PENDAHULUAN
Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel
atau gelombang. Radiasi adalah pancaran atau pengeluaran dan perambatan energi
menembus ruang atau sebuah substansi dalam bentuk gelombang atau partikel.
Partikel radiasi terdiri dari atom atau sub atom dimana mempunyai massa dan
bergerak, menyebar dengan kecepatan tinggi menggunakan energi kinetik. Beberapa
contoh dari partikel radiasi adalah elektron, beta, alpha, proton dan neutron. Sumber
radiasi dapat terjadi secara alamiah maupun buatan. 1
Beberapa radiasi mungkin akan menjadi penginon dan non pengion. Radiasi
pengion adalah radiasi radiasi dengan energi yang cukup untuk menghilangkan
elektron dari atom atau molekul. Ionisasi ini menghasilkan radikal bebas, yaitu atom
atau molekul yang mengandung elektron yang tidak berpasangan, khususnya
cendrung kimia reaktif. Sinar x pengion adalah sinar yang digunakan secara ekstensif
dalam prosedur-prosedur diagnosis. 8
Selain menggunakan sinar x dan sinar gamma sebagai alat diagnosis dalam
kedokteran penggunaannya meluas ke reaktor nuklir ke inspeksi-inspeksi sinar x.
Praktik kedokteran gigi memiliki caranya sendiri dalam paparan radiasi. Dokter gigi
berbeda dari rekan-rekan medis saat dia memasukkan cahaya proses-proses dan
interpretasi radiografi. Meskipun paparan sedikit, tetapi sangat penting mengurangi
radiasi untuk menghindari akumulasi dosis ke dokter gigi seumur hidup mereka. 8
Radiografi dan pengambilan gambar modilitas lainnya digunakan untuk
mendiagnosis dan memantau penyakit mulut, serta untuk memantau perkembangan
dentofasial dan kemajuannya atau prognosis terapi. Pemeriksaan radiograf dapat
dilakukan dengan menggunakan pengambilan gambar secara digital atau dengan film
konvensional (American Dental Association, 2012).8
Pemeriksaan radiograf secara konvensional terbagi menjadi pemeriksaan
radiografik proyeksi intraoral seperti periapikal yang terdiri dari paralel dan bisekting,
oklusal, bitewing, dan ektraoral seperti panoramik, lateral sefalometri dan Postero
Anterior (PA) sefalometri (Miles, dkk, 2009). 8
1
Dokter gigi mempunyai peranan penting dalam mencegah radiasi yang
tidak diperlukan pada pasien dengan cara merekomendasikan pengambilan
radiografi hanya apabila benar-benar diperlukan, dan menentukan pemilihan
jenis radiografi yang tepat untuk pemeriksaan. Pada saat pasien dirujuk dari
dokter gigi yang satu ke dokter gigi yang lain, segala bentuk yang berkaitan
dengan pemeriksaan radiografi hendaknya diikutsertakan, serta perlunya
penjelasan terhadap pasien tentang tujuan pemeriksaan radiografi, dan tak lupa
pula memberikan instruksi terhadap pasien untuk menanggalkan semua yang
merintangi pemeriksaan radiografi dan menyebabkan gambaran artetak, misalna
gigi palspelat orto, kaca mata, dan anting-anting. 2
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Sumber Radiasi
Radiasi atau pancaran dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana energi
dilepaskan oleh suatu atom. Menurut Badan Tenaga Nuklir Nasional, radiasi adalah
energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang. Jadi radiasi
kedokteran adalah energi yang dipancarkan oleh atom dalam bentuk partikel atau
gelombang yang digunakan dalam dunia kedokteran, baik untuk tujuan diagnosis
maupun tujuan pengobatan (terapi). Ada beberapa radiasi yang kita terima setiap saat,
baik yang berasal dari alam maupun dari buatan manusia. Radiasi tersebut ada yang
bermanfaat atau berdampak positif dan ada yang merugikan atau berdampak negatif
bagi tubuh manusia, hewan, maupun tumbuhtumbuhan. 5
Sumber radiasi dapat dikategorikan menjadi alami dan buatan. Radiasi alami
dari eksternal dan internal sumber-sumber menghasilkan kontribusi terbesar terhadap
paparan radiasi. Sumber eksternal , kosmik dan terestrial , berkontribusi 35 % dari
radiasi alam dunia. Sumber radiasi internal radionuklida yang diambil oleh
penghirupan dan konsumsi. Radon ( penghirupan) adalah satu-satunya penyumbang
terbesar radiasi alami ( 52 % ) . Kontribusi dari radiasi buatan ( buatan manusia ) telah
meningkat dan berasal terutama dari bidang medis, konsumen dan produk industri dan
sumber-sumber kecil lainnya. Saat ini, penggunaan radiasi dalam dunia medis lebih
dari 99,9 % dari paparan radiasi ke populasi duniadari sumber buatan manusia.
Laporan CT scan yaitu 42 % dari kolektif dosis efektif yang timbul dari diagnosis
radiologi medis. Setiap hari di seluruh dunia ada 10 juta prosedur diagnosis radiologi
dan 1 lakh prosedur diagnostik kedokteran nuklir yang sedang dilakukan. 8
Menurut beberapa penulis, ada beberapa sifat-sifat radiasi antara lain sebagai
berikut :
3
1) Tidak dapat dideteksi dengan panca indera
8) Dapatmenembusbendayangdilaluinya
11) Dapat mengionisasikan gas dengan mengeluarkan elektron dari atom dan
membentuk ion yang dapat digunakan untuk pengukuran radiasi atau dengan
alat kamar radiasi
13) Dapat bereaksi dengan emulsi halida perak pada film radiografis untuk
keperluan radiodiagnostik. 5
4
sinar ini pada tahun 1895. Segera setelah itu pada tahun 1902, ditemukan kasus
pertama kanker kulit yang disebabkan oleh sinar X. 1
Penggunaan radiasi ionisasi yang paling luas dalam dunia kedokteran adalah
sinarX dan sinar gamma. Hubungan antara sinar gamma dengan material biologis
sangat kuat, sehingga mampu memukul elektron pada kulit atom yang akan
Radiasi sinar gamma atau sinarX yang berasal dari energi atom cobalt dapat
membunuh semua bentuk kehidupan mikroorganisme. Kedua sinar ini punya potensi
bahaya yang lebih besar dari radiasi lain. Pengaruh sinar kosmik hampir dapat
diabaikan karena radiasi yang berasal dari luar tata surya ini sebelum mencapai tubuh
manusia berinteraksi dengan atmosfer bumi. Begitu juga ultraviolet hanya sebagian
tidak dapat menembus tubuh manusia. Demikian juga radiasi alfa hanya dapat
menembus beberapa millimeter udara. Sedangkan radiasi netron hanya terdapat di
reaktor nuklir. 6
5
menyebabkan 'terbakar'. Pada 1920-an, bukti yang cukup langsung (dari pelukis
radium panggilan, ahli radiologi medis, dan penambang) dan bukti tidak langsung
(dari biomedis dan percobaan genetik dengan hewan) telah terakumulasi untuk
membujuk komunitas ilmiah bahwa sebuah badan resmi BN Praveen et al 144 Jaypee
harus dibentuk untuk membuat rekomendasi mengenai perlindungan manusia
terhadap paparan sinar-X dan radium. 8
6
dan kerusakan kulit. Diketahui bahwa pada tahun 1897 di Amerika Serikat dilaporkan
adanya 69 kasus kerusakan kulit yang disebabkan sinar-X, sedang pada tahun 1902
angka yang dilaporkan meningkat menjadi 170 kasus. Pada tahun 1911 di Jerman juga
dilaporkan adanya 94 kasus tumor yang disebabkan oleh sinar-X. 4
3) Terganggunyafungsipenelanan
Berdasarkan sifat-sifat tertentu dari radiasi dapat diperoleh manfaat yang dapat
digunakan dalam dunia kedokteran antara lain :
3) Membuatxeroradiografi
7
4) Untuk keperluan dibidang industri (pengawetan makanan kaleng),
dibidang pertanian dan biologis (menciptakan bibit unggul). 3
Pengurangan dosis Pengoptimalan Peralatan kalibrasi, stabilisasi, kVp dan mAs. Kolimasi persegi panjang
pada pasien Proses Radiologi FSFD dan teknik paralel. Pemilihan reseptor- kecepatan E film , proses
dan interpretasi
8
Paparan dan
Perlindungan
pengurangan dosis
Pelindung Lambang TLD. Rekomendasi batas dosis
Personal Dosimetri
Perlindungan sumber, ruang pelindung/ desain ruang radiologi,
perlindungan individu
Flow Chart 1: metode paparan dan pengurangan dosis pada pasien dan operator
kedokteran gigi
Sumber (peralatan): gerakan tabung sinar X gigi harus dihindari selama posisi
pemaparan. gerakan ini dapat menyebabkan gambar kabur atau pemotongan kerucut.
Ujung tertutup dan kerucut tajam merupakan kontraindikasi, karena peningkatan
radiasi tersebar. Ruang pengion atau lainnya perangkat pendeteksi sinar x (misalnya
unfors multi-o meter) dapat memonitor output dosis dari mesin ketika ditempatkan di
depan posisi alat penunjuk (PID). Mesin sinar x gigi yang sudah diuji akan memiliki
output 0,7-1 R / sec. pengujian ini harus dilakukan setiap 3 tahun. Pengujian terhadap
mesin PLANMECA Promax OPG (orthopanthomograph) menggunakan Unfors
Mult-O-Meter menunjukkan adanya radiasi tersebar bahkan pada jarak 5 meter.
Pengujian ditunjukkan pada Gambar 1, Tabel 1 dan 2. 7
9
Fig. 1: penyesuaian dosis paparan dari mesin IOPAR and OPG
Menggunakan Unfors Mult-O-Meter
kVp dan mAs harus disesuaikan dengan kontras dan densitas gambar yang
dibutuhkan. Gambar kontras tinggi dengan kVp yang rendah digunakan untuk
memvisualisasikan perbedaan besar dalam densitas sebuah objek, misalnya karies dan
klasifikasi jaringan lunak. Peningkatan kVp, memungkinkan visualisasi perbedaan
densitas yang kecil, misalnya tingkat tulang pada periodontitis. kVp yang tinggi
mengurangi dosis efektif yang disampaikan per paparan. Densitas gambar
dikendalikan oleh kuantitas sinar-X yang dihasilkan, yang pada gilirannya
dikendalikan oleh mA. 8
Colimasi: penggunaan PID yang berbentuk persegi panjang (3,5 ×
4.4 cm) dapat mengurangi paparan di kulit sebesar 60% dibandingkan dengan PID
yang berbentuk lingkaran (7 cm) . Jarak Focal Spot Film (FSFD)-saat mesin sinar x
dioperasikan diatas 50 kVp, jarak sumber ke kulit harus lebih besar dari 7 inches.
Studi menunjukkan bahwa FSFD pada jarak 16 inch menurunkan 38% dari dosis
tiroid, pada 90 kVp dan 45% menurunkan pada 70 kVp, dibandingkan dengan FSFD
pada jarak 8 inci . Ini karena pada jarak yang lebih besar sinar X-ray kurang
divergen dan akan ada pengurangan 32% dalam volume jaringan yang terpapar.
Penggunaan FSFD yang lebih panjang juga menghasilkan ukuran focal spot yang
lebih kecil dan dengan demikian meningkatkan resolusi radiografi. 8
Teknik: Teknik sejajar memberikan gambar yang lebih akurat dan
menurunkan dosis paparan pada kelenjar tiroid dan lensa mata. Dalam teknik
membagi dua berkas sinar-X menjadi vertikal yang dapat menempatkan kelenjar
tiroid dan lensa di jalur utama radiasi sekunder. meningkatkan FSFD dan collimation
persegi panjang dapat menghasilkan 70 sampai 80% penurunan paparan. 8
Pilihan Receptor: Disarankan untuk menggunakan film yang paling sensitif
(speed) konsisten dengan kualitas gambar. (Ektaspeed) kecepatan E film hampir dua
kali lebih cepat kecepatan D film. Pada tahun 1994 peningkatan kecepatan E Film
(Ektaspeed plus) diperkenalkan, ditemukan menjadi lebih cepat, kurang sensitif
terhadap pengolahan dan kurang kasar dari kecepatan E film dan memiliki kontras
yang tinggi mirip dengan film kecepatan D. Pengurangan dosis 60% dibandingkan
dengan kecepatan E film dapat dicapai dengan menggunakan digital radiografi
intraoral. Bila dibandingkan dengan film, resolusi secara signifikan lebih rendah di
10
RVG sedangkan pengurangan paparan sekitar setengah dari Ektaspeed Plus. Demikian
pula pencitraa panorama digital telah dilaporkan mengakibatkan pengurangan dosis
70%. 8
Table 1: Depicting the calibration of Planmeca promax OPG machine, Finland, using Unfors Mult-O-Meter
distance, kVp, times are constant
No Distance input Output dosage
(Cm)
kVp mA Time kVp Time μGY μGY/S
Table 2: Depicting the calibration of Planmeca Promax OPG machine, Finland, using Unfors Mult-O-Meter
distance, mA, times are constant
No Distance input Output dosage
(Cm)
kVp mA Time kVp Time μGY μGY/S
Pengolahan dan interpretasi dari gambar: Tiga puluh persen dari pengabilan
foto ulang adalah karena densitas film yang salah, langsung berkaitan dengan proses
yang berubah-ubah. Gambar radiografi harus dilihat dalam kondisi yang tepat dengan
tampilan yang diterangi untuk mencapai informasi maksimum. Kualitas radiografi
mengurangi pengambilan foto ulang dan paparan ulang yang tidak perlu. 8
11
Reasonably Achievable). Prinsip yang ketiga adalah dose limitation yaitu pembatasan
dosis bagi operator dan masyarakat umum agar terlindungi dari paparan dosis yang
terlalu tinggi (White dan Pharoah, 2009). 7
12
Apron adalah pelindung yang terbuat dari timah dengan ketebalan 0,25 mm
atau bahan yang setara dengan material timah. Apron digunakan di tubuh penderita
untuk melindungi organ reproduksi dan organ sensitif lainnya dari sinar hambur.
Semua penderita harus menggunakan apron sebagai persiapan sebelum dilakukan
penyinaran. Bila tidak digunakan, apron harus disimpan datar atau digantung datar,
apron tidak boleh terlipat karena dapat menyebabkan material timahnya patah atau
rusak. Pada beberapa negara mempunyai ketentuan untuk menggunakan apron di
seluruh daerah perut terutama bagi wanita pada usia produktif dan bagi anak-anak. 2
Dari perspektif kerja ada dua sumber radiasi, tabung sinar-X adalah sumber
utama sebenarnya dari radiasi tetapi dalam prakteknya hanya sedikit situasi di mana
operator langsung akan terkena sinar primer. Sumber sekunder merupakan pasien.
Interaksi dari balok utama dengan bagian tubuh pasien yang tergambar menghasilkan
radiasi yang tersebar, yang terpancar dari pasien ke segala arah. Jadi prosedur yang
mengurangi paparan ke pasien juga mengurangi kemungkinan paparan ke operator.
Dalam kebanyakan kasus, penentu utama dari kerja paparan radiasi adalah kedekatan
dari operator dengan pasien ketika paparan sedang terjadi. Meningkatkan jarak dari
13
sumber dan penghalang dari sumber radiasi telah terbukti menjadi sangat penting
dalam melindungi operator dan pasien dari potensi risiko radiasi. 8
Jarak: Penurunan paparan berbanding terbalik dengan kuadrat dari jarak
(hukum kuadrat terbalik). Menurut aturan jarak posisi Operator harus berdiri minimal
6 meter dari pasien pada sudut 90 sampai 135 ° untuk sinar pusat X-ray. Aturan ini
diambil dari hukum kuadrat terbalik untuk mengurangi intensitas sinar-X tetapi juga
mempertimbangkan bahwa pada posisi ini radiasi yang tersebar diserap oleh kepala
pasien. Pada radiografi (gigi), operator harus berada setidaknya 2 meter dari pasien,
tabung sinar-X dan sinar primer saat terpapar. 8
Pelindung : Pelindung menandakan bahwa bahan tertentu ( beton , timbal )
akan melemahkan radiasi ketika mereka ditempatkan antara sumber dan operator.
Pelindung meliputi pelindung tabung X - ray, ruang pelindung , dan pelindung
operator. AERB22 merekomendasikan kebocoran maksimum dari tabung mesin tidak
lebih dari 1mGy/hr/100 cm2. Ruangan danpelindung operator -sesuai dengan
pedoman AERB : ( i ) ruangan unit X - ray untuk gigi / OPG tidak boleh kurang dari
12 m2 ,( ii ) Dinding ruang X - ray dimana sinar utama jatuh tidak kurang dari 35 cm
batu bata tebal dan dinding tempat tersebarnya X - ray jatuh tidak kurang dari 23 cm
tebal batu bata ( iii ) lead 1,5 mm di depan pintu dan jendela dari ruang X - ray ( iv )
yang bukan pelindung di ruang X – ray harus terletak di atas ketinggian 2 m dari
permukaan luar ruang X - ray , ( v ) ruang harus disediakan dengan langsung melihat
dan fasilitas komunikasi lisan antara Operator dan pasien , ( vi ) batas pelindung
dengan operator harus memiliki lead minimum 1,5 mm , apron pelindung dan sarung
tangan harus memiliki ketebalan 0,25 mm. Satu milimeter ketebalan timbal
melemahkan 99 % sinar pada75kVp. 8
14
dosis tidak terlampaui dan tindakan perlindungan dilakukan dengan baik. Ada
beberapa metode untuk mendeteksi radiasi , berdasarkan pada fisik dan efek kimia
yang dihasilkan oleh paparan radiasi. Metode-metode ini yaitu ionisasi , efek fotografi
, luminescence dan kilau. Pengawasan dosimeter turmoluminesensi ( TLD ) umumnya
digunakan di India . Termoluminesensi memiliki bahan tertentu untuk memancarkan
cahaya ketika mereka dirangsang oleh panas . Jumlah cahaya yang dipancarkan
sebanding dengan dosis radiasi . Bahan seperti lithium fluoride , borat lithium ,
kalsium fluorida dan kalsium sulfat sudah digunakan untuk membuat TLDs . Selama
radiografi yang dosimeter dipakai di salah satu dari 2 daerah -pada batang tubuh pada
daerah pinggang di sisi anterior individu atau pada daerah dada bagian atas pada
bagian daerah kerah pada permukaan anterior individual. Penguji harus mengirimkan
pengukuran dosis setiap 3 bulan. Teknologi masa depan adalah pengembangan yang
memanfaatkan perangkat pemantauan elektronik pribadi yang nirkabelnya terhubung
ke base station. Sehingga semua operator yang terlibat dalam prosedur pemotretan
yang rumit dapat memantau dosis mereka pada waktu yang tepat dan menggunakan
informasi ini untuk memodifikasi praktek mereka . Untuk pengukuran kontinyu dosis
radiasi gamma , metode penginderaan nirkabel dikembangkan berdasarkan
polimerisasi akrilamida. 8
Sebuah survei kuesioner telah dilakukan di 100 klinik gigi di dalam dan
sekitar Bengaluru. Tujuan dari survei adalah untuk memahami tingkat pengetahuan
proteksi radiasi pada populasi dokter gigi di sekitar Bengaluru. Klinik dengan fasilitas
X-ray yang dipilih untuk survei. Di antara 100 dokter gigi 47% dokter gigi
menggunakan kerucut pendek dan 60% dari dokter gigi berada di dekat pasien ketika
menyinari. survey menunjukkan hanya 20% yang menggunakan penghalang utama
dan lebih dari 60% dokter gigi yang membuang limbah radiasi ke selokan. Hasilnya
menunjukkan bahwa proteksi radiasi di kalangan dokter gigi tidak memuaskan di
Bengaluru. Oleh karena itu, Langkah-langkah kesadaran perlindungan dan
keselamatan radiasi harus diikuti karena profesi yang berbahaya. The Grafik 1 dan 2
menunjukkan kesimpulan dari survei. 8
harus dengan peralatan khusus yang disebut detektor radiasi, misalnya film fotografi,
15
tabung geigermuller (Geiger Muller counter) dan pencacah sintilasi. Hasil pencatatan
dari detektor radiasi ini diinterpretasikan sebagai energi radiasi terserap oleh seluruh
tubuh atau jaringan tertentu. 5
Banyaknya energi radiasi pengion terserap oleh tubuh disebut dosis terserap
yang dinyatakan dalam satuan Gray (Gy), dan untuk satuan yang lebih kecil
dinyatakan dengan milli Gray (mGy). Besar dosis yang sama untuk setiap jenis radiasi
belum tentu punya efek biologis yang sama oleh karena setiap radiasi pengion punya
kemampuan berbeda dalam merusak jaringan atau organ tubuh manusia. Karena
perbedaan tersebut diperlukan besaran dosis yang tidak tergantung dari jenis radiasi
yaitu dosis ekivalen dengan satuan Sievert (Sv) dan untuk satuan yang lebih kecil
digunakan milli sievert (mSv). 5
Batas dosis hanya berlaku dalam situasi paparan yang direncanakan tetapi
tidak untuk paparan medis terhadap pasien. Dalam kategori paparan batas dosis kerja
atau umum berlaku untuk jumlah paparan dari sumber yang terkait dengan praktek-
praktek yang sudah dibenarkan. Batas dosis yang dianjurkan diberikan dalam tabel 3.
16
Graph 2: Posisi dokter gigi ketika paparan
BAB III
17
PENUTUP
Kesimpulan
Radiasi merupakan transmisi energi yang melalui ruang dan materi. Terdiri
dari pengion dan non pengion. Sedangkan sinar X merupakan radiasi pengion yang
digunakan secara intensif di dunia medis maupun praktek kedokteran.
Meskipun paparan radiasi dalam kedokteran gigi sedikit, tapi sangat penting
mengikuti pedoman untuk meminimalkan paparan radiasi. Mengikuti pedoman AERB
ketika membangun unit radiologi dan memantau paparan individu dan kualitas
instrumen sangat berguna dalam perlindungan terhadap radiasi. Pengetahuan tentang
jenis peralatan radiologis dan kalibrasi mesin adalah wajib selama membeli dan
pemakaian nantinya. Langkah sederhana selama membangun unit radiologi dan
patuhan pada pedoman AERB akan membantu individu untuk mengurangi dosis
dalam praktek dokter gigi.
Dalam proses pengambilan gambar, baik pasien maupun operator sama-sama
harus diberikan perlindungan terhadap radiasi sinar X. Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan adalah jarak,dari jarak sendiri dikenal hukum kuadrat terbalik, dan
pelindung-pelindung yang wajib digunakan seperti lead aprons dan thyroid collar.
Selain itu juga dosis yang diberikan harus dibatasi sesuai dengan yang dianjurkan.
Radiasi dari sinar X sesungguhnya dapat kita kurangi apabila pengetahuan terhadap
sistem radiologi dan langkah-langkahnya telah kita ketahui.
DAFTAR PUSTAKA
18
1. Boel T. Dental Radiografi Prinsip dan Teknik. Medan: USU Press, 2009: 3-18
5. Badunggawa P, Sandi IN, Merta IW. Bahaya radiasi dan cara proteksinya.
Available from :
https://ojs.unud.ac.id/index.php/medicina/article/view/9869/7399. Accessed
January 2, 2018
19