Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I


“EFFLUX TIME”

GROUP S

Disusun Oleh :
1. Kurnia Risma Aini 17031010005
2. Meriana Armidianti 17031010039

Tanggal Percobaan : 25 April 2019

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
SURABAYA
2019
EFFLUX TIME

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM


OPERASI TEKNIK KIMIA I

“EFFLUX TIME”

Grup S :
1.Kurnia Risma Aini (17031010005)
2. Meriana Armidianti (17031010039)

Telah Diperiksa dan disetujui oleh :

Kepala Laboratorium
Operasi Teknik Kimia I Dosen Pembimbing

(Ir. Caecilia Pujiastuti, MT) (Ir. Ketut Sumada, MS)


NIP 19630305 198803 2 001 NIP 19620118 198803 1 001

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 1


EFFLUX TIME

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan resmi operasi teknik
kimia I ini dengan judul “Efflux Time”.
Laporan resmi ini merupakan salah satu tugas mata kuliah operasi teknik
kimia I yang telah kami lakukan berdasarkan percobaan, dengan melakukan
pengamatan hingga perhitungan dan dilengkapi dengan teori dan literatur serta
petunjuk dari asistem pembimbing yang dilaksanakan pada tanggal 25 April 2019
di laboratorium operasi teknik kimia I.
Laporan hasil praktikum ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa
bantuan baik dari sarana, prasarana, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Caecilia Pudjiastuti, MT selaku kepala Laboratorium Operasi Teknik
Kimia.
2. Ir. Ketut Sumada, MS selaku dosen pembimbing.
3. Seluruh asisten dosen yang membantu dalam pelaksanaan praktikum.
4. Rekan-rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-
masukan dalam praktikum.
Kami sangat menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini
masih banyak kekurangan, maka kami selalu mengharapkan kritik dan saran
seluruh asisten dosen yang turut membantu dalam praktikum yang kami lakukan.
Tentunya kami sangat berharap laporan yang telah kami susun ini dapat
bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Teknik khususnya jurusan Teknik Kimia.

Surabaya, 26 April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 2


EFFLUX TIME

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. 1

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 2

DAFTAR ISI ......................................................................................................... 3

INTISARI.............................................................................................................. 5

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang ....................................................................................... 7

I.2 Tujuan Percobaan ................................................................................... 8

I.3 Manfaat Percobaan ................................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum ........................................................................................ 9

II.2 Sifat Bahan ............................................................................................ 20

II.3 Hipotesa ................................................................................................ 21

II.4 Diagram Alir ......................................................................................... 22

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM

III.1 Bahan ................................................................................................... 22

III.2 Alat ...................................................................................................... 22

III.3 Gambar alat .......................................................................................... 22

III.4 Rangkaian alat ..................................................................................... 23

III.5 Prosedur ............................................................................................... 23

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 3


EFFLUX TIME

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Tabel pengamatan ................................................................................ 24

IV.2 Tabel Hasil Perhitungan ...................................................................... 26

IV.3 Grafik ................................................................................................... 32

IV.4 Pembahasan ......................................................................................... 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan ........................................................................................... 37

V.2 Saran ..................................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 39

APPENDIX ........................................................................................................... 40

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 4


EFFLUX TIME

INTISARI

Efflux time merupakan waktu yang diperlukan untuk pengosongan cairan


di dalam tangki melalui pipa vertikal, karena pengaruh gaya beratnya.Tujuannya
dilakukan percobaan ini yaitu untuk menentukan nilai factor koreksi terhadap
waktu pengosongan tangki yang dihitung secara teoritis.Untuk mengetahui
hubungan waktu pengosongan tangki dengan diameter.Untuk mengetahui waktu
pengosongan tangki yang sebenarnya dan secara teoritis.

Pada percobaan efflux time dapat dilakukan dengan beberapa cara.


Pertama melarutkan garam grosok dalam aquadest secukupnya. Lalu hitung
densitas larutan garam dengan piknometer dan juga hitung viskositas larutan
garam. Kemudian masukkan larutan garam ke dalam tangki dan ukur ketinggian
nya. Ukur juga panjang pipa dan diameter pipa pada masing-masing tangki. Lalu
kran pada tangki dibuka dan larutan garam yang keluar ditampung pada setiap
penurunannya dan catat hasil percobaan pada tabel pengamatan. Pada percobaan
ini variable yang di berikan untuk beda ketinggian cairan dalam tangki 1 yaitu 0,6
cm, 2,6 cm, 4,6 cm, 6,6 cm, 8,6 cm. Untuk tangki 2 yaitu 1,7 cm, 3,7 cm, 5,7 cm,
7,7 cm, 9,7 cm. Untuk tangki 3 yaitu 3,8 cm, 5,8 cm, 7,8 cm, 9,8 cm, 11,8 cm.
Hasil yang di dapat yakni untuk bahan larutan NaCl pada tangki 1 di peroleh
waktu sebenarnya berdasarkan interval penurunan tinggi cairan berturut-turut 26
s, 42 s, 57 s, 89 s, 92 s. Tangki 2 yaitu 24 s, 41,2 s, 56,2 s, 86 s, 88 s .Pada tangki
3 yaitu 6 s, 9 s, 10 s, 15 s, 16 s. Sedangkan untuk bahan air pada tangki 1 waktu
sebenarnya sebesar 25 s, 37 s, 57 s, 82 s, 98 s. Tangki 2 yaitu 24 s, 35 s, 55 s, 79 s,
96 s. Tangki 3 yaitu 5 s, 7 s, 9 s, 14 s, 15s
Dari praktikum efflux time adalah tangki 1 yang memiliki diameter pipa
paling kecil yakni 0,9 cm diperoleh waktu pengosongan tangki yang paling lama
daripada tangki 2 dan tangki 3 yang memiliki diameter 1 cm dan 2 cm, diperoleh
nilai faktor koreksi pada larutan garam tangki 1 diperoleh berkisarantara 0,42989
– 5,71721 pada tangki 2 berkisar antara 3,43466 – 6,17527 dan tangki 3 berkisar
antara3,47068 – 4,86872. Faktor koreksi pada air untuk tangki 1 berkisar antara

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 5


EFFLUX TIME

3,528357 – 14,78679, pada tangki 2 berkisar antara 4,236939 – 6,984417, dan


pada tangki 3 berkisar antara 3,533836 – 4,978796.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 6


EFFLUX TIME

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Efflux time merupakan waktu penurunan cairan di dalam tangki melalui


pipa vertikal, karena pengaruh gaya beratnya sendiri. Efflux time disebut juga
dengan waktu pengosongan tangki. Efflux time atau pengosongan tangka
merupakan kegiatan yang wajib dilakukan dala industry seperti pengambilan
bahan baku atau produk tenance pabrik pada saat shut down time. Waktu
penurunan ini dapat diperkirakan dengan persamaan pendekatan yang kemudian
dikaitkan dengan faktor koreksi yang merupakan perbandingan antara efflux time
sesungguhnya dan efflux time teoritis. Berdasarkan hal tersebut maka perlu
dilakukan percobaan efflux time.
Didalam percobaan efflux time terdapat langkah – langkah percobaan.
Pertama melarutkan garam grosok dalam aquadest secukupnya. kemudian hitung
densitas larutan garam dengan piknometer dan juga hitung viskositas larutan
garam. Kemudian masukkan larutan garam ke dalam tangki dan ukur ketinggian
nya. Ukur juga panjang pipa dan diameter pipa pada masing-masing tangki. Lalu
kran pada tangki dibuka untuk 1 putaran sehingga larutan garam dapat keluar dan
ditampung dengan menggunakan gelas beaker. Lalu ukur volume dari larutan
garam yang ditampung pada setiap penurunannya. Catat hasil percobaan pada
tabel pengamatan. Ulangi percobaan dengan menggunakan bahan air kran.
Aplikasi efflux time dalam dunia industry banyak digunakan dan dijumpai
pada pemindahan fluida dari suatu tempat ke tempat yang lai dengan pipa
tertutup. Seperti pengosongan cairan minyak didalam tangka. Tujuan dari
percobaan ini yaitu, untuk menghitung faktor koreksi waktu pengosongan tangka
dari waktu pengosongan sebenarnya terhadap waktu pengosongan teoritis. Untuk
menetapkan waktu yang diperlukan unuk mengosongkan tangka secara teoritis,
untuk mengetahui pengaruh faktor gesekan terhadap efflux time.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 7


EFFLUX TIME

I.2 Tujuan
1. Untuk menghitung faktor koreksi waktu pengosongan tangka dari waktu
pengosongan sebenarnya terhadap waktu pengosongan teoritis
2. Untuk menetapkan waktu yang diperlukan unuk mengosongkan tangka
secara teoritis
3. Untuk mengetahui pengaruh faktor gesekan terhadap efflux time

I.3 Manfaat
1. Agar praktikan dapat mengetahui perbandingan waktu pengosongan tangka
dengan diameter pipa yang berbeda
2. Agar praktikan dapat mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi
percobaan efflux time.
3. Agar praktikan dapat mengetahui jenis aliran fluida didalam pipa vertikal

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 8


EFFLUX TIME

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Secara Umum


Efflux time adalah waktu penurunan tinggi cairan dari permukaan cairan
sampai dasar tangki melalui pipa vartikal pada dasar tangka karena gaya beratnya
sendiri. Waktu penurunan cairan ini dapat diperkirakan dengan persamaan
pendekatan yang kemudian dikaitkan dengan factor koreksi yang merupakan
perbandingan antara efflux time sesungguhnya dengan efflux time teoritis. Faktor
koreksi digunakan untuk mendapatkan waktu penurunan cairan yang
sesungguhnya dimana jika factor koreksi mendekati satu maka data yang didapat
dapat dinyatakan valid. Pada pembahasan mengenai efflux time tak pernah lepas
dari yang namanya fluida. Dimana fluida adalah suatu substansi yang tidak dapat
menerima perubahan bentuk secara permanen. Dilihat dari bentuk massa fluida
didalamnya akan terbentuk lapisan-lapisan dimana satu lapisan dicegat diatas
lapisan yang lain sehingga mencatpai bentuk yang baru.
(Dewangga, 2017)
Fluida dapat berua cairan atau gas pada suhu tertentu dan tekanan tertentu.
Setiap fluida mempunyai densitas atau rapat massa tertentu. Perilaku zat cair yang
mengalir sangat bergantung pada kenyataan apakah fluida itu berada di bawah
penngaruh bidang batas padat atau tidak. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering
menjumpai kasus untuk aliran fluida, misalnya keran air yang memiliki belokan.
Fungsi keran yang memiliki pipa belokan bukan hanya mempermudah air
mengalir ke bawah tetapi juga untuk memperkecil laju alir fluid ajika
dibandingkan dengan pipa lurus. Dalam industry kimia, proses memerlukan
pengaliran fluida melalui pipa saluran dan peralatan proses. Percabangan pipa
bnayak digunakan dalam system perpipaan misalnya dalam pertambangan dan
pengolahan air minum. Sifat-sifat aliran fluida merupakan suatu hal yang sangat

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 9


EFFLUX TIME

menarik untuk diteliti. Fluida zat cair yang mengalir melalui sebuah pipa dengan
panjang tertentu menyebabkan terjadinya kerugian energy berupa penurunan
tekanan (preddure drop) disebabkan oleh mayor losses akibat gesekan sepanjang
dinding pipa maupun minor losses akibat perubahan bentuk local saluran pipa dan
juga tergantung besar koefisien gesek pipa tersebut. Oleh karena itu percobaan
aliran fluida di harapkan dapat memberikan gambaran system aliran fluida dalam
pipa dan dapat mempelajari factor apa saja yang dapat mempengaruhi alira fluida.
Aliran fluida atau zat cair (termasuk uap air dan gas) dibedakan dari benda padat
karena kemampuannya untuk mengalir. Fluida lebih mudah mengalir karena
ikatan molekul dalam fluida jauh lebih kecil dari ikatan molekul dalam zat padat,
akibatnya fluida mempunyai hambatan yang relatif kecil pada perubahan bentuk
karena gesekan.
(Verananda, 2015)
II.1.1 Fenomena Aliran Fluida
Aliran fluida ideal yaitu tak mampu mempat dan mempunyai viskosita nol.
Aliran fluida ideal disebut aliran potensial. Aliran potensial mempunyai dua ciri-
ciri okok yaitu dalam aliran itu tidak terdapat sirkulasi ataupun pusaran sehingga
aliran potensial itu disebut aliran irotasional dan dalam aliran itu tidak ada
gesekan, sehingga tidak ada diisipasi (pelepasan) dari energi mekanik menjadi
kalor. Aliran potensial terdapat pada jarak yang tidak terlalu jauh dari bidang
batas padat. Didalam arus fluida tak mampu mampat berada dibawah pengaruh
batas padat, dimana terdapat empat macam efek yang sangat penting yaitu
gabungan antara medan gradien kecepatan dengan medan tegangan geser,
terbentuknya keturbulenan, terbentuknya dan berkembangnya lapisan batas, dan
pemisahan lapisan batas dari kontak dengan batas padat. Aliran fluida mampu
mampat melewati batas padat, terdapat efek-efek tambahan yang disebabkan oleh
perubahan densitas yang merupakan ciri dari fluida mempu mampat. Adapun
aliran dengan macam-macam jenisnya seperti aliran laminar, aliran transisi dan
aliran turbulen.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 10


EFFLUX TIME

(Mccabe, 1985)

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 11


EFFLUX TIME

II.1.1. Aliran Laminer, Transisi dan Turbulen


Jenis aliran yang terjadi dalam fluida merupakan saluran penting dalam
dinamika fluida. Jenis suatu aliran yang berbeda dapat diamati sesuai dengan
kondisi. Dimana ketika cairan bergerak melalui saluran tertutup dari setiap
penampang yaitu salah satu dari jenis alirannya. Kecepatan aliran lambat dapat
merubah pola aliran menjadi halus. Namun, ketika kecepatannya cukup tinggi
merubah pola menjadi tidak stabil.
(Geankoplis, 1983)
A. Aliran Laminer
Aliran laminar didefinisikan sebagai aliran dengan fluida yang bergerak
dalam lapisan – lapisan atau lamina – lamina dengan satu lapisan meluncur secara
lancer.Aliran laminar ini mempunyai nilai bilangan reynoldsnya kurang dari 2300
(Re<2300).

Gambar 1. Aliran Laminer

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 12


EFFLUX TIME

B. Aliran Transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran
turbulen. Keadaan peralihan ini tergantung pada viskositas fluida, kecepatan dan
lain – lain yang menyangkut geometri aliran dimana nilai bilangan reynoldsnya
antara 2100 sampai dengan 4000 (2100<Re<4000).

Gambar 2. Aliran transisi


C. Aliran Turbulen
Aliran turbulen didefinisikan sebagai aliran yang dimana pergerakannya dari
partikl – partikel fluida sangat tidak menentu karena mengalami pencampuran
serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum
dari satu bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar. Dimana
nilai bilangan reynoldsnya lebih besar dari 4000 (Re>4000).

Gambar 3. Aliran Turbulen


(Verananda, 2015)
Keturbulenan dapat terjadi karena kontak antara arus aliran dengan batas
padat atau karena kontak antara dua lapisan fluida yang bergerak dengan
kecepatan berbeda. Aliran turbulen terdiri dari suatu massa pusaran dari berbagai
ukuran yang terdapat bersma – sama didalam arus aliran itu. Ukuran pusaran yang
paling besar dapat dibandingkan dengan dimensi terkecil dari arus turbulen.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 13


EFFLUX TIME

(Mccabe,1993)
o
II.1.3. Bilangan Reynold
Menunjukkan bahwa transisi dari aliran laminar ke turbulen dalam tabung
tidak hanya fungsi kecepatan tetapi juga kepadatan dan viskositas fluida dan
diameter tabung
𝐷𝑣𝜌
𝑁𝑅𝑒 = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(1)
𝜇

Dimana : D = diameter dalam pipa (m)


𝜌 = massa jenis (kg/m3)
v = kecepatan fluida yang mengalir (m/s)
𝜇 = viskositas fluida (kg/ms)
(Geankoplis,1983)

II.1.4. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Efflux Time


1. Diameter, dimana diameter akan mempengaruhi debit air.
2. Ketinggian, ketinggian akan mempengaruhi kecepatan karena ketinggian akan
menekan air karena semakin tinggi air maka semakin besar tekanannya
sehingga air yang keluar juga semakin besar dan semakin rendah tinggi air
maka tekananya semakin kecil dan jumlah air yang keluar semakin kecil.
3. Lamanya waktu yang diberikan dimana bila waktu yang diberikan semakin
lama maka debit akan kecil dan bila waktu yang diberikan semakin cepat maka
debit besar.
4. Kecepatan aliran air, dimana bila kecepatan air semakin besar maka debit akan
semakin besar pula, dan bila kecepatan air kecil maka debit akan semakin kecil
pula
5. Luas penampang dari tempat aliran itu keluar. Bila luas penampung keluarnya
zat cair tersebut makin besar maka debit semakin besar, dan begitu pula
sebaliknya.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 14


EFFLUX TIME

(Abdinagar,2015)
II.1.5. Perhitungan dalam Efflux Time

Rate mass of input – rate mass of output = rate of accumulation

𝑑(𝜌 𝑣)
0− 𝜌𝑄 = (1)
𝑑𝑡

Dengan ρ konstan maka :

𝑑𝑣
−𝑄 = (2)
𝑑𝑡

Dimana
𝜋
𝑄 = 4 𝐷𝑝2 𝑉2 (3)

𝜋
𝑣 = 4 (𝐷𝑡 − 𝐷𝑣)2 𝑧 (4)

Diperoleh

𝑑
−𝐷𝑝2 . 𝑣2 = 𝑑𝑡 [(𝐷𝑡 − 𝐷𝑣)2 𝑧] (5)

𝑑
−𝐷𝑝2 . 𝑣2 = 𝑑𝑡 [(𝐷𝑡 − 𝑎 − 𝑏𝑧)2 𝑧] (6)

𝑑𝑧
−𝐷𝑝2 . 𝑣2 = [(𝐷𝑡 − 𝑎)2 − 2𝑏(𝐷𝑡 − 𝑎)𝑧 + 𝑏 2 𝑧 2 ] 𝑑𝑡 (7)

Aliran fluida incompressible, tanpa gesekan, tanpa kerja sumbu, dan


isothermal maka persamaan bernoulli dapat dikenakan pada titik 1 dan
titik 2 sebagai berikut :

𝑃 𝑣 2 𝑃 𝑣 2
(𝜌 1𝑔) + 𝑧1 + ( 2𝑔
1
) = (𝜌 2𝑔) + 𝑧2 + ( 2𝑔
2
) (8)

Karena P1 = 0 dan v1 = v2 maka persamaan (8) berubah menjadi :

𝑃
(𝜌 2𝑔) = 𝑧1 − 𝑧2 = 𝑧 (9)

Sedangkan untuk titik 2 dan 3 adalah:

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 15


EFFLUX TIME

𝑃 𝑣 2 𝑃 𝑣 2
(𝜌 2𝑔) + 𝑧2 + ( 2𝑔
2
) − 𝐹23 = (𝜌 3𝑔) + 𝑧3 + ( 2𝑔
3
) (10)

Karena P3 = 0 dan v2 = v3 maka persamaan (10) berubah menjadi :

𝑃
(𝜌 2𝑔) + 𝑧2 − 𝐹23 = 𝑧3 (11)

Friksi pada tangki dan entrance pada tangki masuk dianggap nol maka
persamaan (9) menjadi :

𝑓 𝐿 𝑣2 2
𝑧= (12)
2 𝑔 𝐷𝑝

Untuk aliran laminer :

32 𝐿 𝜇 𝑣2
𝑧= (13)
𝜌 𝑔 𝐷𝑝2

Persamaan (13) dimasukkan ke dalam persamaan (7) akan diperoleh :

32 𝐿 𝜇 𝑑𝑧
𝑧 = 𝜌 𝑔 𝐷𝑝2 [(𝐷𝑡 − 𝑎)2 − 2𝑏(𝐷𝑡 − 𝑎)𝑧 + 𝑏 2 𝑧 2 ] 𝑑𝑡 (14)

Atau

𝜌 𝑔 𝐷𝑝2 (𝐷𝑡−𝑎)2
𝑑𝑡 = − [ − 2𝑏(𝐷𝑡 − 𝑎) + 𝑏 2 𝑧] 𝑑𝑧 (15)
32 𝐿 𝜇 𝑧

Persamaan (15) diintegralkan dengan batas z = L + H1 – Hv sampai dengan


z = L + H2 – Hv dan dari t = 0 sampai dengan t = t, sehingga diperoleh :

32𝐿𝜇 𝐿+𝐻 −𝐻
𝑡𝑡 = 𝜌𝑔𝐷𝑝4 [(𝐷𝑡 − 𝑎)2 𝑙𝑛 (𝐿+𝐻1 −𝐻𝑣) + 2𝑏(𝐷𝑡 − 𝑎)(𝐻2 − 𝐻1 −
2 𝑣

𝑏2
( 2 ) ((𝐿 + 𝐻1 − 𝐻𝑣 )2 − (𝐿 + 𝐻2 − 𝐻𝑣 )2 )] (16)

Apabila dalam percobaan diasumsikan sistem tanpa vortex maka a = 0 ,


b = 0, Hv1 = 0 dan Hv2 = 0 maka diperoleh

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 16


EFFLUX TIME

32 𝐿 𝜇 (𝐿+𝐻 )
𝑡𝑡 = (𝜌𝑔 𝐷𝑝4) (𝐷𝑡)2 𝑙𝑛 (𝐿+𝐻1 )) (17)
2

Untuk aliran turbulen dan transisi dengan cara yang sama dengan aliran
laminer akan diperoleh persamaan :

𝑓 𝐿 𝑣2 2
𝑧= (18)
2 𝑔 𝐷𝑝

Sehingga :

𝑧 4/7 = 𝑐 𝑣 (19)

Dengan

𝑧 4/7
𝑐=
𝑣

Dengan menggabungkan persamaan (12) dan (7) diperoleh :

𝑧 4/7 1 𝑑𝑧
( ) = − 𝐷𝑝2 [(𝐷𝑡 − 𝑎)2 − 2𝑏(𝐷𝑡 − 𝑎)𝑧 + 𝑏 2 𝑧 2 ] 𝑑𝑡 (20)
𝑐

Persamaan (19) diintegralkan dengan batas z = L + H1 – Hv1 sampai


dengan z = L + H2 – Hv2 dan dari t = 0 sampai dengan t = t sehingga
diperoleh :

7𝑐
𝑡 = (3𝐷𝑝2 ) (𝐷𝑡 2 − 𝑎)[(𝐻1 + 𝐿 − 𝐻𝑣1 )3/7 − (𝐻2 + 𝐿 − 𝐻𝑣2 )3/7 ] +
1,4𝑏𝑐
( 𝐷𝑝2 ) (𝐷𝑡 − 𝑎)[(𝐻2 + 𝐿 − 𝐻𝑣2 )10/7 − (𝐻1 + 𝐿 − 𝐻𝑣2 )10/7 ] +
7𝑐𝑏 2
(17𝐷𝑝2 ) [(𝐻1 + 𝐿 − 𝐻𝑣1 )17/7 − (𝐻2 + 𝐿 − 𝐻𝑣2 )17/7 ]

(21)

Apabila dalam percobaan diasumsikan sistem tanpa vortex maka a = 0,


b = 0, Hv1 = 0 dan Hv2 = 0
3 3⁄
7𝑐
𝑡 = (3𝐷𝑝2 ) (𝐷𝑡 2 )[(𝐻1 + 𝐿)7 − (𝐿 + 𝐻2 ) 7 (22)

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 17


EFFLUX TIME

Adanya asumsi-asumsi yang diambil untuk mendapatkan persamaan


menyebabkan nilai yang diperoleh dari t perhitungan tidak sama dengan t
sebenarnya sehingga untuk mendapatkan t yang sama perlu dikalikan
dengan suatu faktor koreksi

𝑡𝑠 = 𝜂 . 𝑡𝑡 (23)

Keterangan :

f = friksi

Nre = Bilangan Reynolds

ρ = densitas (gr/cm3)

D = diameter (cm)

v = kecepatan linier (cm/s)

μ = viskositas (gr/cm.s)

Z = tinggi dari permukaan cairan dalam tangki sampai permukaan pipa


keluaran (cm)

L = panjang pipa

Dp = diameter pipa (cm)

g = percepatan gravitasi (cm/s2)

tt = waktu teoritis (s)

ts = waktu sesungguhnya (s)

H = tinggi permukaan dalam tangki (cm)

Ƞ = faktor koreksi

(Tim Dosen, 2017)

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 18


EFFLUX TIME

II.2. Sifat Bahan


1. Aquadest
A. Sifat fisika
1. Berbentuk cairan
2. Densitas 1000 kg/m3
3. Tekanan uap 2.3 Kpa
4. Titik didih 100℃
5. Tidak berwarna
B. Sifat kimia
1. Berat molekul 18,02 gr/mol
2. Memiliki ph 7
3. Polimerisasi tidak terjadi
4. Tidak beracun
5. Tidak dapat terbakar
(Rizki,2016)
C. Fungsi : Sebagai pelarut universal
2. Sodium Chloride
A. Sifat fisika
1. Fase solid
2. Berwarna putih
3. Titik didih 1413℃
4. Titik leleh 801℃
B. Sifat kimia
1. Berat molekul 58,44 gr/mol
2. Mudah larut dalam air
3. Ph netral 7
4. Tidak beracun
(Azam,2012)
C. Fungsi : Sebagai zat terlarut dan bahan uji

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 19


EFFLUX TIME

II.3. Hipotesa
Apabila waktu pengosongan tangka secara teoritis mendekati waktu
pengosongan sebenarnya, maka faktor koreksi akan mendekati 1 yang
menunjukkan persen kesalahan kecil. Semakin besar diameter pipa maka semakin
lcepat waktu pengosongan dan semakin panjang pipa maka semakin lama waktu
pengosongan.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 20


EFFLUX TIME

II.4. Diagram Alir

Larutkan garam grosok dan Aquades t


secukupnya

Hitung densitas larutan garam

Hitung visikos itas larutan garam

Masukkan larutan garam ke tangki

Ukur ketinggian larutan garam

Ukur diameter pipa dan panjang pipa pada


masing-masing tangki

Buka kran tangki sehingga larutan


Garam keluar, tampung di ember

Ukur volume larutan garam yang ditampung


pada setiap penurunan

Catat waktu penurunannya

Catat hasil perubahan pada tabel

Ulangi percobaan ters ebut dengan air kran

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 21


EFFLUX TIME

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1. Bahan
1. Aquadest
2. Sodium Chloride

III.2. Alat
1. Piknometer
2. Stopwatch
3. Viscometer ostwald
4. Bola hisap
5. Neraca analitik
6. Penggaris
7. Ember
8. Beaker glass
9. Gelas ukur
10. Rangkaian alat efflux

III.3. Gambar alat

Piknometer Stopwatch Viscometer Ostwald Gelas Ukur

Neraca Analitik Penggaris Ember Beaker Glass

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 22


EFFLUX TIME

Bola Hisap

III.4. Rangkaian Alat

Gambar Rangkaian Alat Efflux


III.5. Prosedur
1. Larutkan garam grosok dengan aquadest secukupnya
2. Hitung densitas larutan garam dengan piknometer
3. Hitung viskositas larutan garam
4. Masukkan larutan garam kedalam tangki
5. Ukur ketinggian larutan garam
6. Ukur diameter pipa dan panjang pipa dapat masing-masing tangki yang
disediakan
7. Lalu kran pada tangki dibuka untuk 1 putaran sehingga larutan garam
dapat keluar dan ditampung dengan menggunakan beaker glas
8. Ukur selisih ketinggian sebelum dibuka dan sesudah kran ditutup
9. Lalu ukur volume larutan garam yang ditampung setiap penurunannya
10. Catat hasil percobaan pada table pengamatan
11. Ulangi percobaan 1-10 dengan menggunakan bahan air kran

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 23


EFFLUX TIME

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Tabel Hasil Pengamatan

Tabel 1. Tabel Pengamatan

Diameter Tangki Diameter pipa Panjang Pipa


Tangki
(cm) (cm) (cm)
1 27,5 0.9 50.5

2 27,5 1 45.5

3 27,5 2 32

Tabel 2.Tangki I
∆H H1 H2 Air Garam Air
(cm) (cm) (cm) t(s) V(cmᴲ) t(s) V(cmᴲ)

0.6 27 26.4 26 356.19375 25 356.19375


2.6 26.4 23.8 42 1543.5063 37 1543.5063
4.6 23.8 19.2 57 2730.8188 57 2730.8188
6.6 19.2 12.6 89 3918.1313 82 3918.1313
8.6 12.6 4 92 5105.4438 98 5105.4438

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 24


EFFLUX TIME

Tabel 3.Tangki 2
∆H H1 H2 Air Garam Air
(cm) (cm) (cm) t(s) V(cmᴲ) t(s) V(cmᴲ)

1.7 27 25.3 24 1009.2156 24 1009.2156


3.7 25.3 21.6 41.2 2196.5281 35 2196.5281
5.7 21.6 15.9 56.2 3383.8406 55 3383.8406
7.7 15.9 8.2 86 4571.1531 79 4571.1531
9.7 15 5.3 88 5758.4656 96 5758.4656

Tabel 4.Tangki 3
∆H H1 H2 Air Garam Air
(cm) (cm) (cm) t(s) V(cmᴲ) t(s) V(cmᴲ)

3.8 27 23.2 6 2255.8938 5 2255.8938


5.8 23.2 17.4 9 3443.2063 7 3443.2063
7.8 17.4 9.6 10 4630.5188 9 4630.5188
9.8 30 20.2 15 5817.8313 14 5817.8313
11.8 20.2 8.4 16 7005.1438 15 7005.1438

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 25


EFFLUX TIME

IV.2 Tabel Hasil Perhitungan

Tabel 5. Tangki 1 LarutaGaram

∆H t Volume Debit Luas Pipa Kecepatan linear Nre Friksi z c t teoritis η


(cm) (s) (cmᴲ) (cmᴲ/s) (cm2) (cm2/s) (cm) (s/cm3/7) (s)

0.6 26 356.1938 13.69976 0.63585 21.54558405 47.19278 0.120717 1.858409 0.086255 4.547671 5.717212
2.6 42 1543.506 36.75015 0.63585 57.79688419 126.5965 0.094326 10.44954 0.180798 41.75807 1.005794
4.6 57 2730.819 47.9091 0.63585 75.34654538 165.0368 0.088276 16.61978 0.220578 92.4391 0.616622
6.6 89 3918.131 44.02395 0.63585 69.2363712 151.6532 0.090162 14.33341 0.207021 129.7714 0.685821
8.6 92 5105.444 55.49395 0.63585 87.27522813 191.165 0.085091 21.49432 0.246282 214.0098 0.429887

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 26


EFFLUX TIME

Tabel 6.Tangki 2 Larutan Garam

∆H t Volume Debit Luas Pipa Kecepatan linear Nre friksi z c t teoritis η


(cm) (s) (cmᴲ) (cmᴲ/s) (cm2) (cm2/s) (cm) (s/cm3/7) (s)

1.7 24 1009.216 42.05065 0.785 53.56770833 2536.61 0.044583 2.96985 0.034718 3.886472 6.175267

3.7 41.2 2196.528 53.31379 0.785 67.91565534 3216.033 0.042015 4.49885 0.034697 8.642131 4.767343
5.7 56.2 3383.841 60.21069 0.785 76.70151246 3632.073 0.040757 5.566228 0.034687 13.86002 4.054829
7.7 86 4571.153 53.15294 0.785 67.71075581 3206.33 0.042047 4.475124 0.034698 19.95302 4.310126
9.7 88 5758.466 65.43711 0.785 83.359375 3947.345 0.039917 6.439089 0.03468 25.62118 3.434659

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 27


EFFLUX TIME

Tabel 7.Tangki 3 Larutan Garam

∆H t Volume Debit Luas Pipa Kecepatan linear Nre friksi z c t teoritis η


(cm) (s) (cmᴲ) (cmᴲ/s) (cm2) (cm2/s) (cm) (s/cm3/7) (s)

3.8 6 2255.894 375.9823 3.14 119.7395833 11340.14 0.030661 3.588569 0.017301 1.232356 4.868721
5.8 9 3443.206 382.5785 3.14 121.8402778 11539.09 0.030528 3.699468 0.0173 1.978249 4.549477
7.8 10 4630.519 463.0519 3.14 147.46875 13966.27 0.029105 5.166902 0.017292 2.881277 3.470683

9.8 15 5817.831 387.8554 3.14 123.5208333 11698.25 0.030423 3.789227 0.0173 3.180922 4.715614
11.8 16 7005.144 437.8215 3.14 139.4335938 13205.29 0.029515 4.684338 0.017294 4.322062 3.701937

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 28


EFFLUX TIME

Tabel 8.Tangki 1 Untuk Air

∆H t Volume Debit Luas Pipa Kecepatan linear Nre friksi z c t teoritis η


(cm) (s) (cmᴲ) (cmᴲ/s) (cm2) (cm2/s) (cm) (s/cm3/7) (s)

0.6 25 356.19375 14.24775 0.63585 22.40740741 2265.918 0.045859 0.7636 0.0382685 1.6906981 14.78679
2.6 37 1543.5063 41.71639 0.63585 65.60727394 6634.443 0.035058 5.004338 0.0381659 7.3865464 5.009107
4.6 57 2730.8188 47.9091 0.63585 75.34654538 7619.314 0.033866 6.3759 0.0381527 13.397916 4.254393
6.6 82 3918.1313 47.78209 0.63585 75.14679313 7599.114 0.033888 6.346349 0.038153 20.040576 4.091699
8.6 98 5105.4438 52.09636 0.63585 81.93184681 8285.243 0.033163 7.382831 0.0381447 27.774963 3.528357

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 29


EFFLUX TIME

Tabel 9.Tangki 2 Untuk Air

∆H t Volume Debit Luas Pipa Kecepatan linear Nre friksi z c t teoritis η


(cm) (s) (cmᴲ) (cmᴲ/s) (cm2) (cm2/s) (cm) (s/cm3/7) (s)

1.7 24 1009.2156 42.05065 0.785 53.56770833 6018.844 0.035922 2.392873 0.030696 3.4362208 6.984417
3.7 35 2196.5281 62.75795 0.785 79.94642857 8982.745 0.0325 4.822116 0.0306652 7.6378181 4.582461
5.7 55 3383.8406 61.52438 0.785 78.375 8806.18 0.032662 4.65747 0.0306668 12.25366 4.488455
7.7 79 4571.1531 57.8627 0.785 73.71044304 8282.072 0.033167 4.183262 0.0306715 17.637698 4.479043
9.7 96 5758.4656 59.98402 0.785 76.41276042 8585.703 0.032869 4.455327 0.0306687 22.657869 4.236939

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 30


EFFLUX TIME

Tabel 10.Tangki 3 Untuk Air

∆H t Volume Debit Luas Pipa Kecepatan linear Nre friksi z c t teoritis η


(cm) (s) (cmᴲ) (cmᴲ/s) (cm2) (cm2/s) (cm) (s/cm3/7) (s)

3.8 5 2255.8938 451.1788 3.14 143.6875 32289.33 0.023603 3.978081 0.0152896 1.0890903 4.590987
5.8 7 3443.2063 491.8866 3.14 156.6517857 35202.65 0.023099 4.627296 0.0152863 1.7479688 4.004648
7.8 9 4630.5188 514.5021 3.14 163.8541667 36821.16 0.022841 5.006002 0.0152845 2.5468078 3.533836
9.8 14 5817.8313 415.5594 3.14 132.34375 29740.17 0.024094 3.444859 0.0152927 2.8119246 4.978796
11.8 15 7005.1438 467.0096 3.14 148.7291667 33422.28 0.023401 4.225554 0.0152882 3.8207309 3.92595

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 31


EFFLUX TIME

IV.3 Grafik

Grafik 1 pada tangki 1

Tangki 1
120

100

80
t (s)

60
t (s) Air Garam
40
t (s) Air
20

0
0 2 4 6 8 10
ΔH (cm)

Grafik 1. Hubungan antara perubahan tinggi cairan dengan waktu

Grafik 2 pada tangki 2

Tangki 2
120

100

80
t (s)

60
t (s) Air Garam
40
t (s) Air
20

0
0 5 10 15
ΔH (cm)

Grafik 2. Hubungan antara perubahan tinggi cairan dengan waktu

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 32


EFFLUX TIME

Grafik 3 pada tangki 3

Tangki 3
18
16
14
12
10
t (s)

8 t (s) Air Garam


6
t (s) Air
4
2
0
0 5 10 15
ΔH (cm)

Grafik 3. Hubungan antara perubahan tinggi cairan dengan waktu

Grafik 4 pada air

Air
120

100

80 t1 (s)
t (s)

60 t2 (s)

40 t3 (s)

20 t4 (s)
t5 (s)
0
0 1 2 3 4
Ap (cm²)

Grafik 4. Hubungan antara luas permukaan pipa dengan waktu

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 33


EFFLUX TIME

Grafik 5 pada garam

Larutan Garam
100

80

60 t1 (s)
t (s)

t2 (s)
40
t3 (s)
20 t4 (s)
t5 (s)
0
0 1 2 3 4
Ap (cm²)

Grafik 5. Hubungan antara luas permukaan pipa dengan waktu


Grafik 6 pada air

120 Air
100

80
t1 (s)
t (s)

60 t2 (s)

40 t3 (s)
t4 (s)
20
t5 (s)
0
0 10 20 30 40 50 60 70
L (cm)

Grafik 6. Hubungan antara panjang pipa dengan waktu

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 34


EFFLUX TIME

Grafik 7 pada garam

Larutan Garam
100

80
t1 (s)
60
t (s)

t2 (s)
40 t3 (s)

20 t4 (s)
t5 (s)
0
0 20 40 60 80
L (cm)

Grafik 7. Hubungan antara panjang pipa dengan waktu

IV.4 Pembahasan

Praktikum efflux time dilakukan untuk menentukan nilai factor koreksi


terhadap waktu pengosongan tangki yang dihitung secara teoritis.Untuk
mengetahui hubungan waktu pengosongan tangki dengan diameter.Untuk
mengetahui waktu pengosongan tangki yang sebenarnya dan secara teoritis.
Hasil praktikum yang didapatkan dari praktikum efflux time adalah tangki
1 yang memiliki diameter pipa yakni 0,9 cm diperoleh waktu pengosongan tangki
yang paling lama daripada tangki 2 dan tangki 3 yang memiliki diameter 1 cm dan
2 cm. Dengan nilai densitas antara larutan garam dan air yang telah diperoleh
sebesar 1.05418 gr/ml dan 1 gr/ml maka dapat diketehaui bahwa air memiliki
kecepatan lebih besar dari pada larutan garam ketika keran mulai dibuka. Setelah
membandingkan nilai waktu sebenarnya dengan waktu secara teori pada
pengosongan tangki diperoleh nilai faktor koreksi pada larutan garam tangki 1
diperoleh berkisar antara 5,71721 – 0,42989 pada tangki 2 berkisar antara 6,17527
– 3,43466 dan tangki 3 berkisar antara 4,86872 – 3,47068. Faktor koreksi pada air
untuk tangki 1 berkisar antara14,78679 – 3,528357, pada tangki 2 berkisar antara

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 35


EFFLUX TIME

6,984417 - 4,236939 , dan pada tangki 3 berkisar antara 4,978796 - 3,533836 .


Dan terdapat hasil yang cukup besar pada faktor koreksi tangki 1 pada air garam.
Hal tersebut menandakan bahwa waktu pengosongan sebenarnya mayoritas lebih
besar dari pada waktu pengosongan teoritis sehingga dapat dikatakan bahwa
percobaan efflux time kurang sempurna karena mayoritas factor koreksinya tidak
mendekati satu. Hasil ini menjadi acuan bahwa waktu sebenarnya yang telah
diperoleh kurang tepat terhadap waktu teori. Sehingga kemungkinan terdapat
kesalahan saat praktikan melakukan praktikum seperti ketelitian membaca nilai H
pada tangki, ketelitian praktikan dalam mengamati waktu saat mengamati
kecepatan larutan saat keluar dari tangki, serta konsentrasi yang diminta tidak
sesuai dengan konsentrasi yang dibuat.
Dari data percobaan dapat dilihat bahwa diameter pipa mempengaruhi
lamanya waktu cairan untuk turun. Dimana semakin kecil diameter pipa maka
akan semakin lama pula waktu yang dibutuhkan cairan untuk turun, demikian pula
yang terjadi bila pipa semakin panjang, ketinggian larutan yang semakin tinggi
akan mengakibatkan tekanan dari larutan besar dan kecepatan bertambah, dan
nilai densitas serta viskositas larutan besar maka kecepatan penurunannya akan
semakin berkurang.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 36


EFFLUX TIME

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

1. Efflux time merupakan besarnya waktu yang dibutuhkan untuk


mengosongkan cairan dalam tangki memalui pipa vertikal denga
memanfaatkan gaya beratnya.
2. Pada tangki 1 dengan diameter 0,9 cm menunjukkan bahwa waktu yang
dibutuhkan cairan turun dari tangki 1 lebih lama daripada tangki 2 dan 3
dengan diameter 1 dan 2 cm.
3. Nilai faktor koreksi pada larutan garam tangki 1,2 dan 3 berturut turut
berkisar antara 5,71721 – 0,42989 ; 6,17527 – 3,43466 ; 4,86872 – 3,47068.
4. Faktor koreksi pada air untuk tangki 1,2 dan 3 berturut-turut berkisar antara
14,78679 – 3,528357; 6,984417 – 4,236939; 4,978796 – 3,533836.
5. Semakin besar ketinggian cairan dalam tangki maka tekanan dari cairan
tersebut juga semakin besar sehingga kecepatan penurunan cairan semakin
cepat.
6. Semakin panjang pipa yang digunakan untuk mengalirkan maka semakin
lama pula waktu waktu yang dibutuhkan untuk pengosongan tangki
7. Semakin besar diamieter pipa yang digunakan untuk mengalirkan maka
semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk pengosongan tangki

V. 2 Saran

1. Praktikan harus lebih berhati-hati dalam menggunakan alat-alat yang


digunakan untuk praktikum.
2. Praktikan harus lebih teliti ketika mengambil data waktu pada interval
ketinggian yang ditentukan.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 37


EFFLUX TIME

3. Praktikan diharapkan mencuci peralatan yang digunakan sebelum dan


sesudah melaksanakna praktikum.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 38


EFFLUX TIME

DAFTAR PUSTAKA

Abdinagar,Prasesta,2015.”Abstraksi Tujuan Percobaan Efflux Time”.(http://


prasestaabdinagar.blogspot.co.id/p/abstraksi-tujuan-percobaan-efflux-
time.html).Diakses pada tanggal 09 Februari 2019 pukul 19.33 WIB
Azam,Khoirul,2012.”MSDS Natrium Klorida”.(http://khoirulazam89 .blogspot.co
m/2012/03/msds.natrium-klorida.html). Diakses pada tanggal 09 Februari
2019 pukul 18.24 WIB
Dewangga,Putra. 2017. “Efflux Time”.
(http://putradewangga12.blogspot.com/2017/04/efflux-time.html). Diakses
pada tanggal 12 Februari 2019 pukul 19.30 WIB
Geankoplis, C. J,. 1983. “Transport Processes and Unit Operations Third Edition”.
Boston: Preutice Hau International inc
McCabe,Waren L,1993.”Operasi Teknik Kimia”.Jakarta : Erlangga.

Rizki,2016.”Sifat Kimia Fisika Senyawa”.(http://rizky-my.blogspot. Com /2016/


04/sifat-kimia-fisika-senyawa.htnl).Diakses pada tanggal 9 Februari 2019
pukul 19.44 WIB

Tim Dosen OTK I.2017.”Modul Operasi Teknik Kimia I Efflux Time”.Surabaya :


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Verananda,Ariyanto,dkk. 2015. “Analisis Aliran Fuida Terhadap Fitting serta


Satuan Panjang Pipa”. 02.01-02

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 39


EFFLUX TIME

APPENDIX

𝜋
1. Volume air pada tangki 1 𝑉 = 4 𝐷𝑡 2 ∆𝐻
𝜋
= 4 (27.5)2 . 0,6

=356,19375cm3

𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜 𝐼𝑠𝑖−𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜 𝐾𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔


2. 𝜌𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜

= 21,9118 g - 11,37 g
10 cm3
= 1,05418 g/cm3
𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜 𝐼𝑠𝑖−𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜 𝐾𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
3. 𝜌𝑎𝑖𝑟 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜

= 21,50 g – 11,37 g
10 cm3
= 1,03044 g/cm3
(𝜌×𝑡)𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 ×𝜇𝑎𝑖𝑟
4. 𝜇 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 = (𝜌×𝑡)𝑎𝑖𝑟
𝑔𝑟 𝑔𝑟
1,05418 𝑥 1,4 𝑠 𝑥 0,0089 𝑠
𝑚𝑙 𝑐𝑚
= 𝑔𝑟
1 𝑥 0,59 𝑠
𝑚𝑙

= 0,022262 gr/cm.s
𝑣 356,19375 cm3
5. Debit air pada tangki 1 𝑄𝑎𝑖𝑟 = 𝑡 = = 14,24775(cm3/s)
6s
1
6. Luas pipa pada tangki 1 A= 𝑥  𝑥 𝐷𝑝²
4
1
= 4 𝑥 3,14 𝑥 0,9²

= 0,63585 cm2
𝑄
7. Kecepatan Linear air pada tangki 1 v= 𝐴
14,24775 (cm3/s)
= 0,63585 (cm2)

= 22,40740741 (cm/s)

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 40


EFFLUX TIME

𝜌 𝑣 𝐷𝑝
8. Nilai NRe air 𝑁𝑅𝑒 = 𝜇
𝑔𝑟 𝑐𝑚
1 𝑥 22,40740741 𝑥 0,9 𝑐𝑚
𝑚𝑙 𝑠
= 𝑔𝑟
0,0089 𝑠
𝑐𝑚

= 2265,918

𝜌 𝑣 𝐷𝑝
9. Nilai Nre garam 𝑁𝑅𝑒 = 𝜇
𝑔𝑟 cm
1 𝑥 21,5455805 𝑥 0,9 𝑐𝑚
𝑚𝑙 s
= 𝑔𝑟
0,022262 𝑠
𝑐𝑚

= 47,19278

4×0.0791
10. Friksi air pada tangki 1 𝑓= 𝑅𝑒 0.25
4𝑥 0,0791
=2265,9180,25

=0,04585908

𝑓 𝐿 𝑣²
11. Z air pada tangki 1𝑧 = 𝜌 𝑔 𝐷𝑝2
𝑐𝑚
0,04585908 𝑥58,5 𝑐𝑚 𝑥(22,40740741 )²
𝑠
= 𝑐𝑚
1 x980 𝑥0,9 𝑐𝑚
𝑠²

= 0,7636 cm
4
𝑧
12. Nilai C air pada tangki 1 C= 𝑣7

= (0,76364/7 cm) / 22,40740741cm/s


= 0,0382685 s/cm3/7
3 3
7𝑥 𝑐
13. T teoritis air pada tangki 1 tt =(3𝑥 𝐷𝑝²) (𝐷𝑡)2 [(𝐻1 + 𝐿)7 -(𝐻2 + 𝐿)7 ]
0,7637 s
7𝑥 3 3
cm3⁄7
=( ) (27,5 𝑐𝑚)2 [(27 𝑐𝑚 + 32𝑐𝑚)7 (26,4 𝑐𝑚 + 32𝑐𝑚)7
3𝑥 0,92 𝑐𝑚

=1,6906981 s

𝑡𝑠
14.  = 𝑡𝑡
5s
=4,590987 s

= 1,0890903

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 41

Anda mungkin juga menyukai