Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Istilah radiasi sering dianggap menyeramkan, sesuatu yang membahayakan, menggan
ggu kesehatan, bahkan keselamatan. Padahal di sekitar kita ternyata banyak sekali radiasi.
Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber
energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium.

Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya
adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven), komputer, dan
lain-lain. Setiap aktivitas yang kita lakukan atau suatu alat yang kita gunakan membutuhkan
energi. Energi yang ditimbulkan dari sebuah alat mengandung unsur-unsur radiasi.

Selain benda-benda tersebut ada sumber-sumber radiasi yang bersifat unsur alamiah
dan benda di udara, di dalam air atau berada di dalam lapisan bumi. Beberapa di antaranya
adalah Uranium dan Thorium di dalam lapisan bumi; Karbon dan Radon di udara serta
Tritium dan deuterium yang ada di dalam air. Bagi masyarakat awam, kata radiasi selalu
dihubungkan dengan bom atom, kecelakaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN),
limbah radioaktif, serta penyebab timbulnya penyakit kanker. Seringkali mereka tidak dapat
membedakan antara bahaya radiasi akibat kecelakaan tersebut dengan radiasi yang mereka
peroleh dalam kegiatan sehari-hari, misalnya radiasi yang berasal dari pemeriksaan kesehatan
atau radiasi yang berasal dari lingkungan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan radiasi ?
2. Apa saja jenis-jenis radiasi yang ada dalam kehidupan ?
3. Apa saja yang termasuk dalam sumber radiasi ?
4. Apa saja kegunaan radiasi?
5. Bagaimana dampak radiasi terhadap manusia ?
6. Bagaimana dampak radiasi bagi kesehatan?
7. Bagaimana cara perlindungan terhadap radiasi ?

1
1.3. Tujuan
2. Untuk mengetahui pengertian dari radiasi.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis radiasi apa saja yang ada dalam kehidupan.
4. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam sumber radiasi.
5. Untuk mengetahui apa saja kegunaan radiasi
6. Untuk mengetahui dampak radiasi terhadap manusia
7. Untuk mengetahui dampak radiasi nuklir bagi kesehatan
8. Untuk mengetahui cara perlindungan terhadap radiasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN RADIASI

Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas,
partikel, atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Dalam fisika,
radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui
ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Orang awam sering menghubungkan kata radiasi
ionisasi (misalnya, sebagaimana terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif),
tetapi juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, cahaya
inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray), radiasi akustik, atau untuk proses
lain yang lebih jelas. Apa yang membuat radiasi adalah bahwa energi memancarkan (yaitu,
bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah) dari suatu sumber. geometri ini secara
alami mengarah pada sistem pengukuran dan unit fisik yang sama berlaku untuk semua jenis
radiasi. Setiap aktivitas yang kita lakukan atau suatu alat yang kita gunakan membutuhkan
energi. Energi yang ditimbulkan dari sebuah alat mengandung unsur-unsur radiasi. Beberapa
radiasi dapat berbahaya. 1

2.2. JENIS-JENIS RADIASI

 Berdasarkan massanya
1. Radiasi Korpuskuler (corpuscular radiation)
Radiasi korpuskuler adalah pancaran atom-atom atau partikel sub atom yang
mempunyai kemampuan memindahkan energi geraknya atau energi kenetiknya ke bahan-
bahan yang ditumbuknya. Radiasi korpuskuler (radiasi partikel) adalah radiasi yang memiliki
massa, di antaranya partikel alfa, beta dan netron.
2. Radiasi Elektromagnetik (electromagnetics radiation)
Radiasi elektromagnetik adalah pancaran gelombang yang punya medan listrik dan
magnet yang dapat menyebabkan perubahan struktur dalam atom dari bahan yang dilaluinya.
Jadi radiasi elektromagnetik adalah radiasi yang tidak memiliki massa, terdiri dari gelombang
1
Linda dan Dewi.2016. Fisika Radiasi dan Aplikasi Pada Kehidupan Sehari-hari.(Budi Utomo:Sleman),hal.5

3
radio, gelombang mikro, inframerah, gelombang tampak, sinar-X, sinar gamma dan sinar
kosmik.

 Berdasarkan muatannya
1. Radiasi Pengion
Radiasi pengion merupakan radiasi yang dapat mengionkan suatu zat atau materi yang
dilalui oleh radiasi tersebut sehingga sangat berbahaya sekali jika sering terkena dari radiasi
ini khususnya didaerah PLTN dan Laboratorium yang menggunakan radiasi. Contoh dari
radiasi pengion adalah sinar-X, sinar gamma, dan lain sebagainya.
2. Radiasi Non-Pengion
Radiasi non-pengion merupakan kebalikan dari radiasi pengion, jenis radiasi ini tidak
dapat mengionkan suatu zat atau materi. Walaupun radiasi ini tidak terlalu berbahaya
bagimanusia namun jika dalam jangka panjang terkena paparan radiasi ini tentu akan
menimbulkan efek bagi kesehatan. Contoh dari radiasi non pengion adalah sinar matahari,
gelombang radio, gelombang mikro dan lain sebagainya.2

2.3. SUMBER RADIASI

Sumber radiasi dapat dibedakan berdasarkan asalnya yaitu sumber radiasi alam yang
sudah ada di alam ini sejak terbentuknya, dan sumber radiasi buatan yang sengaja dibuat oleh
manusia. Radiasi yang dipancarkan oleh sumber radiasi alam disebut radiasi latar belakang
(radiasi latar). Pada bab ini akan dibahas beberapa macam sumber radiasi alam dan prinsip
kerja secara umum dari beberapa sumber radiasi buatan.

A. Sumber Radiasi Alam

Setiap hari manusia terkena radiasi dari alam dan radiasi dari alam ini merupakan
bagian terbesar yang diterima oleh manusia yang tidak bekerja di tempat yang menggunakan
radioaktif atau yang tidak menerima radiasi berkaitan dengan kedokteran atau kesehatan.
Radiasi latar belakang yang diterima oleh seseorang dapat berasal dari tiga sumber utama,
berikut:

1. Sumber Radiasi Kosmik

2
Lilin Ritma.Makalah Radiasi.https://www.academia.edu/7857748/Makalah_Radiasi.hal. Diakses 19 Februari
2020 Pukul 13.27

4
Radiasi kosmik berasal dari angkasa luar, sebagian berasal dari ruang antar bintang
dan matahari. Radiasi kosmik ini terdiri dari partikel dan sinar yang berenergi tinggi (1017
eV) dan berinteraksi dengan inti atom stabil di atmosfir membentuk inti radioaktif seperti C-
14, Be-7, Na-22 dan H-3. Radionuklida yang terjadi karena interaksi dengan radiasi kosmik
ini disebut radionuklida cosmogenik.

2. Sumber Radiasi Terestrial

Radiasi terestrial secara natural dipancarkan oleh radionuklida didalam kerak bumi,
dan radiasi ini dipancarkan oleh radionulida yang disebut primordial dengan waktu paro
berorde milyar (109) tahun. Radionuklida ini ada sejak terbentuknya bumi.

3. Sumber Radiasi di dalam Tubuh

Sumber radiasi alam lain adalah radionuklida yang ada di dalam tubuh manusia.
Sumber radiasi ini berada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan atau masuk ke dalam
tubuh manusia melalui makanan, minuman, pernafasan, atau luka. Radiasi internal ini
terutama diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40, Radon. Selain itu masih ada sumber
lain seperti Pb-210 dan Po-210 yang banyak berasal dari ikan dan kerang-kerang.3

B. Radiasi Buatan

Radiasi buatan adalah radiasi yang dibuat oleh manusia yang mulai ada sejak tahun
1895, manakala ahli fisika Jerman yang bernama Wilhelm Conraad Rontgen berhasil
membuat pesawat sinar-X. Sumber radiasi buatan meliputi: reaktror nuklir, akselerator,
irradiator, pesawat rontgen, radioisotop atau isotop radioaktif. Dalam bidang kedokteran,
radiasi buatan digunakan sebagai alat pemeriksaan (diagnosis) maupun penyembuhan
(terapi). Salah satu alat diagnosis yang paling banyak dikenal adalah pesawat rontgen
(Wardhana, 2008). Radiaktivitas buatan dipancarkan oleh radioisotop yang sengaja dibuat
manusia, dan berbagai jenis radionuklida yang dibuat sesuaai dengan penggunannya yaitu:

a) Radioaktivitas yang berhubungan dengan pembangkit listrik tenaga nuklir.


b) Radioaktivitas akibat percobaan tenaga nuklir
c) Radioaktivitas dalam kedokteran
d) Radioaktivitas dalam rekayasa teknologi
3
Lilin Ritma.Makalah Radiasi.https://www.academia.edu/7857748/Makalah_Radiasi.hal. Diakses 19 Februari
2020 Pukul 13.27

5
e) Radioaktivitas dalam bidang pertanian

2.4. KEGUNAAN RADIASI


Dibawah ini adalah beberapa kegunaan dari radiasi, yaitu:
a). Dalam Bidang Kedokteran

Radiasi dan zat radioaktif digunakan untuk diagnosis, pengobatan, dan peneliti
an. sinar X, misalnya, melalui otot dan jaringan lunak lainnya tetapi dihentikan oleh
bahan padat. Properti sinar X ini memungkinkan dokter untuk menemukan tulang
rusak dan untuk menemukan kanker yang mungkin tumbuh dalam tubuh. Dokter juga
menemukan penyakit tertentu dengan menyuntikkan zat radioaktif dan pemantauan
radiasi yang dilepaskan sebagai bergerak melalui substansi tubuh.

b). Dalam Bidang Komunikasi

Semua sistem komunikasi modern menggunakan bentuk radiasi elektromagne-
tik. Variasi intensitas radiasi berupa perubahan suara, gambar, atau informasi lain
yang sedang dikirim. Misalnya, suara manusia dapat dikirim sebagai gelombang radio 
atau gelombang mikro dengan membuat gelombang bervariasi sesuai variasi suara.

c). Dalam Bidang Teknologi

Para peneliti menggunakan atom radioaktif untuk menentukan umur bahan


yang dulu bagian dari organisme hidup. Usia bahan tersebut dapat diperkirakan
dengan mengukur jumlah karbon radioaktif mengandung dalam proses yang disebut
penanggalan radiokarbon. Kalangan ilmuwan menggunakan atom radioaktif sebagai
atom pelacak untuk mengidentifikasi jalur yang dilalui oleh polutan di lingkungan.

Radiasi digunakan untuk menentukan komposisi bahan dalam proses yang


disebut analisis aktivasi neutron. Dalam proses ini, para ilmuwan membombardir
contoh zat dengan partikel yang disebut neutron. Beberapa atom dalam sampel
menyerap neutron dan menjadi radioaktif. Para ilmuwan dapat mengidentifikasi
elemen-elemen dalam sampel dengan mempelajari radiasi yang dilepaskan.4

2.5. DAMPAK RADIASI TERHADAP MANUSIA


4
Lilin Ritma.Makalah Radiasi.https://www.academia.edu/7857748/Makalah_Radiasi.hal. Diakses 19 Februari
2020 Pukul 13.27

6
Dilihat secara biologis dampak radiasi dapat dibedakan atas beberapa efek, yaitu:

1. Berdasarkan jenis sel yang terkena paparan radiasi


Sel dalam tubuh manusia terdiri dari sel genetik dan sel somatik. Sel genetik adalah
sel telur pada perempuan dan sel sperma pada laki-laki, sedangkan sel somatik adalah sel-sel
lainnya yang ada dalam tubuh. Berdasarkan jenis sel, maka efek radiasi dapat dibedakan atas:
a. Efek Genetik (nonsomatik) atau efek pewarisan adalah efek yang dirasakan oleh keturu-
nan dari individu yang terkena paparan radiasi.
b. Efek Somatik adalah efek radiasi yang dirasakan oleh individu yang terpapar radiasi.
Waktu yang dibutuhkan sampai terlihatnya gejala efek somatik sangat bervariasi
sehingga dapat dibedakan atas:
1) Efek segera adalah kerusakan yang secara klinik sudah dapat teramati pada individu
dalam waktu singkat setelah individu tersebut terpapar radiasi, seperti epilasi
(rontoknya rambut), eritema (memerahnya kulit), luka bakar dan penurunan jumlah
sel darah. Kerusakan tersebut terlihat dalam waktu hari sampai mingguan pasca
iradiasi.
2) Efek tertunda merupakan efek radiasi yang baru timbul setelah waktu yang lama
(bulanan/tahunan) setelah terpapar radiasi, seperti katarak dan kanker.

2. Berdasarkan dosis radiasi


Bila ditinjau dari dosis radiasi (untuk kepentingan proteksi radiasi), efek
radiasi dibedakan atas efek stokastik dan efek deterministik (non-stokastik).
a. Efek Stokastik
Efek Stokastik adalah efek yang penyebab timbulnya merupakan fungsi dosis
radiasi dan diperkirakan tidak mengenal dosis ambang. Efek ini terjadi sebagai akibat
paparan radiasi dengan dosis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada sel. Radiasi
serendah apapun selalu terdapat kemungkinan untuk menimbulkan perubahan pada
sistem biologik, baik pada tingkat molekul maupun sel. Dengan demikian radiasi dapat
pula tidak membunuh sel tetapi mengubah sel, sel yang mengalami modifikasi atau sel
yang berubah ini mempunyai peluang untuk lolos dari sistem pertahanan tubuh yang
berusaha untuk menghilangkan sel seperti ini. Semua akibat proses modifikasi atau
transformasi sel ini disebut efek stokastik yang terjadi secara acak. Efek stokastik terjadi
tanpa ada dosis ambang dan baru akan muncul setelah masa laten yang lama. Semakin
besar dosis paparan, semakin besar peluang terjadinya efek stokastik, sedangkan tingkat

7
keparahannya tidak ditentukan oleh jumlah dosis yang diterima. Adapun ciri-ciri efek
stokastik, yaitu:
1. Tidak mengenal dosis ambang.
2. Timbul setelah melalui masa tenang yang lama.
3. Keparahannya tidak bergantung pada dosis radiasi.
4. Tidak ada penyembuhan spontan.
Efek ini meliputi : kanker, leukemia (efek somatik), dan penyakit keturunan (efek
genetik).

b. Efek Deterministik (non-stokastik)


Efek Deterministik (non-stokastik) adalah efek yang kualitas keparahannya bervariasi
menurut dosis dan hanya timbul bila dosis ambang dilampaui. Efek ini terjadi karena
adanya proses kematian sel akibat paparan radiasi yang mengubah fungsi jaringan yang
terkena radiasi. Efek ini dapat terjadi sebagai akibat dari paparan radiasi pada seluruh
tubuh maupun lokal. Efek deterministik timbul bila dosis yang diterima di atas dosis
ambang (threshold dose) dan umumnya timbul beberapa saat setelah terpapar radiasi.
Tingkat keparahan efek deterministik akan meningkat bila dosis yang diterima lebih
besar dari dosis ambang yang bervariasi bergantung pada jenis efek. Pada dosis lebih
rendah dan mendekati dosis ambang, kemungkinan terjadinya efek deterministik dengan
demikian adalah nol. Sedangkan di atas dosis ambang, peluang terjadinya efek ini
menjadi 100%.
Adapun ciri-ciri efek non-stokastik, yaitu:
1) Mempunyai dosis ambang.
2) Umumnya timbul beberapa saat setelah radiasi.
3) Adanya penyembuhan spontan (tergantung keparahan).
4) Tingkat keparahan tergantung terhadap dosis radiasi.
Efek ini meliputi : luka bakar, sterilitas / kemandulan, katarak (efek somatik)5

2.6. DAMPAK RADIASI NUKLIR BAGI KESEHATAN

Tubuh manusia yang terpapar radiasi nuklir dosis besar akan mengalami sindrom
radiasi akut (ARS) atau keracunan radiasi yang bisa berujung pada kematian. Tingkat

5
Bambang Irwansyah.Efek  Radiasi  Terhadap Manusia.https://www.academia.edu/14634966/548_Efek_Radias
i_Terhadap..hal. Diakses 19 Februari 2020 Pukul 11.07

8
keparahan dan gejala yang timbul tergantung kepada seberapa besar radiasi nuklir yang
terserap tubuh. Adapun banyaknya penyerapan radiasi tergantung kepada kekuatan energi
radiasi dan jarak tubuh dengan sumber radiasi.Tanda dan gejala keracunan radiasi nuklir
mungkin tidak segera muncul saat tubuh terpapar radiasi nuklir dalam jumlah besar. Gejala
mungkin baru akan muncul dalam waktu beberapa jam, hingga berminggu-minggu setelah
terpapar radiasi.

Gejala-gejala yang dapat muncul saat seseorang mengalami keracunan radiasi nuklir adalah:

 Ganggaun pencernaan, seperti mual, muntah, diare.


 Sakit kepala.
 Demam.
 Pusing.
 Kelelahan.
 Rambut rontok.
 Muntah darah.
 Luka, lepuhan, dan peradangan di berbagai bagian tubuh, seperti mulut, bibir, usus,
kerongkongan, dan kulit.

Dampak buruk radiasi nuklir terhadap kesehatan tubuh antara lain: hancurnya sel-sel
tubuh, kangker, gangguan tumbuh kembang anak, kerusakan jaringan kulit, dan lain-lain.6

2.7. PERLINDUNGAN TERHADAP RADIASI

Proteksi radiasi adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk melakukan
perlindungan terhadap radiasi, mengingat radiasi dapat membahayakan kesehatan.
Perlindungan dari radiasi dapat dilakukan dengan pengawasan, baik melalui peraturan yang
berkaitan dengan radiasi dan bahan-bahan radioaktif maupun dengan dibentuknya badan
pengawas yang bertanggung jawab. Di Indonesia badan tersebut adalah Badan Pengawas
Tenaga Nuklir (Bapeten) dan di tingkat Internasional adalah International Commission on
Radiological Protection (ICRP). Badan-badan ini mengatur pembatasan dosis radiasi dengan
3 azas yaitu: azas justifikasi, azas optimasi, dan azas limitasi.

1. Azas Justifikasi

6
Aris Sanyoto.2013.Radiasi nuklir.(Yogyakarta:Dian Rakyat),hal.18

9
Azas justifikasi adalah suatu kegiatan tidak akan dilakukan kecuali mempunyai
keuntungan yang lebih dibandingkan dengan risikonya. Pengaruh prinsip ini adalah
pemilihan secara tepat pasien seperti apa yang memerlukan pemeriksaannya. Contohnya
untuk pemeriksaan penunjang karies dan periodontitis lokal cukup dilakukan radiografi
perapikal, sedangkan untuk pemeriksaan TMJ awal maupun penyakit periodontal yang
sifatnya generalized dapat menggunakan radiografi panoramik.

2. Azas Optimasi

Azas optimasi adalah paparan radiasi diusahakan pada tingkat serendah mungkin yang
bisa dicapai dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial. Optimasi meliputi
pemilihan alat, pemilihan teknik, pengoperasian alat, pemrosesan dan pembacaan gambaran
radiografi. Contoh penerapan prinsip optimasi adalah dengan mengatur jarak cone beam ke
kulit, semakin jauh jaraknya maka dosis yang diterima dapat semakin berkurang (30-45%).
Penerapan prinsip optimasi juga dapat dilakukan dengan pemakaian apron timbal (Pb) yang
dilengkapi thyroid collar, karena kelenjar thyroid adalah struktur yang bersifat radiosensitif.

3. Azas Limitasi

Azas litimasi adalah dosis perorangan tidak boleh melebihi batas yang direkomendasi
kan oleh ICRP. Rekomendasi ini menyatakan bahwa dinding harus memiliki kepadatan atau
ketebalan cukup agar mampu melindungi individu non pekerja dari paparan radiasi (misalnya
, masyarakat yang bekerja atau tinggal dekat dengan fasilitas radiografi). Batas paparan tidak
lebih besar dari 100 mGy per minggu.
Proteksi radiasi dibagi dalam dua golongan yaitu proteksi terhadap pegawai dan
proteksi terhadap masyarakat umum. Proteksi radiasi terhadap pegawai lebih mudah karena
pada saat penyinaran berada di luar ruangan, hanya pada voltase rendah berada di dalam
ruangan, tetapi harus memakai lead apron dan berdiri di belakang arah sinar. Bekerja di
daerah radiasi harus punya sistem proteksi yang memadai karena manusia tidak mempunyai
sensor biologis terhadap radiasi dan diperlukan disiplin yang tinggi. Instrumen proteksi
radiasi berfungsi memantau daerah radiasi, mengukur laju dosis radiasi serta jumlah dosis
yang diterima oleh pekerja dan memberikan tanda peringatan dini (warning system) bila
terjadi ketidaknormalan.
Pada pesawat modern telah dilengkapi dengan protektor radiasi sehingga pegawai
dapat terlindungi, akan tetapi pengukuran radiasi di sekitar ruangan harus tetap dilakukan

10
agar dosis rate di tempat tersebut dapat diketahui dan semua pegawai harus memakai film
badge untuk mengetahui jumlah dosis yang diterima. Proteksi terhadap masyarakat umum
contohnya pada penderita untuk tujuan diagnostik maupun terapi, suatu dosis tertentu harus
diberikan akan tetapi jaringan sehat yang berada disekitarnya harus dilindungi sebaik-
baiknya. Misalnya penyakit di sekitar orbita mata, maka mata harus dilindungi dengan
pelindung mata yang terbuat dari timah hitam (lead eye shield) untuk mengindari kerusakan
pada mata atau terjadinya katarak akibat radiasi.
Berbagai cara dilakukan untuk melindungi seseorang terhadap efek negatif radiasi
diantaranya:
1. Pembatasan Dosis
Pekerja radiasi tidak boleh berumur kurang dari 18 tahun dan wanita menyusui tidak
diijinkan bekerja di daerah yang berkontaminasi tinggi. Misalkan, Nilai Batas Dosis (NBD)
untuk penyinaran seluruh tubuh adalah 5000 mrem per tahun. NBD untuk masyarakat umum
(seluruh tubuh) adalah 500 mrem dalam setahun.
2. Pembagian Daerah Kerja
Daerah kerja dibedakan menjadi:
a. Daerah pengawasan, yaitu daerah yang memungkinkan seseorang menerima dosis
radiasi kurang dari 1500 mrem dalam satu tahun dan bebas kontaminasi.
b. Daerah pengendalian, yaitu daerah yang memungkinkan seseorang menerima dosis
radiasi 1500 mrem atau lebih dalam setahun.
3. Klasifikasi Pekerja Radiasi
Untuk pembatasan penyinaran dan monitoring, maka pekerja radiasi di golongkan
menjadi dua, yaitu: kategori A, untuk mereka yang dapat menerima dosis sama dengan atau
lebih dari 1500 mrem per tahun, dan kategori B, yaitu mereka yang mungkin menerima dosis
lebih kecil dari 1500 mrem per tahun.
4. Pemeriksaan dan Pengujian Perlengakapan
Pemeriksaan dan pengujian perlengakapan proteksi radiasi dan alat ukur radiasi.
5. Pengendalian Bahaya Radiasi
1) Pembatasan waktu kerja → (bekerja sesingkat mungkin: Dosis = laju dosis x waktu)
sedapat mungkin diupayakan untuk tidak terlalu lama berada didekat sumber radiasi
untuk mencegah terjadinya paparan radiasi yang besar, untuk itu pekerja radiasi
diberlakukan pengaturan waktu bekerja didaerah radiasi.

11
2) Pengendalian jarak kerja → (bekerja sejauh mungkin, laju dosis x jarak2 = konstan)
dari sumber radiasi, untuk mencegah terjadi paparan tersebut maka harus menjaga
jarak yang jauh dari tingkat yang aman dari sumber radiasi. Penggunaan penahan
radiasi (sehelai kertas untuk radiasi alfa, alumunium atau plexiglass untuk radiasi
beta, dan timbal untuk radiasi gamma dan sinar X).
3) Tempatkan sumber radiasi secara benar, misalnya: ruang isolasi
4) Lindungi petugas operator dengan APD 7

BAB III

PENUTUP

7
Lilin Ritma.Makalah Radiasi.https://www.academia.edu/7857748/Makalah_Radiasi.hal. Diakses 19 Februari
2020 Pukul 13.27

12
3.1. KESIMPULAN

Radiasi dideskripsikan sebagai setiap proses di mana energi bergerak melalui media
atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Radiasi terbuat dari energi yang
dipancarkan dari suatu sumber. Radiasi terdiri dari 3 jenis. Pertama, berdasarkan massanya
terdapat radiasi korpuskuler dan elektromagnetik. Kedua, berdasarkan muatannya yaitu
radiasi pengion dan non-pengion. Ketiga yaitu radiasi berdasarkan struktur atomnya terdiri
dari radiasi alpha, radiasi beta, radiasi gamma, radiasi elektron orbital, radiasi isomerik,
radiasi internal, dan radiasi neutron.

Radiasi berasal dari dua sumber yaitu sumber alami dan sumber buatan. Sumber alami
radiasi yaitu sumber radiasi kosmik, terestrial, dan sumber radiasi dalam tubuh. Sedanglam
sumber buatannya yaitu pesawat sinar-x. Radiasi juga memiliki kegunaan baik itu di bidang
kedokteran, komunikasi, dan teknologi. Penggunaan radiasi dalam kehidupan tentu membawa
dampak untuk manusia. Dampak atau efek yang dihasilkan bisa dilihat berdasarkan jenis sel
yang terpapar radiasi dan berdasarkan dosis radiasi.

3.2. SARAN

Pemanfaatan radiasi sudah sangat umum untuk pemenuhan kebutuhan hidup di masa
ini. Segala pekerjaan dan kebutuhan yang berhubungan dan membutuhkan radiasi penting
untuk memperhatkan nilai batas dosis yang telah ditetapkan. Masing-masing jenis radiasi
akan menimbulkan dampak negatif terutama yang akan menyerang kesehatan manusia. Maka
dari itu perlunya perlindungan diri serta keamaan penggunan radiasi yang tepat agar tidak
langsung mendapatkan dampak negatif dari radiasi yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

13

Anda mungkin juga menyukai