas.

Konsep Dasar
● Radiasi adalah perambatan gelombang melalui ruang
● Radiasi pengion adalah radiasi yang menghasilkan ion berpasangan.
● Radioaktivitas adalah sifat nukleotida yang memancarkan radiasi gamma atau radiasi sinar x
● Radionuklida adalah atom tidak stabil yang memancarkan radiasi untuk mencapai sebuah kestabilan.

Sumber Radiasi
● Alam
Berasal dari sinar kosmik dari benda langit seperti matahari
● Buatan
Berasal dari zat radioaktif buatan, radiasi dari proses medis dan pengobatan (radiasi diagnostik dan
terapeutik, radiofarmasi dan nuklida), radiasi dari proses pada industri.
Konsep Dasar dan Sumber Radiasi
Terdapat 2 jenis radiasi
1. Partikel yang terdiri dari partikel alfa, partikel beta, dan neutron
2. Gelombang atau foton, yang terdiri dari gamma dan sinar-x

Kemampuan tembus
1. Foton gamma (bisa terhalangi dengan Pb) dan sinar-x menembus jauh ke dalam jaringan
2. Partikel alfa (daya tembus rendah, bisa hanya dengan kertas) dan beta (dapat dihalangi dengan
aluminium) tidak menembus jauh ke dalam jaringan
Risiko dan Manfaat Radiasi
Manfaat
Sebagai diagnosis dan pengobatan medis, industri seperti radiografi industri dan penggunaan dalam
berbagai perangkat pengukuran, dan pembangkit listrik nuklir.

Risiko
Efek radiasi dapat berupa efek deterministik berupa kematian sel, gangguan fungsi jaringan dan organ
tubuh, bahkan kematian. Selain itu dapat menyebabkan efek skolastik berupa terbentuknya sel baru yang tidak
normal dan berpotensi kanker pada individu yang terpapar atau penyakit yang diturunkan pada keturunan
(Kemenkes, 2020).
Sumber Radiasi
Alami
Sinar kosmik dari benda-benda langit seperti sinar matahari
Buatan
Zat radioaktif buatan, radiasi dari proses medis dan pengobaran (radiasi diagnostik dan
terapeutik, radiofarmasi dan nuklida), radiasi dari proses pada industri.
Deteksi Radiasi
Dibandingkan dengan bahaya toksik lainnya, radiasi relatif mudah dideteksi, meskipun sulit diukur secara akurat.
Ada berbagai instrumen yang mendeteksi dan mengukur radioaktivitas antara lain:

Radionuklida Personal Dosimeter


❖ Pengukuran tingkat transformasi radioaktif ❖ Instrumen kecil yang dirancang untuk mengukur
radionuklida melalui survei portabel dosis radiasi pada seseorang, mulai dari
❖ Fungsi: untuk pengukuran kasar dan tidak self-reading dosimeter berbentuk pensil hingga
dirancang untuk memberikan identifikasi dosimeter elektronik canggih dengan telemetri
radionuklida spesifik, melainkan mendeteksi jumlah jarak jauh
dan laju radiasi yang dipancarkan dari radionuklida. ❖ Fungsi: untuk mengukur dan melacak paparan
❖ Pengukur survei portabel lainnya dirancang untuk individu terhadap radiasi dan memungkinkan
mengidentifikasi jenis radiasi tertentu, seperti pemberi kerja untuk mempertahankan paparan
partikel alfa, partikel beta, neutron, atau sinar pekerja dalam batas peraturan yang ditetapkan.
gamma/sinar-x.

Health Physics Society = Sebuah tabel yang berguna menjelaskan keuntungan dan kerugian dari berbagai alat
pendeteksi radiasi.
02
03

Mechanism
of Damage
Efek Biologi Radiasi
Sejarah
Penemuan sinar-x tahun 1895 oleh Roentgen menghasilkan langkah besar dalam diagnosis dan
pengobatan penyakit manusia.

Sasaran pada Tubuh


Sasaran biokimia dari radiasi dalam sel adalah DNA seluler, meskipun mekanisme radiokimia untuk
respons biologis dan penyakit manusia yang sebenarnya masih belum pasti.

Penyebab
Paparan radiasi pengion dapat diakibatkan oleh radiasi langsung, paparan bahan radioaktif yang
dilepaskan ke udara, atau dari bahan radioaktif yang mengendap di tanah.

Mekanisme
Sel hidup sebagian besar terdiri dari air paparan menghasilkan ionisasi molekul air yang menyebabkan
produksi radikal bebas yang sangat reaktif kerusakan pada DNA adanya efek biologis dalam tubuh
yaitu dari kematian sel hingga mutasi yang menyebabkan pembentukan kanker.
Efek Biologi Radiasi
Faktor yang Mempengaruhi
Faktor lain yang mempengaruhi efek radiasi antara lain laju dosis, jenis radiasi, dan keseragaman
dosis. Umumnya, semakin tinggi laju dosis, semakin cepat dosis diterima, dan semakin parah efeknya.

Contoh mekanisme: Bahan radioaktif memasuki tubuh radioaktivitas yang disimpan secara internal
memberikan dosis selama berada di dalam tubuh dan bersifat radioaktif sejumlah kecil radioaktivitas
yang disimpan secara internal dapat menyebabkan dosis serap yang lebih besar selama periode waktu
tertentu daripada dosis pendek dari sumber radiasi eksternal yang lebih besar.

Proteksi
Tiga konsep kunci dalam proteksi radiasi adalah waktu, jarak, dan perisai. Dengan mengurangi
waktu pemaparan, lebih sedikit dosis yang terakumulasi. Dosis radiasi terjadi seiring waktu; dosis
diterima dalam satuan dosis per satuan waktu, seperti rem/menit. Selain itu, intensitas radiasi menurun
dengan fungsi kuadrat terbalik. Itu berarti bahwa dosis radiasi menurun secara timbal balik atau kebalikan
dari jarak dari sumber ke orang yang dikuadratkan.
Efek Kesehatan dari Radiasi Pengion

Efek Akut Paparan Seluruh Tubuh


Merupakan efek yang terjadi segera Mengakibatkan setiap sel tubuh terkena
setelah paparan. Efek akut seperti mual radiasi dan menghasilkan sindrom umum
diamati dalam beberapa menit hingga yang dijelaskan pada sub-bab efek
minggu setelah paparan radiasi dosis deterministik.
tinggi, sementara efek tertunda seperti
kanker atau katarak diamati Paparan Sebagian Tubuh
berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Mengakibatkan efek lokal yang serius
tanpa mengancam kelangsungan hidup.
Efek Kronis Untuk dosis radiasi tertentu, semakin
Merupakan efek yang membutuhkan banyak tubuh yang terpapar, semakin
waktu berbulan-bulan hingga besar ancaman terhadap kesehatan
bertahun-tahun untuk bermanifestasi orang tersebut.
Efek Deterministik

Sistem hemopoietik adalah


sistem organ pembentuk
Pada dosis di atas 100 darah yang paling sensitif
dan mengalami kerusakan
rad, efek berbanding Efek deterministik parah pada dosis di atas
lurus dengan dosis. Efek dikelompokkan ke 100 rad yang ditandai
ini disebut deterministik, dalam tiga komponen dengan hilangnya sel darah
karena dosis sindrom radiasi akut putih dan anemia,
(ARS), yaitu sindrom mengakibatkan gangguan
menentukan tingkat
hemopoietik, pembekuan darah dan
keparahan efeknya. gastrointestinal, dan ketidakmampuan melawan
neurovaskular. infeksi.
Efek Deterministik

Dosis radiasi Dosis radiasi di Dosis radiasi


sekitar 400 rad atas 700 rad >1000 rad
sistem pencernaan terjadi kerusakan Sistem saraf itu rusak.
kardiovaskular karena
rusak, mengakibatkan Dengan meningkatnya
kerusakan sel endotel
diare, kehilangan cairan dosis, maka cedera
yang melapisi pembuluh
ke usus, dan infeksi yang terjadi
darah, menyebabkan
sistemik akibat invasi perdarahan umum ke disebabkan oleh
flora usus. dalam organ dan kolaps kematian sel.
pembuluh darah.
Efek Deterministik
Tabel 1. Efek Kesehatan Akibat Paparan Akut
terhadap Radiasi Pengion

Dosis radiasi akut mulai


menyebabkan kematian pada dosis
sekitar 150 rad ke seluruh tubuh.

* * LD 50/60 adalah dosis radiasi yang


diperkirakan akan membunuh 50 persen populasi
target dalam 60 hari.
Efek Kronis
❏ Efek kronis disebut efek tertunda, terjadi berbulan-bulan hingga
bertahun-tahun setelah paparan, dan dapat diamati pada penyintas
sindrom radiasi akut dosis tinggi atau pada orang yang telah menerima
radiasi dosis rendah dalam waktu lama.
❏ Pembentukan katarak adalah efek tertunda deterministik yang
disebabkan oleh dosis akut 60-150 rad radiasi gamma dan neutron
campuran, atau dengan dosis fraksinasi di atas dosis total 800 rad.
❏ Pada dosis di bawah 10 rad, tidak ada efek kesehatan yang merugikan;
Pada dosis radiasi di bawah 10 rad, induksi kanker belum terbukti.
❏ Pada dosis di bawah 100 rad, efek kesehatan utama yang terlihat adalah
peningkatan kejadian kanker yang dimulai beberapa tahun setelah
paparan.
03
03

Toxicology of
Radium, Radon,
Uranium, Depleted
Uranium and
Plutonium
Kontaminasi Lingkungan
● Ada beberapa radioaktivitas yang
● Setelah bahan radioaktif dilepaskan
terjadi secara alami sebagai akibat
ke lingkungan, ia dapat bermigrasi
dari radiasi kosmik dari matahari yang
melalui udara atau di tanah dan air,
terus-menerus menyerang bumi.
seperti makanan atau air yang
● Seluruh bumi bersifat radioaktif
terkontaminasi radioaktif, menghirup
sampai batas tertentu, dan beberapa
udara yang terkontaminasi radioaktif,
daerah memiliki tingkat radiasi latar
atau dengan paparan radiasi langsung
yang lebih tinggi daripada yang lain.
dari radionuklida di udara/di tanah
● Beberapa radioaktivitas yang terjadi
secara alami di lingkungan dilepaskan ● Jika dosisnya tidak cukup besar, maka
dari pembakaran bahan bakar fosil tidak akan ada kerusakan biologis
seperti, batu bara atau gas alam. akibat paparan tersebut
Toksisitas Radium
● Radium (Ra) adalah logam alami yang terbentuk dari
peluruhan radioaktif uranium dan torium. Dua isotop
utama yang ditemukan adalah Radium-226 dan
Radium-228, keduanya memancarkan partikel alfa
energik dan

● Kantor Perburuhan Internasional telah


mengklasifikasikan Radium (Ra) sebagai zat
Radiotoksisitas Sangat Tinggi.

● Radium telah digunakan secara luas di masa lalu


dalam berbagai produk medis dan industri.

● Pada akhir 1920-an, toksisitas radium telah diketahui


dengan baik. Radium diketahui menyebabkan tumor
paru-paru, tulang, saluran hidung dan sel mastoid.
Toksisitas Radon
● Radon (Rn) adalah radionuklida gas inert yang
tidak berwarna, tidak berbau, yang dihasilkan
dari peluruhan alami uranium.

● Radon ditemukan secara alami di tanah, dan


studi klasik tentang toksisitas Radon dilakukan
pada penambang uranium, yang menunjukkan
peningkatan kadar kanker paru-paru.

● Radon-222 memancarkan partikel alfa energik,


dan Kantor Perburuhan Internasional
menganggapnya sebagai radiotoksisitas
sedang.
Uranium: Efek Toksikologi dan Radiologi
● Uranium alami (U) adalah logam padat, reaktif,
berwarna perak yang cukup radioaktif dan hampir dua
kali lebih padat dari timbal. Uranium ditemukan secara
alami udara yang dihirup serta di dalam makanan dan
minuman yang dicerna. Di beberapa wilayah di dunia,
seperti Dataran Tinggi Colorado, konsentrasi uranium
cukup tinggi untuk memungkinkan penambangan.

● Uranium alami terdiri dari tiga radioisotop:


○ U-238, (99,27% uranium alami)
○ U-234 (0,01%)
○ U-235 (0,72%)
Uranium: Efek Toksikologi dan Radiologi
Depleted uranium (DU)

Depleted uranium (DU) adalah uranium alami


yang telah diproses untuk menghilangkan
U-235 dan U-234; akibatnya, DU memiliki
konsentrasi U-238 yang lebih tinggi (biasanya
99,75% atau lebih tinggi) daripada uranium
yang terjadi secara alami pada umumnya,
membuatnya semakin tidak radioaktif.
Bahaya Kesehatan dari Amunisi DU yang Digunakan
Depleted uranium (DU) adalah polutan lingkungan baru yang masuk ke lingkungan terutama oleh
aktivitas militer. Meskipun depleted uranium kurang radioaktif dibandingkan uranium alami, ia
masih mempertahankan semua toksisitas kimiawi yang terkait dengan unsur aslinya. Sampai
saat ini tidak ada bukti medis yang menunjukkan bahwa paparan tingkat lingkungan dari DU
akibat penggunaan amunisi berdampak buruk bagi kesehatan. Risiko paparan yang setara
bahkan terhadap personel yang tidak terlindungi saat memasuki area umum di mana amunisi DU
telah digunakan sangatlah rendah. Meski demikian, ada dua situasi yang dapat menyebabkan
paparan yang melebihi standar aman dan dapat mengakibatkan beberapa risiko kesehatan.

● Berada dalam jarak 50 meter dengan kendaraan yang terkena amunisi DU. Hal ini dapat
mengakibatkan terhirupnya partikel debu DU serta melekatnya fragmen DU pada luka.
● Menghabiskan waktu lama bekerja di dalam kendaraan yang terkena amunisi DU atau
bekerja di dalam kendaraan yang membawa amunisi DU.

Pada paparan DU dosis rendah kronis (12 bulan pada tikus) dapat menghasilkan perubahan
patologis halus pada ginjal bersama dengan perubahan kimia darah yang menunjukkan disfungsi
ginjal.
Toksisitas Plutonium

Plutonium adalah logam yang ditemukan dalam jumlah kecil di alam, tetapi dibuat dalam jumlah
besar di reaktor nuklir. Plutonium yang ditemukan di lingkungan mungkin terjadi secara alami
dalam jumlah jejak dalam bijih uranium atau hasil dari ledakan senjata nuklir atmosfer di masa
lalu. Dikutip dari CDC, karena memancarkan partikel alfa, plutonium paling berbahaya jika
terhirup. Ketika partikel plutonium terhirup, mereka bersarang di jaringan paru-paru. Partikel alfa
dapat membunuh sel paru-paru, yang menyebabkan jaringan parut pada paru-paru,
menyebabkan penyakit paru-paru dan kanker lebih lanjut. Kemudian Plutonium dapat memasuki
aliran darah dari paru-paru dan berjalan ke ginjal, artinya darah dan ginjal akan terpapar partikel
alfa. Setelah plutonium bersirkulasi ke seluruh tubuh, ia terkonsentrasi di tulang, hati, dan limpa,
memaparkan organ-organ tersebut terhadap partikel alfa. Meski demikian, plutonium yang
tertelan dari makanan atau air yang terkontaminasi tidak menimbulkan ancaman serius bagi
manusia karena perut tidak mudah menyerap plutonium sehingga keluar dari tubuh bersama
feses.
04
03

HUMAN
EXPOSURES
Risiko terhadap Manusia dari Kecelakaan Radiologis
Risiko kesehatan terhadap manusia bergantung pada banyak faktor, termasuk jenis kecelakaan, jumlah dosis
radiasi yang diserap, nuklida spesifik yang menyebabkan paparan, jenis paparan, usia, jenis kelamin, dan kondisi
kesehatan.

● Sindrom Radiasi Akut dari Eksposur Besar

Tingkat paparan radiasi yang sangat tinggi yang disampaikan dalam waktu singkat dapat menyebabkan
gejala seperti mual dan muntah dalam beberapa jam dan terkadang dapat mengakibatkan kematian
selama beberapa hari atau minggu berikutnya. Ini dikenal sebagai sindrom radiasi akut, umumnya dikenal
sebagai "penyakit radiasi". Dibutuhkan paparan radiasi yang sangat tinggi untuk menyebabkan sindrom
radiasi akut—lebih dari 0,75 gray (75 rad) dalam rentang waktu singkat (menit hingga jam).

● Paparan Radiasi dan Risiko Kanker

Paparan radiasi tingkat rendah tidak menyebabkan efek kesehatan langsung, tetapi dapat menyebabkan
sedikit peningkatan risiko kanker seumur hidup. Dosis dapat ditentukan dari paparan radiasi satu kali, atau
dari akumulasi paparan dari waktu ke waktu. Risiko yang rendah bagi seorang individu masih dapat
mengakibatkan jumlah kanker tambahan yang tidak dapat diterima dalam populasi besar dari waktu ke
waktu.
05
03

Type Of
Radiological
Accidents
Jenis-jenis kecelakaan radiologi sangat beragam tergantung jumlah dari
sumber radioaktif itu sendiri. Di bawah ini menunjukkan penilaian tentang
probabilitas dan tingkat keparahan sejumlah peristiwa radiologis dan nuklir
06
03

Orphan
Source
Accidents
Orphan Sources Accidents
Paparan yang tidak disengaja terjadi yang dikenal sebagai sumber radioaktif “Orphan radioaktif” dan
mengakibatkan kematian terjadi secara berkala. Chernobyl adalah kecelakaan reaktor nuklir terbesar dalam
sejarah, dan model untuk skenario "kecelakaan terburuk" selanjutnya. Kecelakaan Chernobyl mengakibatkan:

• Sekitar 56 kematian per Desember 2005;


• Relokasi permanen lebih dari 100.000 orang;
• Mobilisasi hampir 1 juta orang untuk menampung dan membersihkan kecelakaan itu;
• Kontaminasi jangka panjang lebih dari 150.000 kilometer persegi lahan pertanian di Belarus, Ukraina dan
Rusia;
• Penyakit kronis, meskipun kejadiannya lebih rendah dari yang diproyeksikan, di antara mereka yang terpapar
bahan radioaktif, dan
• Upaya global oleh industri tenaga nuklir untuk meningkatkan sistem keselamatan dan pelatihan operator
yang telah menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam tingkat keamanan industri, dan telah sangat
mengurangi ancaman tipe "Chernobyl" kedua kecelakaan.
07
03

Impact of a
Nuclear Reactor
Accidents:
Chernobyl
Chernobyl Impact
Kecelakaan tahun 1986 di Chernobyl mengakibatkan 30 kematian di dalamnya 4 bulan pertama: 2 kematian
langsung karena luka bakar, dan 28 kematian yang disebabkan oleh sindrom radiasi akut. Kesehatan jangka
panjang dampak yang ditandai dengan efek biologis awal karena menjadi I-131 berupa peningkatan tumor
tiroid pada paparan anak-anak. Pencemaran lingkungan jangka panjang oleh Cs-137 dan Sr-90 juga terjadi,
mengakibatkan evakuasi dan pemukiman kembali permanen banyak penduduk di dekat pabrik, dan
menghilangkan pertanian di beberapa daerah yang terkena dampak.

Dampak kesehatan jangka panjang dari kecelakaan Chernobyl belum telah sebesar yang diantisipasi semula.
Namun demikian, yang terakhir biaya Chernobyl belum sepenuhnya terealisasi, karena morbiditasnya dan
kematian yang disebabkannya mungkin tidak terwujud selama 25 tahun lagi atau lebih. Juga tidak mungkin
jumlah pasti kematian itu dapat dikaitkan dengan kecelakaan itu akan pernah ditentukan. Segera setelah
kecelakaan itu terjadi, para ilmuwan meramalkan terjadinya ribuan kasus kanker, terutama leukemia; Namun,
kembali persen bukti epidemiologi menunjukkan bahwa belum ada kasus leukemia atau kanker padat yang
diketahui di Ukraina, Belarusia, atau Rusia yang secara langsung disebabkan oleh radiasi.
RESOURCES
Anonim. (2018). Radioisotope Brief: Plutonium. Centers of Disease Control and Prevention (CDC).
https://www.cdc.gov/nceh/radiation/emergencies/isotopes/plutonium.htm

Anonim. (2022). Radiation Health Effects. Environmental Protection Agency (EPA): United States.
https://www.epa.gov/radiation/radiation-health-effects

Briner, W. (2010). The toxicity of depleted uranium. International Journal of Environmental


Research and Public Health, 7(1), 303–313. https://doi.org/10.3390/ijerph7010303

Kemenkes, 2017. Radiasi dan Kesehatan, https://kesmas.kemkes.go.id/, diakses pada 8 desember


2022, https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/031717-radiasi-dan-kesehatan.

Luttrell, W.E., Jederberg, W.W. and Still, K.R. eds., 2008. Toxicology principles for the industrial
hygienist. Aiha.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai