Anda di halaman 1dari 15

Dosen : Rohmawati

Metaningrum, s.si., m.sc

Dasar Dasar Proteksi

Radiasi
M. Farrel Aziz Al Ghifari
RADIASI
Dalam fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak tanpa melalui
media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Orang awam sering
menghubungkan kata radiasi ionisasi (misalnya, sebagaimana terjadi pada senjata nuklir,
reaktor nuklir, dan zat radioaktif), tetapi juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik
(yaitu, gelombang radio, cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray),
radiasi akustik, atau untuk proses lain yang lebih jelas. Apa yang membuat radiasi adalah
bahwa energi memancarkan (yaitu, bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah) dari
suatu sumber. geometri ini secara alami mengarah pada sistem pengukuran dan unit fisik
yang sama berlaku untuk semua jenis radiasi. Beberapa radiasi dapat berbahaya.
OVERVIEW SEJARAH

Wilhelm Conrad Röntgen (27 Maret 1845 – 10 Februari 1923) ialah fisikawan Jerman
yang merupakan penerima pertama Penghargaan Nobel Fisika, pada tahun 1901.
Penemuannya yang memperoleh penghargaan ialah penemuan sinar-X yang menandai
dimulainya zaman fisika modern dan merevolusi kedokteran diagnostik.

Rontgen belajar di Institut Teknologi Konfederasi Zürich dan kemudian profesor fisika di
Universitas Strasbourg (1876–1879), Giessen (1879–1888), Wurzburg (1888–1900), dan
Munich (1900–1920). Penelitiannya juga termasuk karya pada elastisitas, gerak pipa
04pada kristal, penyerapan panas oleh
rambut pada fluida, panas gas tertentu, konduksi panas
gas, dan piezoelektrisitas.
OVERVIEW SEJARAH

Pada 1895, saat mengadakan percobaan dengan aliran arus listrik dan tabung gelas yang
dikosongkan sebagian (tabung sinar katode), Rontgen mengamati bahwa potongan barium
platinosianida yang berdekatan melepaskan sinar saat tabung itu dioperasikan. Ia
merumuskan teori bahwa saat sinar katode (elektron) menembus dinding gelas tabung,
beberapa radiasi yang tak diketahui terbentuk yang melintasi ruangan, menembus bahan
kimia, dan menyebabkan fluoresensi. Pengamatan lebih lanjut mengungkapkan bahwa
kertas, kayu, dan aluminum, di antara bahan lain, transparan pada bentuk baru radiasi ini.
Ia menemukan bahwa itu memengaruhi plat fotografi, dan, sejak tidak secara nyata
04 refraksi, secara salah ia berpikir
menunjukkan beberapa sifat cahaya, seperti refleksi atau
bahwa sinar itu tak berhubungan pada cahaya. Dalam pandangan pada sifat tak pasti itu, ia
menyebut fenomena radiasi X, walau juga dikenal sebagai radiasi Rontgen. Ia mengambil
fotografi sinar-X pertama, dari bagian dalam objek logam dan tulang tangan istrinya.
TABUNG SINAR
X
SIFAT SINAR
• Daya tembus
X
Sinar X merupakan sinar yang dapat menembus benda yang padat seperti besi,tulang dan
gigi. Semakin tinggi tegangan yang dipakai, semakin besar daya tembusnya. Semakin rendah
kepadatan suatu benda, maka sinar x semakin besar daya tembusnya.
• Penyebaran
Apabila berkas sinar x melewati suatu bahan atau suatu zat, maka berkas sinar tersebut akan
bertebaran keseluruh arah, menimbulkan radiasi sekunder (radiasi hambur) pada bahan atau
zat yang dilewati. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya gambar radiograf dan pada film
akan tampak pengaburan kelabu secara menyeluruh.
• Penyerapan
Sinar x dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan berat atom atau kepadatan
bahan atau zat tersebut. Makin tinggi kepadatannya atau berat atomnya makin besar
penyerapannya.
SIFAT SINAR
• Fluoresensi
X
Sinar x menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium tungstat atau zink sulfide
memendarkan cahaya (luminisensi). Luminisensi ada 2 jenis yaitu :
1. Fluoresensi, yaitu memendarkan cahaya sewaktu ada radiasi sinar x saja.
2. Fosforisensi, pemendaran cahaya akan berlangsung beberapa saat walaupun radiasi sinar x
sudah dimatikan (after – glow).
• Ionisasi
Efek primer dari sinar x yaitu apabila mengenai suatu bahan atau zat dapat menimbulkan
ionisasi partikel-partikel atau zat tersebut.
• Efek Biologis
Sinar x dapat menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan. Efek biologi ini
yang dipergunakan dalam pengobatan radioterapi.
PROTEKSI RADIASI
Proteksi radiasi (Proteksi radiologik) adalah perlindungan orang dari
efek berbahaya paparan radiasi pengion dan cara mencapainya.
Proteksi Radiasi juga bisa disebut sebagai pengawasan terhadap
bahaya radiasi melalui peraturan-peraturan yang berkaitan dengan
pemanfaatan radiasi dan bahan-bahan radioaktif.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi proteksi radiasi


diperkirakan sama usianya dengan penemuan sinar-X oleh Wilhelm
Roentgen pada 8 November 1895.
TUJUAN PROTEKSI RADIASI
Tujuan proteksi radiasi adalah membatasi peluang terjadinya resiko
stokastik dan mencegah terjadinya efek non stokastik. Misalkan katarak
pada lensa mata, dan kerusakan sel kelamin yang mengakibatkan
kemandulan merupakan efek non stokastik, sedangkan efek genetic
dianggap sebagai efek stokastik.

Berbagai cara dilakukan untuk melindungi seseorang terhadap efek negative


radiasi pengion diantaranya:

1. Pembatasan dosis
2. Pembagian daerah kerja
3. Klasifikasi pekerja radiasi
4. Pemeriksaan dan pengujian perlengakapan
5. Pengendalian bahaya radiasi
PRINSIP PROTEKSI RADIASI
Dalam penggunaan radiasi untuk radiografi dalam radiodiagnostik akan memberikan kontribusi
radiasi kepada banyak pihak. Radiasi akan diterima oleh operator, hewan dan lingkungan. Ada 3
prinsip yang telah direkomendasikan oleh International Commission Radiological Protection
(ICRP) untuk dipatuhi, yaitu :
1. Justifikasi
Setiap pemakaian zat radioaktif atau sumber lainnya harus didasarkan pada azaz manfaat. Suatu
kegiatan yang mencakup paparan atau potensi paparan hanya disetujui jika kegiatan itu akan
menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi individu atau masyarakat dibandingkan dengan
kerugian atau bahaya yang timbul terhadap kesehatan.
2. Limitasi
Dosisi ekivalen yang diterima pekerja radiasi atau masyarakat tidak boleh melalmpaui Nilai
Batas Dosis (NBD) yang telah ditetapkan.
3. Optimasi
Semua penyinaran Harus diusahakan serendah-rendahnya (as low as reasonably achieveable -
ALARA), dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial.
ORGANISASI PENGAWAS PROTEKSI
• BAPETEN
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) adalah Lembaga Pemerintah non
Kementerian (LPNK) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden. BAPETEN bertugas melaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan
pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia melalui peraturan perundangan, perizinan
dan inspeksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. BAPETEN
didirikan pada tanggal 8 Mei 1998 dan mulai aktif berfungsi pada tanggal 4 Januari
1999.

Tugas pokok dari BAPETEN adalah melaksanakan pengawasan terhadap segala


kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir dengan menyelenggarakan peraturan, perizinan
dan inspeksi.
ORGANISASI PENGAWAS PROTEKSI
• ICRP
Komisi Internasional tentang Perlindungan Radiologi ( ICRP ) adalah organisasi
independen, internasional, non-pemerintah, dengan misi untuk memberikan
rekomendasi dan panduan tentang perlindungan radiasi.
Didirikan pada tahun 1928 di International Congress of Radiology yang kedua di
Stockholm, Swedia dan kemudian disebut International X-ray and Radium
Protection Committee ( IXRPC ). Pada tahun 1950 direstrukturisasi untuk
memperhitungkan penggunaan radiasi baru di luar area medis, dan diberi nama
sekarang.
ICRP adalah organisasi khusus untuk Komisi Internasional untuk Unit dan
Pengukuran Radiasi (ICRU). Secara umum ICRU mendefinisikan unit, dan ICRP
merekomendasikan, mengembangkan dan memelihara Sistem Internasional
Perlindungan Radiologi yang menggunakan unit-unit ini.
ORGANISASI PENGAWAS PROTEKSI
• IAEA
IAEA adalah organisasi internasional yang berusaha untuk mempromosikan
penggunaan teknologi nuklir secara damai. Misinya adalah mencegah
penggunaannya untuk tujuan militer apa pun, termasuk senjata nuklir.
Badan Tenaga Atom Internasional berfungsi sebagai forum antar pemerintah untuk
kerjasama ilmiah dan teknis dalam penggunaan damai teknologi nuklir dan tenaga
nuklir di seluruh dunia. Program-program Badan Tenaga Atom Internasional
mendorong pengembangan aplikasi damai energi nuklir, ilmu pengetahuan dan
teknologi, memberikan perlindungan internasional terhadap penyalahgunaan
teknologi nuklir dan bahan-bahan nuklir, dan mempromosikan keselamatan nuklir
(termasuk perlindungan radiasi) dan standar keamanan nuklir dan implementasinya
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Wilhelm_Conrad_R%C3%B6ntgen
http://www.xrayindonesia.com/article/detail/245/sifat-yang-dimiliki-sinar-x
https://id.wikipedia.org/wiki/Perlindungan_radiasi
http://m.unhas.ac.id/mkufisika/bab12/md12g.html
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/165506#:~:text=Dalam%20pemanf
aatan%20teknologi%20radioaktif%20pada,dan%20tidak%20bermanfaat%20bagi%
20manusia
http://web.ipb.ac.id/~bedahradiologi/index.php/the-news/99-prinsip-dasar-penggun
aan-radiasi-dalam-radiodiagnostik
https://www.pubinfo.id/instansi-60-bapeten--badan-pengawasan-tenaga-nuklir-.htm
l
https://mimirbook.com/id/1b34378b7f7
https://www.dw.com/id/international-atomic-energy-agency-iaea/t-45535264
https://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Tenaga_Atom_Internasional
THANK
S!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai