Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


“RADIASI”

Dosen Pembimbing :

Ari Susanti, S.KM., M.Kes


NIP.

Oleh :
Kelompok 4

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
2018
MAKALAH
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
“RADIASI”

Oleh :
1. Ika Yulia Hadinata NIM 1510021

2. Mohammad Fathur A. NIM 1510032


3. Nadya Wahyu Pratiwi NIM 1510035
4. Ririn Prastia Agustin NIM 1510045
5. Riska Eldyani A. P. NIM 1510046
6. Wahyu Putro Wicaksono NIM 1510057
7. Yurista Prahesti N NIM 1510059
8. Novinda Andi Ani NIM 1510061P

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU

KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA 2018


DAFTAR ISI

KULIT LUAR
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 TINJAUAN TEORI
1.1 Definisi Hazard Radiasi
1.1.1 Radiasi Ionisasi
1.1.2 Radiasi Non-Ionisasi
1.2 Jenis-jenis Hazard Radiasi
1.2.1 Radiasi Ionisasi
1.2.2 Radiasi Non-Ionisasi
1.3 Pengaruh Hazard Radiasi Terhadap Tubuh
1.3.1 Radiasi Ionisasi
1.3.2 Radiasi Non-Ionisasi
1.4 Penggunaan Hazard Radiasi
1.4.1 Radiasi Ionisasi
1.4.2 Radiasi Non-Ionisasi
1.5 Upaya Pencegahan Hazard Radiasi
1.5.1 Radiasi Ionisasi
1.5.2 Radiasi Non-Ionisasi
1.6 Upaya Perlindungan Hazard Radiasi
1.6.1 Radiasi Ionisasi
1.6.2 Radiasi Non-Ionisasi

BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Telaah Jurnal
BAB 4 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Bekakang


Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk
panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber
radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal disekitar kehidupan kita,
contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave
oven), computer, dan lain-lain. Setiap aktivitas yang kita lakukan atau suatu alat
yang kita gunakan membutuhkan energi. Energi yang ditimbulkan dari sebuah
alat mengandung unsur-unsur radiasi.

Dalam pengembangan ilmu dan teknologi dalam bidang fisika radiasi untuk
membantu dalam proses pengukuran sebuah dosis, pengukuran untuk diagnosis
dan sebagainya. Begitu banyak bentuk aplikasi dari bidang ini termasuk dalam
bidang kesehatan yaitu kedokteran dan juga dalam bidang kedokteran nuklir. Hal
tersebut tentunya terus berkembang dengan disesuaikannya teknologi yang
berkembang dengan pesat. Tentunya hal tersebut sangatlah berkaitan.

Perlu disadari bahwa tidak ada satupun aktivitas manusia yang benar-benar
aman. Pemanfaatan radiasi juga mnegandung resiko, seperti halnya aktivitas
sehari-hari manusia, misalnya mengendari mobil, naik tangga bahkan mandi.
Tidak seorangpun di dunia ini yang tidak pernah terkena radiasi. Karena itu amat
penting bagi kita untuk mendapatkan informasi tentang radiasi dan efeknya pada
manusia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Radiasi?

2. Apa saja jenis-jenis Radiasi?

3. Apa saja pengaruh Radiasi terhadap tubuh?

4. Bagaimana penggunaan Radiasi?

5. Bagaimana upaya pencegahan Radiasi?


6. Bagaimanan upaya perlindungan terhadap Radiasi?

1.3 TUJUAN

a. Tujuan Umum

Setelah membahas tentang Radiasi diharap mahasiswa mampu memahami


konsep Radiasi.

b. Tujuan Khusus

Setelah membahas tentang radiasi mahasiswa mampu

1. Memahami pengertian radiasi

2. Mengetahui jenis-jenis radiasi

3. Memahami pengaruh radiasi terhadap tubuh manusia

4. Mengetahui penggunaan radiasi

5. Mengetahui upaya pencegahan radiasi

6. Mengetahui upaya perlindungan terhadap radiasi

1.4 Manfaat

Manfaat dibuatnya makalah ini adalah untuk membagikan informasi dan


wawasan kepada pembaca mengenai Radiasi dalam Kesehatan Keselamatan
Kerja.

BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1. Definisi Hazard Radiasi


2.2. Jenis-jenis Hazard Radiasi
Radiasi secara garis besar digolongkan menjadi dua, yaitu ke dalam radiasi
ionisasi dan radiasi non-ionisasi. Setiap jenis radiasi memiliki karakteristik
khusus, yaitu :
2.2.1. Radiasi Ionisasi
1. α (alfa)
Sebuah partikel yang radiasinya dapat dihentikan oleh udara sejauh
beberapa sentimeter, selembar kertas, atau lapisan terluar kulit. Jika
terserap ke dalam tubuh, partikel-partikel α dapat menyebabkan radiasi
setempat yang hebat dan kerusakan yang besar sekali terhadap jaringan
yang terserang.
Partikel α mempunyai ukuran dan muatan listrik positif yang besar.
Tersusun dari proton dan neutron, sehingga identic dengan inti atom
helium. Daya ionisasi sangat besar, kurang lebih 100 kali daya ionisasi
partikel beta dan 10.000 kali daya ionisasi sinar-X.
2. β (beta):
Memiliki daya penetrasi yang lebih besar ketimbang partikel α namun
ionisasi yang ditimbulkannya tidak terlalu kuat.
Mempunyai ukuran dan muatan listrik lebih kecil dari partikel α. Dengan
ukurannya yang lebih kecil, partikel β mempunyai daya tembus yang lebih
besar dari partikel α.
3. γ (gamma)
Radiasi elektromagnetik dengan daya penetrasi yang besar. Radiasi ini
disebabkan oleh peluruhan radioaktif dan memancarkan radiasi sepanjang
waktu.
Tidak mempunyai besaran volume dan muatan listrik sehingga
dikelompokkan ke dalam gelombang elektromagnetik. Daya ionisasinya
dalam medium sangat kecil. Sinar γ tidak terbelokkan oleh medan listrik,
sehingga daya tembusnya sangat besar.
4. Sinar X: radiasi elektromagnetik yang daya penetrasinya tergantung
pada energinya. Radiasi ini umumnya tercipta dalam mesin sinar X,
radiasi akan berhenti ketika mesin tersebut dimatikan.
Mempunyai kemiripan dengan sinar γ, yaitu dalam hal daya jangkau pada
suatu media dan pengaruhnya oleh medan listrik yang membedakan
tehadap keduanya adalah proses terjadinya.
5. Neutron: neutron yang dipancarkan selama proses fisi nuklir dan
memiliki daya penetrasi sangat besar. Neutron dapat menyebabkan
ionisasi yang kuat.
Mempunyai ukuran kecil dan tidak mempunyai muatan listrik. Karena
ukurannya yang kecil, maka partikel neutron memiliki daya tembus tinggi.
6. Bremsstrahlung: radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh
perlambatan partikel β. Radiasi ini memiliki daya penetrasi yang lumayan
kuat.
(Ridley, 2008)
2.2.2. Radiasi Non-Ionisasi
1. Ultraviolet (ultra ungu)
Radiasi ultraungu (UV) adalah radiasi elektromagnetis terhadap panjang
gelombang yang lebih pendek dari daerah dengan sinar tampak, namun
lebih panjang dari sinar-X yang kecil. Manfaat radiasi ultraungu sinar
matahari memiliki banyak manfaat bagi kesehatan antara lain:
a. Membantu pembentukan vitamin D yang dibutuhkan oleh
tulang.
b. Dalam dunia kesehatan digunakan sebagai seterilisator untuk
alat-alat kesehatan dan seterilisasi ruangan operasi.
c.Membunuh bakteri-bakteri patogen pada air minum.
2. Cahaya tampak (visible light)
Cahaya tampak adalah bagian spektrum yang mempunyai panjang
gelombang antara lebih kurang 400 nanometer (nm) dan 800 nm (dalam
udara), dan sebagai radiasi elektromagnetik yang paling dikenal oleh kita
dapat didefinisikan sebagai bagian dari spektrum gelombang
elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Kegunaan
cahaya salah satunya adalah penggunaan laser dalam serat optik pada
bidang telekomunikasi dan kedokteran.
3. Inframerah (infrared)
Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih
panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang
radio. Jumlah sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu
dan warna benda. Jenis-jenis inframerah berdasarkan panjang gelombang,
antara lain:
a. Inframerah jarak dekat dengan panjang gelombang 0,75 – 1,5
μm.
b. Inframerah jarak menengah dengan panjang gelombang 1,50 –
10 μm.
c. Inframerah jarak jauh dengan panjang gelombang 10 – 100
μm.
4. Frekuensi radio
Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan
terbentuk ketika objek bermuatan listrik dari gelombang osilator
(gelombang pembawa) dimodulasi dengan gelombang audio
(ditumpangkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam
frekuensi gelombang radio (RF/"radio frequency") pada suatu spektrum
elektromagnetik, dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara
osilasi elektrik maupun magnetic. Gelombang radio merambat pada
frekuensi 100.000 Hz sampai 100.000.000.000 Hz. Umumnya memiliki
efek non-thermal (medan listrik dan magnet) yaitu gangguan sistem
syaraf, jantung, reproduksi, kanker pada anak-anak.
5. Elektromagnetik
Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa
karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang gelombang (wavelength),
frekuensi, amplitudo (amplitude), kecepatan. Beberapa ciri gelombang
elektromagnetik adalah sebagai berikut:
a. Perubahan medan listrik dan medan magnetik terjadi pada saat
yang bersamaan, sehingga kedua medan memiliki harga maksimum
dan minimum pada saat yang sama dan pada tempat yang sama.
b. Arah medan listrik dan medan magnetik saling tegak lurus dan
keduanya tegak lurus terhadap arah rambat gelombang.
c. Dari ciri nomor 2 diperoleh bahwa gelombang elektromagnetik
merupakan gelombang transversal.
d. Seperti halnya gelombang pada umumnya, gelombang
elektromagnetik mengalami peristiwa pemantulan, pembiasan,
interferensi, dan difraksi. Juga mengalami peristiwa polarisasi karena
termasuk gelombang transversal.
e. Cepat rambat gelombang elektromagnetik hanya bergantung
pada sifat-sifat listrik dan magnetik medium yang ditempuhnya.
Sumber gelombang elektromagnitik, terdiri dari:
a. Osilasi listrik.
b. Sinar matahari menghasilkan sinar infra merah.
c. Lampu merkuri menghasilkan ultra violet.
d. Penembakan elektron dalam tabung hampa pada keping logam
menghasilkan sinar X (digunakan untuk rontgen).
6. Laser
Laser (Light Amplification Stimulated Emission by Radiation) merupakan
berkas radiasi dengan energy yang digabung dan dilipatgandakan
intensitasnya. Berkas laser yang dipergunakan saat ini adalah sinar tampak
dan infra merah. Pajanan laser pada kulit dapat menimbulkan eritema
ringan sampai sunburn yang parah, sedangkan pada mata dapat
menyebabkan kerusakan pada kornea, lensa atau retina. Emisi energi
tinggi yang dihasilkan dari kegiatan pengelasan, pemotongan lempeng
baja, pelapisan, alat-alat optis, pembuatan mesin-mesin mikro dan operasi
kedokteran.

2.3. Pengaruh Hazard Radiasi Terhadap Tubuh


2.2.1. Radiasi Ionisasi
2.2.2. Radiasi Non-Ionisasi
2.4. Penggunaan Hazard Radiasi
2.2.1. Radiasi Ionisasi
1. Sumber-sumber berdaya rendah (α dan β), yang biasanya dibungkus
atau disegel, digunakan untuk:
a. Mengukur ketebalan
b. Alarm asap
c. Penghilang listrik statik
2. Sumber-sumber berdaya tinggi (γ, sinar X dan netron) digunakan
untuk:
a. Penyelidikan diagnosis medis
b. Pengujian bahan tak merusak
c. Proses produksi berteknologi tinggi

2.2.2. Radiasi Non-Ionisasi


1. Radiasi Ultraviolet, menggunakan Sun Bed pengering tinta dan cat
2. Radiasi Cahaya tampak, menggunakan Iluminasi
3. Radiasi Inframerah, menggunakan Pemanasan perangkat pencari
panas, Perangkat pengaman
4. Radiasi Frekuensi Radio, menggunakan Komunikasi sistem navigasi
peengelasan PVC
5. Radiasi Elektromagnetik, menggunakan Transmisi daya perlengkapan
rumah tangga
6. Radiasi Laser, menggunakan Display iluminasi, menyejajarkan tinggi
tanaman atau gedung, memotong kayu dan logam, panggung, hiburan dan
pointer,

2.5. Upaya Pencegahan Hazard Radiasi


Dalam Kesehatan dan Keselamatan Kerja, perlu diperhatikan upaya upaya dalam
mencegah efek negative dari radiasi, baik radiasi ionisasi maupun non ionisasi.
Berikut adalah upaya upaya dalam mencegah efek hazard radiasi.
1. Radiasi Ionisasi
Upaya perlindungan/pencegahan yang harus dilakukan sesuai
dengan “The Ionising Regulations 1999” adalah (Ridley, 2008):
a. Melakukan pengontrolan akses ke area yang terkena radiasi.
b. Pembatasan eksposur ke pekerja.
c. Memilih orang yang berkualifikasi atau telah mendpatakan
pelatihan khusus untuk memastikan penggunaan sumber – sumber
radiasi yang aman.
d. Mengadakan pelatihan dan pemberian instruksi kepada setiap
pekerja yang menggunakan sumber radiasi.
e. Mengimplementasikan aturan-aturan penggunaan sumber-
sumber radiasi yang aman.
f. Melakukan pengukuran eksposur ke pekerja yang bekerja
dengan radiasi.
g. Pemeriksaan kesehatan rutin.
h. Pendokumentasian catatam yang akurat atas penggunaan dan
lokasi sumber-sumber radiasi.
i. System pelaporan setiap kerusakan atau kehilangan sumber
rasiasi kepada atasan.
j. Penyelidikan kasu eksposur radiasi berlebih dan pengambilan
langkah-langkah perbaikannya.
2. Radiasi Non-Ionisasi
Upaya pencegahan radiasi non-ionisasi dibedakan terhadap jenis radiasinya,
diantaranya
a. Ultraviolet
1) Menggunakan kacamata pengaman.
2) Menggunakan APD.
3) Menggunakan kacamata pelindung.
4) Memakai krim pelindung
5) Memastikan tutup perlengkapan alat yang
memancarkan ultraviolet benar-benar telah tertutup.
b. Cahaya Tampak
Mengendalikan intensitas cahaya dan tata letak piranti pencahayaan.
c. Inframerah
1) Menyediakan APD.
2) Menggunakan sarung tangan pelindung.
d. Frekuensi Radio

e. Elektromagnetik

f. Laser
1) Memasang tanda bahaya prioritas.
2) Dilakukan oleh operator yang terlatih dan berkompeten.
3) Penggunaan APD.
2.6. Upaya Perlindungan Hazard Radiasi
2.2.1. Radiasi Ionisasi
2.2.2. Radiasi Non-Ionisasi
BAB 3

PEMBAHASAN JURNAL

3.1 Review Jurnal Internasional

Judul dan Sample/Responden Jenis Lit Variabel Dosis Hasil Lit


No. Peneliti/Pengarang
Tahun Intervensi
Variabel
1. 1. WM Abdellah Evaluation of 29 bahan bangunan Penelitian Analisis Hasil penelitian
2. NA Mansour Natural (batu bata, semen, menggunakan Independen : penelitian menunjukkan bahwa
3. HM Dlab
4. NM Hassan Radioactivity keramik, granit, metode Evaluasi Alam dilakukan bahan bangunan
5. A. Kasem and its Radiation kerikil, marmer, cat, eksperimen Radioaktivitas dengan seperti batu bata,
6. Mona. H. Ibrahim
Hazards in Some plester, pasir, dan dengan dan Bahaya menggunakan semen, marmer,
Building and tanah) dikumpulkan pengambilan Radiasi spectrometer kerikil, cat, plester,
Decorative dari pasar lokal di sampling di sinar gamma pasir, dan tanah
Materials in Iraq Irak. Sampel pasar lokal Irak Variabel di memiliki konsentrasi
(2018) disaring dengan Dependen : laboratorium rendah untuk semua
saringan mesh 500, Bahan pusat untuk nuklida radioaktif
(Evaluasi Alam kemudian Bangunan dan pengukuran dan aman untuk
Radioaktivitas dikeringkan pada Dekorasi di radioaktivitas bahan bangunan.
dan Bahaya suhu 10000̊ C, Irak (CLERMIT) di Ditemukan juga
Radiasi di selanjutnya Nuklir dan sampel keramik dan
Beberapa Bahan dilektakkan di gelas Radiologi granit harus
Bangunan dan polietilen Marinelli Regulatory dipertimbangkan
Dekorasi di Irak) dan disegel selama 4 Authority untuk bahan
minggu Kairo dekoratif karena
menggunakan memiliki konsentrasi
detector HPGe yang lebih tinggi
vertical sehigga harus diatur.
efisiensi
relative 40% .
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat diketahu bahwa Radiasi adalah pancaran energi
melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang
elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Jenis radiasi dibagi menjadi
dua, antara lain radiasi Ionisasi, dan Radiasi Non-Ionisasi. Pengaruh radiasi juga
ditentukan oleh dosis yang diterima, misalnya jenis dan intensitas radiasi, dan
periode eksposur. Radiasi dapat mengakibatkan resiko yang serius terhadap
kesehatan, sehingga tindakan pencegahan yang tepat seperti menutupi bagian
yang terekspos, menggunakan alat pelindung diri, hingga mengendalikan
intensitas cahaya dan tata letak piranti pencahayaan sangat diperlukan.
Penggunaan radiasi dalam kehidupan tentu membawa dampak untuk manusia.
Dampak atau efek yang dihasilkan bisa dilihat berdasarkan jenis sel yang
terpapar radiasi dan berdasarkan dosis radiasi.

Dalam jurnal yang telah dilampirkan. Bahan bangunan seperti batu bata,
semen, marmer, kerikil, cat, plester, pasir dan tanah memiliki kosentrasi rendah
untuk semua nuklida radioaktif. Yang artinya masih dalam tingkat radiasi yang
aman untuk lingkungan. Sedangkan sampel lainnya yang termasuk bahan
dekoratif seperti keramik, dan granit masih perlu dilakukan pengaturan lebih
lanjut, karena memiliki kosentrasi aktivitas spesifik radionuklida (kandungan
kuarsa dan feldspar) yang lebih tinggi dibanding dengan sampel yg lainnya.

4.2 Saran

Dengan diselesaikannya makalah tentang Radiasi, kami mempunyai beberapa


saran yaitu:
1. Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja, masyarakat,
lingkungan pengusaha instalasi yang melaksanakan setiap kegiatan yang
behubungan dengan radiasi agar selalu menggunakan alat perlindungan diri.

2. Selain alat perlindungan diri pekerja juga perlu memperhatikan nilai


batas dosis yang telah ditetapkan oleh masing-masing alat. Agar terhindar
dari dampak negatif yang ditimbulkan akibat penggunaan radiasi secara terus
menerus.
DAFTAR PUSTAKA

Ridley, J. (2008). Ikhtisar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (3rd ed.). Jakarta:
Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai